Senin, 15 Januari 2024

SEORANG AYAH DI HARI IBU

 

"𝐒𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐠𝐮𝐦𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐠𝐢 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐀𝐲𝐚𝐡 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐰𝐚 𝐩𝐮𝐭𝐫𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐧𝐜𝐢𝐧𝐠, 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐚𝐝𝐚 𝐭𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭 𝐤𝐡𝐮𝐬𝐮𝐬 𝐝𝐢 𝐬𝐮𝐫𝐠𝐚 𝐛𝐚𝐠𝐢 𝐀𝐲𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐰𝐚 𝐩𝐮𝐭𝐫𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐞𝐥𝐚𝐧𝐣𝐚."

(John Sinor)


"Gangga...!", seorang guru memanggil pria setengah baya yang sedang merapihkan tanaman di sebuah sekolah internasional.

"Ditunggu di ruangan kepala sekolah. Sekarang...!" lanjut guru itu, kemudian meninggalkannya.

Segera pekerja itu membersihkan tangannya, merapihkan pakaian kerjanya dan berlari ke ruang kepala sekolah.


"Masuk.." terdengar suara dari balik pintu usai Gangga mengetuknya.

Seorang perempuan setengah baya yang berambut perak disimpul gaya Prancis, berbusana indah, dan kacamata bertengger di batang hidungnya menunjuk pada lembaran-lembaran kertas di atas mejanya sambil berkata, "Baca ini!"


"Maaf, saya tidak bisa membaca, Bu. Andai kata ada kesalahan, mohon beri saya kesempatan untuk memperbaikinya. Saya selalu berutang budi karena Ibu telah mengizinkan putri saya sekolah di sini tanpa harus membayar. Tidak pernah terbayangkan bahwa anak saya akan memiliki kesempatan yang sebaik ini," ujar Gangga dengan suara gemetar.


"Bukan itu maksud saya. Kami mengizinkan putrimu belajar di sini semata-mata karena ia sangat pandai dan karena kamu pekerja yang baik. Saya akan meminta seorang guru membacakan tulisan pada kertas ini untukmu. Ini adalah hasil Ujian menulis karangan anakmu. Saya ingin kamu mengetahuinya."


"𝑯𝒂𝒓𝒊 𝒊𝒏𝒊, 𝒌𝒂𝒎𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 𝒕𝒖𝒈𝒂𝒔 𝒎𝒆𝒏𝒖𝒍𝒊𝒔 𝒌𝒂𝒓𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒂𝒓𝒊 𝑰𝒃𝒖. 𝑫𝒂𝒉𝒖𝒍𝒖, 𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍 𝒅𝒊 𝒅𝒆𝒔𝒂 𝒌𝒆𝒄𝒊𝒍 𝒅𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒑𝒆𝒏𝒄𝒊𝒍 𝒅𝒊 𝒕𝒆𝒑𝒊 𝒔𝒖𝒏𝒈𝒂𝒊. 𝑫𝒊 𝒕𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕 𝒊𝒕𝒖, 𝒑𝒆𝒏𝒅𝒊𝒅𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒐𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒚𝒂𝒌 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒎𝒊𝒎𝒑𝒊 𝒃𝒆𝒍𝒂𝒌𝒂. 𝑫𝒂𝒓𝒊 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒌𝒆 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖, 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒔𝒂𝒋𝒂 𝒂𝒅𝒂 𝒊𝒃𝒖-𝒊𝒃𝒖 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍 𝒌𝒆𝒕𝒊𝒌𝒂 𝒎𝒆𝒍𝒂𝒉𝒊𝒓𝒌𝒂𝒏. 𝑰𝒃𝒖 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒕𝒖 𝒑𝒆𝒓𝒆𝒎𝒑𝒖𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒖𝒏𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒔𝒆𝒃𝒖𝒕, 𝒔𝒆𝒉𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂 𝑨𝒚𝒂𝒉 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒂𝒎𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒕𝒖-𝒔𝒂𝒕𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒈𝒆𝒏𝒅𝒐𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒍𝒂 𝒊𝒕𝒖.


𝑨𝒏𝒄𝒂𝒎𝒂𝒏 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒖𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒌𝒖𝒊 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊 𝒂𝒏𝒂𝒌 𝒌𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒌𝒂𝒉 𝒍𝒂𝒈𝒊 𝒖𝒔𝒂𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒏𝒚𝒂 𝑰𝒃𝒖, 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒂𝒚𝒂𝒉 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒃𝒆𝒓𝒈𝒆𝒎𝒊𝒏𝒈, 𝒃𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏, 𝒕𝒂𝒏𝒑𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒑𝒊𝒌𝒊𝒓 𝒑𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈, 𝒂𝒚𝒂𝒉 𝒍𝒂𝒏𝒈𝒔𝒖𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒘𝒂 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒎𝒑𝒖𝒏𝒈 𝒉𝒂𝒍𝒂𝒎𝒂𝒏 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒘𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒖𝒂𝒔 𝒅𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏, 𝒔𝒆𝒓𝒕𝒂 𝒈𝒂𝒚𝒂 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑 𝒎𝒆𝒘𝒂𝒉 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒖𝒌𝒖𝒓𝒂𝒏 𝒘𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒅𝒆𝒔𝒂.


𝑺𝒆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓𝒂 𝒌𝒆 𝒔𝒂𝒏𝒂 𝒌𝒆 𝒔𝒊𝒏𝒊, 𝒂𝒚𝒂𝒉 𝒕𝒊𝒃𝒂 𝒅𝒊 𝒌𝒐𝒕𝒂 𝒊𝒏𝒊 𝒕𝒂𝒏𝒑𝒂 𝒉𝒂𝒓𝒕𝒂, 𝒌𝒆𝒄𝒖𝒂𝒍𝒊 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒑𝒆𝒍𝒖𝒌𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂. 𝑨𝒚𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂 𝒌𝒆𝒓𝒂𝒔 𝒕𝒂𝒏𝒑𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒆𝒏𝒂𝒍 𝒍𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒎𝒃𝒊𝒍 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒔𝒂𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒉𝒂𝒕𝒊𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒂𝒏𝒑𝒂 𝒉𝒆𝒏𝒕𝒊. 𝑲𝒊𝒏𝒊, 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒆𝒓𝒕𝒊 𝒂𝒍𝒂𝒔𝒂𝒏 𝒂𝒚𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒔𝒂𝒋𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒕𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒖𝒌𝒂𝒊 𝒎𝒂𝒌𝒂𝒏𝒂𝒏-𝒎𝒂𝒌𝒂𝒏𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒔𝒖𝒌𝒂𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒚𝒂. 𝑨𝒚𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒖𝒓𝒖𝒉 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒉𝒂𝒃𝒊𝒔𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒌𝒂𝒏𝒂𝒏-𝒎𝒂𝒌𝒂𝒏𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒔𝒆𝒃𝒖𝒕.

𝑺𝒆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒌𝒊𝒂𝒏 𝒍𝒂𝒎𝒂, 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒃𝒂𝒓𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒂𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒂𝒍𝒂𝒔𝒂𝒏-𝒂𝒍𝒂𝒔𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒔𝒆𝒃𝒖𝒕 𝒔𝒆𝒎𝒂𝒕𝒂-𝒎𝒂𝒕𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒐𝒓𝒃𝒂𝒏𝒂𝒏 𝒂𝒚𝒂𝒉 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒕𝒊 𝒔𝒂𝒚𝒂. 𝑨𝒚𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒔𝒌𝒊𝒑𝒖𝒏 𝒉𝒂𝒍 𝒊𝒕𝒖 𝒋𝒂𝒖𝒉 𝒅𝒊 𝒍𝒖𝒂𝒓 𝒌𝒆𝒎𝒂𝒎𝒑𝒖𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂. 𝑺𝒂𝒚𝒂 𝒔𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒚𝒖𝒌𝒖𝒓 𝒌𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒔𝒆𝒌𝒐𝒍𝒂𝒉 𝒊𝒏𝒊 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕 𝒃𝒆𝒓𝒏𝒂𝒖𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒏𝒚𝒂𝒎𝒂𝒏 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒂𝒚𝒂𝒉. 𝑺𝒆𝒌𝒐𝒍𝒂𝒉 𝒊𝒏𝒊 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊 𝒓𝒆𝒔𝒑𝒆𝒌 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒂𝒚𝒂𝒉, 𝒅𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒑𝒆𝒏𝒕𝒊𝒏𝒈 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒔𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊 𝒑𝒆𝒏𝒅𝒊𝒅𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒑𝒖𝒕𝒓𝒊𝒏𝒚𝒂. 𝑱𝒊𝒌𝒂 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒉𝒂𝒕𝒊𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒈𝒂𝒎𝒃𝒂𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒓𝒂𝒌𝒕𝒆𝒓 𝒖𝒕𝒂𝒎𝒂 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒊𝒃𝒖, 𝒔𝒆𝒔𝒖𝒏𝒈𝒈𝒖𝒉𝒏𝒚𝒂 𝒈𝒂𝒎𝒃𝒂𝒓𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒕𝒊 𝒊𝒏𝒊 𝒔𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒔𝒆𝒔𝒖𝒂𝒊 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒂𝒚𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒚𝒂.


𝑱𝒊𝒌𝒂 𝒃𝒆𝒍𝒂𝒔 𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒈𝒂𝒎𝒃𝒂𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒓𝒂𝒌𝒕𝒆𝒓 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒊𝒃𝒖, 𝒔𝒆𝒋𝒂𝒕𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒚𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒑𝒖𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊𝒏𝒚𝒂. 𝑱𝒊𝒌𝒂 𝒌𝒆𝒓𝒆𝒍𝒂𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒐𝒓𝒃𝒂𝒏 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒓𝒂𝒌𝒕𝒆𝒓 𝒌𝒖𝒂𝒕 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒊𝒃𝒖, 𝒂𝒚𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒑𝒖𝒏 𝒔𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒓𝒆𝒍𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒐𝒓𝒃𝒂𝒏 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒂𝒏𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂. 𝑺𝒊𝒏𝒈𝒌𝒂𝒕𝒏𝒚𝒂, 𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒌𝒓𝒊𝒕𝒆𝒓𝒊𝒂 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒊𝒃𝒖 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒅𝒊𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂, 𝒃𝒆𝒍𝒂𝒔 𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉𝒂𝒏, 𝒅𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒐𝒓𝒃𝒂𝒏𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂, 𝒂𝒚𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒊𝒃𝒖 𝒕𝒆𝒓𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒅𝒊 𝒃𝒖𝒎𝒊 𝒊𝒏𝒊.


𝑷𝒂𝒅𝒂 𝒉𝒂𝒓𝒊 𝑰𝒃𝒖 𝒊𝒏𝒊, 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑 𝒂𝒈𝒂𝒓 𝒂𝒚𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒖𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒅𝒊 𝒅𝒖𝒏𝒊𝒂. 𝑺𝒂𝒚𝒂 𝒔𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒉𝒐𝒓𝒎𝒂𝒕𝒊 𝒂𝒚𝒂𝒉. 𝑫𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒏𝒈𝒈𝒂, 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒕𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒕𝒖𝒌𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒆𝒃𝒖𝒏 𝒅𝒊 𝒔𝒆𝒌𝒐𝒍𝒂𝒉 𝒊𝒏𝒊 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒂𝒚𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒚𝒂. 𝑴𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒏 𝒌𝒂𝒓𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒊𝒏𝒊 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊, 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑𝒊, 𝒉𝒂𝒍 𝒊𝒏𝒊 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒓𝒕𝒊 𝒅𝒊𝒃𝒂𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒔𝒂𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒈𝒆𝒏𝒂𝒑 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒐𝒓𝒃𝒂𝒏𝒂𝒏 𝒂𝒚𝒂𝒉 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒔𝒂𝒚𝒂. 𝑻𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉"


Terdengar isak tangis halus Gangga usai tulisan dari putrinya dibacakan. Terik ganas matahari tidak akan pernah membasahi baju Gangga. Namun, kata-kata indah sang putri telah membasahi dada Gangga dengan tetesan air mata. la berdiri dengan tangan terlipat lalu mengambil kertas kertas tersebut dan mendekapnya di dada.


Suasana hening itu dipecahkan oleh suara ibu kepala sekolah terdengar rendah dan lembut, "Gangga, putrimu akan mendapat nilai seratus untuk karangannya. Ini adalah tulisan terbaik, tentang hari Ibu, yang pernah ada sepanjang sejarah sekolah ini. Lusa, kami akan menyelenggarakan perayaan hari Ibu. Kami pun telah memutuskan untuk mengundang dirimu sebagai tamu kehormatan. Acara hari Ibu kali ini untuk mempersembahkan penghargaan tertinggi bagi kasih sayang yang indah dan pengorbanan luar biasa yang bisa dilakukan oleh seorang laki-laki untuk membesarkan anaknya.


Acara ini juga dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa tidak perlu menjadi seorang perempuan agar bisa menjadi orang tua yang sempurna. Selain itu, hal terpenting adalah acara ini untuk mendorong, menghargai, dan mengakui keyakinan putrimu untukmu. Kami ingin membuat putrimu merasa bangga, dan untuk mengumumkan kepada seisi sekolah ini bahwa kami bangga memiliki orang tua terbaik di bumi ini seperti pernyataan putrimu.


Gangga, dirimu adalah tukang kebun sejati yang tidak hanya menjaga kebun kami untuk tetap indah, tetapi juga dirimu telah berhasil menumbuhkan dan memelihara setangkai bunga yang berharga dalam hidupmu dengan cara yang indah dan tak terbayangkan. Nah, Gangga, apakah kamu bersedia menjadi tamu kehormatan kami pada acara tersebut?"[]


“𝚂𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚢𝚊𝚑 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚊𝚒𝚔 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊𝚕𝚔𝚊𝚗 𝚓𝚎𝚓𝚊𝚔𝚗𝚢𝚊 𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚙𝚞𝚝𝚛𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊 𝚜𝚒𝚜𝚊 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙𝚗𝚢𝚊.”

(Dr.James Dobson)


Dari buku "Dari Kuntum Menjadi Bunga" julid 3

ALTRUISM AND SELFISH

 

"𝙺𝚎𝚋𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊𝚊𝚗 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚋𝚒𝚜 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚊𝚐𝚒𝚗𝚢𝚊. 𝙺𝚎𝚝𝚊𝚑𝚞𝚒𝚕𝚊𝚑, 𝚔𝚎𝚋𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚝𝚊𝚖𝚋𝚊𝚑 𝚜𝚊𝚊𝚝 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚎𝚍𝚒𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚋𝚎𝚛𝚋𝚊𝚐𝚒."

(Andy F Noya)


Di perusahaan Google, karyawan mendapat gaji besar, makanan enak, camilan gratis, tempat tidur siang, berbagai sarana olahraga dan games, desain kantor yang keren, serta banyak spot selfie. Tentu saja semua kemudahan dan fasilitas ini membuat para karyawan merasa senang dan betah bekerja di perusahaan Google. Maka tidak mengherankan kalau perusahaan Google dikatakan tempat kerja yang paling membahagiakan.

Adalah Chad Meng-seorang insinyur dan tergolong karyawan angkatan pertama di perusahaan Google, yakni karyawan no.107.Ia adalah "otak" yang merancang sebuah program untuk menciptakan suasana membahagiakan di perusahaan Google. la menggagas sebuah program untuk karyawan perusahaan Google. Gagasan ini diberi nama "Search Inside Yourself". Program yang diterapkan oleh "Search Inside Yourself" ada banyak dan sangat unik.

Salah satu program yang menarik adalah Chad Meng mengajarkan sebuah latihan pikiran selama sepuluh detik saja. Pikirkan dua orang yang ada di ruangan tempatnya berada lalu mengatakan dalam hati, saya mendoakan dengan tulus agar si A bahagia. Saya mendoakan dengan tulus agar si B bahagia. Ternyata latihan sederhana ini telah mengubah banyak orang. Setiap orang yang sudah mempraktikkan ini akan tersenyum dan merasa lebih bahagia dibandingkan sepuluh detik yang lalu.

Pada malam Selasa Chad Meng mengajarkan praktik latihan pikiran selama sepuluh detik itu dalam sebuah seminar. la menyarankan kepada audiens untuk mempraktikkan latihan tersebut saat bekerja keesokan hari. Terapkanlah selama sepuluh detik setiap jam. Pilihlah secara acak dua orang yang melintas di kantor Anda. Karena ini hanya ada dalam pikiran Anda, tidak ada hal yang menyulitkan atau memalukan untuk melakukannya.

Keesokan harinya, Chad Meng mendapat email dari salah seorang yang mempraktikkan latihan pikiran tersebut: "Saya membenci pekerjaan saya. Saya benci setiap hari berangkat kerja. Tetapi apa yang Anda katakan merubah semuanya, dan hari ini adalah hari yang membahagiakan saya dalam sepekan"

Mengapa praktik ini begitu efektif untuk menciptakan suasana bahagia dalam hati?

Nampaknya sumber stres adalah karena kita sibuk memikirkan diri kita sendiri. Mungkin sekitar 99% doa kita adalah untuk kebaikan, kebahagiaan, dan kekayaan diri kita sendiri. Sepertinya, kita jarang sekali menyelipkan doa untuk tetangga yang sedang susah, tukang mi tek-tek yang lewat ketika malam, atau petugas PLN yang sedang mengecek meteran. Padahal, ternyata salah satu sumber kebahagiaan adalah karena melakukan kebaikan untuk orang lain atau "altruism". Sebaliknya, sumber ketidakbahagiaan adalah "selfish" (egoisme-selalu aku dan aku).[]


"𝘋𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘪𝘯 𝘴𝘦𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘵𝘶𝘭𝘶𝘴, 𝘮𝘢𝘬𝘢 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘶𝘳𝘶𝘵 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢𝘯𝘺𝘢"

(Muhamad Agus Syafii)


Dari buku "Dari Kuntum Menjadi Bunga" jilid 3

TOBBY TUPAI TAK PUNYA KENARI

 

"𝘚𝘦𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘯𝘤𝘢𝘯𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘫𝘢𝘶𝘩 𝘬𝘦 𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘮𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘪 𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯 𝘱𝘪𝘯𝘵𝘶𝘯𝘺𝘢."

(Confusius)


Tobby adalah seekor tupai yang mulai beranjak dewasa. Ia merasa yakin dengan kemampuannya dan berbesar hati bahwa ia mampu melewati musim dingin dengan tinggal sendiri di lubang pohon miliknya.

Permintaan ayahnya untuk tinggal bersama mereka di lubang keluarga tupai sampai dua musim lagi ditolaknya.

Kembali ayahnya mencoba menasihati Tobby agar mau belajar menata hidup sebelum ia pergi dari rumah.


Pada penghujung musim gugur pertama semenjak Tobby pindah ke lubang pohon miliknya sendiri, Tobby bekerja keras untuk mengumpulkan bahan makanan apa pun yang bisa didapatkannya. Beruntung sekali, hutan tempat Tobby tinggal memiliki tanah yang sangat subur.

Ia mengangkut sayur dan buah-buahan sebanyak-banyaknya, hingga hampir memenuhi seluruh ruang di lubang pohonnya. Pada saat-saat terakhir, ia baru teringat untuk mengambil sedikit kacang-kacangan, kenari, dan beberapa jenis umbi-umbian.


Musim dingin pun tiba. Seluruh hutan tertutup salju lembut yang memutihkan seluruh rerumputan. Sungai-sungai dan danau membeku, lapisan es yang keras tampak bening dan memantulkan cahaya matahari. Semua hewan di hutan itu berdiam diri di sarang masing-masing. Tobby pun menikmati keadaan musim dingin itu.


Pada hari-hari pertama, ia masih dapat mengonsumsi sayuran dan buah. Pada hari-hari berikutnya, suhu udara makin dingin sehingga membuat persediaan sayurnya membeku sehingga tidak bisa dimakan.

Dari semua makanan yang ada, tinggal sedikit kacang dan umbi, serta sejumput biji kenari. Dalam dua hari saja, habislah semua persediaan itu.


Hari ketiga, Tobby tidak bisa tidur, badannya terasa sangat kedinginan, sementara perutnya keroncongan minta diisi. Tobby hanya bisa menatap nanar pada setumpuk stroberi yang tampak merah menggiurkan, tapi sudah menjadi kristal es


Akhirnya, pada hari kelima, Tobby memutuskan untuk pulang ke lubang pohon keluarganya. Saat menuntun langkah Tobby yang gemetaran masuk ke ruang depan mendekati perapian, ayahnya hanya berujar singkat, "𝑷𝒆𝒓𝒖𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒅𝒊𝒓𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒓𝒕𝒂 𝒍𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒉-𝒍𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒉𝒏𝒚𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒅𝒊𝒃𝒆𝒌𝒂𝒍𝒊 𝒊𝒍𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒖𝒋𝒊𝒂𝒏 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌𝒍𝒖𝒍𝒖𝒔𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒅𝒊𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌𝒂𝒏"[]


"𝐏𝐞𝐫𝐞𝐧𝐜𝐚𝐧𝐚𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐩𝐫𝐨𝐬𝐞𝐬 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐭𝐚 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐧𝐢𝐬𝐜𝐚𝐲𝐚𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐮𝐭𝐥𝐚𝐤 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐥𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐡𝐚𝐬𝐢𝐥 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐢 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐮𝐚𝐥𝐢𝐭𝐚𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩𝐤𝐚𝐧."


Dari buku

"CLINK YOUR LIFE" Kata Siapa Kita Tidak Bisa Belajar Dari Binatang

PENANTIAN ALICE

 "𝑷𝒆𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒅𝒊𝒍𝒂𝒌𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒌𝒖𝒂𝒕𝒂𝒏, 𝒎𝒆𝒍𝒂𝒊𝒏𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒕𝒆𝒌𝒖𝒏𝒂𝒏𝒍𝒂𝒉 𝒊𝒂 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍 𝒎𝒆𝒍𝒂𝒌𝒖𝒌𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂."

(Samuel Johnson)


Alice Vonk adalah seorang Ibu yang tinggal di Iowa Amerika serikat.

Ia senang sekali bercocok tanam, khususnya menanam bunga. la juga mempunyai kebiasaan unik, yakni menanam bibit sambil berdoa. la berpikir bahwa manusia dapat menanam bibitnya, tetapi Tuhan lah yang membuatnya tumbuh.


Suatu malam, ia membaca sebuah pengumuman menarik dalam sebuah daftar katalog penawaran bibit. Ada sebuah perusahaan bibit bunga yang menawarkan hadiah bagi mereka yang memiliki bibit bunga marigold berwarna putih bersih. Ia sendiri juga suka menanam bunga itu, tetapi warnanya kuning, orange, atau warna karat.

Perusahaan bibit itu menginginkan bibit bunga warna putih murni karena mereka ingin menyilangkannya dengan bibit bunga yang memiliki beraneka warna. Jika ada yang memilikinya, perusahaan itu menawarkan hadiah sebesar $10.000.


Meski bukan ahli genetika bunga, Ibu delapan anak ini mengetahui sedikit tentang bunga hibrida. Suatu dalam dirinya mengatakan, "Mengapa tidak dicoba dulu saja?"

Maka, Alice pun memulai percobaannya dengan menanam marigold warna kuning terbesar yang terdapat dalam daftar bibit itu. 

Seperti biasa, ia menggumamkan doa kecilnya sambil menanamkan bibit-bibit itu ke dalam tanah yang subur.

Ia kemudian menunggu. Akhirnya, benih-benih itu bertunas, tumbuh, dan memunculkan bunga-bunga indah dengan warna sekuning sinar matahari. Alice memilih bunga yang paling pucat warnanya, membiarkannya tumbuh hingga menua dan mati. Kemudian, ia mengambil benihnya untuk ditanamnya lagi tahun berikutnya. "Entah di mana, tetapi marigold putih itu ada dan saya akan menemukannya," katanya kepada keluarganya yang sering mengkritik upayanya.


Tanpa mengenal kata putus asa, ragu-ragu Alice terus berupaya dan berjuang dengan gigih, tak peduli berapa lama waktu yang diperlukan. 


Seiring dengan tahun yang berlalu, lambat laun bunga marigold Alice pun menjadi makin pucat, tetapi tidak ada yang putih bersih seperti yang ia inginkan. 

Sementara itu, anak-anaknya pun tumbuh dewasa, menikah, dan pindah rumah. Alice sempat mengalah pada kesedihan akibat meninggalnya suami tercinta.


Tidak mau terlarut dalam duka, Alice kembali kepada marigold-marigoldnya. Saat itu, ia bahkan sudah mempunyai cucu yang senang membantu neneknya merawat bunga. "Bunga dan anak-anak, banyak sekali persamaannya," katanya. "Orang harus memahami mereka-dan jangan patah semangat terhadap mereka."


Tahun 1975, setelah hampir dua puluh tahun ia bertahan dengan terus menanam dan berdoa. Kemudian, pada suatu pagi, ia memandang keluar ke kebunnya dan melihat, bunga marigold yang putih bersih besar yang mekar dengan indahnya! Warna bunganya bukan hampir putih, atau agak putih, tetapi putih bersih!


Alice Vonk lalu mengirim 100 bibit marigold putih bersih ini kepada perusahaan bibit itu. Lama sekali ia menunggu bibit-bibit itu diuji dan ditumbuhkan dalam kondisi laboratorium. Ketika hari besar itu sudah tiba, pimpinan perusahaan bibit itu menelepon dan berkata, "Ny. Vonk, saya senang sekali untuk memberi tahu bahwa Nyonya sudah memenangkan hadiah kami!"

              


Ketekunan adalah unsur penting untuk meraih kesuksesan. Banyak orang yang gagal dalam hidupnya bukan karena mereka bodoh atau tidak mampu, tetapi karena mereka terlalu cepat menyerah pada usaha pertama. Cobalah untuk tetap ulet dan kerjakan segala hal dengan tekun. Percayalah, pada waktunya nanti, benih ketekunan itu akan berbuah manis dan keberhasilan pun akan segera menyapa Anda. Jadi, tetaplah tekun![]


"𝐊𝐞𝐬𝐮𝐥𝐢𝐭𝐚𝐧 𝐚𝐩𝐚 𝐩𝐮𝐧 𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐮𝐥𝐞𝐭𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐭𝐞𝐤𝐮𝐧𝐚𝐧. 𝐓𝐚𝐧𝐩𝐚 𝐤𝐞𝐭𝐞𝐤𝐮𝐧𝐚𝐧, 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐩𝐢𝐧𝐭𝐚𝐫 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐚𝐤𝐚𝐭 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢𝐩𝐮𝐧 𝐬𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐠𝐚𝐠𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐧𝐲𝐚."

(Davis J.Schwartz)


Dari buku

"Berobat 20 juta per hari"




Senin, 04 Desember 2023

MENJALANKAN PESAN

 

"𝑲𝒆𝒔𝒂𝒅𝒂𝒓𝒂𝒏 𝒆𝒎𝒐𝒔𝒊𝒐𝒏𝒂𝒍 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒍𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒈𝒂𝒓 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒊𝒌𝒊𝒓𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒂𝒔𝒂𝒂𝒏𝒎𝒖 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏."

(Jason Goldberg)


Pada akhir Dinasti Song tahun 1271, Dataran Cina dikuasai oleh Mongolia. Akibat dari pendudukan bangsa Nomaden yang terkenal ini tentu banyak membawa kesengsaraan. Oleh karena itu bangsa Cina merencanakan pemberontakan besar-besaran. Mereka lalu menyampaikan instruksi yang disembunyikan dalam potongan kue bundar (kue bulan) untuk disebarkan kepada seluruh warga pada suatu malam pertengahan bulan ke delapan. 

Sesuai dengan rencana yang telah disebarkan, maka dimulailah pemberontakan besar-besaran itu sehingga jatuh korban di pihak Mongolia.

Untuk mengenang peristiwa itu, maka setiap pertengahan musim gugur penanggalan Cina diadakanlah 'Festival kue bulan'.

Keberhasilan bangsa Cina itu bukan karena pesan yang disampaikan,  tetapi mereka menerima pesan dan melaksanakannya, karena "Yang membuat Anda berhasil bukanlah informasi, tetapi bagaimana Anda menggunakan informasi tersebut"[]


"𝐏𝐞𝐧𝐭𝐢𝐧𝐠 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐬𝐭𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐢𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐥𝐚𝐢𝐧 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐦𝐛𝐮𝐡𝐤𝐚𝐧, 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐥𝐮𝐤𝐚𝐢."

(Barack Obama)


Dari buku

"If You Believe You Can Achieve"

KECERDASAN SUKSES

 

"𝐊𝐞𝐬𝐮𝐤𝐬𝐞𝐬𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐫𝐢𝐞𝐫 𝐢𝐭𝐮 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐠𝐚𝐧𝐭𝐮𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐞𝐦𝐚𝐦𝐩𝐮𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐡𝐚𝐦𝐢 𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢, 𝐤𝐞𝐦𝐚𝐦𝐩𝐮𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐞𝐥𝐨𝐥𝐚 𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐞𝐟𝐞𝐤𝐭𝐢𝐟, 𝐤𝐞𝐦𝐚𝐦𝐩𝐮𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐡𝐚𝐦𝐢 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧, 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐦𝐚𝐦𝐩𝐮𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐞𝐥𝐨𝐥𝐚 𝐡𝐮𝐛𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧."

(Phillip Hayes & Jenny Rogers)


Guru anak pertama itu berpikir bahwa ia pintar, demikian pula orangtuanya. Dengan anggapan seperti itu si anak berpikir bahwa dirinya pintar. Ditambah lagi dengan nilai yang sangat bagus, peringkatnya tinggi, dan banyaknya sertifikat kejuaraan maka lengkap sudah predikat "anak pintar" yang disandangnya.


Tidak demikian dengan anak kedua. Tidak banyak orang yang menganggap anak ini pintar. Nilai ujiannya tidak istimewa, peringkatnya pun tidak bagus. Meskipun nilai rapornya termasuk memuaskan, tetapi tidaklah membanggakan. Satu-satunya hal yang membanggakan adalah karena ada orang yang memanggilnya dengan 'anak lihai.


Suatu ketika, kedua anak tersebut berjalan di hutan, dan menghadapi masalah. Seekor beruang besar yang buas dan tampak sedang kelaparan, menghadang mereka. Segera anak pertama melakukan perhitungan. Dengan perkiraan jarak dan kecepatan berlari beruang akan sampai ke tempat mereka dalam waktu 17,3 detik. Sebuah perhitungan yang mengagumkan ditengah kegentingan yang tengah mereka alami. Anak ini dengan kepintarannya tidak saja mengetahui rumus Jarak = Kecepatan x Waktu, tetapi ia juga mampu mengaplikasikannya dalam situasi yang mendesak. Sedangkan anak kedua tidak pernah dapat memperhitungkan jumlah detik yang dibutuhkan si Beruang untuk sampai ke tempat dia.


Dengan segera, anak kedua melepas sepatunya. Tentu saja hal itu membuat temannya panik.

"Kamu gila. Tidak ada jalan bagi kita untuk berlari lebih cepat dari beruang itu!" kata anak pertama 

Anak kedua pun menjawab, "Memang benar. Tetapi yang harus kulakukan sekarang hanyalah berlari lebih cepat daripada kamu."

Maka... yang berlari lebih cepat mempunyai peluang untuk selamat.

                              ---o0o---


Berbeda dengan kecerdasan akademik yang diperoleh dari pendidikan formal, Kecerdasan sukses adalah sekumpulan kemampuan terpadu yang dibutuhkan seseorang untuk mencapai kesuksesan hidup, terlepas bagaimana seseorang mengartikan kesuksesan itu.

Orang yang memiliki Kecerdasan sukses (successful intelligence) adalah orang-orang yang mengenali kekuatan-kekuatannya, dan dalam waktu yang sama mampu mengenali juga kelemahan-kelemahannya, serta mampu menemukan jalan atau cara untuk memperbaiki kelemahan-kelemahannya tersebut.[]


"𝙺𝚛𝚎𝚊𝚝𝚒𝚏 𝚒𝚝𝚞 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚖𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚒𝚍𝚎-𝚒𝚍𝚎 𝚋𝚊𝚛𝚞, 𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚞𝚜𝚞𝚗 𝚜𝚊𝚝𝚞 𝚒𝚍𝚎 𝚋𝚊𝚛𝚞 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚞𝚖𝚙𝚞𝚕𝚊𝚗 𝚒𝚍𝚎-𝚒𝚍𝚎 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚊𝚍𝚊."


Dari buku

"HEBAT GURUNYA DAHSYAT MURIDNYA"

BELAS KASIH

 

 "𝙺𝚎𝚝𝚞𝚕𝚞𝚜𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚛𝚙𝚊𝚗𝚌𝚊𝚛 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚖𝚊𝚝𝚊𝚗𝚢𝚊. 𝙺𝚎𝚋𝚊𝚒𝚔𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚒𝚑𝚊𝚝 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚝𝚒𝚗𝚍𝚊𝚔𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚋𝚒𝚓𝚊𝚔𝚜𝚊𝚗𝚊𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚛𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚛 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚊𝚝𝚊-𝚔𝚊𝚝𝚊𝚗𝚢𝚊."


Seorang perempuan menemukan batu berharga saat ia duduk di tepi sungai di pegunungan. Benda itu diambil dan disimpan dalam tasnya.


Keesokan harinya, seorang pengelana lapar mendekati perempuan ini dan meminta sesuatu untuk dimakan. Saat wanita itu merogoh tasnya untuk mencari remahan roti, pengembara itu melihat batu berharga itu dan membayangkan bagaimana batu itu akan memberinya kekayaan selama sisa hidupnya apabila dijual. la meminta perempuan itu memberikan benda itu padanya, dan diberikanlah benda itu berikut makanan yang dimintanya 


Lelaki itu pergi, senang atas nasib baik dan keyakinan bahwa ia akan menjadi kaya.


Beberapa hari kemudian, pengelana itu kembali dan menyerahkan batu Itu kembali pada perempuan itu. 

"Aku telah berpikir" kata pengelana itu "Meskipun aku tahu benda ini sangat berharga, aku mengembalikannya padamu. Aku berharap engkau dapat memberikan sesuatu yang lebih berharga," 

"Apakah itu?" tanya perempuan itu.

"Mohon berikan padaku apa yang ada dalam dirimu hingga engkau bersedia memberikan batu berharga itu"[]


"𝑲𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒔𝒂𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒔𝒆𝒌𝒂𝒅𝒂𝒓 𝒎𝒆𝒍𝒆𝒎𝒑𝒂𝒓 𝒌𝒐𝒊𝒏 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒆𝒎𝒊𝒔 ... 𝒃𝒆𝒍𝒂𝒔 𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒎𝒆𝒎𝒂𝒉𝒂𝒎𝒊 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒃𝒂𝒏𝒈𝒖𝒏𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒆𝒎𝒊𝒔 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒕𝒖𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒓𝒆𝒔𝒕𝒓𝒖𝒌𝒕𝒖𝒓𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊."

(Martin Luther King Jr)


Dari buku

"I CAN DO IT" Cara Mengubah Kebiasaan Berpikir yang Merusak

ADA YANG LEBIH HEBAT

 “𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.”  (Hadits Riway...