Rabu, 14 Februari 2024

SIMBOL KEHIDUPAN MENJELANG KEMATIANNYA

"𝐒𝐞𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐩𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐜𝐮𝐤𝐮𝐩 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐦𝐚𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐫𝐚𝐩𝐤𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐢𝐤."

(Johann Wolfgang von Goethe)

Lahir dengan nama Randolph Frederick Pausch pada 23 Oktober 1960 di Baltimore, Maryland. Setelah lulus dari Oakland Mills High School di Columbia, Randy Pausch meraih gelar sarjana pada ilmu komputer dari Brown University pada bulan Mei 1982. Dan pada Agustus 1988 gelar doktornya ia raih dari Carnegie Mellon University  sambil bekerja paruh waktu di Xerox Palo Alto Research Center dan Adobe Systems.


Sejak 1988 hingga 1997, Pausch menjadi asisten dan associate professor di Department of Computer Science di University of Virginia's School of Engineering and Applied Science. Selama di sana, ia juga belajar di Walt Disney Imagineering and Electronic Arts (EA). Pada 1997, Pausch menjadi associate professor di Computer Science, Human-Computer Interaction and Design, Carnegie Mellon University (CMU).


Tahun 2006 dokter memvonis Pausch terkena kanker pankreas stadium lanjut dengan harapan hidup tiga sampai enam bulan kedepan.

Terserang penyakit mematikan tidak menjadikan Pausch tenggelam dalam depresi, tapi ia menggunakan pengalaman hidupnya sebagai bahan kuliah. Saat mengajar pun, ia tetap memperlihatkan penampilan yang seperti biasanya, yakni hangat dan penuh humor.


18 September 2007 Pausch memberikan kuliah umum terakhirnya dengan tajuk "Really Achieving You Childhood Dream" (Raih Impian Masa Kecilmu) di Carnegie Mellon University (CMU) Pittsburgh Amerika Serikat.

Kuliah umum tersebut menjadi salah satu sesi kuliah yang paling fenomenal dan inspiratif di Amerika dan juga di dunia. Dalam sesi yang berlangsung sekitar satu jam tersebut, Pausch mendorong para hadirin untuk tidak pernah menyerah terhadap halangan dalam kehidupan, yang ia sebut sebagai "dinding bata" (brick walls).

Dalam kuliah yang dibawakan dengan wajah yang ceria, penuh canda, dan diselingi dengan push-up, seakan menunjukkan bahwa ia segar bugar, Pausch juga menceritakan impian-impian masa kecilnya dan berusaha untuk membangkitkan orang lain untuk bermimpi dan mewujudkan mimpinya itu. Bagi sebagian orang, mungkin mimpi-mimpi itu hanyalah mimpi "kecil". Tapi kemudian justru mimpi-mimpi itulah yang mengubah kehidupan Pausch, menjadikannya manusia yang berbeda. Bagaimana ia berusaha untuk membantu setiap orang yang dikenalnya untuk dapat merealisasikan mimpi-mimpi masa kecil mereka, serta bagaimana kita dapat memaknai hidup bila kita tahu bahwa kita hanya punya sedikit kesempatan, dan kesempatan itu akan segera habis.


Kuliah terakhir Pausch memang sangat fenomenal. Bukan karena yang menyampaikannya adalah seorang yang sedang sekarat akibat kanker, melainkan karena apa yang disampaikannya benar-benar menginspirasi banyak orang.

Pausch sendiri merekam kuliah tersebut bukan.sekadar untuk kenangan, dan bukan untuk orang lain, melainkan untuk ketiga anaknya. la tahu bahwa kelak ketiga anaknya mungkin tidak akan ingat dengan jelas seperti apa sosok ayahnya. Mereka hanya akan mengenal ayahnya melalui foto dan cerita. Yang diinginkan Pausch adalah agar kelak anak-anaknya tidak hanya mengenangnya (melalui rekaman kuliah terakhir itu), tapi juga yakin bahwa ayah mereka selalu mencintai mereka.

Melalui rekaman kuliah terakhir itu, Pausch ingin

mengajarkan kepada anak-anaknya, "Bagaimana menjalani hidup dengan cara meraih impian-impian masa kecilmu."

Kuliah Pausch itu menjadi bahan utama buku yang kemudian diterbitkan dengan judul "The Last Lecture". Buku tersebut menjadi buku laris. Demikian juga video kuliahnya  yang diunggah ke You Tube, Google video, MySpace, dan Facebook, dan ditonton lebih dari satu juta orang hanya dalam sebulan pertama. Pausch juga tampil dalam Oprah Winfrey Show pada Oktober 2007. Pada 9 April 2008, jaringan ABC menayangkan kisah tentang Pausch dengan judul "The Last Lecture": A Love Story for Your Life.


Jum'at, 25 Juli 2008 Pausch menyerah pada penyakitnya. Empat hari kemudian ABC menayangkan acara khusus untuk mengenang kehidupan Pausch dan kuliah umumnya yang terkenal.


Pausch telah meninggalkan warisan yang besar, tidak hanya untuk anak-anaknya, tetapi juga untuk semua orang yang mengenalnya (meski hanya melalui buku dan rekaman kuliah terakhirnya), tentang bagaimana memaknai hidup dan kehidupan, bagaimana membuat mimpi menjadi nyata, dan pelajaran tentang harapan.

la menjadi simbol kehidupan, sekaligus menjelang kematian.[]


𝑾𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 𝒔𝒆𝒓𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒃𝒆𝒈𝒊𝒕𝒖 𝒔𝒂𝒋𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒌𝒖𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒔𝒚𝒖𝒌𝒖𝒓𝒊, 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒌𝒆𝒕𝒊𝒌𝒂 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒔𝒊𝒔𝒂 𝒔𝒆𝒅𝒊𝒌𝒊𝒕 𝒔𝒆𝒌𝒂𝒍𝒊, 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓-𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓 𝒎𝒆𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒎𝒐𝒎𝒆𝒏 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 𝒎𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒏.


Dari buku "HAPPINESS CAFE" Kisah Inspiratif Orang-orang yang Bahagia


Keterangan foto: Randy Pausch saat memberikan kuliah November 2007



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ADA YANG LEBIH HEBAT

 “𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.”  (Hadits Riway...