"𝐊𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐡𝐚𝐥 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐀𝐧𝐝𝐚, 𝐢𝐧𝐠𝐚𝐭𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐬𝐚𝐰𝐚𝐭 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐰𝐚𝐧 𝐚𝐧𝐠𝐢𝐧,𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐢𝐤𝐮𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚."
(Henry Ford)
Dalam rangka kegiatan "Bali for the World" di Nusa Dua pada Desember 2002 diselenggarakan lomba Internasional Jet sport 800cc.
Banyak peserta mengikuti lomba ini baik dari dalam negeri maupun dari mancanegara. Dibalik meriahnya lomba itu terdapat sebuah musibah yang membuat 18 peserta terjebak badai ditengah lomba.Enam belas peserta berhasil diselamatkan, namun dua atlet nasional hilang. Panitia segera menurunkan tim SAR dan relawan untuk mencari mereka, namun terlalu badai terlalu besar dan sulit sekali menemukan dua orang hilang tersebut.
Kabar terakhir yang tersiar menyatakan bahwa hanya satu orang yang akhirnya selamat dalam peristiwa ini, yaitu Abdul Rosyid, sedangkan yang satunya lagi nasibnya tidak diketahui. Rosyid lalu mengisahkan bahwa setelah terapung-apung selama tiga hari tiga malam dan melewati tiga pulau, yaitu Pulau Bali, Pulau Nusa Penida, dan Pulau Lombok, dia akhirnya ditemukan terapung di atas Jet Sport-nya oleh kapal penangkap ikan Surya Timur 01 di perairan Sumbawa. Lalu ia mengisahkan, "Sampai tiga hari tiga malam, saya hanya meminum air hujan. Pada hari kedua, perut saya terasa perih, terpaksa saya memakan styrofoam. Takut usus saya lengket, terpaksa saya minum campuran air asin dan air hujan." Upaya Rosyid mendekati pantai gagal akibat kerasnya arus laut yang justru menyeretnya menjauhi pantai. Lelah melawan dahsyatnya arus dan ombak, malam itu ia memutuskan untuk menunggu cuaca membaik sambil memikirkan cara untuk kembali menuju pantai.
Rosyid lalu menggunakan tangki plastik kendaraannya untuk menampung air hujan, malam hari meringkuk dalam bagasi depan untuk tidur.
Usahanya melepas lempengan logam untuk memantulkan cahaya ke pesawat tidak berhasil karena terlalu kecil.
"Dari jam setengah enam pagi, tiap hari saya dayung jet sport pakai sandal yang saya temukan di tengah laut. Berapa mil, saya enggak tahu. Sampai jam sebelas siang, baru berhenti mendayung. Alhamdullilah, akhirnya saya ketemu kapal itu," ujar Rosyid.
Sebuah sandal karet butut yang ia temukan terapung di tengah laut itu ternyata menjadi alat penolong nyawanya. Nampak sini, bahwa kemauan Rosyid untuk selamat telah menciptakan keyakinan positif dalam dirinya untuk berusaha terus-menerus melawan maut. Keyakinan ini membuatnya yakin bahwa dirinya masih bisa hidup jika ia bisa mencapai daratan, oleh karena itu ia mati-matian berusaha mencapai daratan.
Dan bukan kapal itu yang mendekati Rosyid, tetapi Rosyidlah yang berinisiatif untuk menemukan kapal itu. Jadi sukses tidak akan kunjung datang jika Anda hanya menunggu saja, Anda harus bergerak mengejar dan mendapatkannya.[]
"𝑲𝒆𝒔𝒂𝒃𝒂𝒓𝒂𝒏, 𝒔𝒊𝒌𝒂𝒑 𝒑𝒂𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒓𝒂𝒉, 𝒅𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂 𝒌𝒆𝒓𝒂𝒔 𝒎𝒆𝒓𝒖𝒑𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒐𝒎𝒃𝒊𝒏𝒂𝒔𝒊 𝒔𝒖𝒌𝒔𝒆𝒔 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒂𝒌 𝒕𝒆𝒓𝒌𝒂𝒍𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏."
(Napoleon Hill)
Dari buku
"Fight Like A Tiger Win Like A Champion"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar