Senin, 23 Oktober 2023

AUTOPILOT DIRI
















"๐™บ๐šž๐šŠ๐š•๐š’๐š๐šŠ๐šœ ๐š๐šŠ๐š›๐š’ ๐šœ๐šŽ๐šœ๐šŽ๐š˜๐š›๐šŠ๐š—๐š ๐š๐š’๐š•๐š’๐š‘๐šŠ๐š ๐š๐šŠ๐š›๐š’ ๐š”๐š˜๐š–๐š’๐š๐š–๐šŽ๐š—๐š—๐šข๐šŠ ๐šž๐š—๐š๐šž๐š” ๐š‹๐šŽ๐š›๐š‘๐šŠ๐šœ๐š’๐š• ๐š๐šŠ๐š•๐šŠ๐š– ๐š‹๐š’๐š๐šŠ๐š—๐š ๐šŠ๐š™๐šŠ๐š™๐šž๐š— ๐šข๐šŠ๐š—๐š ๐š’๐šŠ ๐š๐šŽ๐š–๐š™๐šž๐š‘."

Untuk menempuh penerbangan yang jauh, Pesawat Boeing 747 perjalanan ditempuh pada ketinggian 35.000 kaki (10.000 meter).

Komputer yang mengendalikan ketinggian Boeing adalah sang Autopilot. Hal ini menunjukan bahwa Boeing 747 tidak bergerak dari program ketinggian, yang sebelumnya telah diprogram sebelum tinggal landas.

Setiap kali Pesawat mulai terbang tinggi, sang autopilot, sebagaimana pemegang kendali pada sebuah mobil, mengirimkan umpan balik elektrik yang mengatakan agar Jumbo merendahkan ketinggiannya dan kembali pada ketinggian 35.000 kaki. Sebaliknya, apabila Pesawat akan terbang rendah, sang autopilot akan mengirimkan pesan elektrik yang mengatakan bahwa pesawat bersiap-siap memindahkan permainan dan terbang lebih tinggi. Lalu pesawat akan terus meluncur, menuju bandara tujuan 

Pada sebuah rute perjalanan menuju London dari Sidney, terjadi beberapa kali badai tropis di Asia, dan pesawat harus terbang lebih tinggi untuk menghindari perjalanan yang tersendat-sendat ini. Pihak kendali lalu lintas Singapura menasihati para pilot agar mereka tetap pada ketinggian yang sama selama 10 menit sebelum turun kembali pada ketinggian 35.000 kaki.

Karena perubahan yang diperlukan ini relatif singkat, para pilot memilih untuk menerbangkan Pesawat 747 hingga tingkat ketinggian baru secara manual. Lalu, pada saat mereka harus kembali, mereka akan melepaskan kendali dan sang autopilot akan menginterupsi dan mengambil alih kendali. Pesawat Boeing 747 akan kembali pada ketinggian 35.000 kaki, atau pada ketinggian perjalanan yang telah diprogramkan sebelum pesawat tinggal landas.

Seperti Boeing 747, Anda telah diberi kepercayaan untuk tinggal landas, kecuali tinggal landas pada masa kanak-kanak Anda yang sedang tumbuh. Suka atau tidak, Anda telah diprogram sama seperti Boeing 747, dan sistem inilah yang menjaga tingkat ketinggian perjalanan hidup Anda. Apabila Anda mengatakan hal yang sama pada autopilot Anda, maka kemungkinannya adalah perubahan-perubahan dalam hidup Anda hanya bersifat sementara.

Setiap kali Anda mengambil kendali kehidupan Anda dan berusaha untuk mengubahnya, hasilnya akan bersifat sementara. Sementara Anda memegang kendali, Anda akan tetap terbang pada ketinggian yang lebih tinggi, tetapi bila Anda melepaskannya, maka autopilot Anda akan menginterupsi dan membawa Anda kembali pada kebiasaan ketinggian perjalanan Anda.

Apabila seorang pilot Pesawat ingin terbang lebih tinggi dari tingkat ketinggian yang telah diprogramkan selama penerbangan, mereka akan memiliki dua macam pilihan: tetap memegang kendali selama perjalanan menuju bandara tujuan, lalu menggantikan peran autopilot, atau memprogram ulang sang autopilot dengan ketinggian yang baru.

Anda akan menghadapi tantangan yang sama. Agar lebih yakin bahwa Anda tetap pada ketinggian yang baru, maka Anda harus memprogram ulang autopilot Anda. Dan autopilot Anda merupakan gambaran diri Anda.[]

“๐‰๐š๐ง๐ ๐š๐ง ๐›๐ฎ๐š๐ง๐  ๐ž๐ง๐ž๐ซ๐ ๐ข๐ฆ๐ฎ ๐ฆ๐ž๐ง๐œ๐จ๐›๐š ๐ฆ๐ž๐ง๐ ๐ฎ๐›๐š๐ก ๐ฉ๐ž๐ง๐๐š๐ฉ๐š๐ญ ๐จ๐ซ๐š๐ง๐  ๐ฅ๐š๐ข๐ง ๐ญ๐ž๐ซ๐ก๐š๐๐š๐ฉ๐ฆ๐ฎ… ๐‹๐š๐ค๐ฎ๐ค๐š๐ง ๐ฒ๐š๐ง๐  ๐ค๐š๐ฆ๐ฎ ๐ฆ๐š๐ฎ, ๐ฃ๐š๐ง๐ ๐š๐ง ๐ฉ๐ž๐๐ฎ๐ฅ๐ข๐ค๐š๐ง ๐š๐ฉ๐š๐ค๐š๐ก ๐ฆ๐ž๐ซ๐ž๐ค๐š ๐ฆ๐ž๐ง๐ฒ๐ฎ๐ค๐š๐ข๐ง๐ฒ๐š.”
(Tina Fey)

Dari buku
"YOU CAN DO IT!"

ENERGI POTENSIAL ADOLF HITLER


 







"๐™บ๐šž๐š™๐š’๐š”๐š’๐š› ๐š‹๐šŠ๐š‘๐š ๐šŠ ๐šœ๐šŽ๐š”๐šŠ๐š•๐š’ ๐™ฐ๐šข๐šŠ๐š‘๐š”๐šž ๐š๐šŠ๐š‘๐šž ๐š‹๐šŽ๐š๐šŠ๐š™๐šŠ ๐šœ๐šŽ๐š๐š’๐š”๐š’๐š ๐š‘๐šŠ๐šœ๐š’๐š• ๐šข๐šŠ๐š—๐š ๐š”๐šž๐šŒ๐šŠ๐š™๐šŠ๐š’ ๐š๐š’ ๐š‚๐šŽ๐š”๐š˜๐š•๐šŠ๐š‘ ๐šƒ๐šŽ๐š”๐š—๐š’๐š” ๐š’๐š—๐š’, ๐š๐š’๐šŠ ๐šŠ๐š”๐šŠ๐š— ๐š–๐šŽ๐š–๐š‹๐š’๐šŠ๐š›๐š”๐šŠ๐š—๐š”๐šž ๐š–๐šŽ๐š–๐š’๐š•๐š’๐š‘ ๐š”๐šŽ๐š‹๐šŠ๐š‘๐šŠ๐š๐š’๐šŠ๐šŠ๐š— ๐šข๐šŠ๐š—๐š ๐š”๐šž๐š’๐š—๐š๐š’๐š—๐š”๐šŠ๐š—"

("Mein Kampf"-Hitler)


Pada masa kecilnya, Adolf mengenyam pendidikan di sekolah biara Bรฉnรฉdictine di Lambach, Austria.

Di sekolah ini, Adolf juga aktif dalam paduan suara anak-anak, sebab dia memiliki suara yang bagus, bahkan, dia termasuk anak yang cukup religius.

Adolf juga sangat terkesan dengan sosok pendeta Hakenkreuz dan bercita-cita ingin menjadi seorang pendeta suatu hari nanti. Selain itu, Adolf juga senang membaca buku karangan Karl May yang terkenal.

Sayang, sang ayah mempunyai keinginan lain. Ia ingin Adolf Hitler mengikuti jejaknya sebagai pegawai negeri di bea cukai. Karakter keras ayahnya tidak bisa ditolerir dan memaksa Hitler untuk bersekolah di Sekolah Teknik Linz.

Pemaksaan kehendak oleh sang ayah biasa dilakukan dengan cara kasar, apapun akar penyebabnya. Caci maki serta pukulan adalah makanan sehari-hari yang diterima oleh anak-anaknya bila ada yang membantah. Akibat pemaksaan tersebut, Hitler tumbuh menjadi pribadi pemberontak dan penuh kemarahan. Karakter tersebutlah yang terus membayanginya hingga akhir hayatnya.

Energi Potensial pegas adalah energi yang diperlukan untuk meregangkan pegas. Misalnya, dalam olahraga memanah bisa ditentukan energi yang diperlukan untuk menarik busur panah.

Terdapat hubungan antara Energi potensial, dan pertambahan panjangnya

๐‘ฌ๐’‘ = ½ ๐‘ญ.๐’™ atau

๐‘ฌ๐’‘ = ½ (๐’Œ.๐’™).๐’™

dimana:

๐‘ฌ๐’‘ = ๐‘ฌ๐’๐’†๐’“๐’ˆ๐’Š ๐’‘๐’๐’•๐’†๐’๐’”๐’Š๐’‚๐’ ๐’‘๐’†๐’ˆ๐’‚๐’” (๐‘ฑ)

๐’Œ = ๐‘ป๐’†๐’•๐’‚๐’‘๐’‚๐’ ๐’…๐’‚๐’“๐’Š ๐’”๐’†๐’ƒ๐’–๐’‚๐’‰ ๐’‘๐’†๐’ˆ๐’‚๐’” (๐‘ต/๐’Ž)

๐’™ = ๐’‘๐’†๐’“๐’•๐’‚๐’Ž๐’ƒ๐’‚๐’‰๐’‚๐’ ๐’‘๐’‚๐’๐’‹๐’‚๐’๐’ˆ ๐’‘๐’†๐’ˆ๐’‚๐’” ๐’…๐’‚๐’“๐’Š ๐’‘๐’๐’”๐’Š๐’”๐’Š ๐’‚๐’˜๐’‚๐’ (๐’Ž)

Dari persamaan diatas nampak Ep berbanding lurus dengan x, artinya semakin besar x maka Ep yang didapatkan juga semakin besar.

Itulah yang terjadi pada Adolf Hitler...

Saat sang Ayah memaksakan kehendaknya, bahkan dengan tekanan yang besar maka yang terjadi adalah Adolf Hitler menjadi orang yang kejam.[]


"๐Œ๐ž๐ฆ๐š๐ค๐ฌ๐š๐ค๐š๐ง ๐จ๐ซ๐š๐ง๐  ๐ฅ๐š๐ข๐ง ๐ก๐š๐ง๐ฒ๐š ๐š๐ค๐š๐ง ๐ฆ๐ž๐ง๐ข๐ฆ๐›๐ฎ๐ฅ๐ค๐š๐ง ๐ค๐ž๐›๐ž๐ง๐œ๐ข๐š๐ง, ๐ค๐ž๐›๐ข๐ง๐ ๐ฎ๐ง๐ ๐š๐ง , ๐๐š๐ง ๐ฆ๐ž๐ง๐œ๐ข๐ฉ๐ญ๐š๐ค๐š๐ง ๐ฃ๐š๐ซ๐š๐ค ๐š๐ง๐ญ๐š๐ซ๐š ๐ฌ๐š๐ญ๐ฎ ๐๐ž๐ง๐ ๐š๐ง ๐ฒ๐š๐ง๐  ๐ฅ๐š๐ข๐ง"


Dari buku:

"Sainspirasi" Inspirasi Kehidupan berdasarkan Fenomena Sains

BERHENTI MENCOBA

 

"๐‘ฒ๐’‚๐’Ž๐’– ๐’‚๐’Œ๐’‚๐’ ๐’Ž๐’†๐’๐’†๐’Ž๐’–๐’Œ๐’‚๐’ ๐’ƒ๐’‚๐’‰๐’˜๐’‚ ๐’‘๐’†๐’“๐’๐’– ๐’–๐’๐’•๐’–๐’Œ ๐’Ž๐’†๐’๐’†๐’‘๐’‚๐’”๐’Œ๐’‚๐’ ๐’”๐’†๐’”๐’–๐’‚๐’•๐’–; ๐’‰๐’‚๐’๐’š๐’‚ ๐’Œ๐’‚๐’“๐’†๐’๐’‚ ๐’‚๐’๐’‚๐’”๐’‚๐’ ๐’ƒ๐’‚๐’‰๐’˜๐’‚ ๐’Ž๐’†๐’“๐’†๐’Œ๐’‚ ๐’ƒ๐’†๐’“๐’‚๐’•. ๐‘ฑ๐’‚๐’…๐’Š ๐’ƒ๐’Š๐’‚๐’“๐’Œ๐’‚๐’ ๐’Ž๐’†๐’“๐’†๐’Œ๐’‚ ๐’‘๐’†๐’“๐’ˆ๐’Š, ๐’๐’†๐’‘๐’‚๐’”๐’Œ๐’‚๐’ ๐’Ž๐’†๐’“๐’†๐’Œ๐’‚. ๐‘บ๐’‚๐’š๐’‚ ๐’•๐’Š๐’…๐’‚๐’Œ ๐’Ž๐’†๐’๐’ˆ๐’Š๐’Œ๐’‚๐’•๐’Œ๐’‚๐’ ๐’ƒ๐’†๐’ƒ๐’‚๐’ ๐’‘๐’‚๐’…๐’‚ ๐’‘๐’†๐’“๐’ˆ๐’†๐’๐’‚๐’๐’ˆ๐’‚๐’ ๐’Œ๐’‚๐’Œ๐’Š ๐’”๐’‚๐’š๐’‚."

(C.Joybell C)


Bagi Ian Wright, sepak bola adalah hidupnya. Bahkan ia tahu akan menjadi seorang pemain profesional.

Itulah sebabnya, saat remaja Ian mengikuti uji coba dengan mengerahkan segala kemampuannya demi sepak bola.

Ian ditolak saat mengikuti uji coba di Southend.

Merasa usahanya kurang keras, dia berlatih lagi dan melakukan uji coba di Brighton, gagal

Dia mencoba lebih keras berlatih. Kali ini Leyton Orient menolaknya. Tidak putus asa, kembali dia berlatih lebih keras. Dan....Charlton menolaknya. Demikian juga Millwall...

Pupus sudah harapannya untuk bermain bola.

Dia tidak bisa mencoba lebih keras lagi, semuanya sudah dia kerahkan, apalagi usianya merambat ke dua puluh tahunan.

Jadi, dia mulai bekerja di suatu kilang minyak di Woolwich. Sebuah pekerjaan lapangan di lingkungan berlumpur, kotor, keras dengan pendapatan yang tidak terlalu besar. Namun karena harus menafkahi keluarganya, Ian harus melakukannya.

Tetapi kecintaan terhadap sepak bola tak pernah pudar. Tiap akhir pekan dia bermain di Dulwich Hamlet, sebuah klub sepakbola amatir.

Melihat Ian sedang bermain, seorang pelatih Crystal Palace tertarik dan menulis surat padanya, memintanya datang ke klub untuk melakukan uji coba.

Merasa karir sepak bolanya sudah tamat, Ian tidak menanggapinya, dan tidak perlu memulai lagi.

Tapi tidak dengan Garry Twydell, pimpinan bagiannya. Garry yang pernah menjadi pemain sepak bola profesional selama beberapa tahun mempunyai pandangan lain

"Ini kesempatanmu, lan. Kau harus mencoba. Kalau tidak, kau tidak akan pernah tahu dan akan terus menyesalinya." kata Garry.

Uji coba yang berlangsung dua minggu tentu akan mengancam pemecatannya sebagai pekerja.

Garry Twydell berkata, "Dengar, ambil cuti selama satu minggu, katakan kau ada masalah keluarga. Lalu satu minggu lagi untuk cuti sakit. Saya akan mendukungmu. Kau tidak akan kehilangan pekerjaan." Dan akhirnya, dia meyakinkan lan Wright untuk cuti dan pergi ke Crystal Palace untuk melakukan uji coba. 

Pengalaman dari uji coba yang pernah dialami, membuat lan Wright merasa tenang. Dia berhenti berusaha terlalu keras, menikmati permainan sepak bola setiap menit selama dua minggu ke depan layaknya liburan. 

Dan hal yang menakjubkan terjadi. Dengan bermain tanpa tekanan dan menikmatinya karena kecintaannya terhadap permainan itu, dia bermain sungguh luar biasa. Uji cobanya berlangsung sangat baik sehingga Crystal Palace mengontrak lan Wright.

Lama setelah dia berpikir semua kesempatan sudah habis, dia menjadi pemain profesional. Pada musim pertama, dia mencetak 24 gol.

Selama lima tahun di Crystal Palace, dia mencetak 117 gol.

Ian Wright menjadi "Pemain Terbaik Abad Ini" untuk klub tersebut. Tak lama kemudian, Arsenal, salah satu klub besar Inggris, membelinya dengan rekor pembelian klub sebesar £ 2,5 juta.

Dua puluh empat dia cetak dalam musim pertamanya di Arsenal dan enam tahun berikutnya ia menjadi pencetak gol terbanyak di klub tersebut.

Dua kali piala FA, piala Liga, dan European Cup Winner's Cup berhasil dia menangkan.

Dan pada 2005, Ian Wright terpilih masuk daftar Pemain Tersohor Inggris.

๐’๐ž๐ฆ๐ฎ๐š ๐ข๐ง๐ข ๐ค๐š๐ซ๐ž๐ง๐š ๐๐ข๐š ๐ฆ๐ž๐ง๐ฒ๐ž๐ซ๐š๐ก, ๐๐š๐ง ๐›๐ž๐ซ๐ก๐ž๐ง๐ญ๐ข ๐›๐ž๐ซ๐ฎ๐ฌ๐š๐ก๐š ๐๐ž๐ง๐ ๐š๐ง ๐ค๐ž๐ซ๐š๐ฌ.

๐๐ž๐ซ๐ก๐ž๐ง๐ญ๐ข๐ฅ๐š๐ก ๐›๐ž๐ค๐ž๐ซ๐ฃ๐š ๐ฎ๐ง๐ญ๐ฎ๐ค ๐ฌ๐ž๐ฌ๐ฎ๐š๐ญ๐ฎ ๐ข๐ญ๐ฎ ๐๐š๐ง ๐ฆ๐ฎ๐ฅ๐š๐ข๐ฅ๐š๐ก ๐ฆ๐ž๐ง๐ข๐ค๐ฆ๐š๐ญ๐ข๐ง๐ฒ๐š.[]


"๐™ฐ๐š”๐šž ๐š‘๐šŠ๐š—๐šข๐šŠ ๐š’๐š—๐š๐š’๐š— ๐š–๐šŽ๐š–๐š‹๐šŽ๐š›๐š’๐š๐šŠ๐š‘๐šž๐š–๐šž ๐š‹๐šŠ๐š‘๐š ๐šŠ ๐šŠ๐š”๐šž ๐š–๐šŽ๐š—๐š๐šŽ๐š›๐š๐š’ ๐š“๐š’๐š”๐šŠ ๐š”๐šŠ๐š–๐šž ๐š™๐šŽ๐š›๐š๐š’. ๐šƒ๐š’๐š๐šŠ๐š” ๐šŠ๐š™๐šŠ-๐šŠ๐š™๐šŠ ๐š“๐š’๐š”๐šŠ ๐š”๐šŠ๐š–๐šž ๐š‘๐šŠ๐š›๐šž๐šœ ๐š–๐šŽ๐š—๐š’๐š—๐š๐š๐šŠ๐š•๐š”๐šŠ๐š— ๐š”๐šŠ๐š–๐š’. ๐šƒ๐š’๐š๐šŠ๐š” ๐šŠ๐š™๐šŠ-๐šŠ๐š™๐šŠ ๐š“๐š’๐š”๐šŠ ๐š”๐šŠ๐š–๐šž ๐š’๐š—๐š๐š’๐š— ๐š‹๐šŽ๐š›๐š‘๐šŽ๐š—๐š๐š’ ๐š‹๐šŽ๐š›๐š“๐šž๐šŠ๐š—๐š."

(Gayle Forman)


Dari buku

"SATU+ SATU= TIGA" Belajar Kreatif Dari Karya-karya Masterpiece Dunia

KONSEP BUMERANG KELAS 'MERAH'


"๐‘บ๐’†๐’•๐’Š๐’‚๐’‘ ๐’๐’“๐’‚๐’๐’ˆ ๐’•๐’†๐’“๐’๐’‚๐’‰๐’Š๐’“ ๐’ˆ๐’†๐’๐’Š๐’–๐’”, ๐’•๐’†๐’•๐’‚๐’‘๐’Š ๐’‘๐’“๐’๐’”๐’†๐’” ๐’‰๐’Š๐’…๐’–๐’‘ ๐’Ž๐’†๐’Ž๐’ƒ๐’–๐’‚๐’• ๐’Ž๐’†๐’“๐’†๐’Œ๐’‚ ๐’•๐’Š๐’…๐’‚๐’Œ ๐’ˆ๐’†๐’๐’Š๐’–๐’”."

(Richard Buckminster Fuller)


Beberapa waktu menjelang tahun ajaran baru, para peneliti mendatangi sebuah sekolah dan menemui kepala sekolahnya.

Kepada kepala sekolah ditanyakan kelas manakah yang mendapat predikat 'merah'. Sang Kepala Sekolah mengantarkan mereka pada kelas di mana para siswanya adalah anak-anak yang tidak berprestasi serta dianggap sebagai 'anak sial'. 

Pada tahun ajaran baru, telah direncanakan bahwa ada seorang guru baru yang akan mulai mengajar. Kepala Sekolah dan para peneliti telah sepakat untuk tidak memberitahukan pada guru baru tersebut, bahwa kelas yang diwariskan padanya adalah kelas terdungu di sekolah. Hal ini dilakukan agar para peneliti dapat menunjukkan ide di mana orang mampu mencapai apa pun juga - bila mereka mendapat dukungan yang baik.

Sang guru baru belum mengenal keadaan kelas yang akan diajarnya. Ketika pihak peneliti bertanya tentang cara pengajaran dan penyampaian materi, ia menjawab bahwa ia akan mengajar siswa-siswi barunya dengan sebaik-baiknya, tetapi tentunya untuk mencapai prestasi yang terbaik, semua bergantung pada siswa itu sendiri. Pihak peneliti kemudian meminta izin agar mereka dapat mengunjungi kelas tersebut sebanyak dua kali dalam setahun:  enam bulan pertama dan pada akhir tahun pelajaran - untuk melihat perkembangan belajar para siswanya.

Setelah enam bulan, para peneliti kembali ke sekolah untuk melihat perkembangan kelas 'merah' tersebut. Hasilnya sungguh mengejutkan: mereka mendapat prestasi diatas atas rata-rata! Dan pada akhir tahun, para siswa tersebut meraih prestasi tertinggi di sekolah. Tidak hanya itu, para peneliti juga melihat terjadi perubahan besar dalam diri para siswanya, yang dibuktikan dengan cara mereka membawa diri, berbicara dengan sopan, menghormati guru

Kepala Sekolah juga merasa heran dan bertanya pada guru kelas apakah yang telah dilakukannya sehingga dapat meraih prestasi yang luar biasa. Guru itu berkata bahwa ini merupakan hal yang biasa bagi dirinya, sehingga ia tidak dapat melihat di mana letak keistimewaannya. la hanya melemparkan 'bumerang' tentang cara pengajaran, pendekatan kepada siswa, dan ternyata lemparan itu 'kembali' kepadanya dalam bentuk prestasi siswanya.

Kepala Sekolah bertanya apakah ia (guru tersebut) membaca tanda-tanda yang kurang baik dalam kelasnya, bahwa siswa-siswinya lebih lamban dari yang lain, kurang konsentrasi  atau tanda-tanda yang biasanya tampak pada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Guru tersebut menjawab dengan mengatakan bahwa ia melihat tanda-tanda yang dimaksud, tetapi ia menganggap bahwa para siswanya adalah yang terbaik di sekolah dan ia mengabaikan perbedaan yang ada sebagai suatu 'kreativitas'. Salah satu alasan untuk mempercayai bahwa kelas yang ia tangani akan berprestasi dengan baik adalah berdasarkan dari perolehan nilai IQ yang pernah diberikan oleh kepala sekolah pada awal tahun ajaran.

"Nilai IQ yang mana?" tanya kepada sekolah keheranan

"Nilai yang dicetak pada kertas hijau yang pernah bapak berikan" jawab guru tersebut.

Dengan sangat terkejut, Kepala Sekolah itu menjawab, "Itu bukanlah nilai IQ mereka- itu adalah nomor loker mereka!"[]


"๐Š๐ข๐ญ๐š ๐ฌ๐ž๐ฆ๐ฎ๐š ๐ ๐ž๐ง๐ข๐ฎ๐ฌ, ๐ญ๐ž๐ญ๐š๐ฉ๐ข ๐ฃ๐ข๐ค๐š ๐ค๐š๐ฆ๐ฎ ๐ฆ๐ž๐ง๐ข๐ฅ๐š๐ข ๐ฌ๐ž๐ž๐ค๐จ๐ซ ๐ข๐ค๐š๐ง ๐๐š๐ซ๐ข ๐ค๐ž๐ฆ๐š๐ฆ๐ฉ๐ฎ๐š๐ง๐ง๐ฒ๐š ๐ฆ๐ž๐ฆ๐š๐ง๐ฃ๐š๐ญ ๐ฉ๐จ๐ก๐จ๐ง, ๐ข๐š ๐š๐ค๐š๐ง ๐ฌ๐ž๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ซ ๐ก๐ข๐๐ฎ๐ฉ๐ง๐ฒ๐š ๐ฉ๐ž๐ซ๐œ๐š๐ฒ๐š ๐›๐š๐ก๐ฐ๐š ๐ข๐š ๐›๐จ๐๐จ๐ก."

(Albert Einstein)


Dari buku

"YOU CAN DO IT!"

SULIT MELAKUKAN

"๐‘ฒ๐’†๐’ƒ๐’‚๐’Š๐’Œ๐’‚๐’ ๐’Š๐’•๐’– ๐’๐’‚๐’š๐’‚๐’Œ๐’๐’š๐’‚ ๐’‘๐’‚๐’“๐’‚ ๐’‘๐’†๐’•๐’‚๐’‘๐’‚ ๐’š๐’‚๐’๐’ˆ ๐’”๐’†๐’๐’‚๐’๐’– ๐’Ž๐’–๐’๐’„๐’–๐’ ๐’…๐’‚๐’๐’‚๐’Ž ๐’Œ๐’†๐’๐’๐’Ž๐’‘๐’๐’Œ. ๐‘บ๐’†๐’ƒ๐’–๐’‚๐’‰ ๐’‘๐’“๐’Š๐’๐’”๐’Š๐’‘ ๐’š๐’‚๐’๐’ˆ ๐’ƒ๐’‚๐’Š๐’Œ ๐’•๐’Š๐’…๐’‚๐’Œ ๐’‘๐’†๐’“๐’๐’‚๐’‰ ๐’”๐’†๐’๐’…๐’Š๐’“๐’Š๐’‚๐’ ๐’…๐’Š ๐’‰๐’‚๐’•๐’Š."


Di China, hiduplah seorang biksu yang unik. Untuk bermeditasi, biksu itu memanjat pohon dan duduk diatasnya. Meskipun diterpa angin kencang dan hujan, biksu itu tetap duduk dengan nyaman diatas pohon. Karena keunikannya ini, orang-orang memanggilnya dengan sebutan "Sarang Burung".

Banyak orang yang lewat dibawah pohon berhenti untuk bertanya atau minta nasihat kepada sarang burung sehingga ia menjadi terkenal dengan kebijaksanaannya, bahkan sampai keluar provinsi.

Hal tersebut kemudian didengar oleh gubernur provinsi tetangga.

Setelah beberapa hari, sang gubernur menemukan pohon Sarang Burung di dalam hutan belantara. Sang biksu duduk dengan tenang di cabang tertinggi, menikmati kehangatan dan indahnya nyanyian burung.

Sang gubernur mendongak dan berteriak, "Sarang Burung! Saya adalah gubernur provinsi sebelah, dan saya datang jauh-jauh untuk berbicara padamu! Saya memiliki pertanyaan penting!" Sang gubernur menunggu jawaban, tetapi yang ia peroleh hanya suara daun bergesekan dalam hembusan angin. Sang gubernur melanjutkan, "Ini pertanyaan saya: katakan, Sarang Burung, apa hal yang terpenting yang diajarkan oleh para bijak? Dapatkah Anda mengatakan hal terpenting yang pernah dikatakan Sang Buddha?" Kemudian ada keheningan yang cukup lama - hanya suara dedaunan lagi.

Akhirnya, Sarang Burung berteriak dari atas. "Ini jawaban untuk Anda, Gubernur: Jangan melakukan hal buruk. Selalu lakukan hal-hal yang baik. Itulah inti pengajaran Sang Buddha." Akan tetapi, sang gubernur merasa jawaban ini terlalu sederhana untuk sebuah perjalanan jauh. Kesal dan gemas, ia menghentakkan kakinya. "Jangan melakukan hal buruk; selalu lakukan hal baik! Saya juga tahu hal itu sejak usia saya tiga tahun, biksu!"

Menatap sang gubernur, Sarang Burung menjawab dengan senyum tipis, "Ya. Anak tiga tahun juga tahu, tetapi yang berumur delapan puluh tahun masih juga kesulitan melakukannya."[]


"๐“๐ข๐ ๐š ๐ก๐š๐ฅ ๐๐š๐ฅ๐š๐ฆ ๐ค๐ž๐ก๐ข๐๐ฎ๐ฉ๐š๐ง ๐ฆ๐š๐ง๐ฎ๐ฌ๐ข๐š ๐š๐๐š๐ฅ๐š๐ก ๐ฉ๐ž๐ง๐ญ๐ข๐ง๐ . ๐˜๐š๐ง๐  ๐ฉ๐ž๐ซ๐ญ๐š๐ฆ๐š ๐š๐๐š๐ฅ๐š๐ก ๐ฆ๐ž๐ง๐ฃ๐š๐๐ข ๐›๐š๐ข๐ค. ๐˜๐š๐ง๐  ๐ค๐ž๐๐ฎ๐š ๐š๐๐š๐ฅ๐š๐ก ๐ฆ๐ž๐ง๐ฃ๐š๐๐ข ๐›๐š๐ข๐ค. ๐ƒ๐š๐ง ๐ฒ๐š๐ง๐  ๐ค๐ž๐ญ๐ข๐ ๐š ๐š๐๐š๐ฅ๐š๐ก ๐ฆ๐ž๐ง๐ฃ๐š๐๐ข ๐›๐š๐ข๐ค."

(Henry James)


Dari buku

"I CAN DO IT" Cara Mengubah Kebiasaan Berpikir yang Merusak



BAMBU DAN BUNGA

"๐’๐š๐ฒ๐š ๐ญ๐ž๐ฅ๐š๐ก ๐ฆ๐ž๐ง๐ž๐ฆ๐ฎ๐ค๐š๐ง ๐ฌ๐ฎ๐š๐ญ๐ฎ ๐ก๐š๐ฅ ๐›๐š๐ก๐ฐ๐š ๐ค๐ž๐ญ๐ข๐ค๐š ๐ค๐ข๐ญ๐š ๐ฆ๐ž๐ง๐œ๐ข๐ง๐ญ๐š๐ข ๐ก๐ข๐๐ฎ๐ฉ ๐ข๐ง๐ข, ๐ฆ๐š๐ค๐š ๐ก๐ข๐๐ฎ๐ฉ ๐ข๐ง๐ข ๐š๐ค๐š๐ง ๐ฆ๐ž๐ฆ๐ฉ๐ž๐ซ๐ฅ๐š๐ค๐ฎ๐ค๐š๐ง ๐ค๐ข๐ญ๐š ๐๐ž๐ง๐ ๐š๐ง ๐œ๐š๐ซ๐š ๐ฒ๐š๐ง๐  ๐ฌ๐š๐ฆ๐š.

(Arthur Rubinstein)


Pada sebuah taman, terdapat pohon bunga yang tumbuh tak jauhl dari pohon bambu. 

Orang-orang yang datang ke taman itu sering menghampiri pohon bunga untuk mengagumi keindahannya. Sedangkan terhadap pohon bambu orang hanya selintas melihat sambil lalu.

Hal ini tentu membuat pohon bambu iri kepada pohon bunga.

"Hai Bunga," kata bambu pada suatu hari. "Tahukah kau, aku selalu ingin sepertimu. Berbunga dengan indah, memiliki aroma yang harum, berwarna cerah, dan menjadi bagian indah dalam kehidupan manusia," lanjut bambu dengan nada sedih. 

Bunga yang mendengar hal itu tersenyum dan berkata, "Terima kasih bambu. Tapi, tahukah kamu bahwa sejujurnya aku sebenarnya iri kepadamu." 

"Aneh sekali, mengapa kau iri denganku?" bambu keheranan, dia tidak tahu apa yang membuat bunga itu iri dengannya. Tidak ada satu pun bagian dari bambu yang lebih indah dari bunga itu.

"Tentu saja aku iri denganmu. Batangmu yang sangat kuat membuat bertahan,tidak goyah sedikit pun, pada saat datang badai. Sedangkan aku dan teman-temanku, kami sangat rapuh, kena angin sedikit saja, kelopak kami akan terlepas dan bunga-bunga berguguran, hidup kami sangat singkat. Teramat singkat," jawab bunga itu. Mendengar perkataan bunga yang begitu emosional, bambu baru menyadari bahwa dia punya sesuatu yang selama ini tidak disadarinya. Kekuatan yang dia anggap biasa saja ternyata bisa mengagumkan di mata bunga-bunga di taman itu.

"Tapi, kamu selalu dicari orang. Kamu selalu menjadi hiasan rumah yang cantik dan selalu menjadi idola bagi manusia," sanggah bambu.

Bunga kembali tersenyum dan berkata, "Kamu benar bambu, aku sering dipakai sebagai hiasan rumah dan dicari orang, tapi tahukah kamu, aku akan layu beberapa hari kemudian, tidak seperti kamu."

Bambu kembali bingung ungkapnya, "Aku tidak mengerti."

"Ah, bambu ..., " ujar bunga sambil menggeleng. "Kamu tahu, manusia sering menggunakan dirimu sebagai alat untuk mengalirkan air. Kamu sangat berguna bagi tumbuhan yang lain. Dengan air yang mengalir pada tubuhmu, kamu mengalirkan kehidupan bagi banyak tanaman," lanjut sang bunga. "Aku jadi heran, dengan manfaat sebesar itu, seharusnya kamu bahagia, bukannya malah iri padaku."

Bambu mengangguk, dia baru sadar bahwa selama ini hidupnya bermanfaat untuk tanaman lain.

Orang yang sibuk mencari kelebihan dirinya di luar dirinya tentu tidak akan pernah akan menemukannya.

Sejatinya setiap kita dilahirkan berdaya guna, mempunyai kemampuan dan tujuan, yakni kebaikan. Mari kita menjadi sebaik-baiknya manusia yang lebih sering untuk menengok ke dalam diri sendiri serta bersyukur akan apa yang ada, bukan mencari di luar diri dan kemudian mencederai diri sendiri dengan kurangnya rasa syukur. Syukurilah diri dan keadaan kita karena dari sinilah kesuksesan itu sendiri bermuara.[]

"๐‘ฒ๐’†๐’‰๐’Š๐’…๐’–๐’‘๐’‚๐’ ๐’•๐’Š๐’…๐’‚๐’Œ๐’๐’‚๐’‰ ๐’ƒ๐’†๐’“๐’Ž๐’‚๐’Œ๐’๐’‚ ๐’‹๐’Š๐’Œ๐’‚ ๐’•๐’Š๐’…๐’‚๐’Œ ๐’Ž๐’†๐’Ž๐’ƒ๐’†๐’“๐’Š๐’Œ๐’‚๐’ ๐’Œ๐’๐’๐’•๐’“๐’Š๐’ƒ๐’–๐’”๐’Š ๐’ƒ๐’‚๐’ˆ๐’Š ๐’Œ๐’†๐’‰๐’Š๐’…๐’–๐’‘๐’‚๐’ ๐’š๐’‚๐’๐’ˆ ๐’๐’‚๐’Š๐’๐’๐’š๐’‚."

(Jackie Robinson)


Dari buku

'I BELIEVE I CAN FLY" 50 Kisah Inspirasional yang Membuat Kesuksesan Berlari Menuju Anda



Kamis, 21 September 2023

PERLUNYA PENJELASAN


"๐’๐š๐ฒ๐š ๐๐š๐ฉ๐š๐ญ ๐ฆ๐ž๐ง๐ ๐š๐ฃ๐š๐ซ๐ค๐š๐ง ๐œ๐š๐ซ๐š ๐ฆ๐ž๐ซ๐š๐ข๐ก ๐š๐ฉ๐š ๐ฒ๐š๐ง๐  ๐ฆ๐ž๐ซ๐ž๐ค๐š ๐ข๐ง๐ ๐ข๐ง๐ค๐š๐ง ๐๐š๐ฅ๐š๐ฆ ๐ก๐ข๐๐ฎ๐ฉ. ๐€๐ค๐š๐ง ๐ญ๐ž๐ญ๐š๐ฉ๐ข, ๐ฌ๐š๐ฒ๐š ๐ญ๐ข๐๐š๐ค ๐๐š๐ฉ๐š๐ญ ๐ฆ๐ž๐ง๐ž๐ฆ๐ฎ๐ค๐š๐ง ๐ฌ๐ž๐จ๐ซ๐š๐ง๐  ๐ฉ๐ฎ๐ง ๐ฒ๐š๐ง๐  ๐ฆ๐š๐ฆ๐ฉ๐ฎ ๐ฆ๐ž๐ง๐ ๐š๐ญ๐š๐ค๐š๐ง ๐š๐ฉ๐š ๐ฒ๐š๐ง๐  ๐ฆ๐ž๐ซ๐ž๐ค๐š ๐ข๐ง๐ ๐ข๐ง๐ค๐š๐ง."

(Mark Twain)


Tidak lama setelah guru masuk kelas, beberapa siswa mengatakan bahwa ujiannya diundur minggu depan saja, jangan dua hari lagi.


"Saya akan merubah jadwal ujian sesuai permintaan, jika kalian bisa mengikuti kuis empat instruksi yang saya berikan. Akan tetapi, jika ada dari kalian yang tidak dapat mengikutinya meskipun hanya satu, maka kalian dinyatakan gagal. Bagaimana?"

Anak-anak saling berpandangan dengan perasaan bingung, tetapi akhirnya mereka bersedia dan segera mengambil alat tulis dan selembar kertas 


"Tidak perlu," kembali guru itu berkata. "Ini bukan kuis tertulis, dan juga bukan tes lisan. Kalian hanya memerlukan jari tangan kalian." Anak-anak bertambah penasaran.


"Saya ingin kalian meletakkan tangan kanan mendatar di atas meja. Sekarang, tekuk jari tengah kalian ke dalam agar menyentuh telapak tangan".

Seketika itu mereka mampu melakukannya.


"Nah, sekarang perhatikan pernyataan berikut"

Guru itu melanjutkan, "Persamaan kuadrat mempunyai pangkat tertinggi variabel 2. Jika kalian berpikir bahwa pernyataan ini benar, angkat jempol kanan.

Anak-anak dengan bangga mengangkat jempol mereka dan jari lainnya tidak terangkat sedikitpun. 

"Bagus!" kata guru itu. "Turunkan kembali jempolnya"


"Perkalian dua bilangan bulat negatif menghasilkan bilangan bulat positif" Pernyataan kedua kembali dilontarkan

"Jika pernyataan itu benar, angkat kelingking kalian." Dengan perlahan tapi pasti, mereka mengangkat kelingking. Setelah mengangkatnya, mereka menurunkan kembali kelingking di atas meja.


"Pernyataan ketiga. Mencari akar-akar persamaan kuadrat artinya mengganti variabel dengan bilangan yang sesuai. Jika pernyataan itu benar angkat telunjuk kalian." Anak-anak tidak percaya bahwa mereka begitu beruntung. Pernyataan itu begitu mudah! Setiap anak mengangkat telunjuk mereka dan mengembalikannya lagi kemeja.

"Pertanyaan terakhir... Ini adalah keberuntungan. Jika kalian melakukannya dengan benar, ujian jadi diundur minggu depan. "Salah satu penyelesaian persamaan kuadrat adalah dengan pemfaktoran. Jika pernyataan itu benar, angkat jari manis kalian."

Sebuah pernyataan yang mudah. Tapi....saat anak-anak akan mengangkat jari manisnya yang terjadi adalah hal tersebut tidak bisa dilakukan! Semakin keras mereka mencoba, hasilnya adalah sia-sia.

"Baiklah" kata guru selanjutnya, "soal terakhir tadi menunjukkan bahwa semakin banyak waktu yang diperlukan untuk menyiapkan ujian, tidak akan ada hasilnya kalau tidak belajar dengan keras. Ingat, bukan belajar untuk ujian, tetapi ujian untuk belajar" demikian guru menutup penjelasannya.


Orang-orang menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menjawab kata "mengapa" sebagai cara menunda tindakan. Mereka percaya bahwa apa yang mereka lakukan adalah sebuah pekerjaan yang produktif. Kenyataannya, mereka takut dan tidak ingin mengakuinya. Oleh sebab itu jangan sampai jatuh ke dalam jebakan tersebut. Perjelaslah apa yang Anda inginkan dan lakukan tanpa menunda.[]


Dari buku

"HOW TO PERSUADE PEOPLE"

ADA YANG LEBIH HEBAT

 “๐‘บ๐’†๐’ƒ๐’‚๐’Š๐’Œ-๐’ƒ๐’‚๐’Š๐’Œ ๐’Ž๐’‚๐’๐’–๐’”๐’Š๐’‚ ๐’‚๐’…๐’‚๐’๐’‚๐’‰ ๐’š๐’‚๐’๐’ˆ ๐’‘๐’‚๐’๐’Š๐’๐’ˆ ๐’ƒ๐’†๐’“๐’Ž๐’‚๐’๐’‡๐’‚๐’‚๐’• ๐’ƒ๐’‚๐’ˆ๐’Š ๐’๐’“๐’‚๐’๐’ˆ ๐’๐’‚๐’Š๐’.”  (Hadits Riway...