"𝑲𝒂𝒎𝒖 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒆𝒎𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒍𝒖 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒍𝒆𝒑𝒂𝒔𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒔𝒖𝒂𝒕𝒖; 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒂𝒍𝒂𝒔𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕. 𝑱𝒂𝒅𝒊 𝒃𝒊𝒂𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊, 𝒍𝒆𝒑𝒂𝒔𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂. 𝑺𝒂𝒚𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒊𝒌𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒃𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒆𝒍𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒌𝒊 𝒔𝒂𝒚𝒂."
(C.Joybell C)
Bagi Ian Wright, sepak bola adalah hidupnya. Bahkan ia tahu akan menjadi seorang pemain profesional.
Itulah sebabnya, saat remaja Ian mengikuti uji coba dengan mengerahkan segala kemampuannya demi sepak bola.
Ian ditolak saat mengikuti uji coba di Southend.
Merasa usahanya kurang keras, dia berlatih lagi dan melakukan uji coba di Brighton, gagal
Dia mencoba lebih keras berlatih. Kali ini Leyton Orient menolaknya. Tidak putus asa, kembali dia berlatih lebih keras. Dan....Charlton menolaknya. Demikian juga Millwall...
Pupus sudah harapannya untuk bermain bola.
Dia tidak bisa mencoba lebih keras lagi, semuanya sudah dia kerahkan, apalagi usianya merambat ke dua puluh tahunan.
Jadi, dia mulai bekerja di suatu kilang minyak di Woolwich. Sebuah pekerjaan lapangan di lingkungan berlumpur, kotor, keras dengan pendapatan yang tidak terlalu besar. Namun karena harus menafkahi keluarganya, Ian harus melakukannya.
Tetapi kecintaan terhadap sepak bola tak pernah pudar. Tiap akhir pekan dia bermain di Dulwich Hamlet, sebuah klub sepakbola amatir.
Melihat Ian sedang bermain, seorang pelatih Crystal Palace tertarik dan menulis surat padanya, memintanya datang ke klub untuk melakukan uji coba.
Merasa karir sepak bolanya sudah tamat, Ian tidak menanggapinya, dan tidak perlu memulai lagi.
Tapi tidak dengan Garry Twydell, pimpinan bagiannya. Garry yang pernah menjadi pemain sepak bola profesional selama beberapa tahun mempunyai pandangan lain
"Ini kesempatanmu, lan. Kau harus mencoba. Kalau tidak, kau tidak akan pernah tahu dan akan terus menyesalinya." kata Garry.
Uji coba yang berlangsung dua minggu tentu akan mengancam pemecatannya sebagai pekerja.
Garry Twydell berkata, "Dengar, ambil cuti selama satu minggu, katakan kau ada masalah keluarga. Lalu satu minggu lagi untuk cuti sakit. Saya akan mendukungmu. Kau tidak akan kehilangan pekerjaan." Dan akhirnya, dia meyakinkan lan Wright untuk cuti dan pergi ke Crystal Palace untuk melakukan uji coba.
Pengalaman dari uji coba yang pernah dialami, membuat lan Wright merasa tenang. Dia berhenti berusaha terlalu keras, menikmati permainan sepak bola setiap menit selama dua minggu ke depan layaknya liburan.
Dan hal yang menakjubkan terjadi. Dengan bermain tanpa tekanan dan menikmatinya karena kecintaannya terhadap permainan itu, dia bermain sungguh luar biasa. Uji cobanya berlangsung sangat baik sehingga Crystal Palace mengontrak lan Wright.
Lama setelah dia berpikir semua kesempatan sudah habis, dia menjadi pemain profesional. Pada musim pertama, dia mencetak 24 gol.
Selama lima tahun di Crystal Palace, dia mencetak 117 gol.
Ian Wright menjadi "Pemain Terbaik Abad Ini" untuk klub tersebut. Tak lama kemudian, Arsenal, salah satu klub besar Inggris, membelinya dengan rekor pembelian klub sebesar £ 2,5 juta.
Dua puluh empat dia cetak dalam musim pertamanya di Arsenal dan enam tahun berikutnya ia menjadi pencetak gol terbanyak di klub tersebut.
Dua kali piala FA, piala Liga, dan European Cup Winner's Cup berhasil dia menangkan.
Dan pada 2005, Ian Wright terpilih masuk daftar Pemain Tersohor Inggris.
𝐒𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐝𝐢𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐫𝐚𝐡, 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐞𝐧𝐭𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐬𝐚𝐡𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐫𝐚𝐬.
𝐁𝐞𝐫𝐡𝐞𝐧𝐭𝐢𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐤𝐞𝐫𝐣𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐢𝐭𝐮 𝐝𝐚𝐧 𝐦𝐮𝐥𝐚𝐢𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐤𝐦𝐚𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚.[]
"𝙰𝚔𝚞 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊𝚑𝚞𝚖𝚞 𝚋𝚊𝚑𝚠𝚊 𝚊𝚔𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚙𝚎𝚛𝚐𝚒. 𝚃𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚊𝚙𝚊-𝚊𝚙𝚊 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚖𝚎𝚗𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊𝚕𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚊𝚖𝚒. 𝚃𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚊𝚙𝚊-𝚊𝚙𝚊 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚎𝚗𝚝𝚒 𝚋𝚎𝚛𝚓𝚞𝚊𝚗𝚐."
(Gayle Forman)
Dari buku
"SATU+ SATU= TIGA" Belajar Kreatif Dari Karya-karya Masterpiece Dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar