Selasa, 26 Maret 2024

PEDANG DAMOCLES

"𝑱𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒖𝒌𝒖𝒓 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒈𝒖𝒏𝒖𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝒌𝒂𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒂𝒌𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝒑𝒖𝒏𝒄𝒂𝒌. 𝑵𝒂𝒏𝒕𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒍𝒊𝒉𝒂𝒕 𝒃𝒆𝒕𝒂𝒑𝒂 𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂."

(Dag Hammarskjold)


Damocles adalah salah seorang  pelayan raja Dyonisius.

Suatu ketika ia menyanjung rajanya dengan kata-kata yang sebetulnya menyindir, "Enak sekali jadi raja, kerjanya hanya duduk di singgasana, makan dan minum selalu dilayani permaisurinya dan dayang-dayang,".

Dyonisius menanggapinya "Kalau begitu besok kamu coba gantikan aku menjadi raja,"

Damocles menurut. Tetapi Dyonisius memberikan syarat, di atas singgasananya, digantungkan sebilah pedang yang diikat dengan rambut dari ekor kuda.

Jadilah Damocles dilayaninya sebagai raja. Seluruh kebutuhannya dipenuhi. Saat tiba waktu makan, dua selir membawakan makanan, tetapi ia harus tetap duduk di singgasananya. Meskipun semua nampak serba enak, mudah dan terlayani, hatinya selalu berdebar. Betapa tidak. Jika sehelai rambut ekor kuda putus, tentu pedang itu akan mengenainya.

Singkat kata, tidak sampai satu hari  Damocles menyerah.

"Ternyata, menjadi saja.itu berat dan tidak enak," Damocles berkesimpulan. Apa yang oleh orang lain kelihatan enak, pada saat dijalani ternyata  berat dan belum tentu sanggup menjalani.[]

"𝐎𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐧𝐝𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐫𝐭𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐧𝐣𝐮𝐤𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐥𝐞𝐦𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧."


Dari buku

"200 Inspirasi dari Guru untuk Guru"



FOTOTROPISME IMPIAN

"𝐌𝐚𝐬𝐚 𝐝𝐞𝐩𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐞𝐫𝐜𝐚𝐲𝐚 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐞𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐢𝐦𝐩𝐢𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚."

(Eleanor Roosevelt)

Nama latinnya adalah 𝑯𝒆𝒍𝒊𝒂𝒏𝒕𝒉𝒖𝒔 𝒂𝒏𝒏𝒖𝒖𝒔.

Orang menyebut dengan nama bunga Matahari.

Selain karena bentuknya yang menyerupai matahari, bunga ini selalu bergerak mengikuti ke mana pun arah mentari bersinar. Diawali dari arah terbitnya matahari hingga terbenamnya sang surya.

Keunikan bunga matahari yang bergerak mengikuti sinar matahari ini disebut fototropisme. Gerak fototropisme berarti bergeraknya sebagian organ tanaman menuju sumber cahaya.

Secara alami, tumbuhan memerlukan cahaya  matahari untuk proses fotosintesis guna memperoleh nutrisi yang berguna untuk kelangsungan hidupnya. Semakin banyak sinar matahari yang diperolehnya, maka semakin besar pula produk fotosintesis yang dihasilkan. Akhirnya, tanaman akan semakin kaya nutrisi. Sinar matahari akan memacu seluruh sel dalam tanaman untuk aktif dan bekerja dengan optimal. Maka tak heran, tanaman yang mendapatkan sinar matahari akan jauh lebih besar, lebat dan rimbun daripada tanaman yang hanya memperoleh sinar yang relatif redup seperti cahaya lampu. Tanaman itu akan lebih terlihat ringkih dan susah untuk tumbuh besar. Lain juga halnya dengan tanaman yang tidak mendapatkan cahaya. Tanaman tersebut akan cenderung kerdil, layu, dan bahkan mati.

Fenomena fototropisme ini identik dengan manusia dan impiannya. Sudah selayaknya masing-masing manusia bisa fokus dan mengikuti impiannya. Seseorang yang memiliki impian akan tahu ke mana dia harus bergerak dan target yang harus dituju. Sebaliknya, seseorang yang tidak mempunyai impian, ibarat sebuah tanaman yang tidak memperoleh cahaya. Dia tidak akan mengerti ke mana dia harus melangkah dan untuk apa dia berkarya. Akhirnya semangatnya makin kerdil dan layu.

Namun demikian, tidak semua cahaya harus diikuti. Pilih cahaya matahari yang terang, tidak redup sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan.

Fokuskan kepada cahaya terbaik, jangan mudah tergoda oleh cahaya lain.Pilih dan sambutlah cahaya itu dengan penuh optimisme dan semangat tinggi, seperti mekarnya bunga-bunga di pagi hari saat menyambut sang mentari.[]


"𝘍𝘰𝘬𝘶𝘴 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘪𝘮𝘱𝘪𝘢𝘯𝘮𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘢𝘪𝘬. 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘬𝘦𝘬𝘶𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘣𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘢𝘥𝘢𝘢𝘯 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱𝘮𝘶."

(Nick Vujicic)


Dari buku 

"4 CERMIN FLORA" Rahasia Membangun Karakter Terbaik



KETEKUNAN

 "𝙺𝚎𝚔𝚞𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚙𝚒𝚗𝚝𝚊𝚛𝚊𝚗 𝚊𝚍𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚖𝚘𝚍𝚊𝚕. 𝚃𝚊𝚙𝚒, 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚊𝚍𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚍𝚊𝚑𝚜𝚢𝚊𝚝 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚋𝚎𝚛𝚊𝚗𝚒𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚝𝚎𝚔𝚞𝚗𝚊𝚗."

(Merry Riana)

Yosef Ardi adalah wartawan yang pernah bekerja cukup lama hingga menduduki jabatan tinggi di surat kabar "Bisnis Indonesia"

Pria ini mempunyai hobi yang cukup "unik", yakni mengkliping iklan kematian di surat kabar

Kalangan etnis Tionghoa, sering  mengumumkan kematian kerabat mereka di koran-koran umum. Status sosial pemasang iklan bisa dilihat dari iklan kematian yang dipasangnya.

Dengan gunting di tangan, setiap pagi Yosef  membaca berita utama (headline) surat kabar dan terus membuka-buka halaman demi halaman hingga menemukan iklan kematian. Rupanya kebiasaan sudah dia jalani selama 17 tahun! 

Lalu, apa tujuan mengkliping iklan kematian?

"Ekonomi dan sebagian jejaring bisnis kita dikuasai etnis Tionghoa. Hanya di iklan kematianlah kita bisa menemukan daftar lengkap nama keluarga besar mereka, baik nama asli atau nama yang telah dinasionalkan," papar Yosef.

Sebagai wartawan ekonomi, Yosef perlu memiliki basis data (database) nama-nama pengusaha atau pebisnis besar nasional untuk memudahkannya dalam menelusuri berbagai hal yang berkaitan dengan isu ekonomi. 

Kini, di tangannya, ia telah memiliki silsilah keluarga para pengusaha dan konglomerat yang dapat menjadi sumber data yang siap "berbicara" dalam kasus apa pun.

Semua itu dilakukan Yosef dalam kapasitasnya sebagai seorang pribadi jurnalis, bukan sebagai karyawan bagian riset atau redaktur sebuah koran besar. Sebab, semua itu ia lakukan di ruang tamu rumahnya, bukan di kantornya yang megah. Database itu kini manjadi asetnya yang tak ternilai dari modal ketekunan yang luar biasa.

Kini, Yosef tak lagi bekerja di "Bisnis Indonesia". Dia mendirikan yosefardi.com, sebuah situs yang menyediakan jasa informasi bisnis. Anda harus berlangganan dengan membayar 240 dolar Amerika per bulan untuk bisa mengakses informasi yang sangat berharga dalam situs ini. Meski sudah jadi jutawan, hobi menggunting iklan kematian itu masih dilakukannya hingga sekarang. Banyak wartawan yang menjadikan Yosef sebagai "kamus berjalan" bila hendak menelusuri kepemilikan perusahaan-perusahaan tertentu yang sedang diinvestigasi.

Ketekunan adalah upaya bersinambungan untuk mencapai tujuan tertentu tanpa mudah menyerah hingga meraih keberhasilan. Dalam ketekunan diperlukan emosi positif sepanjang proses. Jangan sampai emosi positif ini muncul pada awalnya kemudian meredup sampai akhirnya padam.[]

"𝑲𝒂𝒎𝒖 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒆𝒎𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍 𝒕𝒂𝒏𝒑𝒂 𝒎𝒆𝒍𝒂𝒌𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒐𝒓𝒃𝒂𝒏𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒕𝒆𝒌𝒖𝒏𝒂𝒏."

(Lou Holstz)


Dari buku 

" Berobat 20 Juta Perhari"

Keterangan foto: Yosef Ardi



KEKUATAN RASA TAKUT

 

"𝐃𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐬𝐮𝐚𝐬𝐚𝐧𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐭𝐞𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐭𝐚𝐤𝐮𝐭𝐚𝐧 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐩𝐢𝐤𝐢𝐫 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐢𝐤"

(Daniel Golemann )


Kejadian ini terjadi saat Perang Vietnam sedang berkecamuk.

Diceritakan bahwa ada empat tentara Amerika yang kebetulan melintasi jalan setapak dengan menggunakan mobil jeep. Jalan yang tidak ada tikungan membuat mereka memacu kendaraannya dengan kecepatan penuh. Begitu cepatnya mobil Jeep itu terbalik. Pada saat yang sama dari arah depan muncul sekelompok pasukan Vietcong yang sedang berpatroli.

Jarak mereka semakin dekat...

Panik dengan kondisi yang mengancam keselamatan, mereka berempat segera mengangkat roda ban, kemudian mereka pun membalikkan arah jeep dan melarikannya dengan sekencang-kencangnya.

Akhirnya mereka selamat sampai di Markas darurat. Iseng-iseng mereka lalu mencoba mengangkat roda ban mobil jeep kembali. Sekali, ... tidak berhasil!. Dua kali...gagal!

Rupanya rasa takut yang berlebihan tidak dapat membikin orang bisa berpikir dengan baik. Rasa takut membuat sistem limbik, yaitu bagian otak yang sangat berperan dalam pembentukan tingkah laku emosi, tidak bisa bekerja dengan baik. Dalam kondisi yang mengancam, peran sistem itu digantikan oleh bagian otak refitilia-yakni bagian otak paling kuno dan berfungsi hanya untuk menyelamatkan diri.

Itulah yang membuat mereka tidak mampu lagi mengangkat roda setelah keadaannya tidak mengancam.[]

"𝑳𝒂𝒌𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒕𝒖 𝒉𝒂𝒍 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒉𝒂𝒓𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒂𝒕 𝑨𝒏𝒅𝒂 𝒕𝒂𝒌𝒖𝒕."

(Eleanor Roosevelt)

Dari buku "Kekuasaan yang Sering Disalahgunakan"

ANAK TANGGA CINTA

 

"𝐏𝐞𝐧𝐠𝐞𝐭𝐚𝐡𝐮𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫. 𝐊𝐞𝐭𝐞𝐫𝐚𝐦𝐩𝐢𝐥𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐥𝐚𝐭𝐢𝐡𝐚𝐧, 𝐝𝐚𝐧 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚𝐢."

(Thomas Szasz)

Seorang pemuda 19 tahun bernama Liu Goajiang, jatuh cinta kepada seorang janda Xu Chaoqin yang usianya 10 tahun di atas usianya serta telah memiliki beberapa anak dari hasil pernikahannya terdahulu. 

Tentu saja hal itu menjadi bahan cemoohan keluarga Liu. Pernikahan dengan seorang janda yang mempunyai anak tentu akan menjadi beban di kemudian hari.

Sekalipun lingkungan mereka tidak memberi dukungan, cinta mereka tidak pernah pudar. Mereka sudah mengambil tekad, bahwa siapa pun tidak berhak mengatur kadar cinta mereka.

Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk pindah ke luar desa, dan menikah di tempat lain. Mereka pun pergi menuju desa Jiangjin, di sebelah selatan Chong Qing dan tinggal di sebuah gua.

Melihat kekuatan cinta Liu, istrinya selalu menanyakan apakah sang suami menyesal dengan menerima dirinya sebagai istri. Dengan tenang Liu menjawab, "Cintaku tidak akan berubah karena keadaan maupun kondisimu. Jika semuanya bisa kita lalui dengan baik dan rajin bekerja, pasti semuanya akan nyaman." Kehidupan suami dan istri tersebut di gua bersama anak-anak mereka tidaklah senyaman dibanding tinggal di desa. Mereka hanya makan buah-buahan yang ada, bahkan rerumputan dan binatang hasil buruan, namun mereka tetap bahagia dalam keluarga. Melihat kerepotan istrinya untuk keluar masuk gua dan naik turun bukit yang terjal dalam membereskan rumah dan mempersiapkan makan, maka Liu pun membangun anak tangga satu demi satu untuk istrinya. Anak tangga tersebut dipahat setiap hari selama 50 tahun.

Pada usia 72 tahun Liu meninggal di pangkuan sang istri tercinta. Begitu kuat cinta mereka, genggaman tangan Liu sangat sulit dilepaskan dari istrinya.

Sekelompok pengembara hutan lalu menemukan gua ini beserta enam ribu anak tangganya. Di dalam gua tersebut para pengembara menemukan sepasang kakek nenek dengan tujuh anaknya hidup dalam satu keluarga yang harmonis. Kekaguman mereka semakin besar setelah Liu Ming Sheng salah seorang dari tujuh anak mereka menceritakan tentang cinta sejati orang tua mereka. Diceritakan, kedua orang tua mereka tidak pernah berpisah barang sehari pun selama ini. Sang ayah sangat mencintai ibu mereka. Bahkan saking cintanya, ayahnya membangun enam ribu anak tangga untuk ibunya, sekalipun sang ibu juga tidak terlalu sering turun naik bukit gua tersebut. Tahun 2006, kisah ini dinobatkan sebagai satu dari sepuluh kisah terbaik di China dan dimasukkan ke dalam majalah 'Chinese Woman Weekly". Kini, pemerintah setempat melestarikan enam ribu anak tangga dan gua milik Liu Goajiang dan Xu Chaogin untuk menjadi peringatan, peneguhan, dan simbol makna cinta yang sesungguhnya.

Ketika seseorang meninggalkan dunia ini, apakah ada Anak Tangga Cinta yang ditinggalkan untuk keluarganya?

Warisan anak tangga cinta yang berupa keteladanan, nilai-nilai hidup yang akan menjadi bekal bagi buah hatinya di masa mendatang.


John Maxwell menuliskan resep TRUST untuk membangun kepercayaan dalam membuat Anak Tangga Cinta ini, yakni: 

𝑻𝒊𝒎𝒆 (waktu), berilah waktu Anda yang berkualitas untuk orang lain

𝑹𝒆𝒔𝒑𝒆𝒄𝒕 (penghargaan), beri dan tunjukkan penghargaan kepada orang lain, sekalipun dari latar belakang yang berbeda.

𝑼𝒏𝒄𝒐𝒏𝒅𝒊𝒕𝒊𝒐𝒏𝒂𝒍 𝑷𝒐𝒔𝒊𝒕𝒊𝒗𝒆 𝑹𝒆𝒈𝒂𝒓𝒅 (rasa hormat positif tanpa syarat), menaruh hormat kepada siapa pun yang ditemui, karena sadar bahwa di hadapan Sang Pencipta semua orang sama.

𝑺𝒆𝒏𝒔𝒊𝒕𝒊𝒗𝒊𝒕𝒚 (kepekaan), peka terhadap kebutuhan orang lain, yakni dengan lebih banyak mendengarkan orang lain daripada berbicara kepada orang lain, dan

𝑻𝒐𝒖𝒄𝒉 (sentuhan), berikan dorongan, jabat tangan, pelukan hangat bahkan ciuman kasih kepada orang lain.

Waktu kita tidak lama lagi, karena hari ini adalah hari terakhir dari sisa hidup kita. Mari kita memilih untuk membangun Anak Tangga Cinta di mana pun kita berada. Besok mungkin sudah terlambat.[]

"𝘊𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘵𝘢𝘳𝘪𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘯𝘥𝘢𝘩 𝘢𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘥𝘶𝘢 𝘫𝘪𝘸𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘭𝘦𝘯𝘨𝘬𝘢𝘱𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘭𝘢𝘪𝘯."

(Kahlil Gibran)


Dari buku

"Setengah Pecah, Setengah Utuh"

Keterangan foto: Liu Goujiang, istrinya serta anak tangga yang dibuatnya

PANGGIL KETANGGUHAN ANDA

"𝑲𝒆𝒈𝒊𝒈𝒊𝒉𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒖𝒂𝒕, 𝒌𝒆𝒓𝒂𝒔 𝒅𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒆𝒍𝒂𝒏𝒋𝒖𝒕𝒂𝒏, 𝒌𝒆𝒎𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒏𝒂𝒏 𝒅𝒊𝒕𝒆𝒓𝒂𝒑𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒔𝒆𝒈𝒆𝒍𝒊𝒏𝒕𝒊𝒓 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒎𝒑𝒊𝒓 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒃𝒆𝒓𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍 𝒎𝒆𝒏𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊 𝒕𝒖𝒋𝒖𝒂𝒏, 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒃 𝒔𝒆𝒊𝒓𝒊𝒏𝒈 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒌𝒆𝒌𝒖𝒂𝒕𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒑𝒆𝒏𝒅𝒂𝒎 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒖𝒎𝒃𝒖𝒉 𝒔𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓 𝒕𝒂𝒏𝒑𝒂 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒅𝒊𝒃𝒆𝒏𝒅𝒖𝒏𝒈"

(Goethe)


Kemenangannya hampir setiap lomba dan pemecahan rekor, membuat Hayes Jones menjadi fenomena dalam lari gawang. Wajar saja kalau dia terpilih untuk mengikuti Olimpiade Roma 1960. Di sana dia mengikuti lomba lari gawang 110 meter ditengah harapan seluruh dunia mendapat medali emas.

Tapi yang terjadi adalah Hayes menempati urutan ke tiga. Yang ada dipikirannya saat kekecewaan itu melanda adalah "Lantas kenapa? Sekalian saja aku berhenti berlari". Olimpiade yang akan datang masih empat tahun lagi dan dia sudah memenangi semua kejuaraan lari gawang yang dia incar.

Tapi Hayes Jones menolak menerimanya. Maka ia mulai berlatih lagi, tiga jam sehari, tujuh hari seminggu. Dan dua tahun kemudian ia membuat rekor baru dalam lari gawang 55 meter dan 65 meter.

22 Februari 1964 kembali Hayes bertanding dalam lomba lari gawang 55 meter di Madison Square Garden.

Dia menang dan menyamai rekor terbaik yang dibuatnya selama ini. Saat para pelari menghilang di jalan landai untuk menghentikan larinya, Hayes kembali ke lintasan berdiri sejenak dengan kepala ditundukkan, menerima tepuk tangan. Dan tujuh belas ribu orang yang memadati Garden berdiri memberi penghormatan atas seorang pria yang pernah kalah masih bertahan disana. Dia tidak mau menyerah, dan para penggemar mencintainya untuk alasan itu.

Tahun yang sama Hayes Jones mengikuti Olimpiade Tokyo dan berlari gawang jarak 110 meter dalam 13,6 detik, menjadi pelari pertama yang melewati garis finish - memenangkan medali emas.[]


Dari buku

YOU CAN, IF YOU THINK YOU CAN

Keterangan foto: Hayes Jones



Kamis, 21 Maret 2024

GURU HEBAT DIBELAKANG ORANG HEBAT

 

"𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐡𝐞𝐛𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐠𝐢 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐠𝐮𝐫𝐮 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤, 𝐝𝐚𝐧 𝐫𝐞𝐤𝐫𝐞𝐚𝐬𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐚𝐫."

(Maimoen Zubair) 


Dikran Tahta,

Adalah sebuah nama yang cukup asing  kalangan ilmuwan.

Tapi begitu orang menyebut teori black hole, bing bang segera mengingat nama Stephen Hawking. Hawking adalah fisikawan jenius guru besar Universitas Cambridge. Meski fisiknya lumpuh akibat Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS), Stephen Hawking adalah ilmuwan terbesar setelah Sir Isaac Newton.


Dikran Tahta adalah guru matematika dari Stephen Hawking. Hawking tak mungkin hebat tanpa orang hebat di belakangnya. Dan orang hebat di belakangnya itu tak lain adalah guru matematikanya, Dikran Tahta, saat ia belajar di St Albans Hertfordshire, Inggris tahun 1950 an.


Ketika kecil, tulisan Hawking jelek sekali. Hawking juga pemalas. Dia bahkan bukan lulusan terbaik di universitasnya. Tetapi karena ia ditangani oleh guru terbaik, Hawking menemukan kecintaannya pada matematika.

Di kelas, Tahta bukan guru yang selalu benar, tetapi ia mendebatkan dan mendiskusikan segala hal yang berkaitan dengan pengetahuan. 

Tahta, menurut Hawking, ialah orang yang membuka matanya hingga 'ia jatuh cinta' dengan matematika--disiplin ilmu yang ia sebut sebagai 'cetak biru alam semesta'.

Hawking mengatakan, cara terbesar untuk mengungkap rahasia alam semesta adalah dengan matematika.

"Kalau setiap orang berpikir tentang apa yang harus dilakukannya dalam hidup, keinginan itu akan terwujud dengan adanya guru-guru hebat, karena guru-guru hebat ada dibelakang orang-orang hebat", tutur Hawking.[]


"𝑺𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒈𝒖𝒓𝒖 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒊𝒍𝒉𝒂𝒎𝒊 𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑𝒂𝒏, 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒂𝒍𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒊𝒎𝒂𝒋𝒊𝒏𝒂𝒔𝒊, 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒂𝒏𝒂𝒎𝒌𝒂𝒏 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒃𝒆𝒍𝒂𝒋𝒂𝒓."

(Brad Henry) 


Dari buku

" 200 Inspirasi dari Guru untuk Guru"

ADA YANG LEBIH HEBAT

 “𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.”  (Hadits Riway...