Kamis, 21 Maret 2024

GURU HEBAT DIBELAKANG ORANG HEBAT

 

"𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐡𝐞𝐛𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐠𝐢 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐠𝐮𝐫𝐮 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤, 𝐝𝐚𝐧 𝐫𝐞𝐤𝐫𝐞𝐚𝐬𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐚𝐫."

(Maimoen Zubair) 


Dikran Tahta,

Adalah sebuah nama yang cukup asing  kalangan ilmuwan.

Tapi begitu orang menyebut teori black hole, bing bang segera mengingat nama Stephen Hawking. Hawking adalah fisikawan jenius guru besar Universitas Cambridge. Meski fisiknya lumpuh akibat Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS), Stephen Hawking adalah ilmuwan terbesar setelah Sir Isaac Newton.


Dikran Tahta adalah guru matematika dari Stephen Hawking. Hawking tak mungkin hebat tanpa orang hebat di belakangnya. Dan orang hebat di belakangnya itu tak lain adalah guru matematikanya, Dikran Tahta, saat ia belajar di St Albans Hertfordshire, Inggris tahun 1950 an.


Ketika kecil, tulisan Hawking jelek sekali. Hawking juga pemalas. Dia bahkan bukan lulusan terbaik di universitasnya. Tetapi karena ia ditangani oleh guru terbaik, Hawking menemukan kecintaannya pada matematika.

Di kelas, Tahta bukan guru yang selalu benar, tetapi ia mendebatkan dan mendiskusikan segala hal yang berkaitan dengan pengetahuan. 

Tahta, menurut Hawking, ialah orang yang membuka matanya hingga 'ia jatuh cinta' dengan matematika--disiplin ilmu yang ia sebut sebagai 'cetak biru alam semesta'.

Hawking mengatakan, cara terbesar untuk mengungkap rahasia alam semesta adalah dengan matematika.

"Kalau setiap orang berpikir tentang apa yang harus dilakukannya dalam hidup, keinginan itu akan terwujud dengan adanya guru-guru hebat, karena guru-guru hebat ada dibelakang orang-orang hebat", tutur Hawking.[]


"𝑺𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒈𝒖𝒓𝒖 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒊𝒍𝒉𝒂𝒎𝒊 𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑𝒂𝒏, 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒂𝒍𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒊𝒎𝒂𝒋𝒊𝒏𝒂𝒔𝒊, 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒂𝒏𝒂𝒎𝒌𝒂𝒏 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒃𝒆𝒍𝒂𝒋𝒂𝒓."

(Brad Henry) 


Dari buku

" 200 Inspirasi dari Guru untuk Guru"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ADA YANG LEBIH HEBAT

 “𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.”  (Hadits Riway...