"𝑱𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒖𝒌𝒖𝒓 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒈𝒖𝒏𝒖𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝒌𝒂𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒂𝒌𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝒑𝒖𝒏𝒄𝒂𝒌. 𝑵𝒂𝒏𝒕𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒍𝒊𝒉𝒂𝒕 𝒃𝒆𝒕𝒂𝒑𝒂 𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂."
(Dag Hammarskjold)
Damocles adalah salah seorang pelayan raja Dyonisius.
Suatu ketika ia menyanjung rajanya dengan kata-kata yang sebetulnya menyindir, "Enak sekali jadi raja, kerjanya hanya duduk di singgasana, makan dan minum selalu dilayani permaisurinya dan dayang-dayang,".
Dyonisius menanggapinya "Kalau begitu besok kamu coba gantikan aku menjadi raja,"
Damocles menurut. Tetapi Dyonisius memberikan syarat, di atas singgasananya, digantungkan sebilah pedang yang diikat dengan rambut dari ekor kuda.
Jadilah Damocles dilayaninya sebagai raja. Seluruh kebutuhannya dipenuhi. Saat tiba waktu makan, dua selir membawakan makanan, tetapi ia harus tetap duduk di singgasananya. Meskipun semua nampak serba enak, mudah dan terlayani, hatinya selalu berdebar. Betapa tidak. Jika sehelai rambut ekor kuda putus, tentu pedang itu akan mengenainya.
Singkat kata, tidak sampai satu hari Damocles menyerah.
"Ternyata, menjadi saja.itu berat dan tidak enak," Damocles berkesimpulan. Apa yang oleh orang lain kelihatan enak, pada saat dijalani ternyata berat dan belum tentu sanggup menjalani.[]
"𝐎𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐧𝐝𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐫𝐭𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐧𝐣𝐮𝐤𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐥𝐞𝐦𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧."
Dari buku
"200 Inspirasi dari Guru untuk Guru"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar