Senin, 27 September 2021

HIKAYAT TIGA BATANG POHON


 مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ () لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ () الَّذِينَ يَبْخَلُونَ وَيَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبُخْلِ وَمَنْ يَتَوَلَّ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ

"Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan(tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhmahfuz) sebelum Kami menciptakannya.Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikanNya kepadamu.Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri"
(QS Al Hadid [57]: 22-23)


Tiga batang pohon yang ditanam seorang petani itu sedang berbicara tentang cita-citanya.
Pohon pertama mulai bercerita,ia ingin menjadi kayu yang berserat indah sehingga bagus untuk membuat kotak perhiasan raja-raja.Pohon kedua bercita-cita mempunyai kayu yang kuat sehingga sehingga bisa dibuat perahu yang akan menjelajahi dunia.
Giliran pohon ketiga,ia ingin tumbuh tinggi menjulang,besar dan kuat dengan daun-daun yang yang menggapai para penghuni langit.
Saat baru separuh usia,petani itu menebang ketiga pohon tersebut,dan kemudian dipotong-potong lalu diletakkan disamping rumah.
Hancur sudah harapan ketiga pohon tersebut, karena cita-cita yang diimpikannya punah sudah.
Melihat kayu yang dionggokkan disamping rumah, datang seorang meminta kepada pemiliknya untuk membuat rehal (meja kecil untuk meletakkan Qur'an saat mengaji),maka diambillah kayu dari pohon pertama.
Tak lama kemudian datanglah seorang nelayan yang akan menambal perahunya yang bocor,dan oleh petani diberi potongan pohon kedua.Berikutnya datang penggali kubur yang meminta potongan pohon ketiga untuk penghalang jasad mayat dan tanah.
Semakin sedihlah kayu-kayu itu, karena berpisah dengan temannya dan jauh dari cita-citanya.
Namun Sang Pencipta mempunyai rencana tersendiri yang ternyata lebih indah dari cita-cita mereka.
Anak yang mengaji dengan menggunakan rehal dari kayu pertama ternyata menjadi penghafal Qur'an terkenal dan ulama saat dewasanya.Kayu yang menjadi rehal ini ternyata lebih indah dari sekedar menjadi tempat perhiasan, karena yang disimpannya adalah ayat-ayat Allah yang menancap kuat di otak pembacanya.
Saat nelayan melaut, kapalnya dihantam gelombang sehingga pecah dan nelayan itu hilang.Sedangkan anaknya berkat potongan kayu tambalan bisa selamat sampai di pantai.Anak yatim ini lalu menjadi pemimpin umat yang adil dan bijaksana, sehingga potongan kayu kedua itu lebih berharga dari kapal yang menjelajahi dunia.
Adapun kayu ketiga ternyata digunakan untuk mengubur jenazah seorang yang sangat soleh, sehingga saat masih dikubur pun sudah sering diperlihatkan surga kepadanya.Kayu penghalang mayat dari pohon ketiga mendapatkan lebih dari yang dicita-citakan tumbuh besar menggapai langit.

Kita sering frustrasi, sedih, dan putus asa manakala cita-cita dan keinginan kita tidak tercapai.Kita sedih dan putus asa karena kita sok tahu bahwa seolah yang terbaik itu yang kita cita-citakan atau kita inginkan.Sesungguhnya Allah lah yang Maha Tahu yang terbaik untuk kita, Insya Allah kita tidak akan pernah bersedih bila kita yakin bahwa skenario yang lebih indah dari cita-cita dan keinginan kita telah disiapkan oleh Nya.

Dari buku

INSPIRING ONE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ADA YANG LEBIH HEBAT

 “𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.”  (Hadits Riway...