Selasa, 27 Juni 2023

TERLALU SEMPURNA

 


 "𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐦𝐞𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐤𝐮𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐦𝐮𝐬𝐮𝐡, 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐩𝐞𝐝𝐮𝐥𝐢 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐩𝐚 𝐛𝐞𝐬𝐚𝐫 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐤𝐞𝐜𝐢𝐥𝐧𝐲𝐚, 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐰𝐚𝐧𝐦𝐮 𝐝𝐢 𝐥𝐚𝐢𝐧 𝐡𝐚𝐫𝐢."

(Attila the Hun)


Pada semifinal Liga Champions 2012, terdapat dua raksasa klub sepak bola dari Spanyol yang merupakan kandidat juara yang sangat sulit untuk ditaklukkan. Mereka adalah F.C. Barcelona dan Real Madrid C.F. Lini kedua kesebelasan raksasa ini diisi oleh deretan pemain-pemain terbaik di dunia dengan skill individu fenomenal dan bayaran yang fantastis. 

F.C. Barcelona yang diperkuat pemain yang bahkan dijuluki sebagai yang terbaik yang pernah ada, Lionel Messi serta sepuluh pemain kaliber yang sulit untuk ditaklukkan nyatanya dipermalukan oleh sebuah kesebelasan Inggris yang berusia enam tahun lebih muda, yakni Chelsea F.C. dengan beberapa pemain utamanya di atas 30 tahun. 

Barcelona datang tanpa pikir panjang siapa pun lawannya, strateginya pun tetap sama karena kemenangan demi kemenangan yang telah diraihnya. Mereka beranggapan strategi tiki-taka mampu menyelesaikan berbagai macam bentuk strategi lawan. Berbeda dengan Chelsea F.C ., kesebelasan ini datang bertanding menyadari betapa tangguhnya lawan yang akan dihadapi sehingga mereka terus memutar otak mempersiapkan strategi khusus untuk menghancurkan lawannya.

Terusirnya John Terry, pemain belakang handal merangkap kapten oleh wasit akibat akumulasi kartu kuning, bermain dengan 10 pemain, berada di kandang lawan, ditambah tekanan mental oleh riuhnya fans F.C. Barcelona semakin membuat permainan tidak berimbang.

Unggul dua gol Barcelona sama sekali tidak mampu merobohkan mental permainan anak asuh care-taker Chelsea, Roberto Di Matteo. Strategi full-offensive F.C. Barcelona mengurung setengah lapangan pertandingan dimanfaatkan dengan sangat efektif oleh Chelsea F.C. Melalui counter attack, Chelsea justru berhasil menundukkan tim superior F.C. Barcelona di depan pendukungnya.

Perjuangan tim besutan pelatih berdarah Italia itu akhirnya mengantarkan Chelsea meraih trofi Champions league 2012.[


Terlalu sempurna...

Adalah sebuah sikap yang menjadikan sebuah bumerang, karena membuat orang akan meremehkan lawannya.

Sekuat apa pun Anda janganlah mudah lengah, karena setiap strategi yang hebat selalu memiliki kelemahan. Tidak ada satu pun strategi tanpa kelemahan. Seorang juara sejati bukanlah berarti tidak memiliki kelemahan satu noktah pun. Juara sejati juga bukanlah mereka yang tidak pernah terpuruk, kalah, gagal, ataupun kandas di jurang kehancuran. Juara sejati adalah mereka yang tidak mengenal kata "terlalu sempurna" untuk terus bertumbuh di setiap kemenangan maupun kemalangan yang terjadi dalam hidup mereka.[]

"𝘉𝘪𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘮𝘦𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘈𝘯𝘥𝘢. 𝘋𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘈𝘯𝘥𝘢 𝘮𝘢𝘮𝘱𝘶."

(Naiyer Asif)


Dari buku

"WARRIOR" The Art of Winning the Battle of Success

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ADA YANG LEBIH HEBAT

 “𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.”  (Hadits Riway...