Kamis, 25 Agustus 2022

TIDAK BERPUAS DIRI


Mamofuku Ando adalah orang yang sukses membuat mi instan di Jepang. Sekalipun mie instan buatannya sangat laris, ia tidak bosan bereksperimen untuk memperbaiki mutu dan cita rasanya. la melibatkan keluarga, teman, dan masyarakat untuk mencicipi mi instan baru yang ia ciptakan untuk mengetahui selera pasar terhadap hasil racikannya. Bahkan, Ando melakukan perjalanan ke luar negeri untuk menjajaki selera Eropa terhadap mi instan. Di sana, ia mempelajari banyak hal, seperti bagaimana orang Eropa menikmati mi dengan garpu, tanpa kuah. la juga mengamati bahan kaldu yang bisa dilarutkan dengan air panas, tanpa harus dimasak. la pun mendapatkan ide untuk membuat mi instan dalam wadah berbahan styrofoam yang bisa ditutup rapat dengan lapisan alumunium. Jadi, mi instan itu cukup diseduh saja. Dan, dalam kemasannya disediakan garpu untuk menyantapnya. Ando lalu memasarkan mi instannya tersebut ke Asia, Amerika Serikat, dan beberapa negara di Eropa.

Berkat kreatifitasnya ia pernah mendapat julukan "The Inovator of The Year".

Mamofuku Ando tidak hanya pandai dalam melihat peluang, tetapi memiliki hati yang selalu mau belajar, dan tidak menutup diri terhadap pendapat dan selera orang meski kesuksesan ada di tangan.[]


"Anda memiliki semua alasan di dunia untuk mencapai impian termegah Anda. Imajinasi ditambah inovasi sama dengan realisasi"

(Denis Waitley)


Dari buku

"THE WISDOM"

150 Kisah Inspiratif yang akan mengubah Hidup Anda

Rabu, 24 Agustus 2022

BANYAK BACA, BANYAK TAHU

 

"Bahkan ketika Anda membaca, alam semesta seolah sedang merencanakan secara diam-diam untuk membuat Anda sungguh-sungguh bahagia, sehat, dan sukses,"

(Steve Bhaerman)


Victor Villasenor memiliki gangguan disleksia yang membuatnya sulit membaca. Itulah sebabnya, mengapa ia baru bisa membaca setelah berusia dewasa. Ketika belajar membaca itulah ia memutuskan untuk menjadi penulis besar dan memohon agar Tuhan membantunya meraih impian tersebut. Mungkin, banyak orang yang beranggapan bahwa mimpi itu terlalu tinggi untuk dicapai, membaca saja sulit, bagaimana bisa menjadi penulis hebat? Namun, di sela-sela aktivitasnya sebagai pekerja kasar, Victor menaruh minat yang luar biasa terhadap buku. la membaca berbagai buku dengan semangat, bahkan selama 10 tahun dia sudah membaca lebih dari lima ribu buku. Selain membaca, ia juga belajar cara menulis dengan baik. Dan, hasilnya: sembilan novel dan 65 cerpen dihasilkan dari tangan dinginnya. Tidak hanya itu, ia juga memenangkan berbagai penghargaan Internasional. Akhirnya, impiannya menjadi kenyataan; ia menjadi penulis besar.[]


Apa pun yang masuk dalam diri kita, baik melalui hal-hal yang kita lihat sehari-hari maupun yang kita baca, akan memengaruhi pola pikir kita. 

Jika kita mempelajari sesuatu yang positif, memasukkan nutrisi bergizi bagi kesehatan jiwa dan pikiran kita, maka kita juga akan menjadi pribadi yang positif pula.


Dari buku

"THE WISDOM"

150 Kisah Inspiratif yang akan mengubah Hidup Anda

Senin, 22 Agustus 2022

SELEMBAR TIKET KERETA


Para polisi yang menemukanku di stasiun kereta api Xin Zhu sempat kebingungan, karena tangisanku. Beruntung ada seorang ibu yang bisa menyusuiku sehingga aku selamat. Tak lama kemudian aku dibawa ke De Lan Center, sebuah Panti Asuhan Katolik di Bao San, bagian dari Xin Zhu.

Sejak umur sebulan itulah aku jadi penghuni disana dan yang para biarawati itulah yang membesarkanku, tanpa mengenal siapa ibuku.

Banyak pekerja sukarela yang datang ke biara untuk mengajariku. Mereka adalah lulusan dan dosen dari Universitas Jiao dan Universitas Qing, Lembaga Penelitian, serta insinyur. Tentu saja itu banyak membantuku. Seorang mahasiswa yang sebelumnya mengajariku IPA, lalu menjadi asisten dosen. Karena yang mengajar bahasa Inggris seorang yang jenius, maka sejak kecil kemampuan bahasa Inggrisku bagus sekali.

Pelajaran piano yang diajarkan para biarawati menjadikan aku sebagai pianis gereja yang mengiringi misa.

Kemampuanku berbicara yang bagus pun membuat aku sering mengikuti lomba pidato dan debat.

Dengan prestasi yang banyak itu memudahkan aku diterima di jurusan Arsitektur Universitas Xin Zhu yang bisa kuselesiakan sambil bekerja sambilan.

Saat wisuda, biarawati Sun yang membesarkanku, hadir mewakili orang tua yang oleh kepala jurusanku memintanya untuk berfoto denganku.

Pada saat wajib militer, aku kembali berkunjung ke De Lan Center. Tiba-tiba, biarawati Sun ingin berbicara serius denganku. Ia mengambil amplop surat dari raknya dan memintaku untuk melihat isinya.

Terdapat dua lembar tiket dalam amplop tersebut. Biarawati Sun berkata, saat polisi mengantarku ke Panti dalam bajuku terselip dua tiket perjalanan dari tempat asal ibuku ke Stasiun Xin Zhu.

Tiket pertama adalah tiket bus dari suatu tempat di selatan menuju Ping Dong. Sedangkan tiket yang lain adalah tiket kereta api murahan dari Ping Dong ke Xin Zhu. Dari ini aku menduga bagaimana keadaan ekonomi ibuku.

Biasanya biarawati tidak senang menyelidiki latar belakang dari bayi-bayi yang ditinggalkan orang tuanya. Tapi melihat aku cukup dewasa untuk menerima kenyataan, mereka memutuskan untuk memberikan kepadaku saat aku dewasa.

Biarawati Sun memberikan dukungan kepadaku untuk mencari keberadaan orang tuaku, juga jika ada kemungkinan terburuk yang harus kuhadapi.

Maka, berangkatlah aku ke kota yang berada di pegunungan, yang tak pernah kudengar sebelumnya.

Dikota itu aku ke kantor polisi untuk mencari data tentang diriku. Akhirnya kuperoleh dua buah dokumen yang berhubungan denganku. Yang pertama adalah data kelahiran seorang laki-laki dan yang kedua data laporan anak hilang.

Hilangnya anak itu adalah saat dua hari setelah aku ditemukan di stasiun Xin Zhu. Aku mendapat titik terang tentang data kelahiranku.

Sayang, saat ku pastikan kebenaran itu, kedua orang tuaku sudah meninggal. Ada seorang kakak laki-lakiku, tapi dia telah meninggalkan kota itu dan tidak diketahui kemana perginya.

Seorang polisi tua memberitahuku bahwa ibuku bekerja di sebuah SMP dan dia mengantarkanku untuk menemui kepala SMP tersebut.

Kepala sekolah itu adalah seorang ibu yang ramah, mengatakan ibuku sangat baik hati. Bertolak belakang dengan ibuku, ayah adalah pria pemalas yang mengandalkan hidupnya dari ibuku yang bekerja sebagai pekerja kasar.

Saat kakakku SMP, ayahku pergi dari rumah dan tidak pernah kembali.

Ibu kepala sekolah itu juga bercerita, ibuku mempunyai dua anak. Namun, setelah berumur sebulan, anak kedua itu menghilang secara misterius. Aku lalu menjelaskan semua yang kuketahui kepadanya.

Kepala sekolah itu tergerak hatinya, kemudian mengeluarkan selembar amplop surat. Amplop itu ditinggalkan  ibuku sebelum ia meninggal di samping bantalnya. Kepala sekolah berpikir mungkin didalamnya ada barang berharga. Oleh karena itu ia menyimpan dan menunggu sampai ada pihak keluarga yang datang.

Saat kubuka, amplop itu berisi tiket kereta api dari kota kecil di bagian selatan ke Xin Zhu. Kepala sekolah itu bercerita, setiap setengah tahun, ibuku pergi ke daerah utara untuk menemui salah seorang saudaranya. Dan sepulang dari sana wajahnya nampak ceria.

Ibuku juga bangga akan usahanya menggalang dana untuk disumbangkan ke panti asuhan katolik dimana ia hadir pada penyerahan tersebut.

Aku merinding seketika. Suatu saat sebuah bus pariwisata dari daerah selatan datang ke panti dan menyerahkan sumbangan ke De Lan Center.

Sebagai ucapan terimakasih, mereka membuat foto bersama para penyumbang. Aku yang sedang bermain basket saat itu dipanggil untuk foto bersama. Kepala sekolah itu lalu menunjuk ibuku dalam foto tersebut. Aku tersentak saat melihat ternyata ada juga fotokopi foto wisudaku dalam amplop tersebut. Meski membuang ku, rupanya ibuku tetap datang mengunjungiku. Boleh jadi dia datang saat aku diwisuda.

Dengan suara tenang, kepala sekolah itu berkata "kamu harus berterima kasih kepada ibumu. Ia telah membuangmu untuk mendapatkan lingkungan yang lebih baik. Jika kau tetap disini, paling hanya akan sekolah sampai SMP, lalu ke kota untuk bekerja. Apalagi dengan kekasaran ayahmu, mungkin nasibmu akan sama seperti kakakmu"

Tiba-tiba aku bertanya kepada kepala sekolah apakah ada piano disini. Setelah ditunjukkan, aku membuka tutup piano dan menghadap matahari di luar jendela. Lalu kumainkan satu-persatu lagu-lagu tentang ibu.

Para biarawati bagaikan ibu yang membesarkanku. Mengapa aku tidak bisa menganggap mereka selayaknya ibu sendiri? Ibuku pun selalu memperhatikanku. Ketegasan dan pengorbanannyalah yang membuatku memiliki lingkungan hidup yang baik dan masa depan yang cerah.

Suara piano juga bergaung ke seluruh sekolah sampai ke lembah. Pada senja hari ini, penduduk-penduduk di kota kecil akan bertanya "kenapa ada orang yang memainkan lagu tentang ibu?"

Bagiku, hari itu adalah hari Ibu.

Sebuah amplop yang penuh dengan tiket membuatku tidak takut memperingati Hari Ibu untuk selamanya.


(sebuah kisah nyata dari Li Jia Tong, Rektor Universitas Ji Nan)


Dari buku

IBU YANG HEBAT

Kisah-kisah Inspirasional tentang Keajaiban dan Kehebatan Para Ibu

KEINGINAN TERBESAR


"Kasih sayang seorang ibu adalah bahan bakar yang memampukan ibu untuk melakukan hal-hal mustahil dilakukan." (Marion C.Garetty)


Seorang presenter televisi asal China, Qiu Yuanyuan, divonis menderita kanker. Pada usia kehamilan tujuh bulan, kondisinya memburuk. Wanita cantik ini sudah ditawari kemoterapi, tetapi menolaknya karena tidak ingin mengorbankan nyawa anak yang ada di kandungannya. Dia kemudian memutuskan untuk operasi caesar.


Syukurlah operasi tersebut berhasil, dan Niannian, anaknya terlahir meski dengan berat tidak lebih dari 1,5 kg. Baru kemudian Yuanyuan bersedia dioperasi untuk mengangkat tumor ganas yang ada di tubuhnya. Sayangnya, itu sudah terlambat. Tumornya sudah termasuk stadium akhir yang berarti sudah sangat ganas dan berbahaya.


Menurut laporan dari harian South China Morning Post, Yuanyuan pun meninggal sepekan setelah perayaan 100 hari kelahiran putranya, Niannian. Pengorbanan wanita ini menyentuh hati ribuan orang di daratan Cina


"Setelah menikah, menjadi seorang ibu adalah keinginan terbesarnya. Namun, dia memilih untuk menyelamatkan anak kami dan mencoba mengerti bahwa tidak semua dalam hidup bisa berjalan sempurna. Dan dia bilang, dia tidak pernah menyesali keputusannya itu," ucap Suami Yuanyuan, Zhang Qixuan kepada Zhengzhou Evening News.


"Qiu telah meninggal dunia. Satu-satunya hal yang dapat saya lakukan sekarang adalah merawat anak kami, dan saya berharap semua orang dapat memberkati dia dan anak kami, dan tersenyum pada kehidupan seperti yang istri saya lakukan," lanjut suaminya yang berprofesi sebagai wartawan itu.[]


"Dari seluruh hak yang dimiliki oleh wanita, yang teristimewa adalah diberi hak untuk menjadi seorang ibu."

(Lin Yutang)


Dari buku

"BUKU UNTUK DIBACA"

Rabu, 17 Agustus 2022

MATEMATIKA PROBABILITAS MERUNTUHKAN TEORI "KEBETULAN"

Roger Penrose -seorang matematikawan Inggris dan teman dekat Stephen Hawking- membuat perhitungan kemungkinan terbentuknya alam semesta secara kebetulan.

Untuk itu dia memasukkan semua variabel yang dianggapnya perlu bagi manusia untuk muncul di planet bumi dan menghitung probabilitas semua hasil yang mungkin mulai dari adanya "big bang"

Hasil perhitungan Penrose menyimpulkan peluang kejadiannya adalah 1: 10¹²³⁰ atau satu berbanding 10 pangkat 10 pangkat 123.

Dalam matematika, probabilitas 1:10⁵⁰ berarti "probabilitas nol", sedangkan angka yang diperoleh Penrose adalah lebih besar dari triliun triliun triliun kali angka tersebut. Sehingga kesimpulan pembentukan alam semesta merupakan "kebetulan" adalah tidak mungkin.

Mengenai angka yang membingungkan ini Roger Penrose mengatakan:

"angka ini menunjukkan betapa tepatnya maksud sang Pencipta, yaitu ketelitian satu dalam 10¹²³⁰. Angka ini sangat luar biasa. Orang bahkan tidak mungkin menuliskan bentuk penuhnya. Bahkan jika kita menuliskan sebuah nol pada setiap proton dan setiap neutron di seluruh jagad raya-dan kita bisa menggunakan partikel-partikel lain selebihnya-kita tetap saja kekurangan tempat untuk menuliskan semua nol yang diperlukan"

Angka-angka yang menentukan rancangan dan rencana keseimbangan alam semesta memainkan peranan penting dan melampaui pemahaman manusia. Mereka membuktikan bahwa alam semesta bukan hasil peristiwa kebetulan,dan menunjukkan"betapa tepatnya maksud sang Pencipta" seperti dinyatakan Roger Penrose.

Hanya dengan melihat sekelilingnya, manusia sebenarnya dapat menangkap fakta penciptaan, bahkan dalam suatu terkecilpun adalah bukan sebuah kebetulan.[]


اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِيْ تَجْرِيْ فِى الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ مِنْ مَّاۤءٍ فَاَحْيَا بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيْهَا مِنْ كُلِّ دَاۤبَّةٍ ۖ وَّتَصْرِيْفِ الرِّيٰحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi,silih bergantinya siang dan malam, bahtera yang berlayar dilaut membawa apa yang berguna bagi manusia,dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air,lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati(kering)nya dan Dia sebarkan di bumi segala jenis hewan dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan"

(QS.Al Baqarah[2]:164)


Disederhanakan dari buku

Pustaka Sains Populer Islami

Penciptaan Alam semesta

KUALITAS

 

"Membuat kesalahan lebih baik daripada memalsukan kesempurnaan karena tidak ada yang sempurna di dunia ini."


Zi Si adalah cucu Konfusius. Ketika dia bertugas di Wei, dia merekomendasikan seseorang kepada bangsawan dari Wei.


"Saya percaya Gou Bian mempunyai kualitas seorang jenderal. Dia seharusnya diberi posisi penting." Raja menganggukkan kepalanya.


"Gou Bian mungkin mempunyai kemampuan seorang jenderal. Tetapi ketika dia menjadi pejabat pemerintahan, dia pernah suatu kali meminta kepada bawahannya untuk menyumbang dua telur setiap orang untuk konsumsi pribadinya. Saya sangat terganggu dengan hal ini. Saya tidak dapat menunjuk orang seperti ini menjadi jenderal."

Telur adalah barang berharga pada saat itu.

"Yang Mulia, saya khawatir penilaian anda terhadap orang terlalu sempit," kata Zi Si ketika dia mengekspresikan ketidaksetujuannya. "Benar bahwa tidak tepat meminta telur dari bawahannya untuk keperluan pribadi. Tetapi ketika seorang penguasa yang bijaksana merekrut seseorang, itu sama halnya dengan seorang tukang kayu memilih kayu. Dia membuang bagian yang jelek dari sebatang pohon dan menggunakan bagian yang bagus. Bahkan sebatang pohon yang bagus mempunyai bagian yang bercelah dan rapuh. Tetapi seorang tukang kayu yang bagus tidak akan membuang pohon itu hanya karena beberapa lubang di kayu tersebut. Dia membuang bagian-bagian yang jelek dan menggunakan bagian-bagian yang bagus.

"Kita hidup di zaman peperangan dan ketidakpastian. Kita membutuhkan banyak orang berbakat sebisa mungkin. Saya menyesal bahwa Yang Mulia menolak untuk menggunakan seseorang yang punya kemampuan luar biasa hanya karena beberapa butir telur. Hanya saja jangan biarkan negara lain mengetahui hal ini sebab merupakan hal yang memalukan bagi Wei karena tidak menggunakan orang-orang yang berbakat. "[]


"Tidak ada yang sempurna. Hanya perlu mata yang baik untuk menemukan ketidaksempurnaan yang tersembunyi itu." 

(Daphne Delacroix)


Dari buku

"Kisah-kisah Kebijaksanaan China Klasik"

Refleksi bagi Para Pemimpin

𝘾𝙄𝙉𝙏𝘼 𝙔𝘼𝙉𝙂 𝙈𝙀𝙇𝙄𝙉𝙏𝘼𝙎 𝙍𝙐𝘼𝙉𝙂 𝘿𝘼𝙉 𝙒𝘼𝙆𝙏𝙐


 Setelah mengikuti serangkaian pelatihan yang melelahkan akhirnya Farah dinyatakan lulus sebagai Pramugari junior sebuah maskapai penerbangan nasional. Dia lalu mengenal Sheila, seorang Pramugari Senior yang banyak membantunya dengan pengalamannya selama 9 tahun menjadi pramugari.

Adalah Johan, seorang pilot yang sudah bisa menerbangkan pesawat Boeing 737 di maskapai penerbangan yang sama dan mereka mengenalnya dengan baik. Dengan usia yang 25 tahun Johan menikmati dunianya seperti rajawali yang terbang dari pulau ke pulau menikmati tugas dan eksotisnya tanah air.


Dalam sebuah penerbangan yang melelahkan ke wilayah Indonesia Timur, Shella, Farah, dan Johan dipertemukan oleh nasib. Mereka ditakdirkan berjodoh oleh Tuhan. Tiga hari rotasi terbang menumbuhkan saling pengertian yang mendalam antara Johan, Farah, dan Shella. Johan mulai memahami apa yang selama ini terjadi. la mulai sadar bahwa, perlakuan istimewa Shella dan Farah, memiliki maksud dan tujuan tertentu. Johan bingung, ia tak ingin menyakiti salah satu dari kedua wanita istimewa itu. Sebagai sesama wanita, Shella dan Farah pun sangat paham akan perasaan masing-masing kepada Johan. Anehnya, mereka justru dapat membangun sebuah persahabatan yang tulus, berangkat dari rasa empati antara satu dengan lainnya. Bagi Farah, Shella adalah sosok kakak yang selama ini tak dimilikinya. Bagi Shella, Farah adalah seorang adik yang cerdas dan "bandel" yang perlu "diemonginya".


Tak terasa 4 tahun berlalu sudah. Johan, Farah, dan Shella, beranjak semakin dewasa, terutama Shella. Saat-saat manis bersama sudah mulai disongsong oleh datangnya senja kedewasaan. Shella membuat keputusan luar biasa, pada usia pertengahan tigapuluh ia memutuskan untuk menikah dengan seseorang yang baru saja dikenalnya. Seorang pria dengan latar belakang yang nyaris tak diketahuinya. Pria itu datang begitu saja, hadir dalam kehidupannya, dan Shella menjadikan dia sebagai jalan keluar. Shella ingin memberikan yang terbaik bagi Farah dan Johan. Shella ingin mengorbankan hatinya demi cinta. Bukankah cinta yang terindah adalah cinta yang bersifat memberi? Begitu pikirnya.


Ternyata, cerita belum berhenti, Johan dan Farah sepakat bahwa Shella harus mendapat kesempatan. Bukankah memberi jalan bagi sebuah proses cinta adalah bagian dari cinta itu sendiri? Farah merelakan jika Shella lebih berjodoh dengan Johan. Kerelaan Farah nyaris serupa dengan keikhlasan Shella, hanya saja Farah tidak mengorbankan dirinya, ia menyadari bahwa ruang berbagi dalam hatinya masih mencukupi. Farah merasa masih mencintai dirinya sendiri jauh melebihi apapun dalam kehidupannya. Baginya, Johan adalah bunga-bunga kehidupan, sebagaimana mimpi adalah bunga-bunga tidur.


Johan dan Farah menyampaikan keputusan tersebut kepada Shella 3 hari sebelum pernikahannya. Shella meminta waktu mempertimbangkannya. Johan dan Farah, yang ketika itu menjalani tugas terbang dengan rute panjang, berharap cemas sebuah jawaban, sebuah kepastian.


Larut malam sebelum hari pernikahannya, Shella menelepon Farah dan menyatakan kesediaannya untuk dipersunting Johan, serta menggagalkan rencana pernikahannya.

"𝑲𝒖𝒕𝒖𝒏𝒈𝒈𝒖 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒅𝒖𝒂 𝒃𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓𝒂 𝒆𝒔𝒐𝒌 𝒑𝒂𝒈𝒊 𝒑𝒖𝒌𝒖𝒍 𝟏𝟎, 𝒔𝒂𝒂𝒕 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒊𝒈𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒋𝒖𝒎𝒑𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒂𝒎𝒂" ungkap Shella dengan suara bergetar.


Namun, takdir berbicara lain, pada 09.47 WIB terjadi kecelakaan pesawat yang merenggut jiwa dua orang air crew, first officer, Johan dan Farah. Shella termangu, perlahan air matanya membulir lalu menetes dalam hunjaman sembilu rasa kehilangan yang menyakitkan, namun, secara ironis, terselip rasa bahagia di dalamnya, luruh bersama derai-derai air mata yang terus memburai.

Mengapa rasa bahagia itu muncul pada saat yang tidak tepat? Di bawah langit kelabu dengan sederet awan, hanya Shella yang tahu betapa Tuhan telah memberinya 30 detik paling berharga dalam hidupnya. Tiga puluh detik ketika ia menyatakan "ya". Tiga puluh detik yang menggagalkannya untuk mengkhianati cinta. Tiga puluh detik yang menyadarkan ia akan arti penting memaknai cinta apa adanya, bukan karena "mengapa", "siapa", dan "aku", "kamu", serta "dia". Itulah saat termanis dalam lembar hidupnya.[]


𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐛𝐚, 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐤𝐮𝐫, 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐚𝐥𝐚𝐬.𝐌𝐞𝐧𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚𝐢 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐫𝐨𝐬𝐞𝐬 𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐡𝐚𝐦𝐢 𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢. 𝐌𝐞𝐧𝐠𝐞𝐧𝐚𝐥 𝐚𝐫𝐭𝐢 𝐤𝐞𝐜𝐞𝐰𝐚, 𝐬𝐞𝐝𝐢𝐡, 𝐝𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐚𝐤 𝐭𝐞𝐫𝐰𝐮𝐣𝐮𝐝𝐤𝐚𝐧. 𝐊𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐢𝐫𝐧𝐚 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐮𝐤𝐮𝐫𝐚𝐧. 𝐉𝐢𝐤𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐡-𝐬𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚𝐢 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮, 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐜𝐞𝐰𝐚 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐧𝐚𝐬𝐢𝐛 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐦𝐩𝐞𝐫𝐭𝐞𝐦𝐮𝐤𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐫𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐦𝐚. 𝐊𝐢𝐭𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐝𝐢𝐡 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐣𝐞𝐛𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐝𝐢𝐦𝐞𝐧𝐬𝐢 𝐛𝐚𝐡𝐚𝐬𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐞𝐝𝐚. 𝐊𝐢𝐭𝐚 𝐩𝐮𝐧 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐮𝐭𝐮𝐬 𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐦𝐚𝐡𝐚𝐦𝐚𝐧. 𝐌𝐞𝐧𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚𝐢 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐩𝐫𝐨𝐬𝐞𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐠𝐢𝐭𝐮, 𝐚𝐩𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐧𝐲𝐚.

𝐌𝐞𝐧𝐠𝐚𝐩𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐝𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚? 

𝐊𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐝𝐞𝐟𝐢𝐧𝐢𝐬𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐤𝐧𝐚 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐛𝐞𝐬𝐞𝐫𝐭𝐚 𝐬𝐞𝐥𝐮𝐫𝐮𝐡 𝐝𝐚𝐦𝐩𝐚𝐤𝐧𝐲𝐚. 𝐉𝐢𝐤𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐚𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤 𝐬𝐢𝐚𝐩𝐚-𝐬𝐢𝐚𝐩𝐚, 𝐦𝐚𝐤𝐚 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐩𝐚𝐬 𝐝𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐡𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐭𝐞𝐡 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐬𝐞𝐧𝐣𝐚 𝐡𝐚𝐫𝐢.


Dari buku

LOVE OVERALL

Mengembara di Dunia Cinta

ADA YANG LEBIH HEBAT

 “𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.”  (Hadits Riway...