Selasa, 27 Juni 2023

TERLALU SEMPURNA

 


 "𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐦𝐞𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐤𝐮𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐦𝐮𝐬𝐮𝐡, 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐩𝐞𝐝𝐮𝐥𝐢 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐩𝐚 𝐛𝐞𝐬𝐚𝐫 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐤𝐞𝐜𝐢𝐥𝐧𝐲𝐚, 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐰𝐚𝐧𝐦𝐮 𝐝𝐢 𝐥𝐚𝐢𝐧 𝐡𝐚𝐫𝐢."

(Attila the Hun)


Pada semifinal Liga Champions 2012, terdapat dua raksasa klub sepak bola dari Spanyol yang merupakan kandidat juara yang sangat sulit untuk ditaklukkan. Mereka adalah F.C. Barcelona dan Real Madrid C.F. Lini kedua kesebelasan raksasa ini diisi oleh deretan pemain-pemain terbaik di dunia dengan skill individu fenomenal dan bayaran yang fantastis. 

F.C. Barcelona yang diperkuat pemain yang bahkan dijuluki sebagai yang terbaik yang pernah ada, Lionel Messi serta sepuluh pemain kaliber yang sulit untuk ditaklukkan nyatanya dipermalukan oleh sebuah kesebelasan Inggris yang berusia enam tahun lebih muda, yakni Chelsea F.C. dengan beberapa pemain utamanya di atas 30 tahun. 

Barcelona datang tanpa pikir panjang siapa pun lawannya, strateginya pun tetap sama karena kemenangan demi kemenangan yang telah diraihnya. Mereka beranggapan strategi tiki-taka mampu menyelesaikan berbagai macam bentuk strategi lawan. Berbeda dengan Chelsea F.C ., kesebelasan ini datang bertanding menyadari betapa tangguhnya lawan yang akan dihadapi sehingga mereka terus memutar otak mempersiapkan strategi khusus untuk menghancurkan lawannya.

Terusirnya John Terry, pemain belakang handal merangkap kapten oleh wasit akibat akumulasi kartu kuning, bermain dengan 10 pemain, berada di kandang lawan, ditambah tekanan mental oleh riuhnya fans F.C. Barcelona semakin membuat permainan tidak berimbang.

Unggul dua gol Barcelona sama sekali tidak mampu merobohkan mental permainan anak asuh care-taker Chelsea, Roberto Di Matteo. Strategi full-offensive F.C. Barcelona mengurung setengah lapangan pertandingan dimanfaatkan dengan sangat efektif oleh Chelsea F.C. Melalui counter attack, Chelsea justru berhasil menundukkan tim superior F.C. Barcelona di depan pendukungnya.

Perjuangan tim besutan pelatih berdarah Italia itu akhirnya mengantarkan Chelsea meraih trofi Champions league 2012.[


Terlalu sempurna...

Adalah sebuah sikap yang menjadikan sebuah bumerang, karena membuat orang akan meremehkan lawannya.

Sekuat apa pun Anda janganlah mudah lengah, karena setiap strategi yang hebat selalu memiliki kelemahan. Tidak ada satu pun strategi tanpa kelemahan. Seorang juara sejati bukanlah berarti tidak memiliki kelemahan satu noktah pun. Juara sejati juga bukanlah mereka yang tidak pernah terpuruk, kalah, gagal, ataupun kandas di jurang kehancuran. Juara sejati adalah mereka yang tidak mengenal kata "terlalu sempurna" untuk terus bertumbuh di setiap kemenangan maupun kemalangan yang terjadi dalam hidup mereka.[]

"𝘉𝘪𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘮𝘦𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘈𝘯𝘥𝘢. 𝘋𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘈𝘯𝘥𝘢 𝘮𝘢𝘮𝘱𝘶."

(Naiyer Asif)


Dari buku

"WARRIOR" The Art of Winning the Battle of Success

Rabu, 14 Juni 2023

KISAH DUA BIJI TANAMAN

 "𝘒𝘪𝘵𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘯𝘪𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘫𝘪 𝘨𝘢𝘨𝘢𝘴𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪, 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘦𝘳𝘩𝘪𝘵𝘶𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘳𝘪𝘴𝘪𝘬𝘰 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘯𝘪𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘪𝘯𝘥𝘢𝘬."


Dua biji tanaman tergeletak bersisian di dalam tanah musim semi yang subur.


Biji pertama berkata, 

"Aku ingin tumbuh! Aku ingin menghujamkan akar-akarku dalam-dalam ke tanah di bawahku, dan menusukkan kecambah-kecambahku untuk menembus lapisan tanah di atasku. Aku ingin menebarkan kuncup-kuncupku yang lembut laksana panji-panji yang mengumumkan datangnya musim semi ... Aku ingin menikmati kehangatan mentari di wajahku serta berkah embun fajar di atas kuntum-kuntum bungaku!"

Dan ia pun tumbuh.


Biji kedua berkata, 

"Aku takut. Kalau aku mengarahkan akar-akarku ke tanah ke bawah sana, aku tidak tahu apa yang akan kuhadapi di dalam kegelapan. Bila aku mencari jalan melalui tanah yang keras di atas sana, boleh jadi aku akan merusakkan kecambah-kecambahku yang halus ... bagaimana pula kalau aku membiarkan pucuk-pucukku terbuka dan seekor siput mencoba melahapnya? Dan bila aku memekarkan kembang-kembangku, seorang anak kecil mungkin akan merenggutku dari tanah. Tidak, jauh lebih baik bagiku untuk menanti di sini sampai keadaan menjadi aman." Dan ia pun menunggu.


Seekor anak domba yang mengais-ngais mencari makanan di atas tanah permulaan musim semi akhirnya menemukan biji yang tengah menunggu itu, dan secepat kilat menelannya.[]

"𝙼𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚗𝚘𝚕𝚊𝚔 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚖𝚙𝚞𝚑 𝚛𝚒𝚜𝚒𝚔𝚘 𝚍𝚊𝚗 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚋𝚎𝚛𝚔𝚎𝚖𝚋𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚝𝚎𝚕𝚊𝚗 𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚔𝚎𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙𝚊𝚗."

(Patty Hansen)



Dari buku

"CHICKEN SOUP FOR THE SOUL" Menjadi 'Kaya'dan Bahagia



LEBIH DARI SEKEDAR PELAJARAN

"𝐊𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐀𝐧𝐝𝐚 𝐦𝐞𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐜𝐢𝐭𝐫𝐚 𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐦𝐮𝐥𝐚𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠, 𝐀𝐧𝐝𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐡𝐚𝐬𝐢𝐥-𝐡𝐚𝐬𝐢𝐥 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐫𝐭𝐢 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐰𝐢𝐥𝐚𝐲𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐧𝐜𝐚𝐩𝐚𝐢𝐚𝐧, 𝐧𝐚𝐦𝐮𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐩𝐞𝐧𝐭𝐢𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐠𝐢, 𝐀𝐧𝐝𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐮𝐥𝐚𝐢 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐤𝐦𝐚𝐭𝐢 𝐤𝐞𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐚𝐧 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐛𝐚𝐢𝐤."

(Wayne Dyer)

Perasaan sangat lega akan terasa ketika aku mulai dapat memahami bahwa seorang anak memerlukan lebih dari sekadar mata pelajaran. Aku memang menguasai matematika, dan aku mengajarkannya dengan baik. Aku terbiasa untuk berpikir bahwa itulah segalanya yang perlu aku lakukan. Namun sekarang aku mengajar anak-anak, bukan tentang matematika. Aku mengetahui fakta bahwa sesungguhnya aku hanya akan berhasil mengajar sebagian dari mereka. Saat aku tidak memaksakan diri untuk mengetahui semua jawaban, tampaknya aku dapat memiliki lebih banyak jawaban daripada ketika aku mencoba untuk menjadi seorang ahli. Seorang muridku benar-benar membuatku memahami hal ini. Aku bertanya kepadanya pada suatu hari tentang mengapa dia dapat belajar dengan jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu. Ia memberikan makna terhadap seluruh pandangan baruku. "Ini karena saya dapat mencintai diri sendiri ketika saya bersama Anda," katanya.

(Kisah seorang guru Matematika)


Dari buku

"Chicken Soup for the Soul" Menjadi 'Kaya' dan Bahagia.

89 Kisah untuk Membuka Hati dan Mengobarkan Semangat Kembali




Selasa, 06 Juni 2023

GENGGAM IMPIANMU

  


“𝑻𝒖𝒋𝒖𝒂𝒏 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 𝒅𝒊𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊 𝒎𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖𝒊 𝒌𝒆𝒏𝒅𝒂𝒓𝒂𝒂𝒏 𝒓𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂, 𝒅𝒊 𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒔𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒑𝒆𝒓𝒄𝒂𝒚𝒂, 𝒅𝒂𝒏 𝒅𝒊 𝒂𝒕𝒂𝒔𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒊𝒏𝒅𝒂𝒌 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒏𝒖𝒉 𝒔𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕"

(Pablo Picasso)


Monty Roberts adalah pemuda yang merupakan anak pelatih kuda yang pergi dari satu kandang ke kandang yang lain, dari satu jalur pacuan ke jalur pacuan yang lain, dari satu tanah pertanian ke tanah pertanian yang lain dan dari satu peternakan ke peternakan yang lain, melatih kuda. Kesibukannya itu membuat pelajaran SMA terus-menerus terganggu. Ketika duduk di bangku akhir, ia diminta untuk menyusun tulisan tentang apa cita-citanya bila ia dewasa.


Malam itu ia menulis karangan setebal tujuh halaman yang memaparkan tujuannya untuk memiliki suatu peternakan kuda pada suatu saat. Ia menjabarkan impiannya secara terperinci, bahkan menggambar sebuah sketsa tentang peternakan seluas dua ratus ekar (acre), yang memperlihatkan lokasi seluruh bangunan, kandang dan jalur pacuan. Monty juga melukis denah yang mendetil untuk rumah seluas empat ribu kaki persegi yang akan terletak di peternakan impiannya.

Pada keesokan harinya ia menyerahkan karangan itu kepada gurunya. Dua hari kemudian ia menerima tulisannya kembali. Di halaman depan tertera huruf F besar dengan catatan yang berbunyi, "Tunggu saya usai jam pelajaran".

Monty pergi menemui gurunya sehabis jam sekolah dan bertanya, "Mengapa saya mendapat nilai F?"


Guru itu berkata, "Ini adalah impian yang tidak realistis untuk anak muda seperti kamu. Kamu tidak punya uang, datang dari keluarga yang berpindah-pindah. Peternakan kuda menuntut banyak uang. Kamu harus membeli tanah, kuda bibit yang asli, kemudian kamu juga harus mengeluarkan biaya untuk kuda pejantan yang mahal. Kamu sama sekali tak akan pernah dapat melakukannya." Lantas si guru menambahkan, "Kalau kamu mau menulis ulang karangan ini dengan tujuan yang lebih membumi, aku akan meninjau kembali nilaimu."


Anak laki-laki itu pulang dan berpikir keras lama sekali tentang hal itu. la bertanya kepada Ayahnya mengenai apa yang sebaiknya ia tempuh.

"Camkan, Nak, kamu harus membulatkan tekadmu tentang ini. Bagaimanapun, aku pikir ini adalah keputusan yang sangat penting bagimu", demikian kata ayahnya 


Akhirnya, setelah menimbang-nimbang selama seminggu, anak itu menyetorkan tulisan yang sama, tidak membuat perubahan sedikit pun. Ia berkata, "Anda dapat mempertahankan nilai F itu dan saya akan mempertahankan impian saya."


Waktu berlalu,...

Guru sekolah itu membawa tiga puluh orang anak berkemah di tanah peternakan yang didalamnya terdapat rumah seluas empat ribu kaki persegi di tengah-tengah peternakan kuda seluas dua ratus ekar (acre) milik Monty Roberts. Diatas perapian dalam rumah, makalah tentang impian Monty terbingkai dengan rapih.

Ketika akan pulang, guru itu berkata, "Begini, Monty, aku dapat mengatakannya kepadamu sekarang. Sewaktu menjadi gurumu, aku merupakan semacam pencuri cita-cita. Sepanjang tahun-tahun itu aku telah mencuri banyak impian anak-anak. Untungnya kamu punya cukup inisiatif untuk tidak melepaskan impian-impianmu."


Jangan biarkan siapa pun mencuri impian-impian Anda. Turuti kata hati Anda, apa pun yang terjadi.[]


Dari buku

"CHICKEN SOUP FOR THE SOUL" Menjadi 'Kaya' dan Bahagia

KECANDUAN SEDEKAH


Pagi itu sebelum berangkat ke Surabaya bersama istriku, aku bersedekah pada pembantuku sebesar 50 ribu. Aku merasa ia benar-benar membantu kami dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga.


Semalam aku melanjutkan membaca buku "Ternyata Sedekah Nggak Harus Ikhlas", setelah seharian melanjutkan pekerjaan berkeliling kota pahlawan. Hal yang terngiang dalam buku tersebut adalah tugas kita sedekah, sedekah yang besar, nanti Allah akan membalas minimal 10 kali lipat bahkan lebih, dan pagi itu langsung kuaplikasikan dengan bersedekah kepada pembantuku.


"Bun, Berikan ini pada office boy kantormu ya? "pintaku saat sampai di depan lobi kantornya sembari memberikan uang 20 ribuan tiga lembar

"Tumben .... Untuk apa, Yah?" tanya istriku keheranan dengan alis mengerut.

"Udaahh, pokoknya berikan saja," jawabku sembari tersenyum.


Istriku hanya tersenyum menerima uang 20 ribuan tersebut, dan aku juga membalas dengan senyuman sembari dalam hati tetap yakin pada Sang Maha Pemberi.

Kulanjutkan untuk berkeliling menyebarkan brosur penjualan sapi kurban.

Keluar dari masjid, sebelum melanjutkan perjalanan aku memasukkan uang lembaran 50 ribu rupiah ke dalam kotak infak masjid. Seperti biasanya, ketika memberi peminta-minta di jalan, dalam hatiku malu kepada Allah. Aku biasanya memasukkan dalam kotak infak masjid paling besar dua ribu rupiah saja.


Dengan motor kesayanganku ini, langsung aku menuju rumah orangtua dan rumah beberapa kerabatku di wilayah Surabaya utara. Aku bermaksud memberi rezeki kepada mereka masing-masing 100 ribu rupiah. Pulangnya, arah perjalanan ke rumah Sidoarjo, aku mampir ke yayasan yatim piatu dan duafa untuk bersedekah lagi. Entahlah kenapa aku jadi keranjingan sedekah begini.


Begitulah tiap hari aktivitasku berkeliling menyebar brosur usaha sapi kurban sembari keyakinan untuk berbagi hingga tidak terasa sudah H-5. Aku berhenti berkeliling dan fokus di stan penjualan bersama ayahku melayani konsumen. Namun pemasaran online tetap jalan melalui pesan pendek, jejaring sosial, milis dan lainnya.


10 Dzulhijjah,

Seperti biasa, bersama Ayah aku melakukan hitung laba rugi setelah dikurangi biaya marketing, gaji pegawai selama lima hari di stan, tukang rumput, sewa stan, sewa transportasi pengiriman, dan sisanya bagi hasil berdua dengan ayahku.

"Alhamdulillah, Din, sudah selesai, "ucap ayahku dalam forum kecil perhitungan akhir usaha keluarga kami.

"Alhamdulillah," sambungku juga.

"Semuanya sudah akan Ayah bayarkan, Din! Namun, Ayah minta maaf karena bagi hasil tahun ini untukku dan untukmu tidak ada sama sekali," ucap Ayah dengan tegas.

Deeg! Kaget mendesir dalam hatiku

"Lha, kenapa, Yah?" tanyaku sembari mengerutkan alis. "Ternyata setelah melihat daftar harga jual sapinya, Ayah keliru dengan harga kulakannya, sehingga hasilnya hanya untuk bayar yang lain, sedangkan bagi hasil kita berdua tidak ada," jawabnya lagi mengalir.


Aku masih terdiam dan tidak terima dengan kenyataan ini, seolah-olah tidak percaya dan tidak mungkin hal ini terjadi.


"Yaaa ... Allah!!" keluhku pada-Nya.

"Sudahlah, khusnudzon pada Allah," kata ayahku.

Sedikit keyakinan membuatku tak henti-hentinya beristighfar.


Dalam perjalanan pulang dari rumah orangtua, hanya kalimat istighfar yang kulafalkan pada Allah, meski hanya untuk menenangkan hati. Aku mencoba khusnudzon pada yang Menciptaku. Namun, terkadang setan menggoda untuk tidak terima atas keputusan Allah akan hal ini, padahal aku sudah banyak bersedekah dan berikhtiar atas usaha hewan kurban ini.


Tasyrik hari terakhir,

Semalam aku sudah berunding dengan istri untuk mencari pinjaman secara personal guna melunasi pinjaman dari investor yang notabene teman istri sendiri.

Brrtt .... !

Tiba-tiba getar handphone-ku berbunyi tanda ada SMS masuk. Ternyata pengirimnya dari sahabatku yang bergerak di lembaga kemanusiaan Islam.

"Assalamualaikum akhi, ana minta tolong antum bisa carikan kambing qurban untuk disalurkan ke kaum dhuafa wilayah kumuh dan miskin? Aqadnya jual beli aja ga pa-pa". Begitu bunyi SMS darinya.

Aku pun langsung membalas dan bertanya berapa ekor yang dibutuhkan. Sambil kutunggu balasan darinya.

Kembali HP ku bergetar, tanda ada SMS masuk, benar darinya, "Sekitar 120-an ekor bisa? Dan antum langsung koordinir orang untuk sembelih dan salurkan ke yang membutuhkan", begitu bunyi SMS balasan temanku itu.


Aku tidak langsung menjawab karena masih bingung, kambing sebanyak itu apa bisa kujalankan pada akhir hari tasyrik. Dan dengan keyakinanku Allah pasti menolong, karena masih banyak umat yang tidak merasakan daging kurban.

"Bismillah, insya Allah bisa akhi", aku membalas SMS tersebut singkat dengan penuh keyakinan.

Tak lama aku terima balasannya, "Ok, kirimkan rek antum untk transfer dananya dari total 125 kambing, sekaligus aq email nama pengkurban dan untuk wilayah penyaluran di Surabaya, Syukron".

Subhanaallah ... walhamdulillah .. ! Hatiku benar-benar bahagia dan senang, langsung aku bersujud syukur dan bercerita kebahagiaan ini pada istriku.

Setelah sujud syukur aku langsung cek daftar mutasi via mobile banking, ternyata sudah masuk dengan total 75 juta rupiah. Setelah kuhitung, laba bersihnya mencapai 17 jutaan. Aku masih ingat betul bersedekah ke keluarga, kerabat, yatim, peminta, dan lainnya senilai 1,7 juta.

Sembari berucap hamdalah, aku langsung bergerak menghubungi orang-orang yang bisa menyembelih dan menyalurkan kurban daging kambing, serta langsung menuju mitraku untuk membeli kambing kurbannya.


Ya Allah, Subhanallah ... walhamdulillah! ucap hatiku berkali-kali. Insya Allah bisa melunasi utang pada teman kuliah istriku, dan sisanya masih bisa untuk menafkahi istriku tercinta.[]


Dari buku

"Keajaiban Rezeki" Kisah-kisah Inspiratif yang Menggugah Hati tentang Menjemput Rezeki

Senin, 29 Mei 2023

LOMPATAN TERTINGGI

 

"𝐉𝐢𝐤𝐚 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧𝐢 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐩𝐢𝐤𝐢𝐫𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐮𝐤𝐚, 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐦𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤 𝐩𝐢𝐧𝐭𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐭𝐮𝐭𝐮𝐩."

(Mark W. Perrett)


Seekor belalang menjadi piaraan seorang anak dan ditempatkan dalam wadah bertutup kaca.

Setiap anak melihatnya, belalang itu melompat sehingga anak itu menyukainya dan memberinya makanan. Tapi sang belalang tidak sadar, lompatan yang dilakukan hanya sebatas tutup kaca.

Suatu saat, karena terlupa tutup belalang terbuka dan keluarlah belalang dari wadahnya. Kemudian ia melakukan lompatan dan... ternyata lompatannya lebih tinggi dari saat berada dalam wadah. Mencoba lagi melompat dan lebih tinggi lagi lompatan dari sebelumnya.

Penasaran, belalang itu berjalan dan menemukan sekelompok belalang lain yang juga sedang melompat. Ternyata lompatan para belalang itu jauh lebih tinggi dari lompatannya.

"Kalian memang hebat. Bagaimana kalian bisa melompat sangat tinggi seperti tadi?"

Kawanan belalang yang mendapatkan pertanyaan bukannya senang karena mendapat pujian. Mereka justru merasa heran dengan pertanyaan sang belalang.

"Maksudmu, melompat seperti ini?" kata salah satu belalang.

"Iya," jawab sang belalang.


"Lho, kamu selama ini ada di mana? Lompatan ini kan memang sudah biasa kami lakukan setiap hari. Apa yang kami lakukan bukanlah hal yang baru," serempak kawanan belalang itu menjawab.


Mendengar jawaban dari kawanan belalang itu, sang belalang yang berhasil keluar dari kotak itu bingung mendapati kenyataan seperti itu. Lalu dia pun mencari tahu mengapa hal tersebut tidak terjadi padanya. Lalu sampailah dia di sebuah tempat di mana seekor belalang bijak tinggal.

Belalang bijak itu lalu menjelaskan tentang kehidupan belalang yang sesungguhnya sehingga pada akhirnya sang belalang pun mengerti. Ternyata selama ini dia hidup di dalam kotak yang sempit dan tertutup sehingga kemampuan melompat dan ruang geraknya pun hanya sebatas luas kotak tersebut.

Sang belalang pun akhirnya mengerti bahwa jika dia hidup di luar kotak, dia akan mampu melompat lebih tinggi seperti kawan-kawannya karena tidak ada yang membatasi lompatannya. Dia pun menyadari bahwa pengetahuan yang dimilikinya pun hanya sebatas kotak kecil tempat tinggalnya selama ini. Banyak hal yang belum diketahuinya di luar sana. Dirinya yakin dapat melakukan banyak hal karena kini dia sudah dapat hidup di alam bebas.[]


Banyak orang yang merasa sudah menjadi orang 'paling hebat' dalam segala hal sehingga kadang kala dia enggan menerima hal baru yang dianggap tidak sesuai dengan apa yang dia ketahui. Akhirnya, dia merasa benar dan hebat sendiri dengan hal-hal baru menurutnya yang sebetulnya adalah sesuatu yang biasa.

Ada pula orang yang memang membatasi dirinya sendiri. Dia enggan untuk melakukan hal baru yang sebetulnya dia mampu lakukan dan hal itu akan melejitkan potensi dirinya. Sayangnya, dia menciptakan sendiri pembatas -pembatas yang akan menghambatnya untuk maju. Pada akhirnya dia pun mewujud menjadi sosok yang aneh di mata orang lain pada umumnya dan tertinggal dalam segala hal.[]


Dari buku

"MENGAPA TIDAK SECERDAS SIPUT?" Menggali Hikmah dari Kehidupan Binatang

ALAS KAKI RAJA

"𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑢𝑏𝑎ℎ 𝑑𝑢𝑛𝑖𝑎, 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝𝑖 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑢𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑝𝑖𝑘𝑖𝑟 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑢𝑏𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑟𝑖𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖."

(Leo Tolstoy)

Seorang Raja akan berkeliling negeri untuk melihat keadaan rakyatnya. Namun kali ini ia tidak ingin naik kereta kencana, tapi ingin berjalan kaki saja. Tetapi, baru beberapa meter berjalan di luar istana, kakinya sudah terluka karena terantuk batu. 

la berpikir, "Ternyata jalan-jalan di negeriku ini jelek sekali. Aku harus memperbaikinya."

Raja lalu memanggil seluruh menteri istana. la memerintahkan untuk melapisi seluruh jalan-jalan di negerinya dengan kulit sapi terbaik. Segera saja para menteri istana melakukan persiapan-persiapan. Mereka mengumpulkan sapi-sapi dari seluruh negeri. Di tengah kesibukan yang luar biasa itu, datanglah seorang menteri yang terkenal dengan kecerdikannya. Setelah menghadap raja, ia  berkata, "Wahai Paduka, mengapa Paduka hendak membuang sekian banyak kulit sapi untuk melapisi jalan-jalan di negeri ini, padahal sesungguhnya yang Paduka perlukan hanya dua potong kulit sapi untuk melapisi telapak kaki Paduka saja?"

Maka sejak itulah dunia menemukan kulit pelapis telapak kaki yang kita sebut "sandal".

Salah satu hal yang perlu kita miliki untuk mencapai kebahagiaan dalam hidup adalah cara pandang yang benar. Dunia di sekeliling kita tak akan berubah, bila kita sendiri tak dapat mengubah pola pikir kita. Tuhan tidak akan pernah bisa memberkati kita dengan limpahan anugerahNya, bila yang ada dalam mindset kita hanyalah sebuah kemalasan dan keengganan untuk berusaha dan bekerja.

Kebahagiaan dan kesuksesan hidup tidak berarti ketiadaan masalah. Untuk mencapainya, cukup hanya mengubah cara pandang kita terhadap masalah itu, sehingga sederhana dan mudah diselesaikan.[]

"𝘊𝘢𝘳𝘪𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘣𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢𝘱 𝘴𝘪𝘵𝘶𝘢𝘴𝘪, 𝘤𝘢𝘳𝘪𝘭𝘢𝘩 𝘱𝘦𝘭𝘢𝘫𝘢𝘳𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘩𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘥𝘪 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢𝘱 𝘬𝘦𝘮𝘶𝘯𝘥𝘶𝘳𝘢𝘯, 𝘤𝘢𝘳𝘪𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘰𝘭𝘶𝘴𝘪 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢𝘱 𝘮𝘢𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩. 𝘗𝘪𝘬𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘣𝘪𝘤𝘢𝘳𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴-𝘮𝘦𝘯𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘶𝘫𝘶𝘢𝘯𝘮𝘶."

(Brian Tracy)


Dari buku

INSPIRASI 5 MENIT

81 Bacaan Ringan untuk Menjadi Lebih Baik



ADA YANG LEBIH HEBAT

 “𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.”  (Hadits Riway...