Senin, 08 Juli 2024

TUJUH TEMPAYAN EMAS

"𝑲𝒆𝒔𝒆𝒓𝒂𝒌𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒕𝒖 𝒉𝒂𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒂𝒕𝒎𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒉𝒂𝒏𝒄𝒖𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒍-𝒉𝒂𝒍 𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒑𝒆𝒈𝒂𝒏𝒈."


Seorang petani sedang berjalan di bawah sebatang pohon yang angker, ketika ia mendengar suara yang berkata: 'Inginkah engkau mempunyai emas sebanyak tujuh tempayan?' Petani itu melihat kiri kanan dan tidak tampak seorang pun. Tetapi nafsu serakahnya timbul, dan segera ia menjawab lantang: 'Ya, aku ingin!' Kembali terdengar suara 'Kalau begitu, pulanglah. 'Engkau akan menemukannya di sana.'


Bergegas petani itu berlari pulang. Sungguh, ada tujuh tempayan penuh emas, kecuali satu yang hanya berisi setengah saja. Didorong rasa serakahnya, petani tak bisa melepaskan pikiran, bahwa satu tempayan hanya berisi setengah saja. Ia ingin sekali untuk segera mengisinya sampai penuh. Sebab jika tidak, ia tidak akan bahagia.


Seluruh perhiasan milik anggota keluarganya disuruhnya dilebur menjadi uang emas dan dimasukkannya dalam tempayan yang berisi setengah itu. Tetapi tempayan itu tetap berisi setengah seperti semula. 

Gemas, ia lalu menabung, menghemat dan berpuasa sampai ia sendiri dan seluruh keluarganya kelaparan. Namun demikian, sia-sia belaka. Biarpun begitu banyak emas telah dimasukkannnya ke dalamnya, tempayan itu tetap berisi setengah saja.


Pada suatu hari ia minta kenaikan gaji kepada raja. Upahnya dilipatduakan. Sekali lagi ia berjuang untuk mengisi tempayan itu. Bahkan ia sampai mengemis. Namun tempayan itu tetap menelan setiap mata uang emas yang dimasukkan dan tetap berisi setengah.


Raja mulai memperhatikan, betapa petani itu tampak kurus dan menderita. 'Apa yang kau keluhkan?' tanya sang raja. 'Kau dulu begitu puas dan bahagia waktu gajimu kecil saja. Sekarang gajimu sudah lipat dua, namun kau begitu muram dan lesu. Barangkali kau menyimpan tujuh tempayan emas itu?'


Petani itu terheran-heran. 'Siapakah yang menceritakan hal itu kepada Paduka, ya Tuanku Raja?'


Raja tertawa seraya berkata:

'Tindak-tandukmu jelas menampakkan gejala-gejala yang terdapat pada semua orang yang ditawari tujuh  tempayan emas oleh setan. Ia pernah menawarkannya juga kepadaku. Aku bertanya, apakah uang itu boleh dipergunakan atau semata-mata untuk disimpan. Namun ia terus menghilang tanpa berkata apa-apa. Uang itu tidak bisa digunakan, tetapi hanya memaksa orang supaya mau menyimpannya. Lekas kembalikanlah uang itu pada setan. Pastilah engkau akan bahagia kembali!'[]




"𝚃𝚒𝚐𝚊 𝚔𝚞𝚗𝚌𝚒 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚋𝚎𝚛𝚔𝚎𝚕𝚒𝚖𝚙𝚊𝚑𝚊𝚗: 𝙿𝚎𝚍𝚞𝚕𝚒 𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚜𝚎𝚜𝚊𝚖𝚊, 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚗𝚒 𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚜𝚎𝚜𝚊𝚖𝚊, 𝚋𝚎𝚛𝚋𝚊𝚐𝚒 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚜𝚊𝚖𝚊."

(William Arthur Wardo)


Dari buku "Burung Berkicau", Anthony de Mello SJ

APA YANG TERJADI JIKA TIDAK TERJADI?

 

"𝐀𝐩𝐚 𝐩𝐮𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐣𝐚𝐝𝐢, 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐣𝐚𝐝𝐢, 𝐚𝐩𝐚𝐤𝐚𝐡 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐤𝐡𝐚𝐰𝐚𝐭𝐢𝐫 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤."

(Ana Monnar)


Pooh atau Winnie the Pooh adalah beruang lembut dan berpikiran sederhana karena tidak pernah bersekolah. Pooh menghadapi masalahnya dengan cara berpikir yang tidak terlalu jauh. Kesederhanaan berpikir inilah yang menjadikannya disukai teman-temannya, termasuk Piglet.

Sedangkan Piglet adalah babi kecil yang selalu dihantui dengan ketakutan, panik, gelisah.

Suatu kali Winnie dan Piglet berjalan pulang setelah bermain melalui hutan, saat itu angin mulai bertiup makin kencang, badai datang, dan mereka masih jauh dari rumah.

Bayangan pohon tumbang dan menimpa mereka muncul pada benak Piglet. Mereka belum mencapai tempat yang aman dan mereka berada di wilayah terbuka saat pepohonan mulai bergoyang-goyang mengerikan di sekitar mereka, tidak hanya dahannya, namun beberapa cabang patah dan berjatuhan di sekitar mereka.

Dari kejauhan mereka bisa mendengar suara pepohonan tercabut oleh kekuatan badai itu. Ini adalah momen yang berbahaya dan Piglet kecil sangat ketakutan. la berpegangan pada telapak Winnie dan mencengkeramnya begitu kencang sambil berkata, "Aku tidak bisa melanjutkan! Aku takut! Aku ngeri! Apa yang akan terjadi jika pohon itu tumbang dan kita di bawahnya?! Kita akan tertimpa!" Dan kemungkinan itu memang nyata. Itu bisa terjadi, ia tidak sekadar membayang-bayangkan.

Sekejap Winnie the Pooh merasa takut, namun kebijaksanaan atau kebenaran muncul dalam dirinya. Bisa saja mereka tertimpa pohon saat berada dibawahnya.

la berkata pada Piglet "Apa yang akan terjadi jika pohon itu tidak jatuh menimpa kita? Bagaimana jika pohonnya tidak tumbang?" Dengan itu semua rasa takut berlalu dan mereka pulang dengan selamat. 

Rasa takut adalah: apa yang terjadi jika sesuatu yang buruk terjadi. Dan pemunah rasa takut adalah: apa yang terjadi jika itu tidak terjadi.[]


 "𝑱𝒊𝒌𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝒔𝒐𝒍𝒖𝒔𝒊 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒂𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒕𝒆𝒓𝒔𝒆𝒃𝒖𝒕, 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒖𝒂𝒏𝒈 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒌𝒉𝒂𝒘𝒂𝒕𝒊𝒓𝒌𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂. 

𝑱𝒊𝒌𝒂 𝒂𝒅𝒂 𝒔𝒐𝒍𝒖𝒔𝒊 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒂𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒊𝒏𝒊, 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒖𝒂𝒏𝒈 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒌𝒉𝒂𝒘𝒂𝒕𝒊𝒓𝒌𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂."

(Dalai Lama XIV)


Dari buku

"Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2!" 108 (lagi) Cerita Pembuka Pintu Hati

MERDEKA DI DALAM

 

"𝙷𝚒𝚍𝚞𝚙𝚕𝚊𝚑 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚗𝚒 𝚍𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚝𝚊𝚙 𝚛𝚊𝚖𝚊𝚑 𝚔𝚎𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚊𝚒𝚗"


Vice Admiral James Stockdale adalah seorang pilot Angkatan Laut Amerika Serikat yang terjun di Perang Vietnam yang telah melakukan 150 misi terbang di atas wilayah musuh, Vietnam Utara.

Pada September 1965, pesawatnya ditembak jatuh di wilayah musuh. Stockdale berhasil menyelamatkan diri dengan terjun keluar menggunakan parasut. Stockdale akhirnya ditangkap oleh pihak musuh.

Sesudah ditangkap, Stockdale dikeroyok dan dipukuli oleh tentara musuh sedemikian rupa yang di kemudian hari menyebabkan ia berjalan pincang untuk seumur hidupnya. Stockdale ditahan sebagai tawanan perang selama 7,5 tahun, dan lebih dari 4 tahun dari masa itu dihabiskan dalam sel isolasi.

Selama ditawan, Stockdale disiksa selama 15 kali. Selama di tahanan itu juga, Stockdale berusaha mempertahankan moril tawanan yang lain dan menghibur mereka jika mereka akhirnya takluk di bawah penyiksaan fisik. Sesudah bertahun-tahun melalui isolasi, cedera permanen, sampai penyiksaan, akhirnya Stockdale dibebaskan dan kembali ke Amerika Serikat. Beliau kemudian menuliskan esai berjudul "Courage Under Fire:Testing Epictetus's Doctrines In A Laboratory of Human Behavior" (Keberanian Dalam Serangan: Menguji Doktrin Epictetus Di Dalam Laboratorium Perilaku Manusia).

Di semua situasi, bahkan saat kita merasa tidak ada kendali sekalipun, selalu ada bagian di dalam diri kita yang tetap merdeka, yaitu pikiran dan persepsi.

Inilah yang menjadikan Stockdale dapat bertahan situasi yang harusnya tidak mampu dia hadapi atau dia mendapatkan kemerdekaan didalam situasi yang bisa dikendalikannya.[]


"𝘚𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘱𝘶𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘪𝘯𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘩𝘢𝘭-𝘩𝘢𝘭 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘭𝘶𝘢𝘳 𝘬𝘦𝘯𝘥𝘢𝘭𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳-𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘮𝘦𝘳𝘥𝘦𝘬𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪, 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘵𝘦𝘳𝘰𝘮𝘣𝘢𝘯𝘨-𝘢𝘮𝘣𝘪𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘳𝘦𝘵 𝘩𝘢𝘭-𝘩𝘢𝘭 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵,"

(Epictetus dalam 'Discourses')


Dari buku.

"FILOSOFI TERAS" Filsafat Yunani- Romawi Kuno Untuk Mental Tangguh Masa Kini

Edisi Hari Buku Nasional 17 Mei 2024

 BAPAK DAN BUKU

"𝚂𝚊𝚢𝚊 𝚙𝚒𝚕𝚒𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚒𝚜𝚔𝚒𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊𝚕 𝚍𝚒 𝚙𝚘𝚗𝚍𝚘𝚔 𝚙𝚎𝚗𝚞𝚑 𝚋𝚞𝚔𝚞 𝚍𝚊𝚛𝚒𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚛𝚊𝚓𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚊𝚔 𝚙𝚞𝚗𝚢𝚊 𝚑𝚊𝚜𝚛𝚊𝚝 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚊𝚌𝚊."

(Thomas B Macaulay

Membaca,

Saya tidak tahu persis siapa yang pertama kali mengajar saya untuk membaca. Yang teringat saat sekolah di TK saya sudah bisa membaca sedikit-sedikit. Mungkin lingkungan keluarga kami mendukung sehingga saya bisa membaca buku lebih awal.


Bapak,

Tak pernah beliau menyuruh membaca dengan serius. Hampir setiap pulang dari bertugas, beliau bawakan buku-buku bacaan yang menarik dari tempat dimana bertugas. Beliau letakkan saja buku tersebut, dan saya melihat buku-buku dengan sampul yang menarik sehingga saya tertarik untuk melihat lalu membacanya. Sepertinya buku-buku itu adalah buku cerita anak. Tidak terasa buku-buku tersebut selesai dibaca. Kembali bapak saya mengambil buku tersebut kemudian membawa buku-buku yang lain untuk kami. Dan saya akhirnya menikmati membaca buku.


Buku,

"Bumi Manusia" nampaknya menjadi buku pertama terbaik yang saya miliki, meski saya mendapatkan dengan cara yang tidak umum. Dan mulailah saya mengumpulkan buku satu demi satu untuk menambah koleksi. Sayang, daya beli dan minat baca sering berbanding terbalik sehingga saya harus mencari solusi untuk itu. Nampaknya yang paling mudah adalah membeli buku bekas yang masih layak baca. Atau pergi ke pameran buku dimana kadang diperoleh buku bagus dengan harga yang terjangkau. Sebuah seni tersendiri barangkali apabila mendapat buku yang langka dengan harga yang masih bisa diterima akal.


Perpustakaan,

Ini juga sebuah solusi bagi mereka yang menyukai buku, namun tidak (atau belum) mampu menganggarkan untuk membelinya. Saat bersekolah saya selalu memanfaatkan Perpustakaan sekolah untuk meminjam buku. Bahkan sekarang ada perpustakaan daerah di hampir setiap kota atau kabupaten. Tanpa terasa, setelah dihitung-hitung saya sudah menjadi anggota sebuah perpustakaan daerah selama dua puluh lima tahun, sebuah kurun waktu yang cukup panjang...[]


"𝑴𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂𝒊 𝒅𝒖𝒂 𝒄𝒂𝒓𝒂 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒃𝒆𝒍𝒂𝒋𝒂𝒓, 𝒔𝒂𝒕𝒖 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒕𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒍𝒂𝒈𝒊 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒖𝒎𝒑𝒖𝒍 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈-𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒑𝒊𝒏𝒕𝒂𝒓."

(Will Rogers)


"𝗦𝗲𝗹𝗮𝗺𝗮𝘁 𝗛𝗮𝗿𝗶 𝗕𝘂𝗸𝘂 𝗡𝗮𝘀𝗶𝗼𝗻𝗮𝗹"

Keterangan foto: sebagian dari buku yang saya koleksi



KATAK DAN LAUT

"𝐓𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐝𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐭𝐚𝐬𝐢 𝐤𝐞𝐜𝐞𝐫𝐝𝐚𝐬𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐢𝐧 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤𝐭𝐚𝐡𝐮𝐚𝐧; 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐝𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐦𝐛𝐮𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤𝐭𝐚𝐡𝐮𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐢𝐧 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢; 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐝𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐦𝐞𝐦𝐩𝐞𝐫𝐤𝐮𝐚𝐭 𝐨𝐩𝐢𝐧𝐢 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐢𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐨𝐥𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐤𝐞𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚𝐚𝐧".

(Sheri S Tepper)


Ada seekor katak selama hidupnya tinggal di sebuah sumur. Suatu hari ia terkejut karena melihat ada katak lain di sana.

"Dari manakah asalmu?" dia bertanya.

"Aku datang dari laut. Di sanalah aku tinggal," jawab katak dari laut.

"Seperti apakah laut itu? Apakah sebesar sumur saya ini?"

Katak dari laut itu tertawa. "Sumur ini tidak ada apa-apanya dibandingkan laut. Laut tempat tinggalku sangat luas" katanya.

Katak sumur pura-pura tertarik akan apa yang dikatakan pendatang baru itu tentang laut. Tetapi ia berpikir, "Dari semua pembohong yang pernah saya ketahui selama hidup saya, dialah satu-satunya pembohong terbesar, dan tak tahu malu!"[]


"𝘒𝘪𝘵𝘢 𝘴𝘦𝘳𝘪𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘴𝘦𝘮𝘱𝘪𝘵, 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘬𝘢𝘵𝘢𝘬 𝘥𝘪 𝘥𝘢𝘴𝘢𝘳 𝘴𝘶𝘮𝘶𝘳 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘳𝘢 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘪𝘵 𝘪𝘵𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘴𝘢𝘳 𝘭𝘶𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘵𝘢𝘴 𝘴𝘶𝘮𝘶𝘳. 𝘑𝘪𝘬𝘢 𝘬𝘢𝘵𝘢𝘬 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘶𝘯𝘤𝘶𝘭 𝘬𝘦 𝘱𝘦𝘳𝘮𝘶𝘬𝘢𝘢𝘯, 𝘥𝘪𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘱𝘦𝘮𝘢𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘦𝘥𝘢."

(Mao Zedong)


Dari buku 

"DOA SANG KATAK 1" Meditasi dengan Cerita



BERANI BERCITA-CITA

SDS (Sekolah Dasar Swasta) Terang Agung, sejak berdiri hingga pertengahan tahun 2014, belum bisa menjadi sekolah negeri karena bangunan sekolahnya masih berdiri di atas lahan HTI (Hutan Tanaman Industri). 

Pada tahun ajaran 2013/2014, jumlah siswa di sekolah tersebut mencapai seratus dua puluhan. Sedangkan jumlah guru sebanyak enam orang, kesemuanya perempuan. Ditambah dengan kepala sekolah.

Jumlah ruang kelas hanya ada lima, sehingga kelas satu dan dua sering kali digabung menjadi satu kelas, atau bergantian, dalam proses pembelajaran. Biasanya kelas I masuk lebih dulu, baru setelah mereka selesai belajar, disambung dengan kelas II.

Sekolah yang didirikan pada tahun 2002 ini hampir seluruhnya dikelilingi oleh pohon karet dan singkong, dengan beberapa rumah kecil di sebelah kanannya. Meskipun cukup kokoh bangunannya, pihak sekolah harus siap sedia memperbaiki atapnya, karena kadangkala asbesnya terbang diporak-porandakan angin kencang. Kesederhanaan bangunan SDS Terang Agung tidak menyurutkan semangat anak untuk belajar dan mengejar cita-cita mereka demi masa depan yang lebih baik.

Ditengah keterbatasan fasilitas insan pendidikan disini tetap memiliki semangat dan cita-cita tinggi. Di sini belum ada listrik dan jalanan pun rusak, bahkan licin berlumpur di kala hujan karena belum diaspal. Truk-truk pengangkut singkong yang sering melewati jalan itu, menambah parah kondisi jalan. Jadi bukan sesuatu yang aneh apabila kebanyakan anak di dusun ini tidak masuk sekolah jika hujan deras. Jalannya memang sangat sulit ditempuh. Tidak jarang seorang guru harus pulang kembali ke rumah karena di tengah jalan terpeleset dan pakaiannya kotor oleh lumpur.

Sebuah ketangguhan diperlukan untuk menghadang banyaknya keterbatasan yang dimiliki. Perjuangan yang keras para guru untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak tercinta di sekolah ini. Anita Sari, contohnya Setiap hari dia harus menempuh jarak berkilo-kilometer untuk pergi ke sekolah, padahal dia hanya makan satu kali sehari, yaitu di waktu siang. Pagi, sore, dan malam, ia tidak makan.

Keikhlasan para guru di sekolah ini juga perlu mendapat acungan jempol. Mereka belum menjadi PNS dan gaji yang mereka terima tidak besar, tetapi mereka tetap bersemangat pergi ke sekolah setiap hari untuk mendidik dan mencerdaskan anak-anak. Namun, tidak dimungkiri bahwa kadang ada saja orang yang kurang menghargai apa yang telah diusahakan guru-guru-bertahun-tahun mendidik, masuk kelas setiap hari guna menemani anak-anak tanpa berkeluh kesah.

Selain mengajar, para guru di sini juga harus mencari tambahan penghasilan, kadang dengan cara menderes (mengambil getah karet) di kebun sebelum berangkat ke sekolah atau meleles (mencari sisa-sisa singkong hasil panen di kebun orang) sehabis mengajar. Waktu-waktu penuh kesibukan menyelimuti para guru setiap hari, tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat mereka untuk mendidik para murid.

Rupanya dari sebuah pelosok negeri terdapat anak-anak yang hidup dalam kesederhanaan, namun mimpi-mimpi mereka harus tetap dirawat, bahkan harus didorong. Kalau umumnya mereka bercita-cita ingin menjadi dokter, polisi atau tentara, ada seorang anak yang bercita-cita ingin memerdekakan HTI, agar HTI bisa seperti dusun lain yang resmi menjadi tempat tinggal penduduk, karena "Rumah boleh dikampung, rumah boleh di Kepulauan, tapi mimpi (cita-cita) harus ditaruh di langit"[]


(Dikisahkan oleh M.Nurul Ikhsan Saleh, Pengajar Muda di SDS Terang Agung, Tulang Bawang Barat, Lampung dalam buku "Merajut Mimpi di Sudut Negeri")



Rabu, 01 Mei 2024

MISTERI SEDEKAH

"𝐁𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐝𝐞𝐤𝐚𝐡! 𝐊𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐬𝐞𝐝𝐞𝐤𝐚𝐡 𝐢𝐭𝐮 𝐢𝐛𝐚𝐫𝐚𝐭 𝐬𝐮𝐧𝐠𝐚𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐥𝐢𝐫. 𝐊𝐚𝐦𝐮 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐦𝐞𝐦𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐦𝐚𝐧𝐟𝐚𝐚𝐭 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐚𝐢𝐫 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡𝐧𝐲𝐚."


Ramadhan hari pertama,

Sungguh, ramadhan membawa berkah bagi semua. Budi saksikan sendiri dikantor. Beberapa hari sebelumnya ia sudah bilang kepada istrinya untuk membuat ta'jil yang akan dijual ke kantor. Kini suasana kantor menjelang tutup jadi meriah. Beberapa kawan ada yang menenteng kantong berisi makanan ta'jil yang dibeli di warung depan yang suasananya mirip pujasera saat bulan suci ini. Budipun tak kalah sigap untuk menawarkan dagangan yang dibawa dari rumah.

Nampaknya Budi salah strategi, terlihat teman-teman kantornya sudah ada yang beli diluar, ada juga yang dikasih teman lain.

Hari beranjak sore, sementara dagangannya baru laku 3 bungkus.

Dengan sisa dagangan yang masih banyak dia lalu pulang, setelah memberikan 5 bungkus dagangannya kepada sekuriti kantor.


Saat hampir sampai rumah, Budi mampir ke masjid untuk menyedekahkan semua dagangannya. Petugas masjid sempat menanyakan nama dan alamat, tapi Budi menolak. Karena Petugas harus membuat laporan ke masjid, Budi terpaksa memberikan nomor telponnya sebelum pulang.


Melihat sang suami pulang dengan tangan kosong, dengan senyum istrinya menyapa "Alhamdulillah, laku ya Mas, dagangannya?"

"Laku tiga bungkus" kata Budi mengangsurkan uang.

"Lho sisanya?" Istrinya mulai murung.

"Tak kasihkan Satpam 5 bungkus dan sisanya tak kasih ke mesjid depan sana"

Kembali istrinya sadar "Oh, rezeki buat mereka ya. Mudah-mudahan besok giliran kita dapat rezeki"

Budi segera mandi dan salat Maghrib.


Usai salat tarawih, sebuah panggilan masuk tak dikenal muncul di HP Budi.

"Waalaikum salam" jawab Budi

"Maaf Pak, Bapak tadi bersedekah ta'jil di masjid Darul Fikri?" tanya suara di seberang.

"Betul Pak, ada apa ya?"

"Saya tadi karena kesorean mampir kesana dan dapat ta'jil bubur sumsum, makan sedikit terus saya bawa pulang. Sampai di rumah istri saya ikut makan bubur yang saya bawa dan bilang enak sekali, gurih dan manisnya pas" 

"Alhamdulillah" kata Budi.

Hening sesaat

"Begini Pak" kata suara di seberang, "Bisakah Bapak buatkan bubur serupa sebanyak 300 porsi mulai besok sampai akhir Ramadhan?"

Deg....! Budi bersyukur dalam hati, rupanya dia tidak bermimpi. Sesaat kembali dia sadar

"Insha Allah bisa pak, tapi anggaran kami untuk pesanan dalam jumlah terbatas"

"Oh, gak papa. Dihitung saja total anggarannya dan nomor rekening bapak, nanti akan saya transfer semuanya. Jangan lupa alamat lengkapnya ya Pak. Nanti kami yang akan ambil tiap sore"

"Baik Pak" kata Budi "besok pagi akan saya kabari. Terimakasih"

Usai menutup pembicaraan, Budi duduk bersandar sambil memejamkan mata.

"Sudah Mas, kalau capek kita jualan lusa saja, besok rezeki yang lain lagi"

"Gak bisa Dik. Besok sampai akhir Ramadhan adalah rezeki kita. Barusan aku dapat order 300 porsi tiap sore sampai akhir Ramadhan. Sekarang aku mau buat anggarannya, besok mau tak kirim ke pemesan"

Subhanallah.... ramadhan benar-benar membawa berkah bagi mereka yang sabar dan tawakal.[]


وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

… 𝑫𝒂𝒏 𝑨𝒍𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒍𝒊𝒑𝒂𝒕 𝒈𝒂𝒏𝒅𝒂𝒌𝒂𝒏 (𝒈𝒂𝒏𝒋𝒂𝒓𝒂𝒏) 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒔𝒊𝒂𝒑𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝑫𝒊𝒂 𝒌𝒆𝒉𝒆𝒏𝒅𝒂𝒌𝒊…. 

(QS.Al Baqarah: 𝟐𝟔𝟏)



ADA YANG LEBIH HEBAT

 “𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.”  (Hadits Riway...