"𝐁𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐝𝐞𝐤𝐚𝐡! 𝐊𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐬𝐞𝐝𝐞𝐤𝐚𝐡 𝐢𝐭𝐮 𝐢𝐛𝐚𝐫𝐚𝐭 𝐬𝐮𝐧𝐠𝐚𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐥𝐢𝐫. 𝐊𝐚𝐦𝐮 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐦𝐞𝐦𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐦𝐚𝐧𝐟𝐚𝐚𝐭 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐚𝐢𝐫 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡𝐧𝐲𝐚."
Ramadhan hari pertama,
Sungguh, ramadhan membawa berkah bagi semua. Budi saksikan sendiri dikantor. Beberapa hari sebelumnya ia sudah bilang kepada istrinya untuk membuat ta'jil yang akan dijual ke kantor. Kini suasana kantor menjelang tutup jadi meriah. Beberapa kawan ada yang menenteng kantong berisi makanan ta'jil yang dibeli di warung depan yang suasananya mirip pujasera saat bulan suci ini. Budipun tak kalah sigap untuk menawarkan dagangan yang dibawa dari rumah.
Nampaknya Budi salah strategi, terlihat teman-teman kantornya sudah ada yang beli diluar, ada juga yang dikasih teman lain.
Hari beranjak sore, sementara dagangannya baru laku 3 bungkus.
Dengan sisa dagangan yang masih banyak dia lalu pulang, setelah memberikan 5 bungkus dagangannya kepada sekuriti kantor.
Saat hampir sampai rumah, Budi mampir ke masjid untuk menyedekahkan semua dagangannya. Petugas masjid sempat menanyakan nama dan alamat, tapi Budi menolak. Karena Petugas harus membuat laporan ke masjid, Budi terpaksa memberikan nomor telponnya sebelum pulang.
Melihat sang suami pulang dengan tangan kosong, dengan senyum istrinya menyapa "Alhamdulillah, laku ya Mas, dagangannya?"
"Laku tiga bungkus" kata Budi mengangsurkan uang.
"Lho sisanya?" Istrinya mulai murung.
"Tak kasihkan Satpam 5 bungkus dan sisanya tak kasih ke mesjid depan sana"
Kembali istrinya sadar "Oh, rezeki buat mereka ya. Mudah-mudahan besok giliran kita dapat rezeki"
Budi segera mandi dan salat Maghrib.
Usai salat tarawih, sebuah panggilan masuk tak dikenal muncul di HP Budi.
"Waalaikum salam" jawab Budi
"Maaf Pak, Bapak tadi bersedekah ta'jil di masjid Darul Fikri?" tanya suara di seberang.
"Betul Pak, ada apa ya?"
"Saya tadi karena kesorean mampir kesana dan dapat ta'jil bubur sumsum, makan sedikit terus saya bawa pulang. Sampai di rumah istri saya ikut makan bubur yang saya bawa dan bilang enak sekali, gurih dan manisnya pas"
"Alhamdulillah" kata Budi.
Hening sesaat
"Begini Pak" kata suara di seberang, "Bisakah Bapak buatkan bubur serupa sebanyak 300 porsi mulai besok sampai akhir Ramadhan?"
Deg....! Budi bersyukur dalam hati, rupanya dia tidak bermimpi. Sesaat kembali dia sadar
"Insha Allah bisa pak, tapi anggaran kami untuk pesanan dalam jumlah terbatas"
"Oh, gak papa. Dihitung saja total anggarannya dan nomor rekening bapak, nanti akan saya transfer semuanya. Jangan lupa alamat lengkapnya ya Pak. Nanti kami yang akan ambil tiap sore"
"Baik Pak" kata Budi "besok pagi akan saya kabari. Terimakasih"
Usai menutup pembicaraan, Budi duduk bersandar sambil memejamkan mata.
"Sudah Mas, kalau capek kita jualan lusa saja, besok rezeki yang lain lagi"
"Gak bisa Dik. Besok sampai akhir Ramadhan adalah rezeki kita. Barusan aku dapat order 300 porsi tiap sore sampai akhir Ramadhan. Sekarang aku mau buat anggarannya, besok mau tak kirim ke pemesan"
Subhanallah.... ramadhan benar-benar membawa berkah bagi mereka yang sabar dan tawakal.[]
وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
… 𝑫𝒂𝒏 𝑨𝒍𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒍𝒊𝒑𝒂𝒕 𝒈𝒂𝒏𝒅𝒂𝒌𝒂𝒏 (𝒈𝒂𝒏𝒋𝒂𝒓𝒂𝒏) 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒔𝒊𝒂𝒑𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝑫𝒊𝒂 𝒌𝒆𝒉𝒆𝒏𝒅𝒂𝒌𝒊….
(QS.Al Baqarah: 𝟐𝟔𝟏)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar