Hari ini,enam ratus tahun silam terselenggara sholat Jum'at termegah sepanjang sejarah...
BAGAI BUTIRAN PASIR DI PANTAI
Pasukan Al Fatih berjalan memanjang seperti membelah bumi menjadi dua dg derap kaki beradu dg tanah menyibakkan debu.Sebagian besar dari mereka adalah pasukan kavaleri yg ditempatkan pada bagian depan dan belakang barisan untuk berjaga-jaga dari kemungkinan yang muncul.Sementara pasukan infanteri berbaris rapi dengan tombak terangkat menunjuk langit.Tursun Bey, sekretaris pribadi Al Fatih menggambarkan hal itu
"Saat mereka berbaris, udara di sekitarnya berubah seperti dalam hutan karena tombak-tombaknya dan saat berhenti,bumi tak terlihat karena tertutup tenda-tenda".
Sementara itu,armada laut sudah bergerak saat musim dingin menyelimuti Utsmani.Dibawah pimpinan Suleyman Baltaoghlu mereka menetapkan Gallipoli sebagai titik tolak ke perairan Konstantinopel.
Beberapa saat sebelumnya Sultan menugaskan 200 pekerja untuk meratakan jalan sepanjang 225km antara Edirne dengan Konstantinopel untuk transportasi meriam raksasa yg dimuat di gerobak-gerobak yang dirantai dan ditarik oleh 60 ekor sapi dan 200 tentara dengan kecepatan 4 km per hari.
Dari jarak 8km dari dinding Konstantinopel, pasukan Utsmani membangun tenda sambil menunggu kedatangan Muhammad Al Fatih pemimpin mereka untuk menunggu perintah penyerangan.Kejadian selanjutnya dilihat oleh pasukan bertahan Konstantinopel sebagai pemandangan yang membuat nyali mereka menjadi ciut.Barisan tentara datang sambung menyambung tanpa henti didepan mata mereka yg digambarkan bagai -aliran sungai yang mengalir ke muara,berubah menjadi lautan yang luas--yang sewaktu-waktu bisa berubah menjadi tsunami dan menggulung mereka.Seperempat dari mereka mengenakan baju zirah besi yang berkilat dibawah siraman matahari sehingga terlihat seperti sungai dari besi
Jumat,6 April 1453
Muhammad Al Fatih atau Mehmed ll tiba dengan iringan pengawalnya.Sultan segera mengatur pasukannya untuk mendekati dinding kota.
Kira-kira 1,5 km dari dinding kota ia berhenti.Selanjutnya ia mengimami pasukannya shalat Jum'at serta meminta kemudahan dari Allah untuk menaklukkan konstantinopel.Tentu saja semua ini menjadi pemandangan yg membuat pasukan bertahan bergidik ngeri melihatnya.Bagaimana tidak, Sultan membentuk barisan shalat sepanjang 4km membentang dari pantai Marmara diselatan hingga selat Golden Horn di utara .Semua bergerak dan diam dengan hanya satu kalimat :TAKBIR.
Bagi penduduk Konstantinopel, mungkin inilah kali pertama terjadi di tanah mereka sebuah pertunjukan keimanan oleh pasukan muslim,dari ujung ke ujung pandagan mata mereka.
Sphrantzes sang penasehat Kaisar Costantine menyampaikan dalam rangkaian kata :"his army seemed as numberless as grains of sands,spread....across the land from shore to shore" (Pasukannya terlihat laksana banyaknya butiran pasir,menyebar.... sepanjang pantai ke pantai)
Ditulis kembali dari buku
Muhammad al Fatih
1453
Tidak ada komentar:
Posting Komentar