Selasa, 08 Maret 2022

ABE SI RENDAH HATI



"Temukan kemenangan di setiap kekalahan untuk tetap berharap dan temukan kekalahan di setiap kemenangan untuk tetap rendah hati.

Springfield, Illionis 1855 suatu siang,

Lelaki kurus dengan kaki dan tangan yang panjang itu tampak jangkung. Ia membukakan pintu  rumah kayunya untuk tamunya dengan kesan muka yang mengesankan sorot mata  tajam, pilu dan bijak.

Tamu itu adalah PH.Watson, seorang penasihat hukum yang sedang berperkara soal hak paten.

Wajah Lincoln, pemilik rumah, menunjukkan minat  "Kasus Mc.Cormick - Manny?" Watson mengangguk.

Dengan uang muka lima ratus dollar, tentu menarik bagi pengacara yang tidak terkenal itu, apalagi sidangnya dilakukan di Springfield.

Namun, setelah Watson pergi, ia berpikir akan berhadapan dengan dengan pengacara yang berpengalaman, sedangkan dia kurang memahami undang-undang tentang paten yang akan disidangkan.

Lincoln segera menyiapkan diri dan melakukan surat-menyurat dengan Watson untuk persiapan sidangnya.

Kekecewaan mulai muncul saat terjadi perubahan tempat sidang ke Cincinnati. Rupanya Watson tidak mau membebani Lincoln dengan hal yang dianggap sepele tersebut.

Jadi, berangkatlah Lincoln ke Cincinnati untuk bertemu dengan para kliennya. Ia yakin, mereka menghormati kemampuannya dan mengandalkannya. Disakunya tersimpan catatan singkat, hasil kerja kerasnya dan akan menentukan masa depannya.

Ia berpakaian dengan cermat untuk menunjukkan martabatnya. Sayang, ia terlihat seperti orang udik yang canggung dengan celana panjang yang tidak cukup menutup mata kakinya dan mengenakan kain linen yang bernoda keringat.

Kembali Lincoln harus menerima kekecewaan. JH.Manny & son rupanya sudah menyewa pengacara yang lain: Edwin M Stanton. Bahkan ia sudah lebih dulu bekerja.

Saat Manny mengajak Lincoln ke hotel Stanton, pintu kamar terbuka dan Lincoln menunggu diluar. Stanton yang melihatnya berkata dengan keras: "Apa yang dilakukannya disini? Singkirkan dia! Aku tidak mau bekerja sama dengan monyet canggung seperti itu!Kalau aku tidak disediakan orang yang penampilannya rapi untuk persidangan, lebih baik aku mundur!"

Lincoln pura-pura tidak mendengar hinaan itu. Dengan kepala tegak ia menuruni tangga dan dikenalkan dengan pengacara lain satu tim, George Harding. Mereka lalu berangkat ke persidangan.

Saat pihak lawan mengatakan tim Manny hanya diberi kesempatan dua kali berbicara, Stanton dan Harding saling berpandangan. Makin jelas bagi Lincoln ia merasa hanya orang luar.

Dengan pelan Lincoln berkata "Aku sudah menyiapkan catatanku"

Stanton menoleh dan mengangkat bahu dengan gaya menghina.

"Mungkin Pak Stanton ingin mewakili aku untuk berbicara"

Stanton menyambar tawaran itu seolah menganggap pengunduran diri Lincoln dari kasus tersebut. Merasa tidak ada lagi yang bisa dilakukan, Lincoln meninggalkan ruang sidang.

Dia berdiri sendirian diluar gedung pengadilan. Tetapi dia merasa sudah dibayar untuk menyiapkan risalahnya, kembali ia masuk ke ruang sidang dan berkata kepada Watson "Aku sudah menghabiskan waktu untuk menyusunnya. Barangkali Harding bisa menggunakan" Tapi catatan itu masih tetap tergeletak diatas meja sampai keesokan harinya.

Sepanjang pekan berlangsungnya pengadilan, para pengacara kedua belah pihak sering makan bersama. Hakim juga pernah mengundang makan malam mereka di rumahnya. Hanya satu orang yang tidak diajak: Abraham Lincoln, si Canggung dari Springfield.

Klimaks dari sidang itu adalah kemenangan dari pihak Manny yang diwakili oleh Stanton. Lincoln melupakan harga dirinya yang terluka saat memperhatikan logika brilian Stanton yang membuatnya terpana.

Malam itu, Lincoln berjalan bersama seorang temannya. "Argumen Stanton membuka mataku" katanya " Belum pernah aku mendengar sesuatu yang begitu tuntas dan begitu rapih persiapannya" Kemudian, dia melanjutkan "Aku tak bisa sepiawai mereka. Aku tak bisa bicara seperti mereka, atau berpenampilan seperti mereka!" Tetapi Lincoln bertekad untuk tidak membiarkan dirinya dihina.

Atas argumen Stanton di pengadilan yang memenangkan perkara, datang cek sebesar dua ribu dollar kepada Lincoln. Tetapi, uang yang baginya adalah harta yang besar itu, ia kembalikan dan mengatakan ia tidak patut dibayar mengingat ia tidak ikut ambil bagian dalam penyelesaian kasus tersebut.

Watson merasa bersalah, karena, karena ikut berperan mengesampingkan Lincoln dan menawarkan cek itu sekali lagi. Cek itu datang saat Lincoln dalam kesulitan keuangan. Dia terpaksa menerima uang itu dan memberikan separuhnya kepada rekan kerjanya, Herndon.

Lincoln tidak bisa meniadakan kegetiran hatinya- kenangan pahit itu akan selalu dikenangnya - tetapi, dia bisa mengubah dirinya agar tidak usah menerima hinaan yang menyakitkan hati dengan alasan yang sama. Tampilannya menjadi lebih bermartabat, pidatonya lebih baik, lebih bermakna.[]


Saya tidak terikat untuk menang, tetapi saya pasti benar. Saya tidak terikat untuk berhasil, tetapi saya harus hidup oleh cahaya yang saya miliki. Saya harus berdiri dengan siapa pun yang berdiri dengan benar, dan berdiri dengan dia saat dia benar, dan berpisah dengannya ketika dia salah.

(Abraham Lincoln)


Dari Buku

"Everyday Greatness" Inspirasi untuk Mencapai Kehidupan yang Bermakna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ADA YANG LEBIH HEBAT

 “π‘Ίπ’†π’ƒπ’‚π’Šπ’Œ-π’ƒπ’‚π’Šπ’Œ π’Žπ’‚π’π’–π’”π’Šπ’‚ 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 π’šπ’‚π’π’ˆ π’‘π’‚π’π’Šπ’π’ˆ π’ƒπ’†π’“π’Žπ’‚π’π’‡π’‚π’‚π’• π’ƒπ’‚π’ˆπ’Š π’π’“π’‚π’π’ˆ π’π’‚π’Šπ’.”  (Hadits Riway...