Tidak ada keberanian besar yang tidak disertai dengan rasa percaya diri dan kepastian, dan sebagian dari perjuangan kita terdapat dalam keyakinan diri bahwa kita mampu menghadapi apa yang sedang kita lakukan
(Orison Swett Marden)
Kepulauan Solomon, Agustus 1943
Ditengah malam dengan ganasnya ombak lautan Pasifik, sekelompok pelaut melakukan patroli dengan menggunakan kapal torpedo motor PT-109 berbendera Amerika serikat. Suasana cukup mencekam dalam suasana Perang Pasifik.
Tiba-tiba saja muncul kapal perusak Jepang yang langsung menghantam kapal itu hingga hancur dan tenggelam. Para awak yang selamat segera menyelamatkan diri dengan berpegangan pada kepingan-kepingan kapal yang terserak.
Ditengah ancaman hiu yang ganas dan malam yang pekat mereka mencoba berenang untuk mencari daratan yang terdekat. Setelah berenang dengan bantuan kepingan papan sejauh 6 km selama lima jam, mereka akhirnya mendarat disebuah pulau tak berpenghuni.
Dalam keadaan yang lelah fisik maupun psikis, mereka kini menghadapi ancaman kelaparan, karena pulau yang mereka darati hanya berupa batu.
Nakhoda kapal, seorang letnan berwajah tampan, akhirnya memutuskan untuk berpindah ke Olasana, sebuah pulau terdekat dimana terdapat tumbuhan kelapa sehingga bisa bertahan hidup.
Enam hari kemudian, serombongan regu penolong berhasil menyelamatkan sisa-sisa awak kapal yang terdampar itu. Kelak, pulau itu kemudian diberi nama Pulau Kennedy untuk mengenang kegigihan dan kesabaran sang Nakhoda bersama anak buahnya bertahan hidup.
Tujuh belas tahun kemudian, John Fitzgerald Kennedy, sang nakhoda tadi dilantik menjadi Presiden Amerika serikat ke-35, sekaligus presiden termuda dalam sejarah Amerika serikat (43 tahun).
Apa yang dialami oleh Kennedy ini adalah sebuah bentuk elastisitas hidup dimana setelah terbentur kebawah akan melenting keatas.
Koefisien restitusi atau koefisien elastisitas adalah perbandingan tinggi pantulan dengan tinggi benda jatuh yang dirumuskan dengan:
e = ✓(h'/h)
dengan
e: koefisien restitusi
h: tinggi benda jatuh
h': tinggi pantulan benda
Dari rumus diatas terlihat, tinggi pantulan dipengaruhi oleh tinggi benda jatuh.
Seorang yang mempunyai elastisitas tinggi akan mudah menyesuaikan diri. Orang yang menganggap dirinya benar, tak suka dibantah, tidak terampil menyelesaikan masalah adalah tipe orang dengan elastisitas rendah. Seperti batu, benturan tidak membuatnya melenting, justru akan merusak lantai atau memecahkannya.
Hadapilah setiap tantangan yang menghadang dengan lapang dada, seakan Anda tersentuh gairah kemenangan
(George S Patton)
Dari buku
"Mobil Mogok Anggota Dewan" Sebuah Sainspirasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar