Selasa, 25 Juli 2023

POTONGAN KEEMPAT

 

"𝐊𝐞𝐰𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐬𝐞𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐲𝐚𝐧𝐢 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧, 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐮𝐚𝐬𝐚, 𝐦𝐞𝐦𝐞𝐫𝐢𝐧𝐭𝐚𝐡, 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐣𝐮𝐬𝐭𝐫𝐮 𝐦𝐞𝐦𝐩𝐞𝐫𝐤𝐚𝐲𝐚 𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢. 𝐉𝐚𝐛𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐰𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐛𝐞𝐫𝐢 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐭𝐮 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧 (𝐩𝐞𝐧𝐠𝐢𝐤𝐮𝐭)"

(Parlindungan Marpaung)

Suatu eksperimen sederhana dilakukan pada orang-orang yang biasa dengan tujuan untuk melihat sejauh mana peran sebuah wewenang.

Dari relawan yang ada dibuat beberapa kelompok dimana tiap kelompok berisi tiga orang. Masing-masing kelompok mendapat tugas kecil dan harus menulis laporan. Dua orang dalam kelompok ditugaskan menulis laporan, sedangkan anggota ketiga ditugaskan memeriksa untuk memastikan kedua temannya menulis laporan dengan benar.

Sederhananya, orang ketiga berada dalam posisi yang berwenang. Fokus utama penelitian ini adalah ketika sepiring kue kering dan kopi dihidangkan pada kelompok tersebut karena pekerjaan mereka yang berat. Mereka tidak menyadari bahwa kue ini sesungguhnya adalah bagian dari eksperimen, bukan sekadar suguhan. Terdapat empat potong kue dalam sebuah piring, sementara hanya ada tiga orang dalam tiap kelompok.

Pada umumnya, tidak akan ada orang yang mengambil kue terakhir. Namun kue keempat itu justru yang menarik. Ternyata setelah diamati, yang mengambil kue keempat selalulah orang yang ditugaskan memeriksa anggota lainnya-si pengawas, yang berwenang! Mereka selalu berpikir bahwa mereka layak mendapatkan kue keempat.


Hal menarik lainnya, ketika pengawas makan dua potong kue, sementara yang lain hanya makan satu, dia akan mencecerkan remah kue di mana-mana. Mereka tidak akan memiliki etika yang baik dalam makan. Sebab mereka menyadari bahwa ketika mereka ada dalam posisi berwenang, peraturan tidak berlaku bagi mereka dan mereka layak mendapatkan lebih dari orang lain.

Hal lain yang ditunjukkan pada penelitian ini adalah kenyataan bahwa orang-orang yang berwenang berpikir bahwa mereka mengetahui segala sesuatu yang terjadi, padahal kadang dia hanya tahu sedikit sekali apa yang terjadi.

Kewenangan bersama....

Dalam sebuah komunitas atau demokrasi, kita tidak hanya memikirkan diri sendiri, namun berpikir mengenai "Anda", mengenai "kita". Bukan Anda yang bertanggung jawab, bukan pula saya, "kita"-lah yang bertanggung jawab. Tak peduli apakah Anda adalah seorang CEO atau bukan, kita harus punya kesadaran bahwa kita berbagi kewenangan dan tanggung jawab yang setara.

Tidak ada seorang pun yang di depan atau di belakang. Kita berjalan bersama bahu membahu. Jika kita bisa melakukan hal ini, kesulitan mungkin akan berkurang.[]


Dari buku

"SI CACING DAN KOTORAN KESAYANGANNYA 2!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ADA YANG LEBIH HEBAT

 “𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.”  (Hadits Riway...