"𝐒𝐞𝐦𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐛𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐢𝐫𝐢 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐛𝐚𝐤𝐚𝐭 𝐚𝐭𝐚𝐮𝐩𝐮𝐧 𝐤𝐞𝐬𝐮𝐤𝐬𝐞𝐬𝐚𝐧 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧, 𝐦𝐚𝐤𝐚 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐬𝐮𝐥𝐢𝐭 𝐩𝐮𝐥𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐚𝐣𝐮."
Matahari berkata, "Saya lelah harus bangun pagi-pagi dan menerangi bumi. Salju dimusim dinginpun harus kucairkan dan memberi kehangatan pada manusia. Lalu, apa balasan manusia untuk membalas kebaikanku?" Matahari menghadap hujan, "Hai hujan, airmu membasahi bumi senantiasa dan membuat bunga-bunga mekar. Kamu mengubah ladang-ladang menjadi hijau dan mengisi sungai-sungai yang kering. Terhadap apa yang kau lakukan apakah manusia membalasnya?" Hujan tak tahu harus menjawab apa. Lalu, ia mendatangi bumi. "Ibu bumi, engkau membiarkan manusia mengerjakan tanahmu, menyobek engkau, menggores dan menggalimu, apa yang telah dilakukan manusia untuk membalas budi baikmu?" Bumi terdiam sesaat, lalu mengiyakan apa yang dikatakan temannya itu. Lalu, ia datang kepada gandum, "Wahai bulir gandum, engkau membiarkan dirimu mati sehingga manusia bisa makan roti. Apa yang pernah dilakukan manusia untuk membalasmu." Gandum menggeleng.
Matahari pun memutuskan berhenti bersinar. Hujan mengikuti dengan tidak turun dan gandum tidak mau lagi berkembang. Kehidupan pun menghilang dari permukaan bumi. Namun, lama-lama matahari bosan karena tidak ada lagi anak-anak yang menari di dalam hangat dan cahayanya. Hujan sedih karena tidak pernah melihat kembali senyum dari penggarap tanah. Bumi lesu karena tak pernah mendengar langkah gembira dari buruh yang bekerja di punggungnya. Butir-butir gandum pun murung karena membusuk dalam kekeringan.
Takdir matahari adalah untuk bersinar, hujan untuk membasahi bumi, dan gandum untuk mati dan dijadikan roti, demikian pula manusia diciptakan untuk "berbuah" melalui potensi-potensinya. Ketika matahari mengabaikan tugasnya maka hanya kesedihan yang ia dapat. Ketika kita mengabaikan kemampuan maka kehidupan pun terasa sia-sia.
Demikian juga dengan potensi dan kemampuan manusia: malas berpikir akan membuat daya pikir melemah, kecerdasan akan luntur,dan hasil yang didapat pun tidak optimal. Sebaliknya bila kita terus memakai otak kita, misalnya untuk berpikir, berimajinasi, membuat program-program, menulis perencanaan, memburu ide-ide segar, niscaya daya pikir kita akan berkembang dan pencapaian juga makin meningkat. Selain berpikir masih ada lagi kemampuan yang kita miliki, seperti waktu, tenaga, keahlian, dan sebagainya yang dapat kita tingkatkan potensinya.[]
"𝑺𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒌𝒊 𝒌𝒆𝒎𝒂𝒎𝒑𝒖𝒂𝒏, 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒅𝒊𝒌𝒊𝒕 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒈𝒖𝒏𝒂𝒌𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂."
(Stevie Wonder)
Dari buku
IF YOU BELIEVE YOU CAN ACHIEVE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar