Kamis, 04 November 2021

2,3 ATAU 3,2 MILYAR?








وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكَ وَرَحْمَتُهٗ لَهَمَّتْ طَّاۤىِٕفَةٌ مِّنْهُمْ اَنْ يُّضِلُّوْكَۗ وَمَا يُضِلُّوْنَ اِلَّآ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَضُرُّوْنَكَ مِنْ شَيْءٍ ۗ وَاَنْزَلَ اللّٰهُ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُنْ تَعْلَمُۗ وَكَانَ فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكَ عَظِيْمًا

Dan kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu (Muhammad), tentulah segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. Tetapi mereka hanya menyesatkan dirinya sendiri, dan tidak membahayakanmu sedikit pun. Dan (juga karena) Allah telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) dan Hikmah (Sunnah) kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum engkau ketahui. Karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu itu sangat besar.

(QS An-Nisa[4]:113) 

Seperti biasa, pagi itu Syafei mengemudikan kendaraan membawa majikannya-direktur utama perusahaan Sekuritas di Jakarta- kantor. Orang mengenal Syafei sebagai pribadi yang qonaah, jujur, tak banyak bicara, loyal kepada atasan dan selalu berdiri pada shaf pertama tiap salat berjamaah. 

"Syafei ,tolong sesampai dikantor hubungi bagian umum untuk mencari vendor untuk merenovasi rumah di Kebayoran Baru. Kalau sudah dapat , ajak ke lokasi buat membuat anggarannya" 

"Baik Pak. Saya paham" jawab Syafei. Beberapa hari kemudian pengajuan renovasi itu didapatkan Syafei dan disampaikan ke majikannya. "200 juta?.kok mahal" kata majikannya. "Kalau Bapak tidak setuju, saya ada kawan pemborong yang kerjanya bagus. Insha Allah harga yang ditawarkan lebih murah. Kalau masih ragu, bapak yang beli materialnya, nanti hanya bayar jasa pengerjaan" jelas Syafei. Sang majikan sudah sangat mengenal sifat dan watak Syafei. 20 tahun menjadi karyawannya sebagai bukti kejujuran dan loyalitas tak diragukan lagi. Segera majikannya menyetujui usulnya.Dan ternyata renovasi itu memerlukan dana 60juta. Kegembiraan majikannya atas penghematan 140juta makin membuat percaya untuk sekalian menjualkan rumah itu kepada Syafei. Dalam perjalanan ke kantor, sang majikan kembali meminta agar usai mengantar langsung ke biro iklan untuk menjual rumah itu "Kamu kan sudah tahu spesifikasinya. contact person nya atas namamu saja. Jangan lupa tawarkan dengan harga 2,3 milyar" jelas majikannya. Usai mengantar majikannya, Syafei ke sebuah biro iklan untuk memasang iklan penjualan rumah di Kebayoran baru itu. Selesai mengisi formulir dan menyerahkan,petugas bertanya "Pak,apakah harganya dicantumkan?" "Oh iya, tolong dicantumkan" "Berapa pak?" Tiba-tiba Syafi menepuk keningnya. "Celaka,aku lupa soal harganya. 2,3M, apa 3,2M?" Kalau kembali menelpon majikannya dia malu. Nanti dikira teledor kerjanya. Setelah beberapa lama menimbang dan berdoa, tiba-tiba Allah memberikan ketenangan dan dia memutuskan untuk memasang harga 3,2milyar. "Kalau harganya 2,3 milyar dan laku, aku harus nombokin dari mana. Andai 3,2 milyar kan jadi keuntungan buat bos" Syafei pun kembali masuk kekantor biro iklan dan berujar, "mbak, tolong cantumkan harga jualnya 3,2milyar". Usai menerima struk iklan, Syafei kembali ke kantor. Keesokan harinya ada empat perusahaan yang mengontak Syafei tanda ketertarikan akan iklan yang dipasangnya. Bahkan PT.Djarum langsung berminat tanpa menawar. "Pak, apakah hari ini bisa ke notaris untuk menyelesaikan rumah Kebayoran baru?. Alhamdulillah,rumahnya laku. Bahkan PT.Djarum bersedia membeli tanpa menawar" kata Syafei. Sang majikan merasa surprise dengan singkat nya waktu penjualan. "Memang kamu tawarkan dengan harga berapa?" Tanya majikannya "Sesuai dengan yang bos pesankan, 3,2 milyar". Degg...sang majikan kaget. Padahal kemarin dia menyuruhnya untuk menjual dengan harga 2,3 milyar. Seolah tak percaya sang majikan langsung ke notaris untuk bertemu dengan calon pembeli. Benar saja , rumah itu laku terjual dengan harga 3,2 milyar. Di perjalanan pulang dari kantor notaris bosnya berkata "Nanti sampai dikantor bilang pada sekretaris bahwa kamu disuruh saya untuk buat paspor ya. Gak usah tanya macam-macam, pokoknya bikin paspor" Syafei hanya menurut. Belakangan diketahui dia akan diajak umrah bersama majikannya. Syafei bersyukur atas karunia Allah yang tak terduga ini. Beberapa hari menjelang berangkat umrah, diperjalanan, kembali majikannya berkata "Syafei,karena kita akan beribadah dan meninggalkan keluarga. Maka kita harus meninggalkan bekal buat mereka. Ini ada rezeki buat keluargamu.Jangan dilihat besar kecilnya" Syafei menerima amplop tebal putih itu dengan mengucap hamdallah. Usai mengantar majikannya, kembali dia pulang kerumahnya. Betapa terkejut istri Syafei saat menghitung uang dalam amplop itu 8 juta rupiah!! Jumlah yang sama seperti kebutuhan keluarga untuk biaya kuliah anaknya yang beberapa saat lalu sangat dibutuhkan. Namun yang lebih hebat lagi adalah undangan Allah ke rumahNya dengan cara yg tak terduga... 

"Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah,dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman" 

(QS Ali Imran[3]:171) 

Dari buku 

CAHAYA LANGIT.

Rabu, 03 November 2021

SHUN MENGEMBANGKAN DIRINYA SENDIRI, MENGATUR KELUARGANYA DAN MEMBERIKAN KEDAMAIAN DI KERAJAAN


Shun yang bernama asli Yao Chonghua adalah orang baik, anggota keluarganyalah yang bermasalah.

Ayahnya keras kepala dan beradat jelek, ibu tirinya jahat dan saudara tirinya egois dan pemalas. Kedua orang tuanya menyayangi saudaranya, tetapi bagi mereka Shun bagaikan duri dalam daging dan mereka memperlakukannya dengan buruk. 

Kedua orang tuanya dan saudaranya selalu berusaha mencelakai Shun. Saat ia menggali sumur mereka menyekop tanah dan berusahalah menguburnya hidup-hidup. Waktu ia memperbaiki atap gudang, mereka sengaja membakar gudangnya. Shun selalu lolos, namun ia tak menyimpan dendam.Ia tetap berbakti kepada orang tuanya dan menyayangi saudaranya. Setiap kali mendapat perlakuan yang buruk, Shun berkata kepada dirinya sendiri "Mungkin saya membuat kesalahan sehingga mereka memperlakukan aku seperti ini".

Sebuah legenda mengatakan, kebaikan Budi Shun itu membuat makhluk lain bersimpati. Saat Shun mengolah tanah, datang seekor gajah membantunya dan beberapa burung membersihkan tanaman gulma.

Karakter mulianya ini juga mempengaruhi orang-orang disekitar dirinya. Saat membuat tembikar di pinggiran sungai Kuning, ia mampu memotivasi orang-orang disekitarnya untuk bekerja lebih serius. Dimanapun bekerja, Shun mengubah lingkungan kerja dan sosialnya dan banyak orang yang mengikuti kepemimpinannya.

Kemudian Kaisar Yao mengenal dan mengaguminya. Bahkan dimasa depan ia memberikan takhtanya kepada Shun yang lalu memerintah pada abad kedua sebelum Masehi. Setelah Shun mengambil alih urusan kerajaan, ia mengangkat para pangeran yang mengatur para pejabat, meneliti keadaan rakyat, mengatasi bencana banjir, kemudian menciptakan ketertiban yang sempurna di kerajaan dan membuat rakyatnya hidup dalam kedamaian dan kesejahteraan 

Saat diri telah disiplin, keluarga dapat diatur dengan benar.Saat keluarga dapat diatur dengan benar,negara dapat diatur dengan baik.Saat negara sudah diatur dengan baik, seluruh kerajaan dapat menikmati keharmonisan dan kedamaian...


Dari buku 

Inspiration from THE GREAT LEARNING

LAMPU MINYAK DAN MERCUSUAR






Saat melihat lampu mercusuar dikejauhan, sebuah lampu minyak kecil yang terletak pada sebuah jendela mengeluh iri , "Aku hanyalah sebuah lampu minyak dirumah kecil, gelap dan pengap. Sungguh memalukan, menyedihkan dan tidak terhormat dibandingkan dengan lampu mercusuar itu. Dia begitu gagah, hebat dan terang bisa menerangi malam dan memandu kapal mencari arah. Seandainya aku berada dekat dengan mercusuar itu, pasti hidupku lebih berarti, karena orang akan terbantu dengan dengan melihatku. Aku juga bisa membantu kapal dan nelayan untuk memandu pulang ke pantai"

Suatu malam, petugas mercusuar membawa lampu minyak itu untuk menerangi jalan menuju mercusuar yang gelap gulita. Sampai disana, petugas itu meletakkan lampu minyak itu dekat lampu mercusuar dan meninggalkannya.

Akhirnya keinginannya bersanding dengan lampu mercusuar yang gagah dan terang tercapai. Tetapi, kegembiraannya berlangsung sesaat. Karena perbandingan cahaya yang jauh berbeda terangnya, maka tidak seorang pun yang melihat atau memperhatikan lampu minyak. Bahkan dari kejauhan sinar lampu minyak hampir tidak kelihatan, karena begitu lemah dan kecil.

Saat itu lampu minyak menyadari satu hal. Ia tahu bahwa untuk menjadikan dirinya berarti, dia harus berada di tempat yang tepat, yaitu didalam sebuah kamar. Entah seberapa kotor, kecil dan pengapnya kamar itu, tetapi disanalah lebih bermanfaat. Sebab, meski nyalanya tak seterang mercusuar, lampu minyak itu juga bisa memancarkan sinarnya menerangi kegelapan untuk orang lain. Lampu minyak kini sadar, membandingkan diri dengan yang lain, justru membuatnya tidak bahagia dan memiliki arti.


Dengan menjadi orang lain,di posisi orang lain dengan segala kelebihannya,belum tentu membuat kita bisa berkembang atau memperoleh kebahagiaan seperti yang kita harapkan.Lebih baik fokus dengan apa yang kita miliki dan mengembangkan potensi yang sudah ada


Dari buku

KISAH TENTANG SEEKOR SAPI YANG JUJUR

Selasa, 02 November 2021

KLUB 99








“Bersyukurlah untuk apapun yang telah anda miliki, maka anda akan memiliki lebih dari apa yang anda miliki saat ini. Jika anda berkonsentrasi pada apa yang tidak dapat anda miliki, maka anda tidak akan pernah merasa cukup.”

(Oprah Winfrey)

Seorang Raja merasa ada yang kurang dalam hidupnya, padahal dia sudah mendapatkan semua apa yang diinginkan.Tapi dia tidak tahu apa penyebabnya.Suatu saat dia melihat pelayannya bekerja dengan riang gembira tanpa beban dan nampak selalu bahagia.

Penasaran dengan kebahagiaan pelayannya,maka Raja kemudian memanggil dan menanyai.

"Kau kelihatan sangat bahagia.Bagaimana caranya padahal kamu hanya seorang pelayan?"

Pelayan itu lalu menjawab ,"Tuanku,hamba hanyalah seorang pelayan, hamba tidak memiliki apa-apa, kecuali istri dan dua anak hamba yang begitu manis. Setiap hamba pulang ke rumah selalu disambut oleh mereka dengan perasaan sukacita, mereka tidak pernah mempermasalahkan penghasilan hamba yang sedikit, bahkan mereka selalu bersyukur terhadap apapun yang hamba bawa pulang, saya bahagia karena keluarga saya juga bahagia"

Merasa penasaran dengan jawaban itu,Raja lalu memanggil Patihnya yang terkenal bijaksana untuk menanyakan hal itu.

Kata sang Patih ,"Paduka,saya yakin pelayan itu belum masuk kedalam Klub 99"

"Klub 99,apa itu?" tanya Raja keheranan.

Untuk mengetahui apa itu klub 99,raja dimintanya untuk memasukkan 99 koin emas kedalam sebuah kantong dan meletakkannya didepan pintu rumah pelayan itu tanpa diketahui seorangpun.Raja pun melakukan hal itu, bahkan kemudian ia bersembunyi untuk melihat reaksi sang pelayan.

Alangkah kagetnya Pelayan saat menemukan kantong berisi koin emas didepan rumahnya.Segera dia membuka dan  menghitung koin itu.Ternyata jumlahnya 99 keping.Penasaran dengan jumlah koin yang tidak genap 100 keping,dia mengulang kembali menghitung dan jumlahnya tetap 99 keping.Kemudian dia segera mencari keping yg menurut dirinya tercecer dan jatuh disekitar rumahnya.Tapi dia tak menemukannya.

Keesokan harinya ia berangkat kerja masih dengan perasaan yang gusar memikirkan koin yang hilang.Berbeda dengan hari sebelumnya,kini pelayan itu bekerja dengan tidak lagi ceria, murung tidak bernyanyi-nyanyi lagi.Semua itu tidak luput dari perhatian sang Raja.Kembali sang raja bertanya kepada Patihnya.

"Berarti sekarang pelayan itu telah bergabung dengan klub 99, yang mulia" jawab sang patih.

Raja semakin heran dan minta penjelasan lebih jauh.

Sang patih lalu berkata ,"Paduka,Klub 99 hanyalah julukan yang diberikan kepada mereka yang memiliki banyak hal tetapi tetap merasa tidak bahagia, akibatnya mereka terus memikirkan kekurangannya dan melupakan kebahagiaan yang telah mereka dapat.Pelayan tersebut tidak bersyukur dan bahagia dengan 99 koin emas yang telah ia miliki justru berfokus untuk memikirkan kenapa hanya 99,tidak 100 keping.Celakanya ia tidak lagi memikirkan kebahagiaan keluarganya, kebahagiaan dirinya, apalagi lingkungannya.Ia hanya berpikir kemana koin yang satu lagi"

Adalah bukan kebahagiaan yang membuat Anda bersyukur, namun rasa syukurlah yang membuat Anda bahagia.

Rasa syukur adalah energi dahsyat yang mampu membuat hidup lebih hidup.


Dari buku

Mundur selangkah, melesat 1000 langkah

TONGKAT MILIK SIAPA?




Saat hari beranjak malam, seorang pengendara kuda sampai disuatu tempat dihutan. Turun dari kuda dia menemukan tongkat yang kemudian ditancapkan ditanah untuk mengikat tali kudanya sebelum tidur. Pagi harinya saat akan berangkat meneruskan perjalanannya, pengendara kuda itu akan mencabut tongkat itu, namun dibatalkannya. "Barangkali nanti bisa digunakan pengendara kuda yang lain". Tak berapa lama kemudian, lewatlah seorang pengelana ditempat itu dan melihat tongkat tertancap itu. Pikirnya dari pada menghalangi jalan lebih baik tongkat itu diletakkan ditanah dan diapun berlalu. Berikutnya lewat seorang pemancing yang melihat tongkat tergeletak ditanah. "Untung ada tongkat ini bisa kugunakan untuk mengukur kedalaman sungai". Dengan itu dia bisa mencari tempat yang sesuai untuk memasang pancingnya. Saat hari beranjak malam, seorang pengendara kuda sampai disuatu tempat dihutan.Turun dari kuda dia menemukan tongkat yg kemudian ditancapkan ditanah untuk mengikat tali kudanya sebelum tidur. Pagi harinya saat akan berangkat meneruskan perjalanannya,pengendara kuda itu akan mencabut tongkat itu,namun dibatalkannya."Barangkali nanti bisa digunakan pengendara kuda yg lain" Tak berapa lama kemudian,lewatlah seorang pengelana ditempat itu dan melihat tongkat tertancap itu.Pikirnya dari pada menghalangi jalan lebih baik tongkat itu diletakkan ditanah dan diapun berlalu. Berikutnya lewat seorang pemancing yg melihat tongkat tergeletak ditanah. Melihat ada tongkat tersebut, pemancing itu menggunakannya untuk mengukur kedalaman air sehingga bisa memasang kail . Setelah mendapat ikan, kembali tongkat itu diletakkan dipinggir sungai sebelum pulang. Hari berganti tak ada orang yang melewati tempat itu, hingga datanglah seorang pencari kayu menemukan tongkat itu telah mengering. Dibawalah tongkat itu pulang, dipotong-potong untuk digunakan sebagai kayu bakar dirumahnya... 

Sudah saatnya apa yang dimiliki dibagikan kepada orang lain, agar orang lainpun dapat merasakan berkah dari yang kita miliki. 

Orang yang memberi tidak akan pernah kekurangan dan didalam pemberian ada kebahagiaan dan kebersamaan 

Dengan bersyukur atas apa yang kita terima kita harus rela berkorban demi kehidupan sesama

Selamat mengestafetkan tongkat Anda

Dari buku 

FULFILLING LIFE

Senin, 01 November 2021

PINDAH KELAS KARENA SEDEKAH







Rupanya tiket yang saya peroleh tidak sesuai dengan keinginan saya, yaitu posisi di dekat lorong (aisle)-yang memudahkan saya berjalan ke toilet. Apa boleh buat, jadilah saya mengambilnya. 

Saat ke boarding pass counter saya mencoba untuk pindah posisi tempat duduk

 "Silakan saja pindah ke kelas bisnis" kata petugas tersebut. "lho,saya mau pindah posisi aisle, bukan pindah kelas bisnis" sahut saya. "Kami pindahkan Anda ke kelas bisnis, mau?"

"of course,I want" dan pindahlah saya dari kelas ekonomi ke bisnis tanpa membayar tambahan... 

Ada 300 penumpang ekonomi, tapi kenapa saya yang dipindahkan ke business class yang hanya tersedia untuk 15 orang? 

Jelas bahwa semua yang terjadi di dunia ini adalah atas izin dari Allah sampai daun yang jatuh pun adalah atas izinNya. 

Ingatan saya mundur beberapa saat sebelum saya berangkat ke airport. Saat di mesjid saya bertemu dg janitor di mesjid Abduk Shamad dari Srilangka. Usai shalat saya ngobrol dengannya menanyakan kabar, punya anak berapa, penghasilannya cukup apa tidak untuk membiayai keluarga dan lain-lain. Kemudian saya berikan sedekah 60QR setara dengan Rp.180.000. Saya kemudian berpikir, mungkin inilah yang membuat saya bisa menikmati business class seharga Rp.18juta dari kelas ekonomi yang Rp.8juta. 

Hitungan kasarnya sedekah saya Rp180ribu menjadi 18 juta menjadi 100kali lipat.

مَنْ جَاۤءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشْرُ اَمْثَالِهَا ۚوَمَنْ جَاۤءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزٰٓى اِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ

Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barangsiapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikit pun tidak dirugikan (dizalimi).

(QS Al-An'am[6]:160) 

Cengkareng

Kembali saya bertanya pada petugas apa bisa pindah ke kelas bisnis. "Ga penuh mas, masih ada sisa 77 kursi kosong. Jadi gak bisa pindah" jawab petugas. Ya sudah, barangkali bukan rezeki saya. "mama doain kamu dapat busines class lagi"

"Amiinn" ...... 

Sampai di counter menjelang berangkat, petugas mengatakan ada penyesuaian tempat duduk dan saya terima tiketnya. Iseng saya lihat.....no kursi saya berada di business class lagi!!. 

Jadi dalam dua penerbangan Doha-Jakarta PP saya menikmati kelas bisnis dengan biaya kelas ekonomi... 

Demi Allah, yang jiwaku ada dalam genggaman Nya tidak akan berkurang sedikitpun harta yang kita sedekahkan,tapi yang ada malah terus bertambah dan bertambah dan semakin berkah!!


Dari buku 

NOTES FROM QATAR

BERMAIN BIOLA DENGAN TIGA SENAR








18 November 1995

Untuk sampai di atas panggung konser, bagi Itzhak Perlman bukan hal yang mudah. Dia berjalan selangkah demi selangkah dengan menggunakan alat penyangga di kedua kakinya dan dengan bantuan kruk. Melihat dia melintasi panggung dengan rasa sakit dan perlahan merupakan suatu pemandangan yang sangat mengagumkan.

Setelah duduk dengan perlahan, dia letakkan kruknya di lantai, melepas ikatan gesper pada kakinya, melipat satu kali ke belakang dan menjulurkan kaki yang lain kedepan, barulah ia mengambil biola dan meletakkannya di bawah dagu serta mengangguk pada konduktor.

Pada saat ini, penonton sudah terbiasa dengan ritual tersebut dan menunggu sampai ia siap bermain.

Saat menyelesaikan beberapa irama pertama, salah satu senar biolanya putus. Setiap orang bisa mendengar putusnya senar itu karena mengeluarkan suara seperti letusan senjata api.

Para penonton cemas  membayangkan dia mengenakan gesper kakinya, mengambil kruk dan turun dari panggung. Tapi dia tak melakukannya. Itzhak menunggu sebentar, memejamkan matanya lalu memberi isyarat pada konduktor untuk mulai lagi. Orkestra mulai lagi dan ia bermain dengan penuh hasrat, penuh kekuatan dan penuh kemurnian yang penonton tidak pernah dengar sebelumnya.

Tentu saja setiap orang tahu bahwa tidaklah mungkin memainkan suatu simponi hanya dengan tiga senar,tapi malam itu Itzhak Perlman menolak anggapan tersebut. Setiap orang bisa melihat ia memodulasi, mengubah dan menyusun kembali simponi di kepalanya.Di satu titik, ia kedengaran seperti sedang menyetel senar senarnya untuk mendapatkan suara-suara baru dari senar-senar yang tidak pernah senar tersebut hasilkan sebelumnya.

Saat selesai, ada suatu keheningan di ruangan.Kemudian orang-orang bersorak-sorai. Ada ledakan tepuk tangan yang luar biasa dari setiap sudut auditorium.Semua penonton berdiri menunjukkan betapa mereka menghargai apa yang telah dilakukan Itzhak.

Itzhak tersenyum dan menyeka keringat dari alis matanya, mengangkat alat gesek biolanya dan berkata dengan tenang, tafakur dan takzim:

"Kalian tahu, kadang-kadang tugas seorang musisi adalah mencari tahu berapa banyak musik yang masih bisa ia buat dengan apa yang masih tersisa pada dirinya"

Inilah orang yang telah mempersiapkan seluruh hidupnya membuat musik dengan biola empat senar, yang tiba-tiba ditengah konser, mendapati dirinya bermain biola hanya dengan tiga senar,maka ia membuat musik dengan tiga senar dan musik yang ia buat malam itu dengan hanya tiga senar ternyata lebih cantik, lebih murni dan lebih bisa dikenang daripada musik yang pernah ia buat sebelumnya dengan empat senar.

Adalah tugas kita untuk membuat musik, pertama dengan semua yang kita miliki,lalu saat hal itu tidak memungkinkan, membuat musik dengan apa yang masih tersisa pada diri kita.


Dari buku

KOIN EMAS DI TEPI JALAN

ADA YANG LEBIH HEBAT

 “𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.”  (Hadits Riway...