وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكَ وَرَحْمَتُهٗ لَهَمَّتْ طَّاۤىِٕفَةٌ مِّنْهُمْ اَنْ يُّضِلُّوْكَۗ وَمَا يُضِلُّوْنَ اِلَّآ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَضُرُّوْنَكَ مِنْ شَيْءٍ ۗ وَاَنْزَلَ اللّٰهُ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُنْ تَعْلَمُۗ وَكَانَ فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكَ عَظِيْمًا
Dan kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu (Muhammad), tentulah segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. Tetapi mereka hanya menyesatkan dirinya sendiri, dan tidak membahayakanmu sedikit pun. Dan (juga karena) Allah telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) dan Hikmah (Sunnah) kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum engkau ketahui. Karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu itu sangat besar.
(QS An-Nisa[4]:113)
Seperti biasa, pagi itu Syafei mengemudikan kendaraan membawa majikannya-direktur utama perusahaan Sekuritas di Jakarta- kantor. Orang mengenal Syafei sebagai pribadi yang qonaah, jujur, tak banyak bicara, loyal kepada atasan dan selalu berdiri pada shaf pertama tiap salat berjamaah.
"Syafei ,tolong sesampai dikantor hubungi bagian umum untuk mencari vendor untuk merenovasi rumah di Kebayoran Baru. Kalau sudah dapat , ajak ke lokasi buat membuat anggarannya"
"Baik Pak. Saya paham" jawab Syafei. Beberapa hari kemudian pengajuan renovasi itu didapatkan Syafei dan disampaikan ke majikannya. "200 juta?.kok mahal" kata majikannya. "Kalau Bapak tidak setuju, saya ada kawan pemborong yang kerjanya bagus. Insha Allah harga yang ditawarkan lebih murah. Kalau masih ragu, bapak yang beli materialnya, nanti hanya bayar jasa pengerjaan" jelas Syafei. Sang majikan sudah sangat mengenal sifat dan watak Syafei. 20 tahun menjadi karyawannya sebagai bukti kejujuran dan loyalitas tak diragukan lagi. Segera majikannya menyetujui usulnya.Dan ternyata renovasi itu memerlukan dana 60juta. Kegembiraan majikannya atas penghematan 140juta makin membuat percaya untuk sekalian menjualkan rumah itu kepada Syafei. Dalam perjalanan ke kantor, sang majikan kembali meminta agar usai mengantar langsung ke biro iklan untuk menjual rumah itu "Kamu kan sudah tahu spesifikasinya. contact person nya atas namamu saja. Jangan lupa tawarkan dengan harga 2,3 milyar" jelas majikannya. Usai mengantar majikannya, Syafei ke sebuah biro iklan untuk memasang iklan penjualan rumah di Kebayoran baru itu. Selesai mengisi formulir dan menyerahkan,petugas bertanya "Pak,apakah harganya dicantumkan?" "Oh iya, tolong dicantumkan" "Berapa pak?" Tiba-tiba Syafi menepuk keningnya. "Celaka,aku lupa soal harganya. 2,3M, apa 3,2M?" Kalau kembali menelpon majikannya dia malu. Nanti dikira teledor kerjanya. Setelah beberapa lama menimbang dan berdoa, tiba-tiba Allah memberikan ketenangan dan dia memutuskan untuk memasang harga 3,2milyar. "Kalau harganya 2,3 milyar dan laku, aku harus nombokin dari mana. Andai 3,2 milyar kan jadi keuntungan buat bos" Syafei pun kembali masuk kekantor biro iklan dan berujar, "mbak, tolong cantumkan harga jualnya 3,2milyar". Usai menerima struk iklan, Syafei kembali ke kantor. Keesokan harinya ada empat perusahaan yang mengontak Syafei tanda ketertarikan akan iklan yang dipasangnya. Bahkan PT.Djarum langsung berminat tanpa menawar. "Pak, apakah hari ini bisa ke notaris untuk menyelesaikan rumah Kebayoran baru?. Alhamdulillah,rumahnya laku. Bahkan PT.Djarum bersedia membeli tanpa menawar" kata Syafei. Sang majikan merasa surprise dengan singkat nya waktu penjualan. "Memang kamu tawarkan dengan harga berapa?" Tanya majikannya "Sesuai dengan yang bos pesankan, 3,2 milyar". Degg...sang majikan kaget. Padahal kemarin dia menyuruhnya untuk menjual dengan harga 2,3 milyar. Seolah tak percaya sang majikan langsung ke notaris untuk bertemu dengan calon pembeli. Benar saja , rumah itu laku terjual dengan harga 3,2 milyar. Di perjalanan pulang dari kantor notaris bosnya berkata "Nanti sampai dikantor bilang pada sekretaris bahwa kamu disuruh saya untuk buat paspor ya. Gak usah tanya macam-macam, pokoknya bikin paspor" Syafei hanya menurut. Belakangan diketahui dia akan diajak umrah bersama majikannya. Syafei bersyukur atas karunia Allah yang tak terduga ini. Beberapa hari menjelang berangkat umrah, diperjalanan, kembali majikannya berkata "Syafei,karena kita akan beribadah dan meninggalkan keluarga. Maka kita harus meninggalkan bekal buat mereka. Ini ada rezeki buat keluargamu.Jangan dilihat besar kecilnya" Syafei menerima amplop tebal putih itu dengan mengucap hamdallah. Usai mengantar majikannya, kembali dia pulang kerumahnya. Betapa terkejut istri Syafei saat menghitung uang dalam amplop itu 8 juta rupiah!! Jumlah yang sama seperti kebutuhan keluarga untuk biaya kuliah anaknya yang beberapa saat lalu sangat dibutuhkan. Namun yang lebih hebat lagi adalah undangan Allah ke rumahNya dengan cara yg tak terduga...
"Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah,dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman"
(QS Ali Imran[3]:171)
Dari buku
CAHAYA LANGIT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar