Senin, 22 November 2021

Edisi Hari Guru Nasional (2)


BERTEMU DENGAN IBU ANA

Suatu hari, ketika saya tidak sekolah karena sakit, beberapa teman sekelas datang ke rumah. Mereka bilang diutus Ibu Ana. Lusa akan ada kompetisi para bintang. Saya ditunjuk mewakili kelas. Mendengar itu saya pucat. Hati merasa gentar. Sebab belakangan saya kerap membolos sehingga tertinggal banyak pelajaran. Saya takut tidak mampu mengerjakan soal-soal yang akan diujikan. Tetapi, menurut teman-teman, penunjukkan saya sudah final. 

Besok sorenya Bu Ana datang ke rumah, naik becak. Bu Ana meyakinkan bahwa saya pasti bisa. Bahkan sore itu dia meluangkan waktu mengajari saya pelajaran yang tidak saya ikuti. Dia ingin agar besok saya tampil prima. 

Tentu saja dengan persiapan yang pas-pasan, akhirnya saya kalah dalam kompetisi itu, meski mempersiapkan dengan maksimal.

Pada saat seperti itulah saya merasakan kasih seorang guru. Ibu Ana berkali-kali membesarkan hati saya agar tidak merasa bersalah. “Kamu anak pandai. Suatu hari kelak kamu akan berhasil,” kalimat itu mengalir tulus dari Ibu Ana. “Dengan kepandaiannmu mengarang, nanti besar kamu bisa jadi pengarang atau wartawan.”


 Melalui jalan yang panjang ,saya akhirnya mendapatkan alamat dan nomor telepon Ibu Ana. Sungguh tak terperi rasa di hati ketika akhirnya saya mendengar suara Ibu Ana di ujung telepon. ‘’Ibu, lama saya mencari ibu. Saya ingin mengucapkan terima kasih.’’ Di ujung telepon saya mendengar suara perempuan, yang dalam usianya memasuki 67 tahun, masih bersemangat. ‘’Ibu hanya menjalankan tugas seorang guru,’’ ujar Ibu Ana. 


Kebahagiaan saya semakin lengkap ketika akhirnya Ibu Ana memenuhi undangan saya untuk hadir pada acara re-branding Kick Andy di studio Metro TV di Jakarta. Pada acara itu buku Andy’s Corner juga diluncurkan. Di dalam buku itu ada cerita tentang Ibu Ana. Cerita tentang seorang guru yang sangat berjasa dalam kehidupan saya. Betapa bahagianya hati saya ketika buku perdana Andy’s Corner itu bisa saya serahkan langsung ke tangan guru yang saya cintai, Ibu Ana. Di depan penonton di studio, air mata saya jatuh. Air mata bahagia..


Dari buku

Amdy's Corner. Buku kedua


Keterangan foto: Andy F Noya dengan ibu Ana, guru SD nya

Edisi Hari Guru Nasional (1).

 

 TIGA PUCUK SURAT DARI TEDDY

Bagian terbaik dari hidup seseorang adalah perbuatan-perbuatan baik dan kasih sayangnya yang tidak diketahui orang lain

(William Wordsworth)

Setiap akan menyampaikan pelajarannya di kelas lima, guru wanita itu selalu membisikkan kata-kata indah didekat telinga muridnya. Dengan lembut dia katakan "Ibu selalu menyayangi kalian semua.."

Tapi diam-diam perhatiannya tertuju kepada seorang murid yang duduk didepan dengan pakaian kusut, wajah lesu dan murung.

Suatu saat Bu Guru Thompson-demikian nama guru tadi- memeriksa buku raport murid yang murung tadi.

Bu Thompson menemukan sebuah kenyataan yang mengejutkan pada diri Teddy, murid yang selalu murung itu.

Pada catatan kelas satu tertulis "Teddy anak yang pandai dan ceria. Dia selalu menyelesaikan tugasnya dengan penuh kesungguhan. Teddy adalah anak yang sopan"

Bu Guru Thompson melanjutkan dengan halaman berikutnya. Pada catatan kelas dua tertulis "Teddy anak yang pandai dan disukai teman-temannya. Sayangnya, Teddy sering gelisah akibat sakit ibunya sehingga rumahnya kurang menyenangkan"

Pada catatan kelas tiga tertulis: "Meninggalnya ibu Teddy sangat membebani. Dia berusaha mengatasi masalahnya itu, namun ayahnya kurang memperhatikan. Kondisi ini akan makin parah jika tidak diberikan tindakan"

Catatan guru kelas empat nya pada halaman berikutnya adalah: "Teddy adalah anak yang murung dan sama sekali tidak mau belajar. Dia hampir tidak mempunyai teman dan sering tertidur pada saat pelajaran"

Bu Guru Thompson merasa malu pada dirinya usai memperhatikan catatan pada raport Teddy pada kelas-kelas sebelumnya dan ia bertekad untuk berubah.

Tak lama berselang, Bu Thompson berulang tahun. Semua muridnya memberikan hadiah-hadiah yang menarik dan dibungkus dengan kertas aneka warna dan diberi pita penghias.

Demikian juga Teddy...

Setelah semua murid memberikan hadiahnya, tibalah giliran Teddy. Anak pendiam itu menyerahkan sebuah kotak kardus yang dibungkus kertas kusam tidak beraturan. Dari modelnya orang bisa menebak kertas kusam itu adalah kertas bekas pembungkus sayuran.

Saat Bu Thompson membuka hadiah dari Teddy semua murid tertawa riuh.

Hadiah yang diberikan Teddy adalah seuntai kalung permata tiruan yang nampak rangkaian batunya beberapa terlepas dan sebotol parfum yang isinya tinggal setengah.

Tapi gelak tawa seluruh murid itu terhenti saat Bu Thompson tidak menampakkan ekspresi marah atau geli. Dia ucapkan terimakasih kepada Teddy dan dia kenakan kalung itu di lehernya serta menyemprotkan parfum pada pergelangan tangannya.

Usai pelajaran, saat teman-temannya meninggalkan kelas, Teddy masih duduk di bangkunya. Saat kelas sudah sepi, Teddy menghampiri Bu Thompson dan berkata "Aroma tubuh ibu hari ini persis dengan aroma mendiang ibu saya"

Dengan menahan haru Bu Thompson tersenyum mengangguk seraya mengucapkan terimakasih. Begitu Teddy keluar kelas, barulah Bu Guru Thompson menangis tersedu didalam kelas.

Sejak saat itu, Bu Guru Thompson tidak hanya mengajarkan baca, tulis dan berhitung kepada muridnya, tetapi juga mengajari bagaimana menyayangi orang lain. Dia tak lagi mengucilkan dan memandang sebelah mata kepada muridnya yang murung tersebut.

Setelah mendapat perhatian dari gurunya, Teddy pun perlahan kembali menunjukkan gairah belajarnya. Kecerdasannya yang selama ini terpendam, kembali muncul sehingga membuatnya menjadi murid terpandai di kelasnya.

Setahun kemudian, saat kelulusan Teddy dinyatakan sebagai lulusan terbaik diantara teman-temannya. Saat itu ibu guru Thompson menemukan secarik kertas di mejanya dari Teddy yang berbunyi "Ibu adalah guru terbaik yang saya miliki sepanjang hidup saya"

Teddy melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi dan enam tahun kemudian, dia mengirim surat kepada gurunya yang mengabarkan dia telah menamatkan pendidikan menengahnya dan menduduki peringkat ketiga di sekolahnya. Kembali dia mengatakan bahwa saat itu Ibu Guru Thompson adalah guru terbaik sepanjang hidupnya.

Empat tahun kemudian, kembali sepucuk surat datang kepada Ibu guru Thompson. Kali ini Teddy mengabarkan hampir menyelesaikan perguruan tingginya meski keadaan makin sulit. Tidak lupa dia kembali mengatakan bahwa Bu guru Thompson adalah guru terbaik sepanjang hidupnya.

Empat tahun kemudian, kembali Teddy mengirim surat kepada ibu guru Thompson menceritakan telah berhasil meraih gelar sarjananya dan akan segera melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Tak lupa dalam surat inipun dia mengatakan Bu guru Thompson adalah guru terbaik yang ia miliki sepanjang hidupnya.

Waktu berlalu,

Suatu saat Bu Thompson kembali menerima surat dari Teddy. Kali ini ia mencantumkan nama yang lebih panjang dari sebelumnya. Tertulis pengirim surat adalah DR.THEODORE F.STODDARD.

Dan.... tibalah hari yang membahagiakan Teddy saat ia menyunting seorang gadis untuk menjadi istrinya. Teddy mengirimkan surat kepada Bu Thompson agar bersedia menghadiri pernikahannya untuk duduk di kursi menggantikan posisi ibu kandungnya.

Ibu Guru Thompson akhirnya datang pada pernikahan Teddy. Dia mengenakan kalung yang dulu dihadiahkan kepadanya, bahkan ia juga memakai parfum yang dipakai mendiang ibu Teddy.

Di tengah acara, Dr Theodore Stoddard berbisik ke telinga gurunya "Terima kasih atas kepercayaan Ibu kepada saya. Saya sangat berterima kasih kepada Ibu, karena Ibulah yang telah menyadarkan saya bahwa saya adalah orang penting dan saya pasti dapat meraih kesuksesan"

Ibu guru Thompson tidak kuasa menahan air mata saat mendengar kata-kata muridnya. Lalu dia berkata "Kau keliru. Sebenarnya justru engkaulah yang mengajariku bagaimana menjadi guru yang sukses. Sampai ibu bertemu dirimu, ibu tidak pernah tahu cara menjadi guru yang baik"

Theodore "Teddy" Stoddard adalah seorang dokter terkemuka yang memiliki pusat pengobatan kanker Stoddard di Rumah Sakit Negara Bagian Iowa, Amerika Serikat. Pusat pengobatan ini menjadi salah satu lembaga medis terbaik yang ada di Amerika serikat.


Guru yang biasa-biasa, berbicara

Guru yang bagus, menerangkan

Guru yang hebat, mendemonstrasikan

Guru yang agung, memberi inspirasi

(W.Arthur Ward)


Dari buku

JANGAN MENYERAH

Sabtu, 20 November 2021

DETERMINATION YOEW BIN

 


"Pohon sukses yang kuat dan indah tumbuh dari benih-benih kegagalan dan perjuangan..."

 (Pepatah Cina) 

Dengan dibekali sejumlah kliping koran dan setelah diseleksi serta dilatih oleh pelatih yang tidak berpengalaman di bidangnya, pada tahun 1970 Yoew Bin dikirim negara China untuk mewakili kejuaraan dunia Ice Dancing. 

Karena kemiskinannya, negara tidak mampu mengirim pendamping Yoew Bin ke luar negeri. Berangkatlah dia sendirian untuk pertama kalinya keluar negeri dengan tidak mengetahui bahasa selain bahasa negerinya. Tentu saja dengan segala sesuatunya yang terbatas membuat penampilan Yoew Bin tidak ada artinya dibandingkan dengan Atlet juara di bidangnya.

Beberapa kali ia terjatuh dan jadi bahan tertawaan dan ejekan penonton. Dengan pengalaman yang luar biasa (memalukan) ini Yoew Bin tidak putus asa.

Dia justru membulatkan tekad menyelamatkan negerinya dari dipermalukan oleh bangsa lain.Yoew Bin memutuskan untuk menjadi pelatih Ice Dancing di seluruh sisa hidupnya. 

Tiga puluh tahun berlalu... 

Dua pasang atlet Ice Dancing masuk ke babak final Olimpiade 2006 : Shen dan Zhao memperoleh medali perunggu. Pasangan yang lain adalah Zhang Hao dan Zhang Dan. Karena ingin mengharumkan negaranya, mereka mencoba lompatan yang belum pernah dilakukan pada olimpiade sebelumnya, yaitu Quadruple salchow. Saat Zhang Hao melempar pasangan putrinya Zhang Dan ke udara,atlet ini terjatuh dengan posisi yang salah.

Dia mengalami luka di lutut dan nyaris tak sanggup berdiri. Ketika dipapah keluar arena,Yoew Bin ,sang pelatih segera menghampiri dari atas.Dia tak ingin atlet andalannya ini dipermalukan seperti dirinya tiga puluh tahun lalu.

Disemangatinya atlet yang sudah terluka dan nyaris tak bisa berdiri itu untuk kembali ke arena. Kembali mereka ke arena dan menampilkan tontonan yang luar biasa indah diiringi tepuk tangan penonton sampai penampilannya berakhir.

Pasangan ini lalu mendapat nilai tertinggi untuk sisa permainannya dan mereka memperoleh medali perak.

 Keunggulan, prestasi semuanya harus dibangun melalui kerja keras, melalui serangkaian kegagalan dan tetap menjaga determination atau keteguhan hati.Bahwa hasil akhirnya semua tergantung dari Allah,itu pasti. 


Dari buku

 INSPIRING ONE

Keterangan foto: Yoew Bin bersama Zhang Dan dan Zhang Hao

Kamis, 18 November 2021

TIDAK PERNAH MEMBENCI

 

Minggu,8 November 1987

Sudah sejak pagi Marie Wilson menunggu hari ini.

Gadis berusia 28 tahun ini akan kencan bersama ayahnya setelah delapan belas tahun menunggu saat bersama tersebut.

Gordon Wilson, ayahnya, yang sebelumnya sangat sulit menyediakan waktu untuk pergi bersama,kali akan mengajaknya pergi menonton karnaval di pusat kota.Setelah itu mereka akan nonton film dan makan bersama.

"Wah,Ayah tampan sekali hari ini" kata Marie saat melihat ayahnya mengenakan sweater biru muda Kashmir pemberiannya.

Ayahnya merangkul Marie semata wayangnya "Putri Ayah juga kini cantik dan tambah dewasa"

Saat itu menjelang musim dingin di Irlandia.Marie harus mengenakan mantel supertebalnya.

Mereka meninggalkan rumah dan menyusuri jalan kecil dan sebuah jembatan kayu sehingga sampai di tengah kota kecil itu-tempat karnaval dilangsungkan.

Gordon menarik Marie kesamping sebuah dinding batu sambil menunggu barisan prajurit dan polisi yang akan lewat didepan mereka.

"Sejak kecil aku tahu kalau Gena akan menjadi dokter" ayahnya membicarakan sepupu Marie yg kini bekerja sebagai perawat di sebuah rumah sakit ternama di Dublin.

"Kau ingat saat jatuh di selokan pada umur 6 tahun?.Dia yang menolongmu karena Ayah tak paham soal pertolongan pertama, sedangkan ibumu pergi ke pasar" lanjut ayahnya.

"Ah,Ayah!" seru Marie pura-pura cemberut.

Gordon merangkul Marie sambil membelai rambutnya,"Ayah bangga padamu,Marie"

Saat Marie akan mengatakan hal yang sama, tiba-tiba sebuah cahaya putih menyilaukan seolah-olah akan membutakan matanya,dan dentuman yang dahsyat memenuhi rongga telinganya.

Marie mencium bau hangus benda terbakar, dan mendengar jeritan banyak orang serta merasakan nyeri yang hebat pada tulang belakang dan kepalanya.

Detik-detik berlalu dengan sunyi.

Apa yang terjadi?

Dimana aku sekarang?

Lalu muncul ketakutan lain, dimana Ayah?

Marie berusaha mencari Ayahnya yang diyakini tidak jauh darinya.

"Ayah..!"Sambil menahan nyeri,ia menggapai Ayahnya.Bahu dan lengan Gordon terluka dan tidak bisa digerakkan.Namun ia sadar saat, tangan putrinya menyentuh lengannya yang terkulai.

Samar-samar ia mendengar teriakan kesakitan orang-orang,lalu ada suara yang lebih jelas yakni rintihan Marie.Ditengah rintihannya,ia meyakinkan ayahnya bahwa ia baik-baik saja.

"Ayah, Marie sayang kepada Ayah"Tiba-tiba ayahnya merasakan kedamaian ditengah rasa sakit yang menderanya.

Rupanya, yang diucapkan tadi adalah kata terakhir Marie kepada ayahnya.

Empat jam kemudian, petugas pencarian akhirnya menemukan mereka beberapa meter dibawah timbunan batu dan segera dilarikan ke Rumah Sakit.Gordon berhasil diselamatkan,tapi tidak dengan Marie.Ia meninggal di Rumah Sakit karena mengalami kerusakan parah di otak dan tulang belakang.

Siang harinya, seorang wartawan BBC datang menjenguk Gordon untuk menyampaikan rasa belasungkawa atas meninggalnya Marie.

"Sebenarnya bom itu dipasang oleh IRA (Irish Republican Army).Enam orang tewas seketika karena ledakan itu,dan puluhan orang terluka parah" jelas wartawan itu.

"Mr.Wilson, bagaimana perasaan Anda terhadap pelaku peristiwa itu?"

Dengan sorot mata yang teduh,ia berkata "Saya tidak membenci mereka.Saya tidak menyimpan dendam kepada mereka.Kata-kata yang sengit tidak akan menghidupkan Marie Wilson kembali.Saya akan berdoa agar Tuhan mengampuni mereka"

Jawaban Gordon sangat mengejutkan semua orang yang menyaksikan wawancara itu di televisi.

Hampir semua orang menduga bahwa pernyataan itulah yang akhirnya meredam emosi kelompok-kelompok militer, yang sebelumnya sangat marah atas aksi pengeboman itu.Hal itu pun mencegah diluncurkannya serangan balasan yang hanya akan menelan lebih banyak korban jiwa.

Setahun kemudian,

Gordon Wilson yang telah menjadi senator Republik Irlandia mendapat pertanyaan bagaimana ia bisa mengampuni tindakan kejam yang menghilangkan nyawa putrinya.

"Tentu saja hati saya terluka" ujar Gordon,"Saya telah kehilangan seorang putri yang sangat saya cintai, namun saya tidak menjadi marah.Ucapan terakhir putri saya membuat saya menerima anugerah Tuhan untuk mengampuni melalui kekuatan kasih sayang"

Tak bisa dipungkiri, kebahagiaan sejati adalah hak orang-orang yang berani melepaskan pengampunan dan mengasihi musuh-musuhnya.Totalitasnya dalam mengampuni pun mengubah arah hidup Gordon Wilson untuk selamanya.Sejak saat itu ia bekerja tanpa kenal lelah untuk memperjuangkan perdamaian di Irlandia Utara, hingga akhir hayatnya.


Dari buku

A CHAPTER OF HAPPINESS

Rabu, 17 November 2021

HADIAH SATU RIYAL

 

..................................

Begitu fakirnya saya sehingga untuk mengikuti piknik dengan biaya 1 riyal pun saya tak mampu membayarnya.

Saya sudah memohon pada keluarga saya, tetapi tetap tidak ada biaya yg bisa diusahakan.

Sehari menjelang keberangkatan piknik, saya berhasil menjawab pertanyaan yang diberikan guru dikelas. Dan sebagai hadiahnya, guru memberi saya uang 1 riyal dengan diiringi tepuk tangan murid yang lain.

Saat itu saya tidak berpikir apa-apa lagi, selain berlari kencang untuk mendaftarkan diri mengikuti piknik. Duka nestapa saya terasa terbang seketika menjadi bahagia berkepanjangan selama berbulan-bulan.

Hari-hari sekolah pun berlalu. Saya melanjutkan hidup dengan bekerja keras dan karena Allah saya menjadi sukses selanjutnya saya membuat yayasan sosial.

Setelah bergerak di bidang sosial , kembali saya teringat guru SD saya dulu yang pernah memberi uang 1 riyal karena benar menjawab pertanyaannya sehingga saya bisa ikut piknik tanpa merepotkan orang tua.

Oleh karena itu saya kemudian kembali berkunjung ke sekolah itu dan saya dipertemukan oleh Allah dengan guru saya tadi. Saat bertemu, kondisi guru saya cukup memprihatikan : sudah tidak bekerja dan siap-siap pulang ke Palestina, negerinya.

Lalu saya jelaskan kedatangan saya bahwa saya punya utang besar kepada beliau.

Guru saya kaget bukan main.

"Apa benar ada orang yang punya utang pada saya?" beliau balik bertanya.

Saya pun menjelaskan "Apa bapak ingat pada murid yg bapak beri uang 1 riyal , karena menjawab pertanyaan dengan benar di kelas?"

Setelah berusaha mengingat-ingat, Guru itu tertawa dan berkata "ya..ya saya ingat. Jadi kamu mencari saya untuk mengembalikan uang1 riyal itu?"

"Betul pak"

Kemudian saya mengajak beliau naik mobil dan pergi ke suatu tempat.

Sampai ditempat itu kami turun dari mobil yg berhenti di depan sebuah Villa. Lalu kami masuk kedalam Villa tersebut dan saya sampaikan niat saya kepada guru saya.

"Pak, Villa ini saya berikan kepada Bapak untuk melunasi utang saya dulu, ditambah mobil yang tadi kita naiki, dan gaji per bulan seumur hidup, serta pekerjaan buat putra Bapak di perusahaan saya"

Guru saya makin kaget,dan berkata

"Tetapi ini terlalu banyak,Nak"

"Percayalah, Pak.Kegembiraan saya dengan 1 riyal yang Bapak berikan pada saat itu lebih besar nilainya dibandingkan dengan 10 villa seperti ini.Saya tidak dapat melupakan kebahagiaan itu sampai sekarang" jawab saya menahan haru

.......................................

(Diceritakan oleh Syekh Sulaiman Al-Rajhi, orang terkaya nomor 4 di Arab Saudi,pendiri Al-Rajhi Bank)


Dari buku

BUKAN UNTUK DIBACA

HITAM dan PUTIH

 


Gambar nomer 1 adalah tombol listrik atau bisa juga gambar topi dalam posisi miring.

Gambar nomer 2 bentuk yang tidak jelas

Gambar nomer 3 adalah kamera video.

Seperti pada gambar nomer 2, gambar nomer 4 dan 5 juga tidak jelas bentuknya.

Jadi persepsi orang tidak akan sama.Itu apabila melihat dengan fokus yg berwarna hitam.Semua akan mempertahankan pendapatnya.

Namun sebaliknya, kalau fokusnya adalah warna putih ,maka semua akan sepakat ditemukan sebuah tulisan "F L Y".

Apabila kita hanya berfokus pada 'sisi hitam' seseorang, berupa kelemahan, kekurangan, keburukan, kegagalan dan semua hal yang negatif,maka kita tidak akan pernah bisa bersatu dengan orang tersebut.Kita akan cenderung merasa paling baik, sempurna sehingga tidak bisa memahami dan bekerja sama dengannya.Tetapi kalau fokus kita adalah 'sisi putih': kelebihan, kemampuan, kebaikan, keberhasilan dan sisi positif yang lain maka kita akan mudah bersatu dan bekerja sama dan saling mendukung.

Saat pikiran negatif memasuki pikiran Anda, Anda harus mewaspadainya dan segera menggantikan pikiran tersebut dengan pikiran positif yang lebih konstruktif.Pikiran negatif akan mencoba memasuki pikiran Anda lagi,dan sekali lagi Anda harus menggantikannya dengan pikiran positif.Seakan-akan ada dua gambar didepan Anda,dan Anda memilih untuk melihat salah satu gambar tersebut dan mengabaikan gambar yang lain.


Dari buku

MEMBANGUN KARAKTER dengan HATI NURANI

Selasa, 16 November 2021

KISAH ORANG ARAB DAN ORANG KHURASAN

Suatu saat di musim haji... 

Seorang lelaki Khurasan berteriak-teriak "Wahai para haji, adakah diantara kalian yang menemukan kantong yang berisi uang 1000dinar?. Siapa yang mengembalikan ke saya, Allah akan membalasnya dengan kebaikan, menjauhkannya dari api neraka, memberikan rezeki dan kesenangan di hari pembalasan" 

Seorang Arab tua datang menghampirinya dan berkata "Wahai Khurasani,kota ini sangat keras, hari-hari haji terbatas, pintu untuk membuat keberuntungan tertutup.Bisa saja uangmu jatuh ke tangan orang miskin yang membutuhkannya.Barangkali yang menemukannya mau mengembalikan kepadamu bila kau membaginya sedikit".

"Berapa yang diminta?" tanya Khurasani 

Orang Arab tua itu berkata "barangkali sepersepuluhnya cukup?" 

Khurasani menjawab "Tidak,aku tidak akan memberinya bagian, akan kuadukan kepada Allah saat aku menemuiNya.Aku hanya percaya kepadaNya.." 

Sampai tiga hari Khurasani itu masih mencari kantong 1000 dinarnya yang hilang.Setiap saat yang dijumpainya orang Arab tua berpakaian kumal tersebut.

Hari kedua orang Arab itu menegosiasikan agar yang menemukan diberi seperseratusnya,namun orang Khurasan itu tetap tidak mau memberi.

Pada hari ketiga,dia menurunkan tawarannya menjadi seperseribunya atau satu dinar bagi yang menemukan uangnya, tetapi Khurasani itu tetap menolak memberinya. 

Hal itu menarik perhatian Ibnu Jarir At Tabari untuk mengikuti orang Arab tua tersebut. Sesampainya dirumah, didapatinya Orang Arab itu memang amat miskin dan tinggal di rumah gubuk. Dari luar ia mendengar percakapan orang Arab itu dengan istrinya yang menyuruh mengambil saja uang 1000 dinar, karena pemiliknya tak mau berbagi. Tetapi sang suami tetap bersikukuh bahwa dia sudah 86 tahun tidak memakan barang haram, meski sekarang ada 1000dinar dia tetap tidak mau mengambil yang bukan haknya. 

Hari berikutnya, Khurasani masih berteriak-teriak mencari kantong uang 1000 dinarnya.Dengan marah orang Arab tua itu berkata "Wahai Khurasani, aku sudah berusaha membantumu dan meminta 100dinar bagi yang menemukannya, engkau menolak,10 Dinar engkau menolak,1dinarpun kau tolak, padahal orang ini butuh untuk memberi makan keluarganya" Lanjutnya"wahai Khurasani, ikutlah denganku,akan kukembalikan 1000dinarmu utuh, karena telah membuatku tak bisa tidur saat menemukannya" 

Maka Khurasani itu mengikuti pria Arab tadi ke rumahnya.Saat tiba dirumah, diambillah kantong uang dari galian dan menyerahkan ke pemiliknya.Dengan senang Khurasani menerima kembali uangnya. Saat akan meninggalkan rumah, tiba-tiba ia berhenti di pintu dan berbalik sambil berkata "wahai pak Tua,saat orang tuaku meninggal,dia meninggalkanku dengan 3000dinar.Dia berpesan kepadaku agar memberikan sepertiganya untuk orang yang paling berhak.Melihat keadaanmu,aku tak menemukan orang lain sejak perjalananku dari Khurasan selain dirimu,maka terimalah 1000dinar ini". Dengan syukur diterima lah uang tersebut oleh pria Arab tadi.Namun ia tidak mengambil semuanya, tetapi dibagikan kepada seluruh keluarganya sebanyak 9 orang ditambah satu orang saksi,yaitu Ibnu Jarir sehingga semuanya 10 orang dengan masing-masing mendapat 100dinar. Dengan 100dinar itu Ibnu Jarir mendapatkan bekal untuk menulis sejumlah kitab termasuk cerita diatas.

فَاِذَا بَلَغْنَ اَجَلَهُنَّ فَاَمْسِكُوْهُنَّ بِمَعْرُوْفٍ اَوْ فَارِقُوْهُنَّ بِمَعْرُوْفٍ وَّاَشْهِدُوْا ذَوَيْ عَدْلٍ مِّنْكُمْ وَاَقِيْمُوا الشَّهَادَةَ لِلّٰهِ ۗذٰلِكُمْ يُوْعَظُ بِهٖ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ ەۗ وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ#

وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ 

لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا


2. Maka apabila mereka telah mendekati akhir idahnya, maka rujuklah (kembali kepada) mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah pengajaran itu diberikan bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya,

3. dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.

 (QS Ath-Thalaq[65]:2-3)


Dari buku 

INSPIRING ONE. Membangun jiwa entrepreneur kiat sukses dan mulia dalam usaha dan kehidupan




Edisi Hari Buku Nasional AYAH, AKU, DAN BUKU

Saat sudah bisa membaca, saya mendapat rak khusus berisi buku kanak-kanak dari Ayah.  Beliau tidak mau jika buku-buku saya tercecer. Oleh ka...