"𝐊𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐩𝐮𝐧 𝐥𝐞𝐩𝐚𝐬, 𝐢𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐤𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢 𝐛𝐞𝐭𝐚𝐩𝐚 𝐤𝐚𝐮 𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐝𝐢 𝐥𝐮𝐚𝐫 𝐛𝐚𝐭𝐚𝐬."
Seekor keledai bersahabat dengan ayam jantan. Suatu hari seekor singa yang lapar melihat keledai itu dan berniat memangsanya untuk sarapan. Menurut legenda, satu-satunya hal yang menjengkelkan seekor singa adalah suara ayam jantan berkokok. Ketika melihat singa itu siap menerkam sahabatnya, ayam jantan berkokok dengan sangat keras. Singa pun mengurungkan niatnya. la berbalik arah dan berlari ke hutan. "Ya, betul itu! Kamu sebaiknya lari!" teriak keledai. la senang karena sahabatnya berhasil mengalahkan si raja hutan. Keledai yang bodoh itu pun lantas berlari mengejar singa untuk mengusirnya lebih jauh. Namun, ketika berada di jarak yang cukup jauh dan tidak lagi mendengar kokok ayam jantan, singa berbalik arah, berhadap-hadapan dengan keledai yang tengah mengejarnya. "Sekarang aku tidak lagi mendengar kokok ayam jantan yang memuakkan itu lagi" kata singa itu sambil meneteskan air liur. "Jadi, kelihatannya aku bisa menyantap sarapanku dengan tenang!" Singa lantas menerkam dan melahap keledai di tempat itu juga.
Nasib keledai itu seharusnya lebih baik, jika ia menikmati kemenangannya dan membiarkan singa pergi. Namun sayang, sebuah hukum yang penting telah dilanggarnya, yaitu: "Jangan melewati target yang sudah Anda bidik dalam kemenangan. Belajarlah untuk mengetahui kapan harus berhenti. Jika Anda melangkah terlalu jauh, Anda akan menciptakan lebih banyak musuh daripada yang sudah Anda kalahkan. Tetapkan target dan jika Anda sudah mencapainya, berhentilah."
Jadilah pribadi yang mampu mengendalikan keinginan. Tahu kapan harus maju, mengembangkan diri, dan mengerti kapan harus berhenti. Hal ini penting karena jika kita terus mengejar dan mengejar, nasib kita akan sama seperti keledai tersebut.[]
"𝑩𝒐𝒍𝒆𝒉-𝒃𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒔𝒂𝒋𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒐𝒎𝒑𝒓𝒐𝒎𝒊 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒔𝒊𝒕𝒖𝒂𝒔𝒊, 𝒑𝒂𝒏𝒄𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒋𝒂 𝒈𝒂𝒓𝒊𝒔 𝒃𝒂𝒕𝒂𝒔 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒂𝒌 𝒃𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒅𝒊𝒍𝒆𝒘𝒂𝒕𝒊"
(Najwa Shihab )
Dari buku
"THE WISDOM" 150 Kisah Inspiratif yang akan Mengubah Hidup Anda