Selasa, 25 Juli 2023

KOMPETISI KEPITING

"𝘗𝘦𝘳𝘴𝘢𝘪𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘩𝘦𝘣𝘢𝘵 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘥𝘪𝘣𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯 𝘥𝘪 𝘢𝘵𝘢𝘴 𝘬𝘦𝘣𝘦𝘯𝘤𝘪𝘢𝘯. 𝘔𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘥𝘪𝘣𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯 𝘥𝘪 𝘢𝘵𝘢𝘴 𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘩𝘰𝘳𝘮𝘢𝘵, 𝘥𝘪 𝘢𝘵𝘢𝘴 𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘩𝘰𝘳𝘮𝘢𝘵 𝘵𝘦𝘳𝘩𝘢𝘥𝘢𝘱 𝘬𝘦𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶𝘭𝘢𝘯."

(Mike Krzyzewski)


Tidak seperti spesies yang ada di air payau, kepiting sawah mempunyai ukuran tubuh yang lebih kecil. Namun ada juga yang menjadikan kepiting sawah ini sebagai menu makanan. Cara memperolehnya juga lebih mudah. Dengan membawa keranjang, pada malam hari, kepiting dengan mudah ditangkap dan dimasukkan kedalam keranjang. Kalau kepiting payau setelah ditangkap kemudian diikat lalu dimasukkan kedalam wadah.

Berbeda dengan kepiting sawah!

Satwa ini cukup dimasukkan kedalam keranjang setelah ditangkap, karena para penangkap kepiting tahu persis bahwa kepiting lselalu berusaha untuk meloloskan diri dari wadah. Namun, mereka tahu betul sifat dasar kepiting. Apabila salah seekor kepiting berusaha meloloskan diri keluar dari wadah, kepiting lainnya berusaha pula dengan keras menariknya lagi untuk kembali kedasar wadah. Begitu seterusnya sehingga tidak ada seekor pun yang berhasil keluar dari tempatnya...

Kompetisi yang tidak sehat!

Semestinya kita bergembira merespon rekan kita yang berhasil dalam usaha. Bukan sebaliknya, kita berpikir negatif bahwa usaha mereka tidak jujur, memanfaatkan fasilitas atau hal negatif lain.

Dalam hal ini, tidak berarti kita dilarang berkompetisi dalam bisnis maupun bentuk lainnya. Tentu saja yang menjadi tuntutan adalah bagaimana cara kita menjalankannya. Sesungguhnya yang utama bukanlah kemenangan.

Adapun yang terpenting dari itu semua adalah seberapa jauh kita bisa mengembangkan diri seutuhnya. Jika kita berkembang, bisa jadi kita adalah bagian dari sebuah kemenangan, dan bisa juga bagian dari sebuah kekalahan dalam suatu persaingan. Namun, yang pasti kita adalah pemenang dalam kehidupan ini karena mampu berkembang dan bertumbuh dengan benar.[]


Dari buku

"MENGAPA TIDAK SECERDAS SIPUT?" Menggali Hikmah dari Kehidupan Binatang



PENYEMBAHAN

Narada adalah seorang bijaksana dari India. Dia sangat menaruh bakti pada Dewa Hari.

Demikian besar baktinya hingga suatu saat dia tergoda untuk berpikir tidak ada di dunia ini yang mencintai Tuhan melebihi dirinya.

Dewa Hari membaca hati Narada dan berkata "Narada, pergilah ke sebuah tempat ditepi sungai Gangga. Seorang penyembahku diam disana. Hidup disampingnya akan baik bagimu".

Pergilah Narada ke tempat petani itu tinggal dan melihat kegiatan yang dilakukannya.

Usai bangun di pagi hari, petani itu menyebut nama Hari satu kali lalu berangkat ke sawah untuk membajak tanah sepanjang hari.

Pulang dari sawah, setelah istirahat dan menjelang tidur, kembali petani itu menyebut Dewa Hari sekali lagi.

Narada berpikir "bagaimana mungkin petani ini bisa berbakti kepada Dewa Hari? Kulihat sepanjang hari dia bekerja sibuk dengan urusan duniawi"

Lalu dia kembali menghadap Dewa Hari untuk menanyakan hal tersebut.

"Isilah mangkok ini penuh dengan susu, lalu bawalah keliling kampung dan kembalilah ketempat semula tanpa menumpahkan setetes pun" perintah Dewa Hari.

Narada pun melakukan apa yang diperintahkan.

"Berapa kali kau mengingatku selama berkeliling kampung, Narada?"

"Tak sekalipun, Dewa Hari" kata Narada " Bagaimana aku akan mengingatmu, kalau kau menyuruh menjaga agar susunya tidak tumpah?"

Dewa Hari berkata "Mangkuk itu menguasai pikiranmu hingga engkau melupakanku sama sekali. Akan tetapi, lihat petani itu. Meskipun dibebani tugas dunianya, ia mengingatku".[]

"𝑩𝒆𝒕𝒂𝒑𝒂 𝒔𝒆𝒓𝒊𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒎𝒆𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒍𝒂𝒌𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝑻𝒖𝒉𝒂𝒏. 𝑲𝒊𝒕𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒑𝒊𝒌𝒊𝒓 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒍𝒂𝒌𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 𝒅𝒊𝒍𝒂𝒌𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒉𝒂𝒅𝒂𝒑 𝑻𝒖𝒉𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂. 𝑷𝒂𝒅𝒂𝒉𝒂𝒍 𝒕𝒂𝒏𝒑𝒂 𝒔𝒆𝒑𝒆𝒏𝒈𝒆𝒕𝒂𝒉𝒖𝒂𝒏 𝒌𝒊𝒕𝒂, 𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒅𝒊 𝒃𝒆𝒍𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒅𝒖𝒏𝒊𝒂 𝒍𝒂𝒊𝒏 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒌𝒆𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂, 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒕𝒖𝒍𝒖𝒔 𝒅𝒐𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒓𝒊𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒕𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂."


Dari buku

Soulburger

The Taste of Pure Inspiration

Kisah dan Inspirasi Bergizi Untuk Menarik Unsur-unsur Positif ke Dalam Jiwa Anda



POTONGAN KEEMPAT

 

"𝐊𝐞𝐰𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐬𝐞𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐲𝐚𝐧𝐢 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧, 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐮𝐚𝐬𝐚, 𝐦𝐞𝐦𝐞𝐫𝐢𝐧𝐭𝐚𝐡, 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐣𝐮𝐬𝐭𝐫𝐮 𝐦𝐞𝐦𝐩𝐞𝐫𝐤𝐚𝐲𝐚 𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢. 𝐉𝐚𝐛𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐰𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐛𝐞𝐫𝐢 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐭𝐮 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧 (𝐩𝐞𝐧𝐠𝐢𝐤𝐮𝐭)"

(Parlindungan Marpaung)

Suatu eksperimen sederhana dilakukan pada orang-orang yang biasa dengan tujuan untuk melihat sejauh mana peran sebuah wewenang.

Dari relawan yang ada dibuat beberapa kelompok dimana tiap kelompok berisi tiga orang. Masing-masing kelompok mendapat tugas kecil dan harus menulis laporan. Dua orang dalam kelompok ditugaskan menulis laporan, sedangkan anggota ketiga ditugaskan memeriksa untuk memastikan kedua temannya menulis laporan dengan benar.

Sederhananya, orang ketiga berada dalam posisi yang berwenang. Fokus utama penelitian ini adalah ketika sepiring kue kering dan kopi dihidangkan pada kelompok tersebut karena pekerjaan mereka yang berat. Mereka tidak menyadari bahwa kue ini sesungguhnya adalah bagian dari eksperimen, bukan sekadar suguhan. Terdapat empat potong kue dalam sebuah piring, sementara hanya ada tiga orang dalam tiap kelompok.

Pada umumnya, tidak akan ada orang yang mengambil kue terakhir. Namun kue keempat itu justru yang menarik. Ternyata setelah diamati, yang mengambil kue keempat selalulah orang yang ditugaskan memeriksa anggota lainnya-si pengawas, yang berwenang! Mereka selalu berpikir bahwa mereka layak mendapatkan kue keempat.


Hal menarik lainnya, ketika pengawas makan dua potong kue, sementara yang lain hanya makan satu, dia akan mencecerkan remah kue di mana-mana. Mereka tidak akan memiliki etika yang baik dalam makan. Sebab mereka menyadari bahwa ketika mereka ada dalam posisi berwenang, peraturan tidak berlaku bagi mereka dan mereka layak mendapatkan lebih dari orang lain.

Hal lain yang ditunjukkan pada penelitian ini adalah kenyataan bahwa orang-orang yang berwenang berpikir bahwa mereka mengetahui segala sesuatu yang terjadi, padahal kadang dia hanya tahu sedikit sekali apa yang terjadi.

Kewenangan bersama....

Dalam sebuah komunitas atau demokrasi, kita tidak hanya memikirkan diri sendiri, namun berpikir mengenai "Anda", mengenai "kita". Bukan Anda yang bertanggung jawab, bukan pula saya, "kita"-lah yang bertanggung jawab. Tak peduli apakah Anda adalah seorang CEO atau bukan, kita harus punya kesadaran bahwa kita berbagi kewenangan dan tanggung jawab yang setara.

Tidak ada seorang pun yang di depan atau di belakang. Kita berjalan bersama bahu membahu. Jika kita bisa melakukan hal ini, kesulitan mungkin akan berkurang.[]


Dari buku

"SI CACING DAN KOTORAN KESAYANGANNYA 2!"

MUSAFIR YANG SELALU MENGELUH

 

"𝙳𝚊𝚛𝚒𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚒𝚝𝚞𝚗𝚐 𝚔𝚎𝚜𝚞𝚔𝚊𝚛𝚊𝚗𝚖𝚞, 𝚌𝚘𝚋𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚞𝚖𝚕𝚊𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚔𝚊𝚝-𝚋𝚎𝚛𝚔𝚊𝚝 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝙰𝚗𝚍𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊"

(Dr.Geoffrey Still)

Bersama kuda kesayangannya, musafir itu mengadakan perjalanan yang jauh. Selain barang dagangan, ia juga membawa domba untuk dijual, obor untuk penerangan di malam hari.

Di perjalanan terjadi percakapan antara kuda dan tuannya tentang sifat Tuhan.

"Tuhan itu baik. Dia selalu menyertai ke manapun kita pergi" ujar kudanya.

"Aku tidak yakin dengan perkataanmu itu" kata musafir dengan sinis "Lihat saja nanti. Tuhan itu hanya tinggal diatas langit, jadi tidak mungkin Dia menyertai perjalanan kita".

Menjelang senja mereka tiba di sebuah kampung. Mereka berharap bisa ikut beristirahat semalam sebelum meneruskan perjalanan. Namun penduduk kampung itu tidak mau menerima dan mengusirnya.

Mendapat perlakuan kasar itu, musafir itu berkata kepada kudanya "Apa kataku? Tuhan tidak menyertai kita. Buktinya mereka tidak mau menerima kita untuk beristirahat"

Karena tidak ada tempat lagi, akhirnya musafir dan kudanya menginap di hutan. Musafir lalu memasang tenda untuk beristirahat. Kudanya menghibur "Pasti menurut Tuhan bermalam di hutan ini adalah yang terbaik bagi kita"

Waktu malam terdengar auman binatang buas. Ternyata seekor serigala telah menerkam dombanya. Musafir itu segera lari dan memanjat sebuah pohon untuk berlindung.

Dari atas pohon, kembali musafir berkata kepada kudanya "Masih beranikah kamu mengatakan Tuhan itu baik?. Kita diusir orang kampung, menginap di hutan dan domba yang akan kujual dimangsa serigala"

Kuda itu berkata "Tuan mesti bersyukur dan melindungi kita. Kalau aku yang diterkam serigala Tuan akan menyesal, karena tidak sanggup membawa bawaan yang banyak"

Musafir itu masih ada di pohon saat sebuah hembusan angin memadamkan obor untuk penerang dan penghangat yang dipegangnya.

Kembali musafir itu mengeluh "Nampaknya kebaikan Tuhan sudah cukup terbukti malam ini".

Keesokan harinya, musafir itu mengemasi barangnya untuk melanjutkan perjalanan. Saat melewati kampung kemarin, nampak keadaan yang porak-poranda. Seorang penduduk mengatakan bahwa semalam telah terjadi perampokan yang menjarah seluruh kampung.

"Telah terbukti bahwa Tuhan itu memang baik karena jika tadi malam kita menginap di kampung, barang-barang tuan akan ikut dijarah. Dan kalau angin kencang tidak memadamkan obor tuan, para perampok itu akan mengetahui keberadaan kita dan mengambil barang-barang kita" kata kudanya.

Sang musafir lalu sadar dan menangis karena sepanjang jalan hanya bisa mengeluh tentang keberadaan Tuhan.[]

"𝑲𝒂𝒕𝒂-𝒌𝒂𝒕𝒂 𝒑𝒐𝒔𝒊𝒕𝒊𝒇 𝒎𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒍𝒂𝒏𝒈𝒔𝒖𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒖𝒃𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒂𝒅𝒂𝒂𝒏, 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊 𝒔𝒖𝒂𝒔𝒂𝒏𝒂 𝒉𝒂𝒕𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒃𝒂𝒊𝒌. 𝑱𝒊𝒌𝒂 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒖𝒄𝒂𝒑𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒕𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒔𝒂𝒂𝒕 𝒔𝒆𝒅𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒂𝒄𝒂𝒖, 𝒑𝒖𝒕𝒖𝒔𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒋𝒂 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒂𝒕𝒂-𝒌𝒂𝒕𝒂 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒔𝒆𝒌𝒂𝒍𝒊 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒅𝒊𝒂𝒎"


Dari buku

INSPIRASI 5 MENIT

81 Bacaan Ringan untuk Menjadi Lebih Baik

Kamis, 20 Juli 2023

MENYAMBUT PERUBAHAN

 



"𝙱𝚎𝚋𝚎𝚛𝚊𝚙𝚊 𝚙𝚎𝚛𝚞𝚋𝚊𝚑𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚒𝚑𝚊𝚝 𝚗𝚎𝚐𝚊𝚝𝚒𝚏 𝚍𝚒 𝚙𝚎𝚛𝚖𝚞𝚔𝚊𝚊𝚗, 𝚝𝚎𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚐𝚎𝚛𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚊𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚋𝚊𝚑𝚠𝚊 𝚛𝚞𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚎𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚌𝚒𝚙𝚝𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙𝚖𝚞 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚜𝚎𝚜𝚞𝚊𝚝𝚞 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚊𝚛𝚞 𝚖𝚞𝚗𝚌𝚞𝚕." 
(Eckhart Tolle)



Jam tangan adalah Swiss, dan Swiss identik dengan jam tangan. Mungkin ini pernyataan yang menunjukkan jam tangan Swiss yang sangat terkenal di dunia.
Dari awal tahun 1900 sampai dengan tujuh dasa warsa kemudian, Swiss merupakan negara pembuat jam tangan terbanyak di dunia. Pada saat itu, 80% jam di dunia adalah buatan para pengrajin Swiss. 
Ketika jam tangan digital dipatenkan pada tahun 1967, pembuat jam tangan di Swiss menolaknya. Mereka menolak perubahan karena mereka begitu bangganya akan ketepatan jam tangan tradisional yang telah bertahan lebih dari ratusan tahun. Namun satu hal yang tidak diketahui oleh para pembuat jam tangan ini bahwa dunia telah siap akan perubahan menuju era digital. Sebuah perusahaan baru Jepang yang bernama Seiko dengan terbuka menyambut datangnya perubahan. Bahkan Seiko mengambil langkah berani dengan membeli hak paten jam tangan digital. Hasilnya membuat dunia benar-benar tersentak. Akibat merajainya Seiko pada industri jam tangan digital dunia, sekitar 50.000 dari 67.000 tenaga pembuat jam tangan Swiss kehilangan pekerjaan karena menolak perubahan.
Perubahan yang menyakitkan harus dilalui pembuat jam tangan Swiss sebelum akhirnya menyadari bahwa gelombang perubahan telah datang, karena sekarang 80% jam dunia menggunakan sistem digital. Dengan usaha keras menyambut perubahan, lahirlah jam tangan Swatch; sebuah jam tangan digital dari Swiss yang merupakan hasil dari sebuah proses pembelajaran yang berharga.[]

"𝑱𝒊𝒌𝒂 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒖𝒃𝒂𝒉, 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒖𝒎𝒃𝒖𝒉. 𝑱𝒊𝒌𝒂 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒖𝒎𝒃𝒖𝒉, 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓-𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑"
(Gail Sheehy)

Dari buku
"WARRIOR" The Art of Winning the Battle of Success

WAKTUNYA BERHENTI

"𝐊𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐩𝐮𝐧 𝐥𝐞𝐩𝐚𝐬, 𝐢𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐤𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢 𝐛𝐞𝐭𝐚𝐩𝐚 𝐤𝐚𝐮 𝐚𝐤𝐡𝐢𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐝𝐢 𝐥𝐮𝐚𝐫 𝐛𝐚𝐭𝐚𝐬."

Seekor keledai bersahabat dengan ayam jantan. Suatu hari seekor singa yang lapar melihat keledai itu dan berniat memangsanya untuk sarapan. Menurut legenda, satu-satunya hal yang menjengkelkan seekor singa adalah suara ayam jantan berkokok. Ketika melihat singa itu siap menerkam sahabatnya, ayam jantan berkokok dengan sangat keras. Singa pun mengurungkan niatnya. la berbalik arah dan berlari ke hutan. "Ya, betul itu! Kamu sebaiknya lari!" teriak keledai. la senang karena sahabatnya berhasil mengalahkan si raja hutan. Keledai yang bodoh itu pun lantas berlari mengejar singa untuk mengusirnya lebih jauh. Namun, ketika berada di jarak yang cukup jauh dan tidak lagi mendengar kokok ayam jantan, singa berbalik arah, berhadap-hadapan dengan keledai yang tengah mengejarnya. "Sekarang aku tidak lagi mendengar kokok ayam jantan yang memuakkan itu lagi" kata singa itu sambil meneteskan air liur. "Jadi, kelihatannya aku bisa menyantap sarapanku dengan tenang!" Singa lantas menerkam dan melahap keledai di tempat itu juga.

Nasib keledai itu seharusnya lebih baik, jika ia menikmati kemenangannya dan membiarkan singa pergi. Namun sayang, sebuah hukum yang penting telah dilanggarnya, yaitu: "Jangan melewati target yang sudah Anda bidik dalam kemenangan. Belajarlah untuk mengetahui kapan harus berhenti. Jika Anda melangkah terlalu jauh, Anda akan menciptakan lebih banyak musuh daripada yang sudah Anda kalahkan. Tetapkan target dan jika Anda sudah mencapainya, berhentilah."

Jadilah pribadi yang mampu mengendalikan keinginan. Tahu kapan harus maju, mengembangkan diri, dan mengerti kapan harus berhenti. Hal ini penting karena jika kita terus mengejar dan mengejar, nasib kita akan sama seperti keledai tersebut.[]

"𝑩𝒐𝒍𝒆𝒉-𝒃𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒔𝒂𝒋𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒐𝒎𝒑𝒓𝒐𝒎𝒊 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒔𝒊𝒕𝒖𝒂𝒔𝒊, 𝒑𝒂𝒏𝒄𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒋𝒂 𝒈𝒂𝒓𝒊𝒔 𝒃𝒂𝒕𝒂𝒔 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒂𝒌 𝒃𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒅𝒊𝒍𝒆𝒘𝒂𝒕𝒊"

(Najwa Shihab )


Dari buku

"THE WISDOM" 150 Kisah Inspiratif yang akan Mengubah Hidup Anda




Senin, 10 Juli 2023

HELIKOPTER PEMIMPIN

Analogi udara dengan cairan, maka Hukum Archimedes juga bisa digunakan pada gaya angkat benda di udara

Dimana:

𝑭𝒂 = ρ 𝒗 𝒈

dengan 

𝑭𝒂 : 𝒈𝒂𝒚𝒂 𝑨𝒓𝒄𝒉𝒊𝒎𝒆𝒅𝒆𝒔

𝒗   : 𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎 𝒃𝒆𝒏𝒅𝒂

ρ   : 𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒋𝒆𝒏𝒊𝒔 𝒖𝒅𝒂𝒓𝒂

𝒈   : 𝒈𝒂𝒚𝒂 𝒈𝒓𝒂𝒗𝒊𝒕𝒂𝒔𝒊 (𝟗,𝟖 𝒎/𝒔²)


Sehingga rumus ini bisa digunakan untuk menghitung gaya angkat helikopter.

Putaran baling-baling (v) yang kuat akan menjadikan gaya angkat (Fa) helikopter juga besar sehingga mampu mengangkat badan helikopter.

Jadi, fungsi baling-baling bagi helikopter sangat vital, yaitu sebagai director (pengarah) yang mengarahkan udara dan menyalurkan power yang dimilikinya ke arah yang tepat.


Baling-baling yang baik adalah baling-baling yang dapat mengarahkan udara ke arah yang tepat.

artinya:

𝑺𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒊𝒎𝒑𝒊𝒏𝒂𝒏 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒓𝒆𝒄𝒕𝒐𝒓 /𝒑𝒆𝒏𝒈𝒂𝒓𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒓𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒈𝒆𝒏𝒂𝒑 𝒑𝒐𝒕𝒆𝒏𝒔𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒆𝒏𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊 𝒑𝒂𝒓𝒂 𝒃𝒂𝒘𝒂𝒉𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒆 𝒂𝒓𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒑𝒂𝒕 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒃 𝒅𝒊𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒆𝒓𝒕𝒊 𝒃𝒆𝒕𝒖𝒍 𝒔𝒊𝒂𝒑𝒂 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂.

Udara adalah kekuatan utama helikopter, tanpa udara helikopter tidak mungkin helikopter akan terangkat. Seperti itulah seharusnya pembuat kebijakan menilai para bawahan, yaitu sebagai aset penting yang sangat berharga. Oleh karenanya organisasi yang baik harus memperlakukan bawahan dengan baik pula. 

Jadi:

𝑰𝒃𝒂𝒓𝒂𝒕 𝒖𝒅𝒂𝒓𝒂, 𝒑𝒆𝒎𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒌𝒆𝒃𝒊𝒋𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒎𝒆𝒎𝒂𝒉𝒂𝒎𝒊 𝒃𝒂𝒘𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒃𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒌𝒆𝒅𝒂𝒓 𝒂𝒍𝒂𝒕 𝒑𝒓𝒐𝒅𝒖𝒌𝒔𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒍𝒂𝒌𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒆𝒏𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂.

Perbandingan lurus antara daya angkat dan baling-baling membuat dua variabel itu harus bisa melakukan kerjasama yang solid

Maknanya adalah:

𝑨𝒏𝒕𝒂𝒓𝒂 𝒃𝒂𝒘𝒂𝒉𝒂𝒏 (𝒌𝒂𝒓𝒚𝒂𝒘𝒂𝒏) 𝒅𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌 𝒌𝒆𝒃𝒊𝒋𝒂𝒌𝒂𝒏 (𝒔𝒕𝒂𝒌𝒆𝒉𝒐𝒍𝒅𝒆𝒓) 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒐𝒎𝒑𝒂𝒌, 𝒔𝒆𝒉𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂 𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 𝒃𝒆𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒕𝒖𝒋𝒖𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒊𝒔𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒎𝒂, 𝒕𝒂𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒍𝒖  𝒎𝒆𝒎𝒑𝒆𝒓𝒕𝒂𝒉𝒂𝒏𝒌𝒂𝒏 𝒆𝒈𝒐 𝒌𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒃𝒆𝒃𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒕𝒂𝒌 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒕.

Bila semua bagian helikopter tersebut berfungsi baik, maka dapat membuat helikopter yang berat menjadi terangkat, dan bila performanya terus membaik maka helikopter tersebut bisa terbang tinggi menjulang menembus awan ...[]


Dari buku

"SAINSPIRASI" Inspirasi Kehidupan Berdasarkan Fenomena Sains


ADA YANG LEBIH HEBAT

 “𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.”  (Hadits Riway...