Senin, 04 Desember 2023

SULIT MELAKUKAN

 "𝑲𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒊𝒕𝒖 𝒍𝒂𝒚𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂 𝒑𝒂𝒓𝒂 𝒑𝒆𝒕𝒂𝒑𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒎𝒖𝒏𝒄𝒖𝒍 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒌𝒆𝒍𝒐𝒎𝒑𝒐𝒌. 𝑺𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒑𝒓𝒊𝒏𝒔𝒊𝒑 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒏𝒅𝒊𝒓𝒊𝒂𝒏 𝒅𝒊 𝒉𝒂𝒕𝒊."


Di China, hiduplah seorang biksu yang unik. Untuk bermeditasi, biksu itu memanjat pohon dan duduk diatasnya. Meskipun diterpa angin kencang dan hujan, biksu itu tetap duduk dengan nyaman diatas pohon. Karena keunikannya ini, orang-orang memanggilnya dengan sebutan "Sarang Burung".

Banyak orang yang lewat dibawah pohon berhenti untuk bertanya atau minta nasihat kepada sarang burung sehingga ia menjadi terkenal dengan kebijaksanaannya, bahkan sampai keluar provinsi.

Hal tersebut kemudian didengar oleh gubernur provinsi tetangga.

Setelah beberapa hari, sang gubernur menemukan pohon Sarang Burung di dalam hutan belantara. Sang biksu duduk dengan tenang di cabang tertinggi, menikmati kehangatan dan indahnya nyanyian burung.


Sang gubernur mendongak dan berteriak, "Sarang Burung! Saya adalah gubernur provinsi sebelah, dan saya datang jauh-jauh untuk berbicara padamu! Saya memiliki pertanyaan penting!" Sang gubernur menunggu jawaban, tetapi yang ia peroleh hanya suara daun bergesekan dalam hembusan angin. Sang gubernur melanjutkan, "Ini pertanyaan saya: katakan, Sarang Burung, apa hal yang terpenting yang diajarkan oleh para bijak? Dapatkah Anda mengatakan hal terpenting yang pernah dikatakan Sang Buddha?" Kemudian ada keheningan yang cukup lama - hanya suara dedaunan lagi.


Akhirnya, Sarang Burung berteriak dari atas. "Ini jawaban untuk Anda, Gubernur: Jangan melakukan hal buruk. Selalu lakukan hal-hal yang baik. Itulah inti pengajaran Sang Buddha." Akan tetapi, sang gubernur merasa jawaban ini terlalu sederhana untuk sebuah perjalanan jauh. Kesal dan gemas, ia menghentakkan kakinya. "Jangan melakukan hal buruk; selalu lakukan hal baik! Saya juga tahu hal itu sejak usia saya tiga tahun, biksu!"


Menatap sang gubernur, Sarang Burung menjawab dengan senyum tipis, "Ya. Anak tiga tahun juga tahu, tetapi yang berumur delapan puluh tahun masih juga kesulitan melakukannya."[]


"𝐓𝐢𝐠𝐚 𝐡𝐚𝐥 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐤𝐞𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐧𝐭𝐢𝐧𝐠. 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐞𝐫𝐭𝐚𝐦𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐛𝐚𝐢𝐤. 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐝𝐮𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐛𝐚𝐢𝐤. 𝐃𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐠𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐛𝐚𝐢𝐤."

(Henry James)


Dari buku

"I CAN DO IT" Cara Mengubah Kebiasaan Berpikir yang Merusak



KONSEP BUMERANG KELAS 'MERAH'

"𝑺𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒂𝒉𝒊𝒓 𝒈𝒆𝒏𝒊𝒖𝒔, 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒑𝒓𝒐𝒔𝒆𝒔 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒈𝒆𝒏𝒊𝒖𝒔."

(Richard Buckminster Fuller)


Beberapa waktu menjelang tahun ajaran baru, para peneliti mendatangi sebuah sekolah dan menemui kepala sekolahnya.

Kepada kepala sekolah ditanyakan kelas manakah yang mendapat predikat 'merah'. Sang Kepala Sekolah mengantarkan mereka pada kelas di mana para siswanya adalah anak-anak yang tidak berprestasi serta dianggap sebagai 'anak sial'. 

Pada tahun ajaran baru, telah direncanakan bahwa ada seorang guru baru yang akan mulai mengajar. Kepala Sekolah dan para peneliti telah sepakat untuk tidak memberitahukan pada guru baru tersebut, bahwa kelas yang diwariskan padanya adalah kelas terdungu di sekolah. Hal ini dilakukan agar para peneliti dapat menunjukkan ide di mana orang mampu mencapai apa pun juga - bila mereka mendapat dukungan yang baik.


Sang guru baru belum mengenal keadaan kelas yang akan diajarnya. Ketika pihak peneliti bertanya tentang cara pengajaran dan penyampaian materi, ia menjawab bahwa ia akan mengajar siswa-siswi barunya dengan sebaik-baiknya, tetapi tentunya untuk mencapai prestasi yang terbaik, semua bergantung pada siswa itu sendiri. Pihak peneliti kemudian meminta izin agar mereka dapat mengunjungi kelas tersebut sebanyak dua kali dalam setahun:  enam bulan pertama dan pada akhir tahun pelajaran - untuk melihat perkembangan belajar para siswanya.


Setelah enam bulan, para peneliti kembali ke sekolah untuk melihat perkembangan kelas 'merah' tersebut. Hasilnya sungguh mengejutkan: mereka mendapat prestasi diatas atas rata-rata! Dan pada akhir tahun, para siswa tersebut meraih prestasi tertinggi di sekolah. Tidak hanya itu, para peneliti juga melihat terjadi perubahan besar dalam diri para siswanya, yang dibuktikan dengan cara mereka membawa diri, berbicara dengan sopan, menghormati guru


Kepala Sekolah juga merasa heran dan bertanya pada guru kelas apakah yang telah dilakukannya sehingga dapat meraih prestasi yang luar biasa. Guru itu berkata bahwa ini merupakan hal yang biasa bagi dirinya, sehingga ia tidak dapat melihat di mana letak keistimewaannya. la hanya melemparkan 'bumerang' tentang cara pengajaran, pendekatan kepada siswa, dan ternyata lemparan itu 'kembali' kepadanya dalam bentuk prestasi siswanya.


Kepala Sekolah bertanya apakah ia (guru tersebut) membaca tanda-tanda yang kurang baik dalam kelasnya, bahwa siswa-siswinya lebih lamban dari yang lain, kurang konsentrasi  atau tanda-tanda yang biasanya tampak pada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Guru tersebut menjawab dengan mengatakan bahwa ia melihat tanda-tanda yang dimaksud, tetapi ia menganggap bahwa para siswanya adalah yang terbaik di sekolah dan ia mengabaikan perbedaan yang ada sebagai suatu 'kreativitas'. Salah satu alasan untuk mempercayai bahwa kelas yang ia tangani akan berprestasi dengan baik adalah berdasarkan dari perolehan nilai IQ yang pernah diberikan oleh kepala sekolah pada awal tahun ajaran.

"Nilai IQ yang mana?" tanya kepada sekolah keheranan

"Nilai yang dicetak pada kertas hijau yang pernah bapak berikan" jawab guru tersebut.

Dengan sangat terkejut, Kepala Sekolah itu menjawab, "Itu bukanlah nilai IQ mereka- itu adalah nomor loker mereka!"[]


"𝐊𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐠𝐞𝐧𝐢𝐮𝐬, 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐬𝐞𝐞𝐤𝐨𝐫 𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐤𝐞𝐦𝐚𝐦𝐩𝐮𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐧𝐣𝐚𝐭 𝐩𝐨𝐡𝐨𝐧, 𝐢𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐮𝐦𝐮𝐫 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐜𝐚𝐲𝐚 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐢𝐚 𝐛𝐨𝐝𝐨𝐡."

(Albert Einstein)


Dari buku

"YOU CAN DO IT!"



BERHENTI MENCOBA

 "𝑲𝒂𝒎𝒖 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒆𝒎𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒍𝒖 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒍𝒆𝒑𝒂𝒔𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒔𝒖𝒂𝒕𝒖; 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒂𝒍𝒂𝒔𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕. 𝑱𝒂𝒅𝒊 𝒃𝒊𝒂𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊, 𝒍𝒆𝒑𝒂𝒔𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂. 𝑺𝒂𝒚𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒊𝒌𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒃𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒆𝒍𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒌𝒊 𝒔𝒂𝒚𝒂."

(C.Joybell C)


Bagi Ian Wright, sepak bola adalah hidupnya. Bahkan ia tahu akan menjadi seorang pemain profesional.

Itulah sebabnya, saat remaja Ian mengikuti uji coba dengan mengerahkan segala kemampuannya demi sepak bola.

Ian ditolak saat mengikuti uji coba di Southend.

Merasa usahanya kurang keras, dia berlatih lagi dan melakukan uji coba di Brighton, gagal

Dia mencoba lebih keras berlatih. Kali ini Leyton Orient menolaknya. Tidak putus asa, kembali dia berlatih lebih keras. Dan....Charlton menolaknya. Demikian juga Millwall...


Pupus sudah harapannya untuk bermain bola.

Dia tidak bisa mencoba lebih keras lagi, semuanya sudah dia kerahkan, apalagi usianya merambat ke dua puluh tahunan.

Jadi, dia mulai bekerja di suatu kilang minyak di Woolwich. Sebuah pekerjaan lapangan di lingkungan berlumpur, kotor, keras dengan pendapatan yang tidak terlalu besar. Namun karena harus menafkahi keluarganya, Ian harus melakukannya.

Tetapi kecintaan terhadap sepak bola tak pernah pudar. Tiap akhir pekan dia bermain di Dulwich Hamlet, sebuah klub sepakbola amatir.

Melihat Ian sedang bermain, seorang pelatih Crystal Palace tertarik dan menulis surat padanya, memintanya datang ke klub untuk melakukan uji coba.


Merasa karir sepak bolanya sudah tamat, Ian tidak menanggapinya, dan tidak perlu memulai lagi.

Tapi tidak dengan Garry Twydell, pimpinan bagiannya. Garry yang pernah menjadi pemain sepak bola profesional selama beberapa tahun mempunyai pandangan lain

"Ini kesempatanmu, lan. Kau harus mencoba. Kalau tidak, kau tidak akan pernah tahu dan akan terus menyesalinya." kata Garry.

Uji coba yang berlangsung dua minggu tentu akan mengancam pemecatannya sebagai pekerja.

Garry Twydell berkata, "Dengar, ambil cuti selama satu minggu, katakan kau ada masalah keluarga. Lalu satu minggu lagi untuk cuti sakit. Saya akan mendukungmu. Kau tidak akan kehilangan pekerjaan." Dan akhirnya, dia meyakinkan lan Wright untuk cuti dan pergi ke Crystal Palace untuk melakukan uji coba. 

Pengalaman dari uji coba yang pernah dialami, membuat lan Wright merasa tenang. Dia berhenti berusaha terlalu keras, menikmati permainan sepak bola setiap menit selama dua minggu ke depan layaknya liburan. 

Dan hal yang menakjubkan terjadi. Dengan bermain tanpa tekanan dan menikmatinya karena kecintaannya terhadap permainan itu, dia bermain sungguh luar biasa. Uji cobanya berlangsung sangat baik sehingga Crystal Palace mengontrak lan Wright.


Lama setelah dia berpikir semua kesempatan sudah habis, dia menjadi pemain profesional. Pada musim pertama, dia mencetak 24 gol.

Selama lima tahun di Crystal Palace, dia mencetak 117 gol.

Ian Wright menjadi "Pemain Terbaik Abad Ini" untuk klub tersebut. Tak lama kemudian, Arsenal, salah satu klub besar Inggris, membelinya dengan rekor pembelian klub sebesar £ 2,5 juta.

Dua puluh empat dia cetak dalam musim pertamanya di Arsenal dan enam tahun berikutnya ia menjadi pencetak gol terbanyak di klub tersebut.

Dua kali piala FA, piala Liga, dan European Cup Winner's Cup berhasil dia menangkan.

Dan pada 2005, Ian Wright terpilih masuk daftar Pemain Tersohor Inggris.


𝐒𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐝𝐢𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐫𝐚𝐡, 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐞𝐧𝐭𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐮𝐬𝐚𝐡𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐫𝐚𝐬.

𝐁𝐞𝐫𝐡𝐞𝐧𝐭𝐢𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐤𝐞𝐫𝐣𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐢𝐭𝐮 𝐝𝐚𝐧 𝐦𝐮𝐥𝐚𝐢𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐤𝐦𝐚𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚.[]


"𝙰𝚔𝚞 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊𝚑𝚞𝚖𝚞 𝚋𝚊𝚑𝚠𝚊 𝚊𝚔𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚙𝚎𝚛𝚐𝚒. 𝚃𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚊𝚙𝚊-𝚊𝚙𝚊 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚖𝚎𝚗𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊𝚕𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚊𝚖𝚒. 𝚃𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚊𝚙𝚊-𝚊𝚙𝚊 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚎𝚗𝚝𝚒 𝚋𝚎𝚛𝚓𝚞𝚊𝚗𝚐."

(Gayle Forman)


Dari buku

"SATU+ SATU= TIGA" Belajar Kreatif Dari Karya-karya Masterpiece Dunia



KISAH GEMBEL UNTUNG-SIAL

 "𝚂𝚊𝚢𝚊 𝚊𝚍𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚙𝚎𝚛𝚌𝚊𝚢𝚊 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚋𝚎𝚛𝚞𝚗𝚝𝚞𝚗𝚐𝚊𝚗, 𝚍𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚖𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚑𝚠𝚊 𝚜𝚎𝚖𝚊𝚔𝚒𝚗 𝚔𝚎𝚛𝚊𝚜 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝚋𝚎𝚔𝚎𝚛𝚓𝚊, 𝚖𝚊𝚔𝚒𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚗𝚝𝚞𝚗𝚐𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚊𝚢𝚊"

(Thomas Jefferson)


Seorang gembel jalanan sedang berjalan gontai menyusuri gang kumuh di belakang gedung perkantoran kota Jakarta. Kakinya menendang setumpuk tiket pesawat yang belum terpakai. Sebagai seorang yang jujur, ia kemudian mengembalikan tumpukan tiket tersebut kepada perusahaan penerbangan pemiliknya. Berkat kebaikan hatinya, perusahaan menghadiahinya sebuah tiket keliling Eropa. Bukan main girangnya ia mendapat UNTUNG besar tersebut, karena seumur hidupnya ia adalah gembel sejati dan tidak pernah sekalipun meninggalkan kota Jakarta. Hatinya yang begitu senang tiba-tiba dikagetkan oleh tidak tersedianya bangku pesawat karena jadwal keberangkatan yang dipilihnya adalah malam tahun baru. Namun, ia terus berusaha mendesak dan akhirnya mendapatkan satu tempat kosong, tapi di bagian kargo pesawat. SIAL, pikirnya. Sebagai seorang gembel yang biasa menerima kepahitan hidup,ia tidak mempermasalahkan duduk di ruang kargo.

Ketika pesawat sudah mengudara selama tiga jam, tiba-tiba terjadi kerusakan mesin yang fatal yang mengharuskan semua penumpang untuk terjun menggunakan parasut yang ada di bawah bangku. Namun, sigembel tidak memiliki parasut karena tidak pernah  dicadangkan parasut di ruang kargo. SIAL lagi, pikirnya. Dengan gemetar ia berdoa kepada Tuhan, dan UNTUNG, ternyata ada kursi yang diduduki oleh anak di bawah tiga tahun yang ikut parasut orang tuanya. Si gembel berterimakasih kepada Tuhan akan keberuntungan keduanya ini. Sekali lagi, kejadian yang mengerikan terjadi ketika parasutnya tidak dapat terbuka, lagi-lagi SIAL, pikirnya. Namun kemudian sekali lagi ia bersyukur karena ketika ia memperhatikan tempatnya jatuh, ia melihat setumpukan kereta jerami tepat di tempat ia akan mendarat. Ah, UNTUNG aku, pikirnya. Setelah makin dekat dengan tumpukan itu, sekali lagi ia menjerit-jerit panik karena di tengah tumpukan itu terdapat tombak garpu yang menanti kedatangannya, lagi-lagi SIAL, pikirnya. Untungnya ketika ia mendarat, ia terhindar dari tongkat garpu itu tetapi sayangnya ia mendarat bukan di atas tumpukan jerami, melainkan di atas aspal. Dan tamatlah riwayat si Gembel Untung-Sial ini. 


Hidup adalah suatu perjalanan panjang dengan silih berganti kejadian baik yang menguntungkan atau yang merugikan.Ketika keadaan tidak berpihak pada Anda, fokuskan pikiran Anda untuk mencari kesempatan dari keadaanitu. Jadi, jangan pernah menyalahkan hidup, jalanilah hidup dengan selalu mempersiapkan segala kemungkinan terburuk yang bakal datang di kemudian hari.[]


"𝑨𝒅𝒂 𝒅𝒖𝒂 𝒑𝒊𝒍𝒊𝒉𝒂𝒏 𝒖𝒕𝒂𝒎𝒂 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑 𝒊𝒏𝒊: 𝒎𝒆𝒏𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂 𝒔𝒆𝒈𝒂𝒍𝒂 𝒌𝒐𝒏𝒅𝒊𝒔𝒊 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒔𝒓𝒂𝒉, 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂 𝒕𝒂𝒏𝒈𝒈𝒖𝒏𝒈 𝒋𝒂𝒘𝒂𝒃 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒖𝒃𝒂𝒉𝒏𝒚𝒂"

(Denis Waitley)


Dari buku

"Fight Like a Tiger, Win Like a Champion"

8 Kekuatan Dahsyat Meraih Sukses Sejati



MODAL KITA 86.400 DETIK


Nadia termangu diujung kolam.sudah dua tahun ia selalu menjuarai lomba renang antar perusahaan.Kali ini ia menduduki peringkat keenam.Nadia tertinggal dua detik dengan peringkat 2, 3, 4 dan 5.Karena tertinggal dua detik,Nadia gagal mempertahankan mahkota juaranya.Hadiah uang tunai 10 juta pun lepas.

Hanya karena tertinggal dua detik,Nadia meneteskan air mata kesedihan ditepi kolam.

Dua detik amatlah berarti bagi para juara.Jangankan terlambat dua detik, terlambat satu detik atau bahkan kurang dari itu akan membuat gelar juara akan lepas.Para pembalap formula satu,pelari cepat,pendayung dan para olahragawan akan berlatih keras hanya untuk mempertahankan gelar juaranya.

Hidup pun sama dengan perlombaan.Bila ingin menjadi juara,kita tak boleh tertinggal walau sedetik.

Pemilik Hidup memberikan perbedaan dalam hal harta.Ada yg hartanya berlimpah,ada yg pas-pasan,ada yg kurang.Sang Khalik juga membuat perbedaan dalam penampilan, ada yang tampan, biasa² ,ada juga yg berwajah pas-pasan.

Namun dalam hal waktu,Sang Khalik memberikan persis sama untuk semua orang.Siapapun manusia, mendapat modal waktu yg sama : 24 jam atau 86.400 detik.

Kita mungkin jarang menghitung dengan rinci waktu yang kita gunakan setiap hari tadi yang merupakan modal kita.

Agar modal yang kita terima tadi terus berkembang dan tidak merugi, investasikan setiap detik yg ada untuk sesuatu yang bermanfaat.Tebarkan energi positif,kebaikan dan amal saleh kepada orang-orang disekitar kita.Dimulai dari sekedar senyum dan wajah yang cerah hingga meringankan beban orang lain, lalu berbagi ilmu kepada yang membutuhkan, melakukan pekerjaan yang menantang dan berbagi harta kepada mereka yang nasibnya kurang beruntung.Semua kegiatan yang menyumbang kepada peningkatan harkat dan martabat masyarakat akan menjadikan modal 86.400 detik kita terus berkembang dan produktif.

Saat Nadia terlambat dua detik,ia kehilangan mahkota juara dan hadiah.Bagaimana dengan kita yang telah mengabaikan ribuan atau jutaan detik? Berapa kerugian yang telah kita derita?

Ayo,kita tutup kerugian masa lalu.Jadikan setiap detik yang kita miliki membawa manfaat bagi kita, keluarga, saudara masyarakat dan bangsa


Dari buku

Menyemai Impian meraih Sukses mulia

GUNAKAN KEMAMPUANMU


 "𝐒𝐞𝐦𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐛𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐢𝐫𝐢 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐛𝐚𝐤𝐚𝐭 𝐚𝐭𝐚𝐮𝐩𝐮𝐧 𝐤𝐞𝐬𝐮𝐤𝐬𝐞𝐬𝐚𝐧 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧, 𝐦𝐚𝐤𝐚 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐬𝐮𝐥𝐢𝐭 𝐩𝐮𝐥𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐚𝐣𝐮."


Matahari berkata, "Saya lelah harus bangun pagi-pagi dan menerangi bumi. Salju dimusim dinginpun harus kucairkan dan memberi kehangatan pada manusia. Lalu, apa balasan manusia untuk membalas kebaikanku?" Matahari menghadap hujan, "Hai hujan, airmu membasahi bumi senantiasa dan membuat bunga-bunga mekar. Kamu mengubah ladang-ladang menjadi hijau dan mengisi sungai-sungai yang kering. Terhadap apa yang kau lakukan apakah manusia membalasnya?" Hujan tak tahu harus menjawab apa. Lalu, ia mendatangi bumi. "Ibu bumi, engkau membiarkan manusia mengerjakan tanahmu, menyobek engkau, menggores dan menggalimu, apa yang telah dilakukan manusia untuk membalas budi baikmu?" Bumi terdiam sesaat, lalu mengiyakan apa yang dikatakan temannya itu. Lalu, ia datang kepada gandum, "Wahai bulir gandum, engkau membiarkan dirimu mati sehingga manusia bisa makan roti. Apa yang pernah dilakukan manusia untuk membalasmu." Gandum menggeleng. 

Matahari pun memutuskan berhenti bersinar. Hujan mengikuti dengan tidak turun dan gandum tidak mau lagi berkembang. Kehidupan pun menghilang dari permukaan bumi. Namun, lama-lama matahari bosan karena tidak ada lagi anak-anak yang menari di dalam hangat dan cahayanya. Hujan sedih karena tidak pernah melihat kembali senyum dari penggarap tanah. Bumi lesu karena tak pernah mendengar langkah gembira dari buruh yang bekerja di punggungnya. Butir-butir gandum pun murung karena membusuk dalam kekeringan.


Takdir matahari adalah untuk bersinar, hujan untuk membasahi bumi, dan gandum untuk mati dan dijadikan roti, demikian pula manusia diciptakan untuk "berbuah" melalui potensi-potensinya. Ketika matahari mengabaikan tugasnya maka hanya kesedihan yang ia dapat. Ketika kita mengabaikan kemampuan maka kehidupan pun terasa sia-sia.


Demikian juga dengan potensi dan kemampuan manusia: malas berpikir akan membuat daya pikir melemah, kecerdasan akan luntur,dan hasil yang didapat pun tidak optimal. Sebaliknya bila kita terus memakai otak kita, misalnya untuk berpikir, berimajinasi, membuat program-program, menulis perencanaan, memburu ide-ide segar, niscaya daya pikir kita akan berkembang dan pencapaian juga makin meningkat. Selain berpikir masih ada lagi kemampuan yang kita miliki, seperti waktu, tenaga, keahlian, dan sebagainya yang dapat kita tingkatkan potensinya.[]


"𝑺𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒌𝒊 𝒌𝒆𝒎𝒂𝒎𝒑𝒖𝒂𝒏, 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒅𝒊𝒌𝒊𝒕 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒈𝒖𝒏𝒂𝒌𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂."

(Stevie Wonder)


Dari buku

IF YOU BELIEVE YOU CAN ACHIEVE

Senin, 23 Oktober 2023

AUTOPILOT DIRI
















"𝙺𝚞𝚊𝚕𝚒𝚝𝚊𝚜 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚜𝚎𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚕𝚒𝚑𝚊𝚝 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚘𝚖𝚒𝚝𝚖𝚎𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚊𝚜𝚒𝚕 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚋𝚒𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚙𝚊𝚙𝚞𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚒𝚊 𝚝𝚎𝚖𝚙𝚞𝚑."

Untuk menempuh penerbangan yang jauh, Pesawat Boeing 747 perjalanan ditempuh pada ketinggian 35.000 kaki (10.000 meter).

Komputer yang mengendalikan ketinggian Boeing adalah sang Autopilot. Hal ini menunjukan bahwa Boeing 747 tidak bergerak dari program ketinggian, yang sebelumnya telah diprogram sebelum tinggal landas.

Setiap kali Pesawat mulai terbang tinggi, sang autopilot, sebagaimana pemegang kendali pada sebuah mobil, mengirimkan umpan balik elektrik yang mengatakan agar Jumbo merendahkan ketinggiannya dan kembali pada ketinggian 35.000 kaki. Sebaliknya, apabila Pesawat akan terbang rendah, sang autopilot akan mengirimkan pesan elektrik yang mengatakan bahwa pesawat bersiap-siap memindahkan permainan dan terbang lebih tinggi. Lalu pesawat akan terus meluncur, menuju bandara tujuan 

Pada sebuah rute perjalanan menuju London dari Sidney, terjadi beberapa kali badai tropis di Asia, dan pesawat harus terbang lebih tinggi untuk menghindari perjalanan yang tersendat-sendat ini. Pihak kendali lalu lintas Singapura menasihati para pilot agar mereka tetap pada ketinggian yang sama selama 10 menit sebelum turun kembali pada ketinggian 35.000 kaki.

Karena perubahan yang diperlukan ini relatif singkat, para pilot memilih untuk menerbangkan Pesawat 747 hingga tingkat ketinggian baru secara manual. Lalu, pada saat mereka harus kembali, mereka akan melepaskan kendali dan sang autopilot akan menginterupsi dan mengambil alih kendali. Pesawat Boeing 747 akan kembali pada ketinggian 35.000 kaki, atau pada ketinggian perjalanan yang telah diprogramkan sebelum pesawat tinggal landas.

Seperti Boeing 747, Anda telah diberi kepercayaan untuk tinggal landas, kecuali tinggal landas pada masa kanak-kanak Anda yang sedang tumbuh. Suka atau tidak, Anda telah diprogram sama seperti Boeing 747, dan sistem inilah yang menjaga tingkat ketinggian perjalanan hidup Anda. Apabila Anda mengatakan hal yang sama pada autopilot Anda, maka kemungkinannya adalah perubahan-perubahan dalam hidup Anda hanya bersifat sementara.

Setiap kali Anda mengambil kendali kehidupan Anda dan berusaha untuk mengubahnya, hasilnya akan bersifat sementara. Sementara Anda memegang kendali, Anda akan tetap terbang pada ketinggian yang lebih tinggi, tetapi bila Anda melepaskannya, maka autopilot Anda akan menginterupsi dan membawa Anda kembali pada kebiasaan ketinggian perjalanan Anda.

Apabila seorang pilot Pesawat ingin terbang lebih tinggi dari tingkat ketinggian yang telah diprogramkan selama penerbangan, mereka akan memiliki dua macam pilihan: tetap memegang kendali selama perjalanan menuju bandara tujuan, lalu menggantikan peran autopilot, atau memprogram ulang sang autopilot dengan ketinggian yang baru.

Anda akan menghadapi tantangan yang sama. Agar lebih yakin bahwa Anda tetap pada ketinggian yang baru, maka Anda harus memprogram ulang autopilot Anda. Dan autopilot Anda merupakan gambaran diri Anda.[]

“𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐞𝐧𝐞𝐫𝐠𝐢𝐦𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐨𝐛𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐮𝐛𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐡𝐚𝐝𝐚𝐩𝐦𝐮… 𝐋𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐦𝐚𝐮, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐝𝐮𝐥𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐩𝐚𝐤𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐮𝐤𝐚𝐢𝐧𝐲𝐚.”
(Tina Fey)

Dari buku
"YOU CAN DO IT!"

ADA YANG LEBIH HEBAT

 “𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.”  (Hadits Riway...