Minggu, 25 Agustus 2024

PENJAGA KEBUN YANG JUJUR

Budak hitam yang berasal dari India itu bernama Mubarak. Dia bertugas memelihara perkebunan anggur milik Nuh, walikota yang merangkap Qadhi di kota Muru. Dia berpesan kepada budaknya itu, "Peliharalah buah-buahan yang ada di kebun ini."

Maka, tinggallah Mubarak di kebun itu.

Dua buIan kemudian, tuannya datang ke kebun itu dan berkata kepadanya, "Wahai Mubarak, coba ambilkan setangkai buah anggur!"

Mubarak pergi memetik setangkai anggur, lantas dia berikan kepada tuannya. Tuannya mencicipi buah anggur itu, ternyata rasanya asam. Lalu tuannya berkata kepadanya, "Coba ambilkan yang Iainnya!"

Ketika Mubarak memetik buah anggur Iainnya, ternyata buah itu pun terasa asam. 

"Mengapa kau petik yang adam, bukankah di kebun ini banyak anggur yang Iain?"

"Tuanku, sebenarnya saya tidak mengetahui mana buah yang manis dan mana yang asam."

Dengan heran tuannya bertanya, "Subhanallah, sudah dua bulan kau tinggal di sini, tetapi tidak tahu mana buah yang asam dan mana yang manis?"

Mubarak menjawab, "Benar Tuan, sebab saya belum pernah mencicipinya. Karena Tuan hanya menyuruh saya untuk menjaganya, bukan untuk memakannya. Saya tidak mau mengkhianati milik Tuan atau melanggar perintah Tuan," jawabnya.


Tuannya sangat kagum melihat keteguhannya agama dan amanahnya yang tinggi. Akhirnya tuannya berkata "Aku mempunyai seorang putri yang cantik. Cukup banyak para pembesar dan orang-orang kaya yang melamarnya, tapi aku tidak tahu, kepada siapa aku harus menikahkannya. Nah, sekarang bagaimana pendapatmu?"

Mubarak menjawab, "Tuanku, dahulu orang-orang Jahiliyah mendasarkan pernikahan itu atas asal keturunan (nasab), agama dan kemuliaan leluhur mereka. Orang-orang Yahudi atau Nasrani mendasarkan pernikahan itu atas kecantikan. Sedangkan pada masa Rasulullah Saw., berdasarkan agama dan takwa. Pada masa kita sekarang ini, pernikahan itu didasarkan atas keinginan memiliki harta dan pangkat. Tuan boleh memilih di antara hal tersebut yang Tuan sukai."

Tuannya menjawab, "Aku menginginkan yang beragama dan bertakwa. Dan yang kuinginkan adalah menikahkan kau dan putriku itu. Sebab, kulihat pada dirimu terkumpul agama, kesalehan, dan amanah."

Mubarak menjawab, "Tuanku, saya seorang budak hitam yang telah Tuan beli dengan harta Tuan, Bagaimana Tuan akan menikahkan saya dengan putri Tuan, dan bagaimana putri Tuan dapat menyukai saya?”


Tuannya berkata, ”Mari, kita pergi ke rumah untuk membicarakan perkara ini” Ketika mereka telah sampai di rumah, qadhi itu berkata kepada istrinya, ”Pemuda ini seorang yang saleh, memegang teguh ajaran agama serta takwa. Bagaimana pendapatmu kalau dia kita nikahkan dengan putri kita?”


Istrinya menjawab, ”Urusan ini terserah Kanda. Tetapi sebaiknya kita minta pendapat putri kita dahulu. Saya akan menemuinya sekarang.”


Saat putrinya dimintai pendapat, ia menjawab, ”Terserah kepada Ayah dan Ibu. Saya menurut saja.”

Kembalilah istrinya memberitahukan jawaban putrinya. Kemudian kedua muda-mudi itu dinikahkan. Keduanya diberi harta yang cukup banyak. Dari mereka berdua lahir seorang anak laki-laki yang diberi nama Abdullah. Setelah dewasa, anak itu dikenal di kalangan ulama dan para wali dengan sebutan Abdullah ibn Al-Mubarak, seorang ulama dan ahli hadis terkenal.[]


Dari buku 

"KALAU SUDAH REZEKI TAKKAN KEMANA" 99 Kisah Teladan Anti Korupsi, Kolusi dan Nepotisme



SAMPAN TANTANGAN

"𝐌𝐚𝐬𝐚 𝐝𝐞𝐩𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠-𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐣𝐞𝐥𝐚𝐬 𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧"


Mengetahui ada seorang hakim tinggal di seberang sungai tempatnya dia tinggal, Lincoln memutuskan untuk menemuinya dengan bersampan .Saat itu sungai yang harus diseberangi cukup dingin dan sebagian telah membeku.Untuk menempuh perjalanan itu tentu menguras tenaga.Saat tiba ditengah sungai ,sampan yg dinaiki Lincoln mengalami kerusakan karena terus bergesekan dengan lapisan es.Tak putus asa, Lincoln meneruskan perjalanannya dengan berenang dalam air yang dingin sampai akhirnya tiba diseberang.

Sampai di rumah tujuan itu, ternyata hakim itu sibuk mengurus kebutuhan rumah nya,maka dengan senang hati Lincoln menyingsingkan lengan bajunya untuk kemudian mencari kayu bakar dihutan, mengambil air di sumur dan berbagai pekerjaan lain tanpa meminta imbalan sedikitpun.Ia hanya minta diperbolehkan membaca buku-buku yang ada di perpustakaan milik sang hakim.Tentu saja sang hakim dengan senang hati mengizinkannya pada anak muda yg penuh semangat ini.Tekad yang kuat ini kelak mengantarkan Abraham Lincoln menjadi Presiden Amerika serikat.[]

"𝑺𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒎𝒂𝒎𝒑𝒖 𝒎𝒆𝒘𝒖𝒋𝒖𝒅𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒊𝒎𝒑𝒊𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒕𝒆𝒌𝒂𝒅 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒖𝒂𝒕 𝒅𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈.𝑻𝒂𝒌 𝒕𝒆𝒓𝒌𝒆𝒄𝒖𝒂𝒍𝒊 𝒌𝒆𝒕𝒊𝒌𝒂 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒕𝒆𝒏𝒈𝒈𝒆𝒍𝒂𝒎 𝒅𝒊𝒕𝒆𝒏𝒈𝒂𝒉 𝒔𝒖𝒏𝒈𝒂𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒌𝒖"


Dari buku

JANGAN MENYERAH



Senin, 08 Juli 2024

DOKTER LO

 

"𝐌𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐛𝐚𝐡𝐚𝐠𝐢𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐛𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧."

(Booker T Washington)


Ada seorang dokter sepuh di kota Solo, Jawa Tengah bernama dokter Lo Siaw Ging. Pada usianya yang menjelang 75 tahun, beliau tetap berpraktik untuk memeriksa pasien.


Ditengah meningginya biaya perawatan dokter dan rumah sakit, dia masih memberikan tarif periksa yang sangat rendah. Bahkan banyak pasien yang tidak mampu, tidak dimintai bayaran. Karena itulah pasien dokter Lo tidak hanya dari Solo, tetapi juga dari Sukoharjo, Karangnyar, Sragen, Klaten, Boyolali, dan Wonogiri.


Setiap pagi dan sore, dokter Lo melayani pasiennya di tempatnya praktik sekaligus rumah tinggalnya di sebuah rumah tua di Jl. Jagalan 27, Kelurahan Jebres, Kota Solo. 

Mayoritas pasien Lo adalah keluarga tak mampu secara ekonomi. Mereka itu, jangankan membayar ongkos periksa, untuk menebus resep dokter Lo pun sering kali tak sanggup.


Bagi dokter Lo, apa yang dilakukannya bukanlah sesuatu yang istimewa. Dia dapat memahami kondisi sebagian pasiennya itu.

Ada seorang pasiennya, karena terlalu sering berobat ke dokter Lo dan tak membayar, ia merasa tidak enak hati. Dia lalu bertanya berapa biaya pemeriksaan dan resep obatnya.

''Memangnya uangmu sudah banyak?", demikian jawab dokter Lo.


Kardiman, seorang penjual bakso di samping rumah dokter Lo, mengatakan para tetangga tidak dimintai bayaran ketika periksa, cukup ucapan terima kasih saja.


Tentu saja, dokter Lo yang membayar semua biaya-biaya pasiennya itu. Bagaimana lagi, banyak pasien yang benar-benar tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu menebus obat. Akhirnya, dokter Lo menulis resep dan memintanya mengambil di apotek langganannya. Resep itu sudah ditandatangani dokter Lo. Petugas akan memberi obat yang diinginkan. Setiap akhir bulan, pihak apotek yang kemudian menagih harga Obat tersebut kepada dokter Lo.

Tagihan obat itu perbulan besarnya antara ratusan ribu sampai Rp. 10juta.

Tak jarang pula, untuk pasien yang cukup parah dokter Lo memberikan rekomendasi gratis berobat ke RS Kasih Ibu, Solo.


Saat kerusuhan Mei 1998 di mana terjadi aksi sentimen rasial, dokter Lo tetap membuka prakteknya, meski tetangganya melarang.

Tetangganya malah dimarahi, karena kasihan orang yang sudah jauh-jauh datang mau berobat. Para tentara juga datang untuk mengevakuasinya, tetapi dokter Lo menolaknya.

"Saya ini orang Solo, jadi tak perlu ke mana-mana. Buat apa?" katanya.

Akhirnya wargalah yang kemudian berjaga-jaga di sekitar kediaman dokter Lo, agar tidak menjadi sasaran kerusuhan.


Dokter Lo selalu teringat pesan ayahnya, "Ayah saya berkali-kali mengatakan, kalau mau jadi dokter jangan dagang. Kalau mau dagang, jangan jadi dokter. Makanya, siapa pun yang datang ke sini, miskin atau kaya, saya harus terbuka."


Selain itu, dia juga terinspirasi oleh Dr Oen. "Dokter Oen itu jiwa sosialnya tinggi dan kehidupan sehari-harinya begitu sederhana."

"Ini bukan berarti saya tak menerima bayaran sama sekali dari pasien. Tetapi kepuasan bisa membantu sesama yang tidak bisa dibayar dengan uang," katanya sambil bercerita bahwa ada sebagian pasien yang membawakannya pisang.

Keseharian dokter Lo dan keluarga juga sangat sederhana. Sehingga pendapatannya sebagai dokter cukup untuk hidup berdua dengan istrinya. "Kebutuhan kami hanya makan. Lagi pula orang seumur saya, seberapa banyak Sih makannya?" ujar dokter Lo.


Sebenarnya, mantan Direktur RS Kasih lbu ini justru tidak suka pada publikasi. Beberapa kali dia menolak permintaan wawancara dari media. "Enggak usahlah diberita-beritakan. Saya bukan siapa-siapa," ujarnya.


Bagi Lo, apa yang dia lakukan selama ini sekadar membantu mereka yang tak mampu dan membutuhkan pertolongan dokter. "Apa yang saya lakukan itu biasa dilakukan orang Iain juga. Jadi, tak ada yang istimewa," ujarnya.[]


"𝑴𝒆𝒎𝒃𝒂𝒏𝒕𝒖 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏, 𝒕𝒂𝒏𝒑𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑𝒌𝒂𝒏 𝒊𝒎𝒃𝒂𝒍𝒂𝒏 𝒂𝒑𝒂 𝒑𝒖𝒏 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒂𝒓𝒕𝒊 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒉𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒅𝒊𝒓𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓𝒏𝒚𝒂."

(Gavin Bird)


Dari buku

"BUKU UNTUK DIBACA" All About Love, Live, and Hope


(𝑷𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒂𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍 𝟗 𝑱𝒂𝒏𝒖𝒂𝒓𝒊 𝟐𝟎𝟐𝟒 𝒅𝒐𝒌𝒕𝒆𝒓 𝑳𝒐 𝒘𝒂𝒇𝒂𝒕 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒖𝒔𝒊𝒂 𝟗𝟎 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝒔𝒆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒃𝒆𝒓𝒂𝒑𝒂 𝒔𝒂𝒂𝒕 𝒅𝒊𝒓𝒂𝒘𝒂𝒕 𝒅𝒊 𝑹𝑺 𝑲𝒂𝒔𝒊𝒉 𝑰𝒃𝒖 𝑺𝒐𝒍𝒐)

MENGENDALIKAN EMOSI NEGATIF

 

 "𝙿𝚒𝚔𝚒𝚛𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚎𝚛𝚋𝚎𝚋𝚊𝚜 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚐𝚊𝚒𝚛𝚊𝚑 𝚊𝚍𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚗𝚝𝚎𝚗𝚐 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚍𝚊𝚙𝚊𝚝 𝚍𝚒𝚝𝚎𝚖𝚋𝚞𝚜 - 𝚜𝚎𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒𝚔𝚒 𝚝𝚎𝚖𝚙𝚊𝚝 𝚙𝚎𝚛𝚕𝚒𝚗𝚍𝚞𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚊𝚖𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊𝚗𝚢𝚊."

(Marcus Aurelius)


Selain untuk mengasah kebajikan, tujuan dari Filosofi Teras atau stoisisme adalah mengendalikan emosi negatif (sedih, marah, cemburu, curiga, dan lain-lain), mendapatkan hidup yang tenteram (tranquil) dengan memfokuskan diri pada hal-hal yang bisa kita kendalikan. Bahkan saat merasa tidak ada kendali,  sebenarnya ada kemerdekaan didalam diri kita, yaitu pikiran dan persepsi.

Inilah yang dialami oleh Viktor Frankl.


Ketika tentara Nazi Jerman memasuki Austria, Frankl dan keluarganya yang keturunan Yahudi diciduk dan dikirim ke ghetto Yahudi, kemudian dipindahkan lagi ke kamp konsentrasi. Ayah Frankl meninggal di ghetto pada 1943, lalu ibu, saudara laki-laki, dan istrinya dibunuh di kamp konsentrasi.


Selama di kamp konsentrasi, Frankl yang berprofesi sebagai Psikiater tetap aktif bekerja menyediakan kelas pengajaran dan juga layanan kesehatan bagi sesama tawanan, sampai akhirnya ia dibebaskan dengan datangnya pasukan Amerika Serikat. Seusai Perang Dunia II, Frankt kernbali ke Vienna dan menulis buku mengenai pengatamannya di kamp konsentrasi. Bukunya yang berjudul "Man's Search for Meaning" (Pencarian Manusia akan Makna) menjadi salab satu buku psikologi pating populer sepanjang masa dan menjadi dasar untuk terapi psikologi Frankl yang disebut Logotherapy.

Dari pengalamannya, Frankl menyimpulkan bahwa di dalam situasi yang paling menyakitkan dan tidak manusiawi, hidup masih bisa memiliki makna, dan karenanya, penderitaan pun dapat bermakna (meaningful). Kita tidak bisa memilih situasi kita, tetapi kita selalu bisa menentukan sikap (attitude) kita atas situasi yang sedang dialami.[]


"𝑺𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒌𝒆𝒔𝒖𝒍𝒊𝒕𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒌𝒆𝒔𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒌𝒆 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒖𝒎𝒃𝒆𝒓 𝒅𝒂𝒚𝒂 𝒃𝒂𝒘𝒂𝒂𝒏 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒔𝒆𝒏𝒅𝒊𝒓𝒊"

(Epictetus)


Dari buku 

"FILOSOFI TERAS" 

Filsafat Yunani-Romawi Kuno untuk Mental Tangguh Masa Kini

MENUJU GARIS FINIS

"𝑻𝒖𝒋𝒖𝒂𝒏 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒆𝒕𝒂𝒉𝒖𝒊 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒅𝒂 𝒅𝒊 𝒕𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕 𝒔𝒆𝒎𝒆𝒔𝒕𝒊𝒏𝒚𝒂"

(Aldous Huxley)


Minggu 14 April,

Pagi itu London Marathon 2002 digelar dengan jumlah peserta sebanyak lebih dari 33 ribu pelari pria dan wanita.

Setelah dua jam berlangsung peserta pria pertama memasuki garis finis pada even maraton tahunan ke-22 tersebut. Dia adalah Khalid Khannouchi dari Amerika Serikat.

Delapan belas menit kemudian, pelari putri pertama, Paula Radcliffe menyusul masuk garis finis.

Pada saat matahari sudah hampir tenggelam masuklah seorang pelari wanita Jenny Wood-Allen.

Pelari berusia 90 tahun dari Skotlandia dan telah mengikuti lomba itu sebanyak 30 kali itu hampir menyelesaikan maratonnya setelah berlari selama sebelas jam tigapuluh menit.


Orang boleh mencapai finis lebih dulu. Tetapi, itu lomba mereka. Mereka butuh tiba lebih dulu untuk membuktikan bahwa mereka adalah yang tercepat di antara semua peserta lomba marathon. Maka, mereka berlari dengan kecepatan dan kekuatan mereka agar tiba pada garis finis paling depan.

Jenny memiliki lomba marathonnya sendiri. Dia ingin membuktikan pada dirinya, pada teman-temannya/ pada keluarganya, dan mungkin pada kita. Bahwa setiap kali sesuatu sudah dimulai, selesaikanlah! Berhenti di tengah jalan adalah kebiasaan para pecundang.

 

Anda perlu menjadi yang paling dulu tiba di garis finis, bila kecepatan adalah sesuatu yang ingin Anda buktikan.

Garis finis adalah titik akhir yang harus anda capai agar tidak menjadi pecundang![]


"𝐒𝐮𝐤𝐬𝐞𝐬 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐞𝐭𝐚𝐡𝐮𝐢 𝐭𝐮𝐣𝐮𝐚𝐧 𝐀𝐧𝐝𝐚 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩, 𝐭𝐮𝐦𝐛𝐮𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐚𝐩𝐚𝐢 𝐩𝐨𝐭𝐞𝐧𝐬𝐢 𝐦𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐮𝐦 𝐤𝐚𝐦𝐮, 𝐝𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐛𝐮𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐧𝐢𝐡-𝐛𝐞𝐧𝐢𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐮𝐧𝐭𝐮𝐧𝐠𝐤𝐚𝐧 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧."

(John C Maxwell)


Dari buku

"Little Notes for Big Success"



TUJUH TEMPAYAN EMAS

"𝑲𝒆𝒔𝒆𝒓𝒂𝒌𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒕𝒖 𝒉𝒂𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒂𝒕𝒎𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒉𝒂𝒏𝒄𝒖𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒍-𝒉𝒂𝒍 𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒑𝒆𝒈𝒂𝒏𝒈."


Seorang petani sedang berjalan di bawah sebatang pohon yang angker, ketika ia mendengar suara yang berkata: 'Inginkah engkau mempunyai emas sebanyak tujuh tempayan?' Petani itu melihat kiri kanan dan tidak tampak seorang pun. Tetapi nafsu serakahnya timbul, dan segera ia menjawab lantang: 'Ya, aku ingin!' Kembali terdengar suara 'Kalau begitu, pulanglah. 'Engkau akan menemukannya di sana.'


Bergegas petani itu berlari pulang. Sungguh, ada tujuh tempayan penuh emas, kecuali satu yang hanya berisi setengah saja. Didorong rasa serakahnya, petani tak bisa melepaskan pikiran, bahwa satu tempayan hanya berisi setengah saja. Ia ingin sekali untuk segera mengisinya sampai penuh. Sebab jika tidak, ia tidak akan bahagia.


Seluruh perhiasan milik anggota keluarganya disuruhnya dilebur menjadi uang emas dan dimasukkannya dalam tempayan yang berisi setengah itu. Tetapi tempayan itu tetap berisi setengah seperti semula. 

Gemas, ia lalu menabung, menghemat dan berpuasa sampai ia sendiri dan seluruh keluarganya kelaparan. Namun demikian, sia-sia belaka. Biarpun begitu banyak emas telah dimasukkannnya ke dalamnya, tempayan itu tetap berisi setengah saja.


Pada suatu hari ia minta kenaikan gaji kepada raja. Upahnya dilipatduakan. Sekali lagi ia berjuang untuk mengisi tempayan itu. Bahkan ia sampai mengemis. Namun tempayan itu tetap menelan setiap mata uang emas yang dimasukkan dan tetap berisi setengah.


Raja mulai memperhatikan, betapa petani itu tampak kurus dan menderita. 'Apa yang kau keluhkan?' tanya sang raja. 'Kau dulu begitu puas dan bahagia waktu gajimu kecil saja. Sekarang gajimu sudah lipat dua, namun kau begitu muram dan lesu. Barangkali kau menyimpan tujuh tempayan emas itu?'


Petani itu terheran-heran. 'Siapakah yang menceritakan hal itu kepada Paduka, ya Tuanku Raja?'


Raja tertawa seraya berkata:

'Tindak-tandukmu jelas menampakkan gejala-gejala yang terdapat pada semua orang yang ditawari tujuh  tempayan emas oleh setan. Ia pernah menawarkannya juga kepadaku. Aku bertanya, apakah uang itu boleh dipergunakan atau semata-mata untuk disimpan. Namun ia terus menghilang tanpa berkata apa-apa. Uang itu tidak bisa digunakan, tetapi hanya memaksa orang supaya mau menyimpannya. Lekas kembalikanlah uang itu pada setan. Pastilah engkau akan bahagia kembali!'[]




"𝚃𝚒𝚐𝚊 𝚔𝚞𝚗𝚌𝚒 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚋𝚎𝚛𝚔𝚎𝚕𝚒𝚖𝚙𝚊𝚑𝚊𝚗: 𝙿𝚎𝚍𝚞𝚕𝚒 𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚜𝚎𝚜𝚊𝚖𝚊, 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚗𝚒 𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚜𝚎𝚜𝚊𝚖𝚊, 𝚋𝚎𝚛𝚋𝚊𝚐𝚒 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚜𝚊𝚖𝚊."

(William Arthur Wardo)


Dari buku "Burung Berkicau", Anthony de Mello SJ

APA YANG TERJADI JIKA TIDAK TERJADI?

 

"𝐀𝐩𝐚 𝐩𝐮𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐣𝐚𝐝𝐢, 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐣𝐚𝐝𝐢, 𝐚𝐩𝐚𝐤𝐚𝐡 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐤𝐡𝐚𝐰𝐚𝐭𝐢𝐫 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤."

(Ana Monnar)


Pooh atau Winnie the Pooh adalah beruang lembut dan berpikiran sederhana karena tidak pernah bersekolah. Pooh menghadapi masalahnya dengan cara berpikir yang tidak terlalu jauh. Kesederhanaan berpikir inilah yang menjadikannya disukai teman-temannya, termasuk Piglet.

Sedangkan Piglet adalah babi kecil yang selalu dihantui dengan ketakutan, panik, gelisah.

Suatu kali Winnie dan Piglet berjalan pulang setelah bermain melalui hutan, saat itu angin mulai bertiup makin kencang, badai datang, dan mereka masih jauh dari rumah.

Bayangan pohon tumbang dan menimpa mereka muncul pada benak Piglet. Mereka belum mencapai tempat yang aman dan mereka berada di wilayah terbuka saat pepohonan mulai bergoyang-goyang mengerikan di sekitar mereka, tidak hanya dahannya, namun beberapa cabang patah dan berjatuhan di sekitar mereka.

Dari kejauhan mereka bisa mendengar suara pepohonan tercabut oleh kekuatan badai itu. Ini adalah momen yang berbahaya dan Piglet kecil sangat ketakutan. la berpegangan pada telapak Winnie dan mencengkeramnya begitu kencang sambil berkata, "Aku tidak bisa melanjutkan! Aku takut! Aku ngeri! Apa yang akan terjadi jika pohon itu tumbang dan kita di bawahnya?! Kita akan tertimpa!" Dan kemungkinan itu memang nyata. Itu bisa terjadi, ia tidak sekadar membayang-bayangkan.

Sekejap Winnie the Pooh merasa takut, namun kebijaksanaan atau kebenaran muncul dalam dirinya. Bisa saja mereka tertimpa pohon saat berada dibawahnya.

la berkata pada Piglet "Apa yang akan terjadi jika pohon itu tidak jatuh menimpa kita? Bagaimana jika pohonnya tidak tumbang?" Dengan itu semua rasa takut berlalu dan mereka pulang dengan selamat. 

Rasa takut adalah: apa yang terjadi jika sesuatu yang buruk terjadi. Dan pemunah rasa takut adalah: apa yang terjadi jika itu tidak terjadi.[]


 "𝑱𝒊𝒌𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝒔𝒐𝒍𝒖𝒔𝒊 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒂𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒕𝒆𝒓𝒔𝒆𝒃𝒖𝒕, 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒖𝒂𝒏𝒈 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒌𝒉𝒂𝒘𝒂𝒕𝒊𝒓𝒌𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂. 

𝑱𝒊𝒌𝒂 𝒂𝒅𝒂 𝒔𝒐𝒍𝒖𝒔𝒊 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒂𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒊𝒏𝒊, 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒖𝒂𝒏𝒈 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒌𝒉𝒂𝒘𝒂𝒕𝒊𝒓𝒌𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂."

(Dalai Lama XIV)


Dari buku

"Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2!" 108 (lagi) Cerita Pembuka Pintu Hati

ADA YANG LEBIH HEBAT

 “𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.”  (Hadits Riway...