"𝘒𝘪𝘵𝘢 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘢𝘭𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘴𝘱𝘪𝘳𝘪𝘵𝘶𝘢𝘭. 𝘒𝘪𝘵𝘢 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘬𝘩𝘭𝘶𝘬 𝘴𝘱𝘪𝘳𝘪𝘵𝘶𝘢𝘭 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘢𝘭𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢𝘸𝘪."
(Pierre Teilhard de Chardin)
Spiritual Quotient Intelligence (SQ) adalah kecerdasan spiritual atau kecerdasan jiwa yang membantu seseorang untuk mengembangkan dirinya dan mampu menerapkan nilai-nilai positif dalam kehidupan.
"Siapakah manusia paling jempolan? Caesar, Alexander, Tamerlane, atau Cromwell?" tanya Michael H. Hart menjelang penulisan buku "Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah"
Hart juga menuliskan diskusi yang dilakukan Voltaire dengan para cendekiawan yang menyimpulkan bahwa Sir Isaac Newton adalah tokoh yang "Membimbing kita punya pikiran dengan kekuatan kebenaran, bukan membelenggunya dengan kekerasan. Oleh karena itu, sepatutnya kita menaruh hormat dan salam takzim dan berhutang budi tak terperikan."
Namun posisi Sir Isaac Newton sebagai manusia terjempol di jagat raya menurut Voltaire itu memancing pertanyaan-pertanyaan susulan: dari sekian miliar manusia yang pernah lahir, siapa di antara mereka yang memiliki pengaruh terhadap jalannya sejarah?"
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Hart menyusun seratus anak manusia yang menentukan arah jalannya sejarah. Dalam buku Seratus Tokoh itu, Hart berkata, "Perlu saya tegaskan, mereka itu bukanlah manusia-manusia dalam artian "terbesar", melainkan dalam arti paling berpengaruh dalam sejarah. Misalnya, saya cantumkan Stalin dalam daftar karena pengaruhnya dalam sejarah, tidak peduli dia itu bengis dan jahanam. Di lain pihak, orang suci dan keramat seperti Bunda Carini, tidak!"
Dari puluhan miliar manusia di atas permukaan bumi, tidak lebih dari satu juta yang masuk ke dalam buku biografi. Dari jumlah itu, kurang lebih 20.000 orang yang masuk ke dalam buku kamus biografi. Dari jumlah itu, hanya 0,5 % yang dicantumkan Hart dalam bukunya. Untuk enam tokoh urutan teratas adalah: Nabi Muhammad saw, Isaac Newton, Nabi Isa as, Buddha, Kong Hu Chu, dan St. Paul. Dari enam tokoh itu, ternyata lima orang adalah tokoh agama atau pemimpin spirtual. Ini sebuah bukti, bahwa kunci kesuksesan dan yang menentukan arah peradaban manusia adalah orang-orang yang memiliki kecerdasan spiritual atau SQ yang tinggi.
Jika IQ (Intelligence Quotient) dapat dikatakan sebagai “Apa yang aku pikirkan”, EQ (Emosional Quotient) dikatakan sebagai “Apa yang aku rasakan”, maka SQ dikatakan sebagai “Apa itu Aku” yang memiliki maksud bahwa menyadari eksistensi dari diri mereka sendiri.[]
Sumber
1.Buku "Qur'anic Quotient
2.https://campus.quipper.com/kampuspedia/spiritual-quotient-intelligence-sq
3.https://kampuspsikologi.com/apa-itu-kecerdasan-spiritual/?amp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar