"𝐁𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚𝐬𝐢𝐥 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐚𝐩𝐚𝐢 𝐛𝐚𝐭𝐚𝐬 𝐭𝐞𝐫𝐣𝐚𝐮𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐜𝐚𝐩𝐚𝐢 𝐬𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐚𝐝𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐭𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐦𝐚𝐦𝐩𝐮 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐢𝐭𝐮"
Di sebuah stasiun yang terpencil, hidup seorang bocah kurus yang menjual pensil sambil sesekali mengemis.
Suatu ketika, lewat seorang pengusaha didekat bocah itu dan memasukkan satu dollar ke saku bajunya. Pria itu lalu berjalan menuju kereta yang hendak ditumpanginya. Tapi, saat kereta menjelang berangkat, tiba-tiba ia kembali turun dan menghampiri bocah penjual pensil tadi.
Setibanya didepan bocah itu, ia berkata ingin membeli pensilnya beberapa batang, karena lupa membeli pena seperti yang biasa dilakukan. Ketika menyerahkan uang kepada bocah itu, pria itu berkata "Sebenarnya kau juga seorang pengusaha seperti aku, karena kau memiliki barang yang kau jual dengan harga yang pantas". Pria itu kemudian berlalu untuk segera naik kereta.
Beberapa tahun kemudian, disebuah pesta yang meriah, tiba-tiba seorang pria berpakaian rapih dan terlihat mahal menghampiri pengusaha yang dulu membeli pensil dari seorang bocah di stasiun. Pria itu berkata "Anda pasti tidak ingat siapa saya. Sayapun tidak mengetahui nama Anda. Tapi seumur hidup saya tidak pernah melupakan wajah Anda"
Pria pengusaha hanya diam menunggu pria muda itu melanjutkan kata-katanya
"Anda adalah orang yang telah mengembalikan harga diri saya sebagai manusia" ujar pria muda itu. "Dulu saya adalah seorang penjual pensil dan kadang mengemis. Tapi kemudian Anda muncul dalam hidup saya dan mengatakan bahwa sebenarnya saya adalah seorang pengusaha seperti Anda. Dan inilah saya yang sekarang"[]
"𝑱𝒊𝒌𝒂 𝑨𝒏𝒅𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒉𝒂𝒓𝒈𝒂𝒊 𝒅𝒊𝒓𝒊 𝑨𝒏𝒅𝒂 𝒔𝒆𝒏𝒅𝒊𝒓𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒅𝒖𝒍𝒊 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒌𝒆𝒎𝒂𝒎𝒑𝒖𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝑨𝒏𝒅𝒂 𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊, 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝒑𝒆𝒏𝒂𝒏𝒕𝒊𝒂𝒏 𝑨𝒏𝒅𝒂 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒅𝒊𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒐𝒔𝒐𝒌 "𝑺𝒊 𝑷𝒆𝒏𝒈𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂" 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒑𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈, 𝒃𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒅𝒊𝒓"
Dari buku
JANGAN MENYERAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar