"𝙈𝙚𝙧𝙚𝙠𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙥𝙪𝙣𝙮𝙖 𝙠𝙚𝙗𝙚𝙧𝙖𝙣𝙞𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙖𝙢𝙗𝙞𝙡 𝙧𝙞𝙨𝙞𝙠𝙤 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙘𝙖𝙥𝙖𝙞 𝙖𝙥𝙖 𝙥𝙪𝙣 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙝𝙞𝙙𝙪𝙥𝙣𝙮𝙖。"
(Muhammad Ali)
Seorang pria tersesat di gurun pasir di suatu siang yang terik. Saat hampir mati kehausan, ia tiba di sebuah rumah kosong yang hampir toboh. Di depan rumah tua tanpa jendela itu, terdapat sebuah pompa air.
Segera ia menuju pompa itu dan mulai memompa sekuat tenaga. Tapi, tidak ada air yang keluar.
Lalu ia melihat ada kendi kecil di sebelah pompa itu dengan mulutnya tertutup gabus dan tertempel kertas dengan tulisan, "Sahabat, pompa ini harus dipancing dengan air dulu. Setelah Anda mendapatkan airnya, mohon jangan lupa mengisi kendi ini lagi sebelum Anda pergi." Pria itu mencabut gabusnya dan ternyata kendi itu berisi penuh air.
"Apakah air ini harus dipergunakan untuk memancing pompa? Bagaimana kalau tidak berhasil? Tidak ada air lagi. Bukankah lebih aman saya minum airnya dulu daripada nanti mati kehausan kalau ternyata pompanya tidak berfungsi? Untuk apa menuangkannya ke pompa berkarat hanya karena pesan tertulis di atas kertas kumal yang belum tentu benar?" Begitu pikirnya.
Untung suara hatinya mengatakan bahwa ia harus mencoba mengikuti pesat yang tertulis di kertas itu, sekali pun berisiko. la menuangkan seluruh isi kendi itu kedalam pompa yang karatan itu dan dengan sekuat tenaga memompanya. Dan.... Air pun keluar dengan melimpah, lalu pria itu minum sepuasnya. Setelah istirahat memulihkan tenaga dan sebelum meninggalkan tempat itu, ia mengisi kendi itu sampai penuh, menutupkan kembali gabusnya dan menambah beberapa kata di bawah instruksi pesan itu, "Saya telah melakukannya dan berhasil."[]
"𝐄𝐧𝐠𝐤𝐚𝐮 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐨𝐫𝐛𝐚𝐧𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐝𝐚𝐡𝐮𝐥𝐮 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 𝐤𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢 𝐬𝐞𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐦𝐞𝐥𝐢𝐦𝐩𝐚𝐡"
Dari buku
"Guru, Bawa Aku ke Pintu Terdepan"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar