"𝑾𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒖𝒍𝒊𝒕 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒍𝒂𝒎𝒂, 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒖𝒂𝒕 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒂𝒉𝒂𝒏,"
(Robert Schuller)
Seorang pemuda datang menemui Guru Zen Yuantong untuk menyampaikan keluhannya. Pemuda itu merasa kurang berhasil dalam karier meskipun pendidikannya cukup tinggi.
Usai mendengar keluhan pemuda itu pemuda itu, Guru Zen mengambil air dari tempayan dengan gayung. Saat memegang gayung berisi air, ia bertanya kepada pemuda tersebut, "Apa bentuk air ini?"
"Air mana ada bentuknya?" sahut pemuda itu.
Tanpa menjawab, Guru Zen menuangkan air ke dalam gelas dan vas bunga. Air juga dituangkan ke dalam ember berisi pasir. Dengan cepat air terserap bercampur pasir dan tak tampak lagi bentuknya. Kemudian, sambil memegang pasir basah itu, Guru Zen pun berkata, "Lihatlah, air ini hilang begitu saja. Ini juga sebuah kehidupan."
Pemuda itu mencoba menangkap apa yang ingin diungkapkan sang guru. Dari peragaan tersebut ia mulai dapat menangkap maknanya. "Saya mengerti. Guru sedang mengajari saya bahwa manusia harus bersikap seperti air yang dengan cepat dapat menyesuaikan diri dengan tempat ia berada. Air juga bisa hilang lenyap begitu saja, artinya manusia bisa datang dan pergi begitu cepat dan tak seorang pun yang dapat mengubahnya," kata si pemuda panjang lebar mencoba menguraikan makna peragaan air itu.
Kemudian Guru Zen berdiri dan berjalan menuju halaman depan vihara. Pemuda itu mengikutinya, masih dengan penuh tanda tanya di kepala. Lalu Guru Zen membungkuk dan menyentuh salah satu batu yang juga berfungsi sebagai anak tangga. Pemuda itu melihat ada lekukan di atas batu tersebut. "Apabila hujan turun, air hujan akan mengalir jatuh dari atap ke bawah. Ini adalah hasil dari tetesan air hujan itu," kata Guru Zen.
Pemuda itu memikirkan makna baru atas kondisi batu tersebut. "Itu artinya manusia harus menyesuaikan dengan keadaan. Tetapi, sifat air yang lembut justru mampu membentuk batu yang begitu keras, bahkan dapat menghancurkannya," kata pemuda itu beranalisis. "Benar sekali. Tetesan air akan membuat lubang di batu itu suatu hari nanti," kata sang guru mengakhiri
-o0o-
Untuk menjadi manusia yang kuat dan sukses. Sebelumnya kita harus selalu menyadari bahwa proses menuju kesuksesan di bidang tertentu sering kali penuh tantangan. Langkah yang paling jitu supaya lebih kuat menghadapi tantangan untuk sampai ke tujuan adalah bersikap fleksibel seperti air.
Oleh sebab itu, pelajarilah kesabaran agar kita mampu bersikap lembut. Kelembutan tak jarang mampu menaklukkan tantangan yang paling dahsyat sekalipun, sebagaimana air dengan sifatnya yang lembut ternyata juga mampu melubangi batu atau bahkan batu karang sekalipun.[]
"𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐧𝐝𝐚𝐢 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫-𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 𝐝𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐢𝐚 𝐝𝐢𝐭𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧."
(Hellen Keller)
Dari buku "Unleash Your Inner Power with Zen"

Tidak ada komentar:
Posting Komentar