Selasa, 16 November 2021

DOA IBU SEPUH ITU TERKABUL

 


Jakarta 1968 

Usiaku saat itu 19 tahun dan bekerja sebagai penjaga alat-alat kantor pada sebuah bank asing terbesar di Indonesia. Meski begitu aku kadang menerima tugas-tugas lain seperti hari itu, aku mendapat tugas dari pimpinan bidang lain. Sebagai pesuruh tentunya tidak boleh menolak tugas dari semua atasan . Kali ini aku disuruh mengantarkan dokumen ke Bank Indonesia. Dari kantor aku harus naik bus dua kali untuk pergi ke sana. 

Saat menunggu bus di halte dekat kantor, tiba-tiba terlihat seorang wanita tua yang nampaknya kebingungan. Semula aku tidak peduli, tapi lama-lama aku jadi iba melihatnya. Dari cara berbusananya nampaknya wanita itu datang dari seberang. 

"Ibu mau kemana?" 

"Saya mau ke kota" jawabnya dengan logat kental daerahnya.

"Ke tempat siapa, Bu?" 

"Tempat warung makan anak saya di kota" Tapi dia tidak tahu persis dimana warung makan anaknya tersebut. Karena kebetulan arahnya searah dengan tujuanku ke Bank Indonesia, maka wanita itu aku ajak bersama. 

Sampai di kota, aku turun di halte depan Bank Indonesia. Ternyata wanita itu ikut turun denganku. 

Segera kutanya "Lho, kedai makannya dimana, Bu?". "Ndak tahu" jawabnya singkat. Tentu saja aku jadi bingung. Seorang wanita tua mencari warung makan anaknya, tapi alamatnya tidak tahu. Sementara tugasku sendiri harus selesai pukul 10.00. Aku ingin meninggalkan wanita itu dan segera menyerahkan dokumen ke Bank Indonesia. Tetapi hatiku tidak tega meninggalkannya begitu saja. Apalagi nampaknya dia baru datang ke Jakarta pertama kali. 

Karena aku sendiri harus menyelesaikan tugasku sementara waktu makin mendesak, maka aku temui seorang tukang becak untuk minta tolong mengantarkannya. Kebetulan tukang becak itu kenal betul daerah itu dan saat itu wilayah kota belum luas dan tidak macet. 

"Bang, tolong antarkan Ibu ini ke warung makan anaknya. Dia tak tahu alamatnya, tapi nama warungnya tahu. Jadi tolong dia sampai menemukannya. Ini ongkosnya saya lebihkan barangkali harus keliling". Tukang becak itu gembira sekali mendapat uang yang lebih banyak dan menyanggupi membantu. 

Tapi, sebelum naik becak wanita itu menghampiriku. Belum sempat aku bertanya, wanita itu langsung mengangkat tangannya keatas dan berdoa dengan khusuk untukku. Doa yang dipanjatkan itu masih kuingat: "Ya Allah,di kala aku tersesat, anak ini memberikan jalan keluar. Dikala aku bersedih, dia memberikan kegembiraan. Dikala aku berputus asa, dia memberikan harapan. Ya Allah, perlakukanlah anak ini dengan apa yang sudah diperlakukan padaku. Jangan beri kesempatan dia bersedih, jangan sampai dia berputus asa. Jangan sampai terhenti apa yang diinginkannya. Karena Engkau adalah yang mewujudkan segala harapan. Beri anak ini keselamatan dan kegembiraan" Semula aku hanya diam dan tersenyum, tapi lama-lama akupun larut dalam keharuan. "Selamat ya Nak" katanya sambil mencium keningku. Tak terasa ada butir air mata yang menetes, aku tak mampu menahan tangis sampai wanita itu pergi dengan naik becak. 

Segera aku masuk ke Bank Indonesia lima menit menjelang pukul 10.00. Alhamdulillah, tugas membantu wanita mencari anaknya dan mengantar dokumen telah terselesaikan semua. Kegembiraan itu berubah menjadi perasaan cemas saat tiba di kantor.

Mendadak aku dicari Direktur Operasional. Pikirku pasti ada kesalahan yang kulakukan sehingga akan ada kemungkinan terburuk. "Tidak tahu ya. Mungkin hanya ingin bertemu denganmu" kata atasanku. Dengan perasaan was-was, akhirnya aku pergi menghadap Direktur operasional. Dia adalah Warga Negara Asing asal India. Dengan keterbatasan penguasaan bahasa Inggrisku kusimpulkan bahwa Sang Direktur meminta aku meninggalkan tugas di tempat lama ke tempat yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan. 

"Mulai besok, kamu tidak usah di gudang lagi. Kamu dipindah ke sana, tapi kamu harus belajar serius. Kalau kamu berhasil, kamu akan menjadi pilihan disana", kata direktur operasional itu. Ditengah-tengah rasa gembira itu, tiba-tiba aku teringat kembali wajah wanita yang tadi kutolong. Hanya dalam hitungan beberapa jam saja, ternyata doanya dikabulkan...[] 


Dari buku 

VISA KE SURGA

Senin, 15 November 2021

CINTA, JARAK DAN WAKTU (2)


Jerman 1942 

Aku mondar mandir dibalik pagar kawat berduri kamp konsentrasi itu untuk sekedar mengusir hawa dingin yang menyergap. Tiba-tiba dari balik pagar kulihat seorang gadis memandang dengan rasa kasihan. Tiba-tiba dia memasukkan tangannya kedalam saku bajunya dan mengeluarkan sebuah apel. Dengan waspada dia menoleh ke kanan dan kiri, lalu melemparkan apel itu melewati pagar kearah ku. Saat aku memungut dan mengangkat muka kearahnya, dia sudah menghilang. Rupanya kejadian itu berulang tiap hari. Kadang kami bertukar kata atau senyum. Sampai pada bulan ke-7, aku mendapat kabar buruk bahwa kami akan dipindahkan ke kamp konsentrasi yang lain. Saat bertemu keesokan harinya aku berkata, "besok jangan bawakan aku apel, karena kami akan dipindahkan ke kamp lain. Kita takkan pernah bertemu lagi". 

Bulan demi bulan berlalu, tapi kenangan dengan gadis itu membantuku mengatasi saat-saat yang mengerikan. 

Saat perang usai, kami dibebaskan. Namun aku telah kehilangan semua milikku yang berharga, termasuk keluargaku. Dan kenangan yang kusimpan itu membawaku untuk pindah ke Amerika memulai hidup baru. 

New York city 1957 

Seorang kawan mengenalkan aku dengan seorang wanita yang sama-sama imigran sehingga punya banyak persamaan. 

"Dimana kau saat perang berlangsung?" tanya gadis itu yang ternyata bernama Roma. "Aku berada di sebuah kamp konsentrasi di Jerman" jawabku. Mata Roma menerawang sedih. Kelihatannya ia ingat sesuatu. "Aku ingat masa laluku,Herman .Saat itu aku bertemu dengan seorang anak laki-laki disebuah kamp dan pernah memberikan sebuah apel.Dia kelihatan gembira". "Sulit menggambarkan perasaan kami, karena saat itu kami masih muda. Aku yakin, saat itu tumbuh cinta yang tulus diantara kami. Namun dia menghilang saat dipindahkan ke kamp lain. Barangkali juga dia dibunuh seperti penghuni yang lain" keluhnya. Dengan jantung berdegup kencang seakan mau meledak kutatap dia, "Apakah pada suatu ketika dia berkata' besok jangan bawakan apel.aku akan dipindahkan ke kamp lain'?" 

."Iya benar.Bagaimana kau tahu?" Aku meraih tangannya dan menjawab " Akulah anak laki-laki itu Roma" Lama kami saling memandang. Kami mengenali jiwa dibalik mata yang bertatapan, kami mengenali kawan yang manis dan pernah sangat kami cintai, yang selalu kami cintai, yang tak pernah hilang dari kenangan kami..... 

1996 

Setelah hampir empat puluh tahun sejak aku menemukan Roma ku, Kami diundang pada acara "Oprah Winfrey Show" dan didepan jutaan pemirsa aku berkata "Kekasihku, kau memberikan aku makanan saat di kamp konsentrasi saat aku lapar. Aku akan tetap lapar dan dahaga akan sesuatu yang rasanya takkan pernah cukup kuperoleh: adalah cintamu"... 

Waktu kadang terlalu lambat bagi mereka yang menunggu; terlalu panjang bagi yang gundah;dan terlalu pendek bagi yang bahagia.Tetapi bagi yang selalu mengasihi waktu adalah keabadian


Dari buku 

Chicken Soup for the Couple's Soul

PUTUKU AYU TENAN....

Tahun ini sudah yang keempat cucuku tidak ke Jakarta. Aku merencanakan akan membawanya ke Jakarta saat pulang dari Bandung. Tidak seperti biasanya berkereta api kalau ke Bandung, kali ini aku membawa kendaraan sendiri.

Perjalanan bersama cucu kesayangan tentu bukan perkara yang sederhana. Ibunya menyiapkan semua keperluan Salwa mulai dari makanan di jalan dan pakaian untuk 4 hari.

Bocah enam tahun itu tidak kalah sibuknya dibandingkan ibunya dengan menyiapkan keperluannya: buku bacaan, buku tulis, dan buku gambar. Saat menjelang keberangkatan, dia berseru "Tunggu, ada yang ketinggalan!"

Aku tanya "Ada apa?"

"Kenclengan" jawabnya sambil berlari masuk rumah.

"Apa itu?" Tanyaku kepada ibunya

"Celengan, Yah. Orang disini menyebut kenclengan. Kaleng buat nabung" jelasnya.

"Sudahlah, ditinggal saja. Nanti bikin repot" Aku membayangkan kaleng itu akan dibawa kemana-mana, bahkan sampai jadi kawan tidurnya. Namun Salwa bersikeras mengambil dan membawanya ke Jakarta. Aku kehabisan akal.

"Buat apa bawa-bawa uang segala?. Ditinggal saja. Nanti kalau ilang Akung ganti!" kataku meyakinkan.

"Buat dijalan Kung" jawabnya pendek.

Wah, jangan-jangan ini faktor keturunan. Aku bekerja di perusahaan keuangan. Ayah Salwa yang berwirausaha juga bersinggungan dengan uang. Kini sikecil sudah mulai menaruh perhatian kepada uang. Apakah ini yang disebut materialistis?

"Bukan itu,Kung. Buat nanti di pinggir jalan itu. Ada masjid lagi dibangun, ada yang minta sumbangan pake jaring ikan, nanti ada pengemis kita kasih. Ada nenek-nenek lagi jualan, kita kasih. Ada orang cacat kita kasih, juga teman-teman seusiaku yang miskin dan minta-minta di pinggir jalan" jawabnya enteng.

Setelah terdiam sesaat, aku bertanya dengan penasaran

"Uang dari mana itu?"

"Ini uang jajan setiap hari yang dikasih bunda, ayah dan juga Akung dan Uti setiap datang kesini"

"Terus yang mau dikasihkan berapa?"

"Semua, Kung... Semuanya. Pulangnya kenclengan ini kosong. Ngumpulin lagi dan kalau penuh dikasihkan lagi. Begitu terus..."

"Semuanya? Tak disisakan?"

"Iya, Kung" jawabnya.

Allahuakbar! Betapa besar dosaku menuduh cucuku sendiri sebagai manusia materialistis. Makhluk kecil polos, tetapi menyimpan jiwa besar lagi mulia.

Ia tidak memberi 2,5%, bukan pula 5%, tetapi 100% semua yang dimiliki untuk orang lain tanpa mengharap apa-apa.

Hari ini, aku diajari oleh cucuku sendiri. Terimakasih ya Allah, Engkau telah menganugerahi kami keturunan yang mempunyai jiwa kepedulian sejak dini. Aku pandangi wajahnya yang cantik seperti ibunya, seperti neneknya saat belia. Dan kini, dia menjadi lebih cantik dan ayu.

"Putuku ayu tenan lan solehah..."


Dari buku

VISA KE SURGA




BERHASIL SETELAH GAGAL


Saat menerima amplop tersebut Adolph Zukor , pendiri Paramount Pictures ,memanggil John Jones, editor skenarionya.Amplop tersebut berisi sebuah skenario yang akan dijual ke perusahaan perfilman tersebut.

"Franklin Roosevelt-Perusahaan importir" demikian tertulis pada amplop tersebut ,saat Jones melirik.

"Menurut Anda, apakah cerita ini bagus?" tanya Jones kepada Zukor.

"Tidak,ide cerita itu tidak layak difilmkan"

"Jadi, apa yang harus saya lakukan?"tanya Jones.

"Keluarga Roosevelt adalah salah satu keluarga yang paling penting bagi perusahaan kita,Jadi tolong sampaikan penolakan dengan cara yang baik kepada mereka" jawab Zukor.

Sore itu juga Jones langsung menelpon Franklin Roosevelt.Setelah mengenalkan diri ,Jones lalu menyampaikan permohonan izin untuk bertemu guna membicarakan masalah naskah cerita yang dikirimkan.Bukan main gembiranya Franklin mendengar hal itu.Segera dia memberikan alamatnya dan berharap besok bisa bertemu sebelum menutup pembicaraan telepon.

Keesokan harinya Jones datang sesuai dengan janjinya.Rupanya Pengusaha itu sengaja mengumpulkan seluruh keluarganya agar ikut menyaksikan berita gembira tersebut.Tentu saja hal itu makin membuat perasaan Jones tambah risau.Namun mau tidak mau dia harus menyampaikan berita buruk dari atasannya ke Franklin.

Alangkah terkejutnya Franklin Delano Roosevelt mendengar hal itu,semua ucapan basa basi dan keramahan Jones hilang tersaput kekecewaan.Jones mohon diri dan sejak itu dia tidak melakukan kontak dengan keluarga Roosevelt.

Lima belas tahun berlalu...

Jones masih yang bekerja di Paramount diundang ke gedung Putih untuk menghadiri jamuan makan malam Kepresidenan.Saat jamuan berlangsung, Presiden menghampirinya dan bertanya,"Apakah John Jones dari Paramount?"

"Betul Bapak Presiden"

Lalu presiden melanjutkan "Ingatkah Anda dengan naskah yang saya kirimkan saat itu?"

"Sungguh,pada saat itu mendadak hidup saya gelap tanpa harapan" kata Roosevelt.

"Tapi sebenarnya penolakan Bos Anda waktu itu justru telah memberi sebuah pelajaran penting buat saya, yaitu bahwa meski sebuah kegagalan terkadang dapat membuat hidup seseorang terasa kelam, tetapi itu bukan berarti selesai.Selain itu saya juga mengetahui bahwa cara terbaik untuk mengalahkan sebuah kegagalan adalah dengan melupakannya,agar kita dapat bergerak maju dengan kesungguhan dan rasa percaya diri yang sempurna"

"Dan ternyata keberhasilan yang Anda capai dalam bidang politik telah membuktikan kebenaran prinsip Anda tersebut" tukas Jones

Franklin D Roosevelt yang telah menjadi presiden itupun tersenyum seraya berkata "Apakah anda dulu menyangka saya akan dapat menjadi seperti ini? Tampaknya kalau saja dulu Paramount bersedia menerima cerita yang saya ajukan,saat ini kita berdua pasti tidak dapat bertemu di Gedung Putih"

Kita semua harus meyakini bahwa anggapan kita telah gagal sama sekali bukan akhir dari segalanya.Alih-alih,hal seperti itu justru bisa jadi merupakan sebuah awal dari masa depan yang gemilang.Satu-satunya hal terpenting bagi kita adalah beriman dan yakin sepenuhnya kepada Allah subhanallahu wa ta'ala bahwa Dia sangat mampu menyingkirkan kesulitan yang kita hadapi agar kita dapat melangkah maju menuju kesuksesan


Dari buku

JANGAN MENYERAH





Kamis, 11 November 2021

AYAHKU ADALAH BINTANG YANG BERSINAR


Hari ini adalah hari Ayah disekolah.

Dia kenakan pakaian favoritnya, rambut dipita dengan cantik. Ibunya mencoba mencegah untuk tidak berangkat dan sebaiknya tinggal dirumah. Teman-temannya pasti mengerti bila ia tidak datang ke sekolah. Namun ia tak takut, ia sudah tahu akan berkata apa. Apa yang harus diceritakan kepada teman-temannya, mengapa ayahnya tidak hadir hari ini? Tetap saja ibunya kuatir jika putrinya menghadapi hari ini sendirian. Dicobanya sekali lagi mencegah gadis kecilnya untuk dirumah. 

Teman-temannya sudah banyak yang datang bersama ayah mereka. Anak-anak tak sabar untuk bercerita tentang Ayahnya. Satu persatu Guru memanggil siswanya untuk bercerita tentang Ayahnya. 

"Mana Ayahnya?" Tanya seorang anak lelaki. "Mungkin dia tidak punya Ayah" kata siswa yang lain. Di bagian belakang, seorang Ayah nyeletuk "Rupanya ada seorang ayah yang kecapekan sehingga tak bisa mendampingi putrinya" 

Kata-kata itu tak menyakitinya, saat ia tersenyum memandang ibunya. Lalu ia memandang gurunya yang menyuruhnya melanjutkan. 

"Ayahku tak bisa datang, sebab ia tinggal jauh sekali. Tapi aku tahu ia ingin sekali bisa ada disini karena sekarang adalah hari yang istimewa. Dan disinipun kalian tak bisa bertemu dengannya, aku ingin kalian tahu. Biarpun kalian tidak melihatnya, aku tidak berdiri sendiri disini. Sebab Ayahku ada bersamaku. Ayahku yang selalu membacakan cerita, mengajari aku naik sepeda, bersama-sama makan es krim, membawakan bunga mawar. Ayahku pernah berkata, ia selalu ada dalam hatiku".

Setelah itu, tangan mungilnya diletakkan di dada. Dirasakan detak jantungnya sendiri didalam baju kesukaannya.

Dan disana, diantara kerumunan Ayah, berdiri ibunya dengan terisak. Begitu bangga ia memandangi putrinya, begitu bijak melebihi umurnya, sebab ia membela cinta dan kasih seorang ayah yang tak pernah ada dalam hidupnya.

Melakukan apa yang terbaik baginya, melakukan apa yang benar. Kemudian ia turunkan tangannya, menatap lurus langsung kesemua orang. Ia akhiri dengan suara lembut,namun pesannya jelas dan keras "Aku sangat sayang kepada ayah. Ayah adalah bintangku yang bersinar. Andai dia bisa pasti akan datang kesini. Ayahku adalah petugas pemadam kebakaran yang meninggal tahun lalu saat sebuah pesawat terbang menabrak dua gedung itu.Tapi kadang kalau kututup mataku, rasanya ia seperti tak pernah pergi" Lalu ia pejamkan matanya,dan ia melihat ayahnya hadir hari itu dan ibunya begitu takjub, terperangah menjadi saksi.

Sebuah ruangan terisi penuh ayah dan anak, semuanya mulai menutup mata juga. Siapa yang tahu apa yang mereka lihat didepannya, siapa yang tahu apa yang mereka rasakan didalamnya. Barangkali hanya untuk sedetik , mereka melihatnya disamping dia. "Aku tahu ayah ada disini" teriaknya memecah keheningan.

Yang terjadi selanjutnya membuat percaya orang-orang yang sebelumnya masih ragu. Tak seorang pun dalam ruangannya itu bisa menerangkan, sebab masing-masing terpejam matanya. Tapi disana,dimeja disamping gadis cilik itu ada setangkai mawar merah muda yang harum. 

Dia menerima karunia untuk percaya bahwa ternyata surga tidak pernah terlalu jauh... 


Ditulis kembali dengan beberapa penyesuaian dari buku "Bukan untuk dibaca"

CERDAS BERKATA-KATA

Sebuah kecelakaan membuat seorang pemuda kehilangan kedua daun telinganya. Rupanya kekurangan itu tidak membuat minder dirinya untuk menjadi direktur sebuah perusahaan.

Suatu saat direktur itu membutuhkan seorang ahli komputer. 

Dari lowongan pekerjaan yang ditawarkan, terdapat tiga pelamar yang akan diwawancarai.

Usai mewawancarai pelamar pertama, direktur itu bertanya "Apakah Anda melihat sesuatu yang lain pada saya?"

Pelamar itu menjawab "Terus terang, saya katakan Bapak nampak aneh"

Kecewa atas jawaban itu, sang direktur menolaknya.

Kepada pelamar kedua, hal yang sama kembali ditanyakan. Pelamar kedua menjawab "Bapak cacat, karena tidak punya daun telinga". Kembali direktur itu kecewa dan menolaknya.

Pertanyaan serupa lalu dilontarkan saat akhir wawancara kepada pelamar ketiga.

"Bapak menggunakan lensa kontak" jawab pelamar ketiga.

"Anda tahu darimana saya menggunakan lensa kontak?" tanya direktur.

"Bapak tidak mungkin mengenakan kacamata, karena, Bapak tidak memiliki daun telinga"

Direktur itu puas akan jawabannya dan pelamar itu diterima.

Ketiga pelamar itu mengatakan satu hal yang sama, tetapi pelamar pertama dan kedua menggunakan perhitungan saat menjawab. Sedangkan pelamar ketiga menyampaikan jawaban dengan perasaan dan mengerti akan perasaan pendengarnya.


Cerdas berkata-kata bukan berarti berbohong atau menjilat, tetapi belajar untuk peka dengan sikap dan perasaan lawan bicaranya


Dari buku

THE WISDOM

150 Kisah Inspiratif yang akan Mengubah Hidup Anda





Selasa, 09 November 2021

SERIBU KALI BALASAN


اِنَّ الَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً يَّرْجُوْنَ تِجَارَةً لَّنْ تَبُوْرَۙ

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an) dan melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi

(QS Fathir: 29)

Dengan uang terakhirnya, pak Sukri pergi ke warung tetangganya untuk membeli kebutuhan.

Saat menanyakan harga belanjaan, terlihat wajah pak Sukri gelisah, karena ditangannya hanya ada uang Rp.20.000. Pemilik warung mengatakan belakangan harga-harga mulai naik.

Namun mendengar ceritanya, wajah pak Sukri makin keruh, karena uangnya tidak cukup.

"Saya terima uang ini, Pak. Jual- beli kita halal. Tapi, ambillah kembali uang ini sebagai sedekah dari saya" akhirnya pemilik warung mengikhlaskan.

Subhanallah, terharu akan sikap tetangganya itu, pak Sukri berdoa didepan warung untuk kebaikan dan usaha tetangganya yang baik itu lalu mengucapkan terimakasih.


Dua hari berlalu,

Seorang ibu turun dari mobil menghampiri warung tetangga pak Sukri. Hampir semua harga ditanyakan dan pemilik warung dengan sabar melayani. Tiba-tiba ibu itu mengeluarkan daftar belanjaan yang cukup banyak.

"Ini belanjaan yang saya butuhkan, Pak. Alhamdulillah, saya dapat tender katering dengan anggaran Rp. 20 juta. Tolong dipenuhi pesanan saya."

Pemilik warung betul-betul kaget. Disekitarnya banyak warung serupa, bahkan lebih besar dan lengkap, tapi ibu tadi memilih belanja di warungnya. 

Hari itu dia mendapatkan pembeli dengan belanjaan senilai 20 juta. Segera dia bersujud syukur, dan melupakan kejadian dua hari sebelumnya saat pak Sukri berbelanja di warungnya. Rupanya Allah membalas seribu kali lipat dari apa yang dia ikhlaskan.

"Doakan ya Pak, tender katering dengan perusahaan ini berlangsung lancar sesuai kontrak selama satu tahun. Paling tidak, saya butuh belanja bulanan kesini 20-40 juta sebulan"

Pemilik warung itu tambah berbesar hati. Ucapan syukur mengalir tanpa henti dari bibirnya. Saat dia mengambil karung beras, teringatlah dia  bahwa empat kilo beras yang disedekahkan kepada pak Sukri kini dibalas Allah dengan berkali lipat.

Allah SWT terkadang membalas dengan kontan dengan tambahan dari arah yang tidak disangka-sangka.

Barangsiapa yang memudahkan orang yang fakir, Allah akan memudahkan dia di dunia dan akhirat

(HR. Ibnu Majah)


Dari buku

"BUSSINESS WISDOM of MUHAMMAD SAW"

40 Kedahsyatan Bisnis ala Nabi SAW



ADA YANG LEBIH HEBAT

 “𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.”  (Hadits Riway...