Rabu, 08 Juni 2022

𝗣𝗢𝗛𝗢𝗡 𝗘𝗠𝗣𝗔𝗧 𝗠𝗨𝗦𝗜𝗠


Empat anak yang ditugaskan ayahnya untuk mengamati sebuah pohon selama empat musim memberikan laporannya

Laporan anak sulung mengatakan pohon itu tak berdaun, sekilas nampak akan mati

Anak kedua membantah,yang dia lihat pohon itu mulai tumbuh tunas muda dan kuncup-kuncup bunga.

Anak ketiga mengatakan pohon itu berdaun lebat, berbuah banyak.

Anak keempat mengatakan pohon itu berdaun coklat dan beberapa ada yang mengering.

"𝑨𝒑𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒂𝒎𝒂𝒕𝒊 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓" kata Ayahnya ,"𝑵𝒂𝒎𝒖𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒍𝒊𝒉𝒂𝒕 𝒊𝒕𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒕𝒊𝒂𝒑-𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒎𝒖𝒔𝒊𝒎. 𝑨𝒏𝒅𝒂𝒊 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒍𝒊𝒉𝒂𝒕 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒎𝒖𝒔𝒊𝒎, 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒕𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒕𝒂𝒑𝒂 𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉𝒏𝒚𝒂 𝒑𝒐𝒉𝒐𝒏 𝒊𝒕𝒖 𝒃𝒆𝒓𝒖𝒃𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒊𝒌𝒖𝒕𝒊 𝒎𝒖𝒔𝒊𝒎 𝒂𝒈𝒂𝒓 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒂𝒉𝒂𝒏"

"𝑫𝒂𝒏 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒏𝒂𝒏𝒕𝒊𝒂𝒔𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒚𝒖𝒌𝒖𝒓 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒔𝒂𝒏𝒈 𝑷𝒆𝒏𝒄𝒊𝒑𝒕𝒂 𝒌𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏𝒖𝒈𝒆𝒓𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒈𝒊𝒕𝒖 𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉"

Keindahan hidup justru terletak saat kita mampu memandang kehidupan secara keseluruhan, tidak hanya satu musim saja. Musim akan terus berlalu dan  berganti selama kita hidup.

Seorang yang dapat menikmati hidup di setiap musimnya, adalah mereka yang berbahagia dengan ungkapan syukur yang terus menerus karena mampu bertahan setiap musim.

Kemampuan kita menjalani hidup bukan terletak dari seberapa besar pengaruh "musim" yang kita jalani, melainkan terletak dari sejauh mana kita merespon terhadap peristiwa atau musim yang menghampiri kita.[]


𝑺𝒂𝒏𝒈 𝑲𝒉𝒂𝒍𝒊𝒌 𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒊𝒓𝒊𝒎𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒅𝒊𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒌𝒊𝒕𝒂, 𝑫𝒊𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒏𝒈𝒌𝒖𝒔𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒔𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒎𝒂𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉. 𝑺𝒆𝒎𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓 𝒉𝒂𝒅𝒊𝒂𝒉 𝒚𝒈 𝑫𝒊𝒂 𝒌𝒊𝒓𝒊𝒎𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒌𝒊𝒕𝒂, 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝒔𝒆𝒎𝒂𝒌𝒊𝒏  𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓 𝒎𝒂𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝑫𝒊𝒂 𝒈𝒖𝒏𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒏𝒈𝒌𝒖𝒔𝒏𝒚𝒂

(Norman Vincent Peale)

𝙾𝚕𝚎𝚑 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚒𝚝𝚞, 𝚖𝚊𝚛𝚒𝚕𝚊𝚑 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚏𝚘𝚔𝚞𝚜𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚊𝚍𝚊 '𝚑𝚊𝚍𝚒𝚊𝚑𝚗𝚢𝚊', 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑𝚗𝚢𝚊. 𝙵𝚘𝚔𝚞𝚜𝚕𝚊𝚑 𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚝𝚞𝚓𝚞𝚊𝚗 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚍𝚒𝚖𝚊𝚜𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚍𝚊𝚝𝚊𝚗𝚐, 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚔𝚎𝚓𝚊𝚍𝚒𝚊𝚗-𝚔𝚎𝚓𝚊𝚍𝚒𝚊𝚗 𝚗𝚎𝚐𝚊𝚝𝚒𝚏 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚎𝚛𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚔𝚒𝚝𝚊.


Disederhanakan dari buku

SETENGAH PECAH SETENGAH UTUH

𝐁𝐀𝐍𝐆𝐊𝐈𝐓


 𝑻𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏𝒖𝒈𝒆𝒓𝒂𝒉𝒊𝒌𝒖 𝒌𝒆𝒕𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂 𝒉𝒂𝒍-𝒉𝒂𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 𝒌𝒖𝒖𝒃𝒂𝒉, 𝒌𝒆𝒃𝒆𝒓𝒂𝒏𝒊𝒂𝒏 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒖𝒃𝒂𝒉 𝒉𝒂𝒍-𝒉𝒂𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 𝒌𝒖𝒖𝒃𝒂𝒉 𝒅𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒃𝒂𝒋𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒆𝒕𝒂𝒉𝒖𝒊 𝒑𝒆𝒓𝒃𝒆𝒅𝒂𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂

(Manmohan Singh)


Sebuah kota di negara bagian Alabama terkenal sebagai penghasil kapas terbesar di Amerika. Menjadi ciri khas sekaligus kebanggaan kota itu adalah perkebunan kapas yang luas menghampar. Tidak heran pula, jika kapas menjadi sumber penghidupan utama bagi sebagian besar penduduk kota tersebut.

Hingga suatu saat, seekor kumbang kapas Meksiko terbawa ke daerah itu. Kumbang yang ganas ini lalu bertelur dan membuat koloni kumbang pemusnah. Dan serbuan kumbang ini akhirnya membuat semua tanaman kapas dikota tersebut musnah. Semua orang berduka, kebanggaan kota yang juga pendapatan mereka telah hilang.

Rupanya, masa-masa sulit yang dialami penduduk karena musnahnya perkebunan kapas mereka telah menjadi momentum untuk berbalik arah. Mereka segera beralih menanam buah dan sayuran. Dan hasilnya luar biasa, petani kota di negara bagian Alabama itu sekarang sukses jadi penghasil buah dan sayur. Dan kota itu menjadi kota terbesar penghasil sayur dan buah terbesar di Amerika. Sebagai peringatan akan kebangkitan mereka dari keterpurukan tadi, penduduk sepakat untuk mendirikan sebuah patung kumbang kapas yang diusung oleh Dewi Pertanian. Dan patung kumbang kapas itu sekarang menjadi lambang kebanggaan kotanya.

𝕵𝖎𝖐𝖆 𝖐𝖎𝖙𝖆 𝖎𝖓𝖌𝖎𝖓 𝖒𝖊𝖑𝖎𝖍𝖆𝖙 𝖕𝖊𝖑𝖆𝖓𝖌𝖎 𝖞𝖆𝖓𝖌 𝖎𝖓𝖉𝖆𝖍, 𝖐𝖎𝖙𝖆 𝖍𝖆𝖗𝖚𝖘 𝖇𝖊𝖗𝖘𝖆𝖇𝖆𝖗 𝖒𝖊𝖓𝖆𝖓𝖙𝖎 𝖗𝖊𝖉𝖆𝖓𝖞𝖆 𝖍𝖚𝖏𝖆𝖓

Dari buku

SETENGAH ISI SETENGAH KOSONG

Selasa, 07 Juni 2022

𝙺𝙰𝙻𝙰𝚄 𝚃𝙸𝙳𝙰𝙺 𝙻𝙰𝙶𝙸 𝚂𝙴𝙿𝙰𝚂𝙰𝙽𝙶

Seorang bapak tua naik bis kota pada suatu hari untuk menuju ke suatu tempat. Pintu bis itu otomatis tertutup begitu penumpang masuk. Ketika dia menginjakkan kakinya di tangga, salah satu sepatunya terlepas dan jatuh ke jalan. Sayangnya, pintu sudah tertutup dan bis kota juga sudah berjalan sementara kondisi tidak memungkinkan bagi bis itu untuk berhenti karena selain harus tepat waktu, juga jalanan lumayan ramai. Kalau dia berhenti akan membuat kemacetan. Bis hanya akan berhenti di halte berikutnya, padahal jaraknya cukup jauh. Bapak tua tadi tidak mungkin mengambil sepatunya dari jarak sejauh itu.

Melihat kenyataan pahit tersebut, bapak tua pelan-pelan melepas sepatu satunya yang masih terpasang di kakinya, lalu melemparkannya ke luar jendela.

Seorang pemuda kemudian melihatnya dan bertanya, 

𝑴𝒆𝒏𝒈𝒂𝒑𝒂 𝒃𝒂𝒑𝒂𝒌 𝒎𝒆𝒍𝒆𝒎𝒑𝒂𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒑𝒂𝒕𝒖 𝒃𝒂𝒑𝒂𝒌 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒂𝒉𝒏𝒚𝒂 𝒋𝒖𝒈𝒂?"

"𝑺𝒖𝒑𝒂𝒚𝒂 𝒔𝒊𝒂𝒑𝒂 𝒑𝒖𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒆𝒎𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒑𝒂𝒕𝒖 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒂𝒅𝒊 𝒋𝒂𝒕𝒖𝒉 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒅𝒖𝒍𝒖, 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂. 𝑲𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊 𝒔𝒂𝒕𝒖 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒑𝒂𝒕𝒖, 𝒔𝒆𝒎𝒆𝒏𝒕𝒂𝒓𝒂 𝒑𝒆𝒏𝒆𝒎𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒋𝒖𝒈𝒂 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒂𝒉, 𝒔𝒆𝒑𝒂𝒕𝒖 𝒊𝒕𝒖 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒈𝒖𝒏𝒂 𝒌𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒅𝒊𝒈𝒖𝒏𝒂𝒌𝒂𝒏. 𝑲𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒍𝒆𝒎𝒑𝒂𝒓 𝒔𝒆𝒑𝒂𝒕𝒖 𝒊𝒕𝒖, 𝒔𝒊𝒂𝒑𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒖 𝒑𝒆𝒏𝒆𝒎𝒖 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒑𝒂𝒕𝒖 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒑𝒆𝒓𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒆𝒎𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒑𝒂𝒕𝒖 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒃𝒖𝒂𝒏𝒈. 𝑱𝒂𝒅𝒊, 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒅𝒊𝒈𝒖𝒏𝒂𝒌𝒂𝒏." Jawab Bapak Tua itu akhirnya.[]

𝐊𝐢𝐭𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐬𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐠𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐦 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐛𝐮𝐭𝐮𝐡𝐤𝐚𝐧. 𝐀𝐝𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐩𝐚 𝐛𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐫𝐮𝐦𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐠𝐮𝐧𝐚𝐤𝐚𝐧, 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐦𝐩𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐬𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐝𝐢𝐛𝐮𝐚𝐧𝐠? 𝐏𝐚𝐝𝐚𝐡𝐚𝐥 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐛𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐢𝐦𝐩𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚.




Dari buku

"Buku Untuk Dibaca"

Senin, 06 Juni 2022

𝙋𝙀𝙍𝙅𝘼𝙇𝘼𝙉𝘼𝙉 𝘼𝘿𝘼𝙇𝘼𝙃 𝙋𝙀𝙍𝙏𝘼𝙉𝘿𝘼 𝙉𝘼𝙄𝙆


Melihat seekor siput kecil yang sedang mencoba naik ke dahan sebuah pohon, seorang pemuda bertanya 

"𝑯𝒂𝒊 𝑺𝒊𝒑𝒖𝒕 𝑲𝒆𝒄𝒊𝒍, 𝒎𝒂𝒖 𝒌𝒆 𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒌𝒂𝒎𝒖?" ucapnya.

Siput kecil menjawab, "𝑨𝒌𝒖 𝒎𝒂𝒖 𝒌𝒆 𝒂𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒐𝒉𝒐𝒏 𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒕𝒊 𝒊𝒏𝒅𝒖𝒌𝒌𝒖 𝒅𝒊 𝒂𝒕𝒂𝒔 𝒔𝒂𝒏𝒂". Dengan membawa rumah siputnya, siput itu naik perlahan ke atas pohon itu menyusul induknya. Anak muda itu mengamati pergerakan siput kecil itu yang kemudian membandingkan dengan siput besar yang sudah berada di atasnya. Perlahan ia kemudian mendekati siput besar dan berkata, "𝑯𝒆𝒊 𝑺𝒊𝒑𝒖𝒕 𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓, 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒍𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒉𝒎𝒖 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒎𝒃𝒂𝒕 𝒊𝒕𝒖 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒈𝒆𝒓𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒔𝒖𝒔𝒖𝒍 𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒂𝒏𝒂𝒌𝒎𝒖 𝒔𝒊 𝒔𝒊𝒑𝒖𝒕 𝒌𝒆𝒄𝒊𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕."

Mendengar ucapan itu, siput besar tetap diam sambil tersenyum dan melanjutkan perjalanannya. Hingga suatu saat, kedua siput itu tiba di atas sebuah pohon. Kemudian, siput besar berkata sambil memanggil anak muda itu, "𝑨𝒏𝒂𝒌 𝑴𝒖𝒅𝒂 ... 𝒃𝒐𝒍𝒆𝒉𝒌𝒂𝒉 𝒂𝒌𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒘𝒂𝒃 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂𝒂𝒏𝒎𝒖 𝒕𝒂𝒅𝒊?"

Anak muda menyahut, "𝑩𝒐𝒍𝒆𝒉."

"𝑨𝒏𝒂𝒌 𝑴𝒖𝒅𝒂, 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒔𝒊𝒑𝒖𝒕 𝒃𝒆𝒓𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒘𝒂 𝒔𝒆𝒓𝒕𝒂 𝒓𝒖𝒎𝒂𝒉𝒏𝒚𝒂. 𝑨𝒑𝒂𝒌𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒎𝒆𝒎𝒑𝒆𝒓𝒉𝒂𝒕𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒓𝒖𝒎𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒂𝒘𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒓𝒖𝒎𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒂𝒏𝒂𝒌𝒌𝒖 𝒃𝒂𝒘𝒂? 𝑨𝒑𝒂𝒌𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒎𝒆𝒎𝒑𝒆𝒓𝒉𝒂𝒕𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒂𝒌𝒖 𝒏𝒂𝒊𝒌𝒊 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒕𝒆𝒓𝒋𝒂𝒍 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒖𝒍𝒂𝒏𝒈 𝒏𝒂𝒊𝒌? 𝑺𝒆𝒅𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒍𝒂𝒍𝒖𝒊 𝒂𝒏𝒂𝒌𝒌𝒖 𝒎𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒅𝒂 𝒅𝒊 𝒅𝒂𝒔𝒂𝒓," siput besar berkata.

Kemudian, anak muda itu terdiam merenungkan apa yang baru saja didengarnya. Siput besar itu melanjutkan, "𝑨𝒏𝒂𝒌 𝑴𝒖𝒅𝒂, 𝒔𝒆𝒎𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒏𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒆𝒅𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒅𝒊𝒍𝒂𝒍𝒖𝒊, 𝒔𝒆𝒎𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓 𝒋𝒖𝒈𝒂 𝒕𝒆𝒏𝒂𝒈𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓𝒌𝒂𝒏. 𝑺𝒆𝒎𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊, 𝒔𝒆𝒎𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓 𝒆𝒎𝒃𝒖𝒔𝒂𝒏 𝒂𝒏𝒈𝒊𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒆𝒓𝒑𝒂𝒌𝒖. 𝑰𝒕𝒖𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒑𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒎𝒆𝒍𝒂𝒎𝒃𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒈𝒆𝒓𝒂𝒌. 𝑺𝒆𝒅𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒏𝒂𝒌𝒌𝒖, 𝒊𝒂 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒖𝒌𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖𝒊 𝒄𝒂𝒊𝒓𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒂𝒌𝒖 𝒍𝒆𝒌𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒊 𝒅𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒊𝒏𝒊, 𝒔𝒆𝒉𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂 𝒊𝒂 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒎𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒏𝒂𝒊𝒌."

"𝑨𝒏𝒂𝒌 𝑴𝒖𝒅𝒂, 𝒃𝒆𝒍𝒂𝒋𝒂𝒓𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒌𝒂𝒎𝒊 ...imbuhnya.

𝐓𝐚𝐩...!

Tiba-tiba tersentaklah anak muda itu dari tidurnya ketika tertimpa seekor siput yang jatuh tepat di kepalanya. Seketika anak muda itu tersadarkan, kalau kebiasaan berandai-andai yang ia lakukan adalah salah. 𝐓𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧, 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐭𝐮𝐦𝐛𝐮𝐡 𝐝𝐞𝐰𝐚𝐬𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐚, 𝐦𝐚𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐡𝐚𝐝𝐚𝐩𝐢 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐮𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐝𝐢𝐤𝐚𝐭𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐛𝐞𝐛𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐥𝐚𝐥𝐮𝐢 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐚𝐦𝐛𝐚𝐡.

𝚂𝚎𝚖𝚊𝚔𝚒𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚝 𝚙𝚎𝚛𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗𝚊𝚗 𝚊𝚍𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚙𝚎𝚛𝚝𝚊𝚗𝚍𝚊 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚜𝚎𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚗𝚊𝚒𝚔. 𝙽𝚊𝚒𝚔 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚛𝚝𝚒 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚝𝚞𝚖𝚋𝚞𝚑. 𝙼𝚊𝚔𝚊, 𝚙𝚊𝚜𝚝𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚝𝚞𝚖𝚋𝚞𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚙𝚛𝚒𝚋𝚊𝚍𝚒 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚌𝚎𝚖𝚎𝚛𝚕𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚕𝚊𝚔𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚕-𝚑𝚊𝚕 𝚋𝚎𝚛𝚐𝚞𝚗𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚎𝚕𝚊𝚔 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚙𝚊𝚜𝚝𝚒 𝚝𝚞𝚊𝚒.[]

"𝕾𝖚𝖐𝖘𝖊𝖘 𝖙𝖎𝖉𝖆𝖐 𝖆𝖐𝖆𝖓 𝖒𝖊𝖓𝖉𝖆𝖙𝖆𝖓𝖌𝖎 𝕬𝖓𝖉𝖆. 𝕬𝖓𝖉𝖆𝖑𝖆𝖍 𝖞𝖆𝖓𝖌 𝖍𝖆𝖗𝖚𝖘 𝖒𝖊𝖓𝖉𝖆𝖙𝖆𝖓𝖌𝖎𝖓𝖞𝖆."

(Marva Collins)


Dari buku

I Believe I Can Fly!

𝙏𝙃𝙀 𝙋𝙊𝙒𝙀𝙍 𝙊𝙁 𝟭° 𝘾𝙀𝙇𝘾𝙄𝙐𝙎


Pada saat mencapai suhu 99° celcius, air hanyalah berupa air panas yang mendidih. Namun ketika perlahan-lahan suhu air merangkak naik, muncullah partikel-partikel yang meletup sebagai sinyal dimulainya perubahan air secara radikal. Dan ketika mencapai suhu 100° celcius, hanya dengan perbedaan suhu 1° celcius saja maka air mendidih berubah menjadi uap air yang panas. Perubahan drastis inilah yang menjadikan air benar-benar berbeda. Uap ini menyimpan letupan tenaga yang begitu besar sehingga mampu menarik gerbong lokomotif, menggerakkan kapal raksasa, dan membangkitkan tenaga listrik.


Bandingkanlah analogi air tersebut dengan diri Anda saat ini. Apakah Anda telah mencapai 100° celcius dalam pekerjaan Anda sehari-hari? Ataukah Anda hanya mampu mencapai 99° celcius bahkan kurang? Sesungguhnya 99° celcius dalam pekerjaan Anda adalah sesuatu yang baik namun terlalu biasa dan banyak orang yang mampu melakukannya. Kebanyakan orang mendorong diri mereka hanya mencapai 99° celcius saja, yakni melakukan hal yang biasa.

Bekerja keras, ramah, datang tepat waktu, menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal itu semua adalah perilaku 99° celcius. Anda harus menambahkan 1° celcius dalam diri Anda sehingga kekuatan dalam diri Anda dapat menjadi ledakan dahsyat bagi kesuksesan Anda.[]


𝐎𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐦𝐛𝐚𝐭 𝐀𝐧𝐝𝐚 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐩𝐞𝐫𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐣𝐮 𝐤𝐞𝐬𝐮𝐤𝐬𝐞𝐬𝐚𝐧, 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐝𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐛𝐞𝐬𝐚𝐫 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐀𝐧𝐝𝐚 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐞𝐧𝐭𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐀𝐧𝐝𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐚𝐩𝐚𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐚𝐢𝐤.

(Darmadi Darmawangsa)


Dari buku"

WARRIOR" 

The Act of Winning The Battle of Success

Kamis, 02 Juni 2022

TORNADO YANG MERUSAK


"𝓛𝓲𝓷𝓭𝓾𝓷𝓰𝓲 𝓭𝓲𝓻𝓲𝓶𝓾 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓴𝓮𝓶𝓪𝓻𝓪𝓱𝓪𝓷,𝓴𝓪𝓻𝓮𝓷𝓪 𝓲𝓪 𝓫𝓮𝓻𝓪𝔀𝓪𝓵 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓴𝓮𝓽𝓲𝓭𝓪𝓴𝔀𝓪𝓻𝓪𝓼𝓪𝓷 𝓭𝓪𝓷 𝓫𝓮𝓻𝓪𝓴𝓱𝓲𝓻 𝓭𝓮𝓷𝓰𝓪𝓷 𝓹𝓮𝓷𝔂𝓮𝓼𝓪𝓵𝓪𝓷"

(Ali bin Abu Thalib)


Selapis tabir tak nampak membatasi udara yang lembab dan hangat diatas permukaan tanah dan udara yang kering dan dingin diatasnya.

Pada sebuah kondisi yang ekstrim misalnya naiknya suhu dipermukaan tanah membuat udara yang lembab naik sampai menembus tirai tadi dan mengambil alih wilayah udara kering dan dingin. Gerakan udara panas ini dipercepat dengan datangnya angin dari berbagai arah sehingga membuat pusaran dan terjadilah tornado yang berpotensi merusak sebuah kota.


Tak jauh berbeda dengan hal tersebut, tabir tak tampak (kesabaran) membatasi udara yang lembab dan hangat (kemarahan) dan udara yang kering dan sejuk(iman).

Tetapi begitu kemarahan menembus kesabaran dan mencemari iman maka yang terjadi adalah merusak orang-orang dilingkungan...


Jadi... pastikan 'udara lembab hangat' kita tidak  memecah 'tabir tak nampak' sehingga mencemari 'udara kering dingin' dan menimbulkan 'tornado' yang memporak-porandakan sebuah 'kota'...


𝙳𝚒 𝚜𝚊𝚊𝚝 𝚖𝚊𝚛𝚊𝚑, 𝚑𝚒𝚝𝚞𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒 𝚜𝚎𝚙𝚞𝚕𝚞𝚑 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚋𝚎𝚛𝚋𝚒𝚌𝚊𝚛𝚊; 𝚋𝚒𝚕𝚊 𝚜𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚖𝚊𝚛𝚊𝚑, 𝚑𝚒𝚝𝚞𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒 𝚜𝚎𝚛𝚊𝚝𝚞𝚜

(Thomas Jefferson)


Dari buku

"Bocah laki-laki dan sepatu botnya"

𝐇𝐈𝐋𝐀𝐍𝐆 𝐒𝐀𝐓𝐔 𝐃𝐀𝐏𝐀𝐓 𝐃𝐔𝐀


Umi, seorang janda dengan dua anak, yang tinggal di Jakarta sudah bertahun-tahun tak pulang ke kampung halamannya di Ciamis. Alasan biaya yang besar utamanya. Maka ia ingin menggunakan mobil untuk mudik dengan alasan lebih praktis.

Dua hari menjelang lebaran dia memberanikan diri menemui pak Herlambang, tetangga beda blok yang hidupnya berkelimpahan tetapi baik hati, supel dan tidak sombong.

"𝑰𝒃𝒖 𝒑𝒂𝒌𝒂𝒊 𝒎𝒐𝒃𝒊𝒍 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒃𝒂𝒓𝒖 𝒔𝒂𝒋𝒂, 𝒔𝒖𝒑𝒂𝒚𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒎𝒐𝒈𝒐𝒌 𝒅𝒂𝒏 𝒍𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓 𝒅𝒊𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏" kata pak Herlambang.Tak habis-habisnya Umi mengucap terimakasih.

Kesampaian juga akhirnya dia dan keluarganya mudik dengan mobil-meski pinjaman.

Usai berlebaran di kampung, kembali Umi ke Jakarta.

Sampai dirumah tentu saja mobil itu kotor, berdebu. Maka anaknya mengusulkan untuk mengembalikan mobil besok saja setelah dicuci dengan bersih dan wangi. "𝑰𝒃𝒖 𝒔𝒊𝒂𝒑𝒊𝒏 𝒔𝒂𝒋𝒂 𝒐𝒍𝒆𝒉-𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊 𝒖𝒄𝒂𝒑𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉" kata sang anak.

Malam nya hujan turun dengan deras diikuti petir. Karena lelah dari perjalanan jauh , sekeluarga tidur dengan lelap. Saat pagi mobil pinjaman yang diparkir didepan rumah hilang.....

"𝑪𝒆𝒍𝒂𝒌𝒂!" keluh Umi. Wajahnya pucat, bingung , takut, malu. Bagaimana harus mengganti mobilnya pak Herlambang.

Umi tak bisa menahan air matanya saat berhadapan dengan pak Herlambang "𝑩𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒈𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒎𝒐𝒃𝒊𝒍 𝒃𝒂𝒑𝒂𝒌 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒊𝒍𝒂𝒏𝒈? 𝑼𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒕𝒂𝒌 𝒄𝒖𝒌𝒖𝒑" Umi tak berani menatap wajah tuan rumah dengan istrinya.

Diluar dugaan, ternyata pak Herlambang tersenyum dan tak ada kemarahan diwajahnya, bahkan istrinya pun bersimpati.

"𝑰𝒃𝒖 𝒑𝒖𝒍𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒋𝒂, 𝒕𝒂𝒌 𝒖𝒔𝒂𝒉 𝒌𝒉𝒂𝒘𝒂𝒕𝒊𝒓.𝑻𝒂𝒌 𝒖𝒔𝒂𝒉 𝒅𝒊𝒈𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒎𝒐𝒃𝒊𝒍 𝒔𝒂𝒚𝒂" katanya.

"𝑲𝒂𝒎𝒊 𝒊𝒌𝒉𝒍𝒂𝒔 𝒃𝒖 𝑼𝒎𝒊" giliran istri pak Herlambang bicara  "𝒎𝒐𝒃𝒊𝒍 𝒌𝒂𝒎𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒊𝒍𝒂𝒏𝒈 𝒊𝒕𝒖 𝒃𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒌𝒆𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒊𝒃𝒖, 𝒂𝒅𝒂 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒂𝒓𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒍𝒊"

"𝑺𝒖𝒅𝒂𝒉𝒍𝒂𝒉", kata pak Herlambang "𝒎𝒐𝒃𝒊𝒍 𝒊𝒕𝒖 𝒌𝒂𝒎𝒊 𝒂𝒔𝒖𝒓𝒂𝒏𝒔𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒋𝒖𝒈𝒂. 𝑩𝒊𝒂𝒓 𝒌𝒂𝒎𝒊 𝒖𝒓𝒖𝒔 𝒌𝒍𝒂𝒊𝒎𝒏𝒚𝒂.𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒖𝒔𝒂𝒉 𝒅𝒊𝒑𝒊𝒌𝒊𝒓 𝒍𝒂𝒈𝒊" sekali lagi pak Herlambang menenangkan Umi.

Setelah beberapa bulan berurusan dengan pihak asuransi, akhirnya pak Herlambang mendapat uang penggantian dan segera pergi ke showroom untuk membeli mobil baru seperti yang hilang. Kebetulan saat itu sedang bulan promosi, sehingga dia mendapat satu nomor undian.

Dan pada saat pengundian bulan berikutnya, nomor undian yang dipegang pak Herlambang keluar sebagai peraih hadiah utama: sebuah mobil baru!!....[]


𝗕𝗲𝘁𝗮𝗽𝗮 𝘀𝗶𝗸𝗮𝗽 𝗶𝗸𝗵𝗹𝗮𝘀 𝘀𝘂𝗻𝗴𝗴𝘂𝗵 𝗺𝗲𝗻𝘆𝗲𝗺𝗯𝘂𝗵𝗸𝗮𝗻; 𝗺𝗲𝗻𝘆𝗲𝗺𝗯𝘂𝗵𝗸𝗮𝗻 𝗵𝗮𝘁𝗶 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗲𝗱𝗮𝗻𝗴 𝘀𝘂𝘀𝗮𝗵。 𝗗𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝗱𝗮𝘁𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮𝗻 𝗯𝗲𝗿𝗸𝗮𝗵 𝗯𝗮𝗴𝗶 𝗺𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗯𝗲𝗻𝗮𝗿-𝗯𝗲𝗻𝗮𝗿 𝗹𝘂𝗿𝘂𝘀 𝗵𝗮𝘁𝗶。


Disederhanakan dari buku

The science & miracle of

ZONA IKHLAS

ADA YANG LEBIH HEBAT

 “𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.”  (Hadits Riway...