Selasa, 05 Juli 2022

𝗟𝗜𝗠𝗔𝗣𝗨𝗟𝗨𝗛 𝗗𝗘𝗧𝗜𝗞 𝗧𝗔𝗞 𝗧𝗘𝗥𝗟𝗨𝗣𝗔𝗞𝗔𝗡


Yasuhiro Yamashita sudah meraih sabuk hitam Judo pada saat SMP, dan menjadi juara Jepang pada usia 19 tahun, saat ia kuliah di Universitas Tokai. Ia pernah menjadi juara Jepang sembilan tahun berturut-turut, juara dunia tiga kali yang kemudian membawanya ke Olimpiade.


Los Angeles, Amerika serikat 1984

Pada perempat final Yasuhiro Yamashita berhadapan dengan Arthur Schnabel dari Jerman. Kemenangannya itu harus ditebus dengan cideranya otot betis. Namun dia tidak mau membuat malu negaranya sehingga memutuskan untuk maju ke semifinal.

Laurent del Colombo sudah menunggu Yamashita di babak tersebut. Dan tigapuluh detik kemudian Yamashita terbanting di matras. Tak lama kemudian ia berhasil mengimbangi sehingga skornya seri. Dan dengan susah payah akhirnya Yamashita memenangkan pertandingan tersebut. Namun ia harus menebusnya dengan sobekan otot betisnya semakin melebar. Kembali dia maju ke babak final.

Mohammed Ali Rashwan dari Mesir sudah menunggunya di babak final. Dengan berjalan sambil menyeret kakinya Yamashita berdiri didepan Ali Rashwan.

Pertarungan kedua Judoka tangguh itu rupanya dalam posisi bergumul diatas matras (ne waza). Pada detik ke limapuluh wasit menghentikan pertandingan setelah Yamashita melakukan kuncian yang membuat Ali Rashwan tak berkutik. Yamashita memenangkan babak final dengan nilai mutlak.


Olimpiade telah usai, namun di Alexandria, Mesir Ali Rashwan masih merasakan peristiwa itu.

Setiap kali melihat rekaman pertandingan final antara dirinya dan Yamashita, matanya berkaca-kaca. Sebuah rasa haru yang memang sudah pada tempatnya sebagaimana ungkapannya, "𝑷𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏𝟏𝟗𝟖𝟒, 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒑𝒊𝒍𝒊𝒉 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒘𝒂𝒌𝒊𝒍𝒊 𝒏𝒆𝒈𝒂𝒓𝒂 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒅𝒊 𝒐𝒍𝒊𝒎𝒑𝒊𝒂𝒅𝒆 𝒅𝒊 𝑳𝒐𝒔 𝑨𝒏𝒈𝒆𝒍𝒆𝒔. 𝑺𝒂𝒚𝒂 𝒕𝒂𝒉𝒖 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒌𝒂𝒕𝒆𝒈𝒐𝒓𝒊 𝒔𝒂𝒚𝒂, 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒅𝒊𝒌𝒂𝒍𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒀𝒂𝒔𝒖𝒉𝒊𝒓𝒐 𝒀𝒂𝒎𝒂𝒔𝒉𝒊𝒕𝒂, 𝒅𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒅𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒊𝒎𝒑𝒊 𝒌𝒆𝒕𝒊𝒌𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒖 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒊 𝒇𝒊𝒏𝒂𝒍 𝒐𝒍𝒊𝒎𝒑𝒊𝒂𝒅𝒆. 𝑺𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒖𝒓𝒖𝒏𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒍𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂. 𝒍𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒊𝒌𝒐𝒏 𝒔𝒆𝒋𝒂𝒕𝒊 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒋𝒖𝒅𝒐𝒌𝒂 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒔𝒂𝒂𝒕 𝒊𝒕𝒖."

Para wartawan bertanya apakah Rashwan tidak tahu bahwa Yamashita sudah cedera parah pada kaki kanannya? Jadi, Rashwan secara taktis bisa memusatkan serangan pada kaki terlemah dan memenangi perlombaan, serta merenggut medali kebanggaan setiap atlet dari seluruh negara, yakni medali emas olimpiade.

Rashwan menjawab,

"𝑺𝒆𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓𝒏𝒚𝒂, 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒎𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒕𝒊 𝒊𝒕𝒖. 𝑺𝒂𝒚𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏 𝒔𝒖𝒂𝒕𝒖 𝒉𝒂𝒓𝒊, 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈-𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒕𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒀𝒂𝒎𝒂𝒔𝒉𝒊𝒕𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒖𝒌𝒂. 𝑺𝒂𝒚𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂 𝒉𝒂𝒍 𝒕𝒆𝒓𝒔𝒆𝒃𝒖𝒕 𝒅𝒆𝒎𝒊 𝒅𝒊𝒓𝒊 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒏𝒅𝒊𝒓𝒊."


Jiwa sportivitas Rashwan menolak untuk menyerang kaki Yamashita yang pasti akan memperburuk koyakan lukanya. Rashwan memilih bertanding dengan cara ne waza, yaitu bergumul di bawah sebab dengan cara tersebut maka kaki Yamashita akan berkurang bebannya. Sebaliknya, cengkeraman, pitingan, dan kuncian tangan akan lebih dimaksimalkan. Namun, pilihan yang diambilnya salah.


Mata Rashwan berkaca-kaca, tetapi bukan karena penyesalan akibat pilihan "salah" yang diambilnya saat final. Sekalipun ia pulang dengan merelakan medali emas kepada Yamashita, Rashwan membawa pulang sebuah medali lain yang dikeluarkan oleh International Fair Committee, yakni medali emas fair play atas jiwa sportivitas Rashwan pada babak final olimpiade. Medali puncak kebanggaan setiap atlet yang mengetahui persis arti dari kejujuran dan keadilan dalam setiap pertandingan.


Ali Rashwan hanya seorang laki-laki sederhana yang dikenal ramah-tamah kepada siapa pun. Akan tetapi, keteladanan yang dimilikinya telah membuat Rashwan menjadi figur yang sangat dihormati, bahkan secara rutin dia diundang ke Jepang sebagai tamu kehormatan oleh Federasi Judo Jepang.[]


Dari buku

"Dari Kuntum Menjadi Bunga" Jilid 2.

Seri Kumpulan Kisah Inspiratif

𝘽𝙀𝙍𝘽𝙀𝙎𝘼𝙍 𝙃𝘼𝙏𝙄 𝙎𝙀𝙋𝙀𝙍𝙏𝙄 𝙆𝙀𝙃𝙄𝘿𝙐𝙋𝘼𝙉 𝙆𝙐𝙆𝘼𝙉𝙂


"𝔗𝔞𝔨 𝔰𝔢𝔬𝔯𝔞𝔫𝔤𝔭𝔲𝔫 𝔪𝔢𝔪𝔟𝔲𝔞𝔱 𝔄𝔫𝔡𝔞 𝔠𝔢𝔪𝔟𝔲𝔯𝔲, 𝔪𝔞𝔯𝔞𝔥, 𝔪𝔢𝔫𝔡𝔢𝔫𝔡𝔞𝔪, 𝔞𝔱𝔞𝔲 𝔯𝔞𝔨𝔲𝔰 -- 𝔨𝔢𝔠𝔲𝔞𝔩𝔦 𝔄𝔫𝔡𝔞𝔦 𝔪𝔢𝔫𝔤𝔦𝔧𝔦𝔫𝔨𝔞𝔫𝔫𝔶𝔞"

(Napoleon Hill)


Satwa bernama latin Nyticebus caucang ini hidup pada ketinggian 1.300 mdpl di Gunung Kinabalu, Sabah Malaysia. Primata mungil dengan berat badan kurang dari 1 kg ini bergerak sangat lamban dari dahan ke dahan dengan menggantung. Hidup sebagai binatang malam (nocturnal), pada siang hari tidur dengan menggulung kepalanya sehingga terletak diantara dua kakinya untuk mengindari musuh


Satu hal penting yang perlu kita pelajari dari kehidupan kukang adalah bagaimana kukang jantan berkompetisi untuk mendapatkan kukang betina. Kalau biasanya seekor binatang harus bertarung hingga berdarah-darah untuk memperebutkan betina seperti badak Sumatra yang harus bertarung hanya untuk bercinta, tetapi tidak untuk kehidupan kukang. 

Mereka berlomba kecepatan untuk berlari sampai ke garis finis. Dan garis finisnya adalah dahan dimana sang betina bergelantung menanti kedatangan sang jantan. Dalam gerakannya yang sangat lamban itu, kukang berpacu dimana makhluk yang disebut silamban ini ukuran yang menentukan bukanlah kecepatan. Melainkan perhitungan naluri serta kecerdikan untuk menemukan dahan dan ranting yang akan menjadi penghubung dari satu pohon ke pohon lain hingga mereka sampai kehadapan sang puteri.


Ketika kukang jantan berhasil meraih ranting tempat sang puteri bersanding maka kukang jantan yang mengikuti pertandingan akan menghentikan perebutannya.


Mereka berbesar hati untuk mempersilakan sang pemenang menikmati kehidupan penuh privasi. Tanpa darah. Tanpa kekerasan. Tanpa hujatan. Tanpa balas dendam.[]



𝘖𝘳𝘢𝘯𝘨-𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘬𝘦𝘣𝘦𝘴𝘢𝘳𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘵𝘪, 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘳𝘶𝘢𝘯𝘨 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘯𝘥𝘢𝘩. 𝘚𝘦𝘣𝘢𝘣 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘣𝘢𝘩𝘸𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘳𝘦𝘯𝘥𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘵𝘪 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘳𝘦𝘯𝘥𝘢𝘩



Dari buku

"Manusia Pembelajar Adalah Manusia Sukses"

Senin, 04 Juli 2022

𝐏𝐄𝐍𝐉𝐔𝐀𝐋 𝐏𝐈𝐒𝐀𝐍𝐆 𝐆𝐎𝐑𝐄𝐍𝐆 𝐌𝐄𝐍𝐂𝐀𝐑𝐈 𝐓𝐔𝐇𝐀𝐍


Warung itu terletak tidak jauh dari kompleks perhotelan yang mewah.

kedatangan saya diwarungnya disambut dengan senyum ramah sambil menyodorkan pisang goreng dan menanyakan minuman yang saya pesan.

Pemilik warung itu bernama Sudiro, tapi akrab dipanggil dengan Wak Diro. Dari obrolan dengannya saya mengetahui ia adalah perantau asal Kudus yang sudah 16 tahun menjual gorengan pisang.


Dalam satu hari ia bisa menghabiskan satu tandan besar dan hasil penjualannya bisa menyekolahkan keempat anaknya hingga menjadi sarjana. Wak Diro rupanya pernah kuliah di fakultas teknik universitas negeri di Yogyakarta, walau ia hanya bisa sampai semester 5. Kenapa tidak bisnis yang lain Wak? Atau menjadi pegawai negeri? Tanya seseorang menyelidik. Belum sempat ia menjawab, ia minta permisi karena datang satu mobil Kijang Inova baru yang mendekat. Ternyata mobil itu dikemudikan oleh istrinya yang mengantarkan sesuatu. Pikiran saya berputar tak tentu, "𝑺𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍 𝒑𝒊𝒔𝒂𝒏𝒈 𝒈𝒐𝒓𝒆𝒏𝒈 𝒎𝒂𝒎𝒑𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒖𝒍𝒊𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕 𝒂𝒏𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂 𝒉𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂 𝒔𝒂𝒓𝒋𝒂𝒏𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒌𝒊𝒏𝒊 𝒅𝒊𝒅𝒆𝒑𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒕𝒂 𝒔𝒂𝒚𝒂, 𝒔𝒊 𝑰𝒔𝒕𝒓𝒊 𝒅𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒐𝒃𝒊𝒍 𝒃𝒂𝒓𝒖 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒎𝒖𝒓𝒂𝒉 𝒉𝒂𝒓𝒈𝒂𝒏𝒚𝒂".

Penasaran, saya mencoba untuk mengamati semua sudut warung kecil itu. Penataan dagangan lumayan menarik, tetapi tidak istimewa. Kualitas produknya berupa gorengan juga terasa sama seperti pisang goreng ditempat lain. Atmosfir warung juga sama seperti warung-warung lain, walau yang ini terlihat lebih bersih dan terjaga. Sarana promosi sangat sederhana, hanya tulisan Pisang Goreng Panas yang ditulis tangan dengan kuas biasa. Daftar harga tercetak di selembar kertas terlaminasi yang ditempel didinding sebelah kiri. Ada dua orang pegawai yang membantu menggoreng, membuat minuman dan melayani pelanggan sekaligus. Tetapi jumlah pembelinya tiada henti seperti air mengalir. Tak lama kemudian istri Wak Diro pergi, kata Wak Diro, istrinya harus mengantar beberapa kertas tisue ke lima cabangnya yang lain. Rahasia bisnisnya yang ajaib itu makin membuat saya penasaran 

"𝑴𝒂𝒔, 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆𝒚𝒂𝒏 𝒂𝒑𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒄𝒂𝒚𝒂 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝑮𝒖𝒔𝒕𝒊 𝑨𝒍𝒍𝒂𝒉?, Wak Diro melontarkan pertanyaan kepada saya. Sebuah pertanyaan yang sulit untuk dijawab, karena saya tidak bisa memperkirakan kemana arah pemikirannya. Lalu tanpa menunggu jawaban saya, Wak Diro menjelaskan bahwa dalam 8 tahun terakhir la tidak lagi mencari uang semata, tapi ia mencari Tuhan. "𝑼𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒌𝒂𝒅𝒂𝒓 𝒃𝒐𝒏𝒖𝒔 𝒂𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒏𝒄𝒂𝒓𝒊𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒂𝒃𝒅𝒊𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒌𝒆 𝑮𝒖𝒔𝒕𝒊 𝑨𝒍𝒍𝒂𝒉". Ia meyakini bahwa hanya Tuhan yang sanggup mengarahkan dirinya kepada kondisi apapun. "𝑴𝒂𝒔, 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒃𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝒑𝒊𝒔𝒂𝒏𝒈 𝒈𝒐𝒓𝒆𝒏𝒈 𝒍𝒉𝒐" aku Wak Diro, "𝑺𝒂𝒚𝒂 𝒊𝒏𝒊 𝒔𝒆𝒅𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒏𝒕𝒖 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈-𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒂𝒈𝒂𝒓 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒊𝒃𝒂𝒅𝒂𝒉 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒊𝒌".

"𝑺𝒂𝒚𝒂 𝒊𝒏𝒊 𝒔𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒏𝒕𝒖 𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒈𝒂𝒏𝒋𝒂𝒍 𝒑𝒆𝒓𝒖𝒕𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒈𝒂𝒓 𝒊𝒃𝒂𝒅𝒂𝒉 𝒔𝒉𝒂𝒍𝒂𝒕 𝑨𝒔𝒉𝒂𝒓 𝒅𝒂𝒏 𝑴𝒂𝒈𝒉𝒓𝒊𝒃-𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒊𝒌, 𝒌𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒋𝒂𝒎 𝒎𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒃𝒊𝒂𝒔𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒉𝒂𝒍𝒂𝒕 𝑰𝒔𝒚𝒂" terang Wak Diro. 

Saya mulai memahami apa maksud kalimat Wak Diro sebelumnya, "𝑼𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒌𝒂𝒅𝒂𝒓 𝒃𝒐𝒏𝒖𝒔 𝒂𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒏𝒄𝒂𝒓𝒊𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒂𝒃𝒅𝒊𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒌𝒆 𝑮𝒖𝒔𝒕𝒊 𝑨𝒍𝒍𝒂𝒉".

Kini saya paham, mengapa ia begitu ramah menyambut tamu-tamunya, kualitas gorengan tetap terjaga baik ukuran maupun takarannya dan ruangan kedai ini tetap terjaga kebersihannya. Jelas bukan karena sekadar mencari uang, tetapi Wak Diro sedang beribadah. Mencari keridhaan Tuhan.

Wak Diro sudah menemukan kunci dasar sukses bisnis. la tidak sekadar menjual jajanan, ia muncul dengan alasan yang lebih mulia. Pisang goreng hanya media mendapatkan ridha Sang Khalik. semua bentuk kerja dan bisnis dikerjakannya dengan menghadirkan batin, tulus dan ikhlas.[]



Dari buku

"Manusia Pembelajar Adalah Manusia Sukses"

Sabtu, 02 Juli 2022

𝙈𝙀𝙉𝙂𝙃𝙀𝙉𝙏𝙄𝙆𝘼𝙉 𝙃𝘼𝙈𝘽𝘼𝙏𝘼𝙉


"𝑲𝒆𝒍𝒆𝒎𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒓𝒂𝒉. 𝑪𝒂𝒓𝒂 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒔𝒖𝒌𝒔𝒆𝒔 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒄𝒐𝒃𝒂 𝒔𝒆𝒌𝒂𝒍𝒊 𝒍𝒂𝒈𝒊. ”

(Thomas A. Edison)


Kathryn Stockett menulis novel "The Help" selama 5 tahun sejak th 2001.

Setelah selesai,dia kemudian menawarkan untuk diterbitkan dan langsung ditolak.Beberapa bulan kemudian Stockett merevisi dan kembali menawarkan.Hasilnya,kembali ditolak.Begitu berulang sampai 15 kali oleh pelbagai penerbit.

Karena penasaran, Stockett memberikan "The Help" kepada beberapa temannya untuk dikomentari.Kebanyakan dari mereka justru menyarankan agar ia menulis novel lain saja.Namun Stockett bersikeras dengan mengatakan bahwa ia akan menulis novel lain kalau "The Help" sudah diterbitkan.

Suatu saat Stockett mengikuti  seminar yg dihadiri seorang penulis yg naskahnya pernah ditolak 14 kali.Mendengar itu Stockett bersemangat dengan naskahnya yg sudah ditolak lebih dari 40 kali.Akhirnya Stockett kembali merevisi draft novel tersebut.Bahkan saat menjelang melahirkan anak pertamanya,dia masih memperbaiki naskahnya.Kalau tidak ditegur oleh perawat barangkali dia akan melahirkan sambil mengedit "The Help".

Dengan berat hati draft itu dititipkan kepada suaminya.

Selang lima hari setelah melahirkan,ia menginap di sebuah hotel dan menulis ulang "The Help". Setelah selesai,ia kembali mengirimkan ke penerbit melalui agen naskah.Dan pada penawaran ke 61,barulah novel itu mendapat respon yg positif.Ketika pada akhirnya diterbitkan, novel tersebut mendapat predikat best seller dan terjual sampai 5 juta kopi.


"𝓗𝓪𝓶𝓫𝓪𝓽𝓪𝓷 𝓽𝓲𝓭𝓪𝓴 𝓫𝓲𝓼𝓪 𝓶𝓮𝓷𝓰𝓱𝓮𝓷𝓽𝓲𝓴𝓪𝓷 𝓐𝓷𝓭𝓪

𝓞𝓻𝓪𝓷𝓰 𝓵𝓪𝓲𝓷 𝓽𝓲𝓭𝓪𝓴 𝓫𝓲𝓼𝓪 𝓶𝓮𝓷𝓰𝓱𝓮𝓷𝓽𝓲𝓴𝓪𝓷 𝓐𝓷𝓭𝓪

𝓗𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓐𝓷𝓭𝓪 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓫𝓲𝓼𝓪 𝓶𝓮𝓷𝓰𝓱𝓮𝓷𝓽𝓲𝓴𝓪𝓷 𝓐𝓷𝓭𝓪"

(Jeffrey Gitomer)


Dari buku

The Tsunami Effect

Rabu, 29 Juni 2022

𝘼𝙂𝙀𝙉 𝙋𝙀𝙍𝙐𝘽𝘼𝙃𝘼𝙉 𝙄𝙆𝘼𝙉 𝙎𝘼𝙇𝙈𝙊𝙉

 



Sebenarnya, ikan salmon adalah ikan air tawar, sebab ia ditetaskan dan dibesarkan di lingkungan sungai. Ikan salmon lalu tumbuh dan berkembang di sekitar area sungai tempat ia menetas. Namun, setelah dewasa ikan salmon akan memulai petualangannya untuk melihat dunia yang lebih luas, yaitu lautan yang tak terbatas. 
Tak mudah untuk mencapai lautan, sebab harus menempuh jarak puluhan kilometer dengan segala risikonya. Dan, yang paling hebat adalah kemampuan beradaptasinya di lingkungan baru, yaitu lautan yang berair asin.

Setelah sekian lama ikan salmon tinggal di dunia barunya yang sangat luas, ia akan kembali lagi ke sungai di mana ia ditetaskan dan tumbuh kembang dulu. Maka dimulailah perjalanan panjang yang membahayakan untuk kembali pulang. Hal yang sama dilakukan oleh ikan salmon betina yang telah dibuahi dan siap bertelur.

Tak mudah bagi ikan salmon betina untuk bisa bertelur dan menghasilkan keturunan yang baru. Dia harus berenang melawan arus, siap diterkam oleh beruang dan berang-berang, harus berlompatan menghindari batu dan jeram. Tak sedikit memang ikan salmon yang akhirnya mati di tengah jalan.

Induk salmon yang berhasil mencapai kampung halaman, akan bertelur, menetaskan ratusan ikan salmon generasi baru yang siap menggantikan pendahulunya yang telah gugur di perjalanan pulang.
Siklus hidup ikan salmon yang unik ini mencerminkan sosok agen perubahan.

Seorang agen perubahan (Agent of Change) harus mempunyai karakter yang unik juga, diantaranya adalah: 

𝚂𝚊𝚗𝚐𝚐𝚞𝚙 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚍𝚊𝚙𝚝𝚊𝚜𝚒 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚐𝚊𝚕𝚊 𝚖𝚊𝚌𝚊𝚖 𝚕𝚒𝚗𝚐𝚔𝚞𝚗𝚐𝚊𝚗.

𝚃𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚙𝚞𝚊𝚜 𝚍𝚒𝚛𝚒 𝚍𝚒 𝚝𝚎𝚖𝚙𝚊𝚝 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚖𝚊, 𝚝𝚎𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒𝚔𝚒 𝚙𝚎𝚗𝚐𝚊𝚕𝚊𝚖𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚊𝚜 𝚍𝚒 𝚜𝚎𝚖𝚞𝚊 𝚝𝚊𝚗𝚝𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 

𝙱𝚎𝚛𝚊𝚗𝚒 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚖𝚋𝚒𝚕 𝚛𝚒𝚜𝚒𝚔𝚘 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚕𝚊𝚠𝚊𝚗 𝚊𝚛𝚞𝚜, 𝚋𝚒𝚕𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚢𝚊𝚔𝚒𝚗𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚜𝚎𝚋𝚞𝚝 𝚖𝚎𝚛𝚞𝚙𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛𝚊𝚗.

𝚁𝚎𝚕𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚔𝚘𝚛𝚋𝚊𝚗 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚖𝚙𝚞𝚑 𝚙𝚎𝚛𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗𝚊𝚗 𝚓𝚊𝚞𝚑 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚊𝚑𝚊𝚢𝚊𝚔𝚊𝚗.

𝙼𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒𝚔𝚒 𝚍𝚊𝚢𝚊 𝚒𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚞𝚊𝚛 𝚋𝚒𝚊𝚜𝚊, 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚜𝚊𝚕𝚖𝚘𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚑𝚊𝚏𝚊𝚕 𝚛𝚞𝚝𝚎 𝚙𝚞𝚕𝚊𝚗𝚐-𝚙𝚎𝚛𝚐𝚒𝚗𝚢𝚊.[]

Dari buku
"Sainspirasi"
Inspirasi Kehidupan Berdasarkan Fenomena Sains

Keterangan foto: Ikan Salmon berenang melawan arus kembali ke tempat asalnya

Minggu, 26 Juni 2022

𝙎𝙀𝙏𝙀𝙏𝙀𝙎 𝙀𝙈𝘽𝙐𝙉


Dikisahkan, setetes embun terjatuh dari daun sebuah pohon yang rindang. Daun itu semakin merunduk tidak kuat menahan butiran embun bening yang dingin di pagi hari.


Butiran embun itu menetes ke atas bebatuan, dan ternyata setiap hari bebatuan itu basah terkena tetesan embun segar dari dedaunan pepohonan yang ada.


Angin yang segar mengalun mengiringi terbangnya embun di udara sebelum terjatuh di batu yang besar. Menetesnya air di bebatuan perlahan menggoreskan garis basah di batu itu. Di sepanjang garis basah itu tumbuhlah lumut.


Seiring waktu yang  berlalu, tampak burung-burung kecil mulai hinggap di bebatuan. Dan ternyata, di balik bebatuan itu tumbuh sarang semut merah yang merupakan makanan yang disukai burung-burung. Setiap hari, jumlah burung yang menghampiri bebatuan itu semakin banyak, dan seakan tidak ada habisnya sumber makanan untuk burung-burung itu.


Bebatuan yang awalnya gersang, kini ditumbuhi oleh rumput-rumput kecil, sehingga mulai tumbuh sebuah habitat baru yang berkembang menjadi komunitas, dan kemudian berkembang menjadi sebuah ekosistem.


Proses rantai makanan terjadi di ekosistem tersebut, dan menjadikan kehidupan semakin bervariasi. Setetes embun pagi dapat menjadi berkat untuk kehidupan banyak makhluk hidup.


Kehidupan manusia bagaikan setetes embun yang membasahi batu. Air mengalir yang berasal dari embun yang menetes di atas sebuah batu menjadi tempat bertumbuhnya lumut, rumput hijau dan kemudian menjadi sebuah ekosistem yang mampu menjadi berkah bagi makhluk hidup yang lain.


Kita adalah embun-embun kehidupan. Kita diciptakan untuk menjadi embun yang memberi kesejukan kepada sesama, bukan menjadi bencana. Jika embun kecil itu saja bisa menciptakan kehidupan dan bermanfaat untuk makhluk hidup lain, mengapa kita tidak? Hidup akan lebih berarti ketika kita bisa bermanfaat bagi sesama kita. 

Jadilah embun-embun kehidupan.[]


"𝚂𝚊𝚊𝚝 𝚔𝚎𝚔𝚊𝚢𝚊𝚊𝚗 𝚑𝚒𝚕𝚊𝚗𝚐, 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚊𝚍𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚎𝚗𝚢𝚊𝚙

𝚂𝚊𝚊𝚝 𝚔𝚎𝚜𝚎𝚑𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚑𝚒𝚕𝚊𝚗𝚐, 𝚊𝚍𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚎𝚗𝚢𝚊𝚙

𝚂𝚊𝚊𝚝 𝚔𝚎𝚙𝚛𝚒𝚋𝚊𝚍𝚒𝚊𝚗 𝚑𝚒𝚕𝚊𝚗𝚐, 𝚕𝚎𝚗𝚢𝚊𝚙 𝚜𝚎𝚐𝚊𝚕𝚊𝚗𝚢𝚊"

(Anonim)


Dari buku

"I Believe I Can Fly"

50 Kisah Inspirasional Yang Membuat Kesuksesan Berlari Menuju Anda

Kamis, 23 Juni 2022

𝗠𝗘𝗟𝗔𝗪𝗔𝗡 𝗞𝗘𝗧𝗘𝗥𝗕𝗔𝗧𝗔𝗦𝗔𝗡



"𝕾𝖊𝖘𝖚𝖆𝖙𝖚 𝖐𝖊𝖐𝖚𝖆𝖙𝖆𝖓 𝖞𝖆𝖓𝖌 𝖑𝖚𝖆𝖗 𝖇𝖎𝖆𝖘𝖆 𝖇𝖊𝖗𝖘𝖊𝖒𝖆𝖞𝖆𝖒 𝖉𝖆𝖑𝖆𝖒 𝖙𝖎𝖆𝖕-𝖙𝖎𝖆𝖕 𝖒𝖆𝖓𝖚𝖘𝖎𝖆 𝖞𝖆𝖓𝖌 𝖇𝖎𝖘𝖆 𝖒𝖊𝖗𝖔𝖐𝖊𝖙𝖐𝖆𝖓 𝖉𝖎𝖗𝖎 𝖍𝖎𝖓𝖌𝖌𝖆 𝖇𝖆𝖙𝖆𝖘𝖆𝖓 𝖙𝖆𝖐 𝖙𝖊𝖗𝖍𝖎𝖓𝖌𝖌𝖆"


 Pada  umur 13 tahun,saat berlatih berselancar bersama teman-temannya, seekor ikan hiu menyerang Bethany Hamilton sehingga lengan kirinya harus diamputasi.

Bukannya kapok, sebulan kemudian Bethany sudah berselancar lagi untuk melatih keseimbangan badannya.

Dengan modal keberanian, pengorbanan, tekad, komitmen, ketangguhan, bakat dan nyali Bethany mendapat penghargaan "𝑻𝒉𝒆 𝒃𝒆𝒔𝒕 𝑪𝒐𝒎𝒆𝒃𝒂𝒄𝒌 𝑨𝒕𝒉𝒍𝒆𝒕𝒆 𝑬𝑺𝑷𝒀 𝒂𝒘𝒂𝒓𝒅" pada Juli 2004 dan Special Award di ajang "𝑻𝒉𝒆 𝟐𝟎𝟎𝟒 𝑻𝒆𝒆𝒏 𝑪𝒉𝒐𝒊𝒄𝒆 𝑨𝒘𝒂𝒓𝒅".

Setahun kemudian ia meraih juara di ajang  "𝑵𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏𝒂𝒍 𝑺𝒄𝒉𝒐𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒄 𝑺𝒖𝒓𝒇𝒊𝒏𝒈 𝑨𝒔𝒔𝒐𝒄𝒊𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏(𝑵𝑺𝑺𝑨)𝑵𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏𝒂𝒍 𝑪𝒉𝒂𝒎𝒑𝒊𝒐𝒏𝒔𝒉𝒊𝒑". Bahkan pada 2008 ia menduduki peringkat kedua dikompetisi penuh ajang profesional Association of Surfing Professional (ASP) World Qualifying Series (WQS).

Bethany menyebut dirinya sebagai "𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒐𝒖𝒍 𝑺𝒖𝒓𝒇𝒆𝒓",  yakni peselancar yang tidak bertujuan mengincar kemenangan, tetapi menikmati olahraga selancar itu sendiri, dan peduli pada segala sesuatu yang terjadi disekitarnya. Bethany rutin berbagi melalui berbagai acara/seminar, juga melalui bukunya, "𝑺𝒐𝒖𝒍 𝑺𝒖𝒓𝒇𝒆𝒓.𝑨 𝑻𝒓𝒖𝒆 𝑺𝒕𝒐𝒓𝒚 𝒐𝒇 𝑭𝒂𝒊𝒕𝒉,  𝑭𝒂𝒎𝒊𝒍𝒚, 𝒂𝒏𝒅 𝑭𝒊𝒈𝒉𝒕𝒊𝒏𝒈 𝒕𝒐 𝒈𝒆𝒕 𝑩𝒂𝒄𝒌 𝒐𝒏 𝒕𝒉𝒆 𝑩𝒐𝒂𝒓𝒅" (2004) dan film dokumenter yang mengisahkan perjuangannya, "𝑯𝒆𝒂𝒓𝒕 𝒐𝒇 𝒂 𝑺𝒐𝒖𝒍 𝑺𝒖𝒓𝒇𝒆𝒓 (2007) dan "𝑺𝒐𝒖𝒍 𝑺𝒖𝒓𝒇𝒆𝒓" (2011)


"𝓑𝓪𝓴𝓪𝓽 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓴𝓲𝓽𝓪 𝓶𝓲𝓵𝓲𝓴𝓲 𝓪𝓭𝓪𝓵𝓪𝓱 𝓱𝓪𝓭𝓲𝓪𝓱 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓣𝓾𝓱𝓪𝓷 𝓾𝓷𝓽𝓾𝓴 𝓴𝓲𝓽𝓪..... 𝓐𝓹𝓪 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓴𝓲𝓽𝓪 𝓱𝓪𝓼𝓲𝓵𝓴𝓪𝓷 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓫𝓪𝓴𝓪𝓽 𝓽𝓮𝓻𝓼𝓮𝓫𝓾𝓽 𝓪𝓭𝓪𝓵𝓪𝓱 𝓱𝓪𝓭𝓲𝓪𝓱 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓣𝓾𝓱𝓪𝓷 𝓾𝓷𝓽𝓾𝓴 𝓴𝓲𝓽𝓪 𝓳𝓾𝓰𝓪"

(Leo Buscaglia)


Dari buku

The Tsunami Effect

ADA YANG LEBIH HEBAT

 “𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.”  (Hadits Riway...