Minggu, 11 September 2022

DUA BATA MIRING


Saya adalah seorang fisikawan teori dan guru SMA sebelum menjadi biksu, tidak terbiasa bekerja kasar. Setelah beberapa tahun, saya menjadi cukup terampil bertukang, bahkan saya menjuluki tim saya "BBC" (Buddhist Building Company). 

Pada tahun 1983 dengan modal yang pas-pasan, kami para biksu membangun sebuah wihara.


Pada saat membangun tembok, saya pastikan setiap batu bata terpasang sempurna, tak peduli berapa lama jadinya. Akhirnya saya menyelesaikan tembok batu bata saya yang pertama dan berdiri dibaliknya untuk mengagumi hasil karya saya. Semua batu bata lain sudah lurus, tetapi terdapat dua batu bata yang tampak miring. Tentu saja dua bata tersebut merusak keindahan seluruh tembok.


Karena semen adukan sudah mengeras, saya bertanya kepada kepala wihara apakah saya boleh membongkar tembok itu dan memperbaiki letak dua bata tersebut. Namun Kepala wihara bilang tak perlu, biarkan saja temboknya seperti itu.


Kira-kira tiga bulan setelah saya membangun tembok itu, saya berjalan dengan seorang pengunjung dan dia melihatnya.


"Sebuah tembok yang indah," ia berkomentar dengan santainya.


"Pak" saya menjawab dengan terkejut, "Tidakkah Anda melihat dua batu bata miring yang merusak keseluruhan tembok itu?"


Apa yang ia ucapan selanjutnya telah mengubah keseluruhan pandangan saya terhadap tembok itu, berkenaan dengan diri saya sendiri dan banyak aspek lainnya dalam kehidupan. Dia berkata, "Ya, saya bisa melihat dua bata jelek itu, namun saya juga bisa melihat 998 batu bata yang bagus."


Saya tertegun. Untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga bulan, saya mampu melihat batu bata-batu bata lainnya selain dua bata jelek itu. Di atas, di bawah, di kiri, dan di kanan dari dua batu bata jelek itu adalah batu bata-batu bata yang bagus, batu bata yang sempurna. Lebih dari itu, jumlah bata yang terpasang sempurna, jauh lebih banyak daripada dua bata jelek itu. Selama ini, mata saya hanya terpusat pada dua kesalahan yang telah saya perbuat; saya terbutakan dari hal-hal lainnya. Itulah sebabnya saya tak tahan melihat tembok itu, atau tak rela membiarkan orang lain melihatnya juga. Itulah sebabnya saya ingin membongkarnya. Sekarang, saya dapat melihat batu bata-batu bata yang bagus, tembok itu jadi tampak tak terlalu buruk lagi. Tembok itu menjadi, seperti yang dikatakan pengunjung itu, "Sebuah tembok yang indah." Tembok itu masih tetap berdiri sampai sekarang, setelah dua puluh tahun, namun saya sudah lupa persisnya di mana dua bata jelek itu berada. Saya benar-benar tak dapat melihat kesalahan itu lagi.


Kita semua memiliki "dua bata jelek", namun bata yang baik di dalam diri kita masing-masing, jauh lebih banyak daripada bata yang jelek. Begitu kita melihatnya, semua akan tampak tak terlalu buruk lagi. Bukan hanya kita bisa berdamai dengan diri sendiri, termasuk dengan kesalahan-kesalahan kita.


Saya telah beberapa kali menceritakan anekdot ini. Pada suatu pertemuan, seorang tukang bangunan mendatangi dan memberi tahu saya tentang rahasia profesinya.


"Kami para tukang bangunan selalu membuat kesalahan," katanya, "tetapi kami bilang ke pelanggan kami bahwa itu adalah "ciri unik" yang tiada duanya di rumah-rumah tetangga. Lalu kami menagih biaya tambahan ribuan dolar!"


Jadi, "ciri unik" di rumah Anda, bisa jadi, awalnya adalah suatu kesalahan. Dengan cara yang sama, apa yang Anda kira sebagai kesalahan pada diri Anda, rekan Anda, atau hidup pada umumnya, dapat menjadi sebuah 'ciri unik' yang memperkaya hidup Anda di dunia ini, tatkala Anda tidak lagi terfokus padanya.[]


(Diceritakan oleh Peter Betts yang kemudian mengubah namanya menjadi Ajahn Brahm dalam buku "Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya")

Kamis, 08 September 2022

𝘾𝙃𝘼𝙍𝙉𝙀𝙔 𝘿𝘼𝙉 𝘽𝙐𝙉𝙂𝘼 𝙋𝙀𝙉𝙅𝘼𝙍𝘼


Seorang warga Perancis bernama Charney telah melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan Napoleon,oleh sebab itu ia dijebloskan ke dalam penjara. Dia merasa telah ditinggalkan oleh teman-temannya dan dilupakan oleh setiap orang di luar penjara. Dalam kesendirian dan keputusasaannya, Charney mengambil sebuah batu dan menggoreskannya pada dinding selnya sebuah kalimat; "𝐓𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠𝐩𝐮𝐧 𝐩𝐞𝐝𝐮𝐥𝐢."

Pada suatu hari sebuah tunas tumbuh pada lantai penjara di tempat bekas sebuah batu yang ia ambil tersebut. Tunas itu menjulur ke arah terang yang masuk melalui jendela kecil selnya. Setiap hari setiap ada kesempatan keluar sel, Charney membawa air untuk menyirami tunas itu. Tunas itu terus bertumbuh dan akhirnya menjadi sebuah tanaman. Beberapa hari kemudian tanaman itu mengeluarkan kuncup bunga yang berwarna indah. Hari berganti hari, akhirnya kuncup bunga itu mekar dengan sangat indahnya. Di tengah-tengah kesendirian Charney menghayati pertumbuhan tunas itu menjadi tanaman yang berbunga indah.


Kemudian Charney menggoreskan kalimat  "𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐝𝐮𝐥𝐢," di atas goresan kalimatnya yang pertama dengan batu yang sama. Tulisan itu bukan sekedar tulisan tanpa makna, tetapi Tuhan benar-benar mempunyai berkat bagi tahanan itu.


Di sel yang lain seorang tahanan yang memiliki perempuan yang diizinkan menjenguk para tahanan. la juga menengok arah Charney ditempatkan. Perempuan ini juga mendengar kasih Charney kepada sebuah tanaman yang tumbuh di selnya. Berita tersebut kemudian disampaikan kepada Ratu Josephine yang terkenal ramah itu. Ratu berkata, "𝑺𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒔𝒖𝒏𝒈𝒈𝒖𝒉-𝒔𝒖𝒏𝒈𝒈𝒖𝒉 𝒎𝒆𝒎𝒆𝒍𝒊𝒉𝒂𝒓𝒂 𝒔𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒃𝒖𝒏𝒈𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒋𝒂𝒉𝒂𝒕."

Sang ratu kemudian membujuk Napoleon untuk membebaskan Charney, dan Charney pun dibebaskan. Charney membawa tanaman bunga itu ke rumahnya dan dengan hati-hati memelihara bunga tersebut. Hal itulah yang mengajarkan kepadanya percaya kepada Tuhan dan kepeduliannya terhadap orang yang lemah.


𝙱𝚊𝚐𝚊𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊𝚙𝚞𝚗 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚕𝚊𝚔𝚞 𝚑𝚞𝚔𝚞𝚖 𝚝𝚊𝚋𝚞𝚛 𝚝𝚞𝚊𝚒. 𝙰𝚙𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚝𝚊𝚋𝚞𝚛, 𝚜𝚞𝚊𝚝𝚞 𝚜𝚊𝚊𝚝 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚞𝚊𝚒𝚗𝚢𝚊. 𝚂𝚎𝚜𝚞𝚊𝚝𝚞 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚕𝚊𝚔𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚒 𝚝𝚎𝚖𝚙𝚊𝚝 𝚝𝚎𝚛𝚜𝚎𝚖𝚋𝚞𝚗𝚢𝚒, 𝚜𝚞𝚊𝚝𝚞 𝚜𝚊𝚊𝚝 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚔𝚎𝚝𝚊𝚑𝚞𝚒 𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚊𝚒𝚗. 𝙺𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚍𝚒𝚕𝚒𝚑𝚊𝚝 𝚊𝚝𝚊𝚞 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚍𝚒𝚕𝚒𝚑𝚊𝚝 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚊𝚒𝚗, 𝚕𝚊𝚔𝚞𝚔𝚊𝚗𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚋𝚞𝚊𝚑 𝚔𝚎𝚋𝚊𝚒𝚔𝚊𝚗, 𝚜𝚎𝚋𝚞𝚊𝚑 𝚗𝚒𝚕𝚊𝚒, 𝚜𝚎𝚜𝚞𝚊𝚝𝚞 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚊𝚒𝚔, 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚌𝚊𝚛𝚊 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚋𝚒𝚓𝚊𝚔, 𝚌𝚊𝚛𝚊 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙 𝚜𝚞𝚔𝚜𝚎𝚜 𝚍𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊.[]


Dari buku

"Inspirasi Sukses 2"

Buku Wajib Bagi Mereka Yang Ingin Sukses


Keterangan foto: "Picciola" lukisan karya Robert Braithwaite Martineau (1853) yang menggambarkan Charney, bunga dan penjara




TIDAL LOCKING DALAM HIDUP



"Hidup itu seperti naik sepeda. Untuk menjaga keseimbanganmu, kamu harus terus bergerak." 

(Albert Einstein)


Selain berputar pada porosnya (rotasi), bulan juga berputar mengelilingi bumi (revolusi)

Namun karena periode rotasi bulan sama dengan periode revolusi terhadap bumi, maka permukaan bulan yang berhadapan dengan bumi selalu sama di belahan bumi manapun. Lama waktu bulan berotasi sama dengan waktu bulan untuk berevolusi mengelilingi bumi yaitu sekitar 27,3 hari.


Adanya fenomena ini merupakan cara bulan untuk mencapai kesetimbangan. Massa bumi yang jauh lebih besar daripada bulan menyebabkan gravitasi bumi menjadi lebih dominan. Oleh karena adanya torsi gaya bumi tersebut, maka gerak rotasi bulan seakan mengalami pengereman, hingga akhirnya menjadi sama dengan periode revolusinya. Keduanya terus-menerus melakukan gerak dinamis namun di saat yang sama keduanya juga saling melakukan pengereman, sehingga tetap saling terjaga jarak antara keduanya.


Fenomena tersebut oleh para ahli disebut dengan istilah "tidal locking" atau penguncian gravitasi. Jadi, akibat adanya tidal locking tersebut, maka terjadilah kesetimbangan gaya antara bumi dengan bulan. Kesetimbangan gaya itulah yang membuat bulan tidak lepas kendali sehingga keluar orbit menghilang di tengah luasnya alam semesta. Atau sebaliknya, tertarik oleh gravitasi bumi lalu meluncur menghasilkan tabrakan dahsyat luar biasa.


Dengan adanya Prinsip tidal locking maka akan terjadi gerak yang terus menerus dan saling menjaga antara bulan dan bumi.

Demikian juga manusia: dia harus rajin aktif bergerak, berusaha, berbuat kebaikan, merealisasikan target yang sudah direncanakan. 

Karya inilah yang kelak akan ditinggalkan sebagai rekam jejak kepada generasi selanjutnya.


Kesetimbangan dicapai bila bumi dan bulan melakukan pengereman. Adanya pengereman inilah yang mengakibatkan gerak dinamis bumi dan bulan menjadi terkendali, tidak bebas lepas dan tidak tak terbatas. Torsi gaya yang bekerja di antara keduanya membuat mereka terus bergerak namun tetap menjaga jarak. Bergerak melintasi alam semesta namun tetap berada di orbitnya.


Ini artinya, dipersilakan kita bebas menjadi apapun sesuai keinginan namun jangan lupa bahwa kebebasan kita dibatasi oleh kebebasan orang lain dan yang lebih tinggi adalah aturan dari Sang Pemberi Hidup.


Dengan mengendalikan semua keinginan yang tidak perlu, mengutamakan yang harus didahulukan, memberi pertolongan bagi yang memerlukan, maka keseimbangan hidup bisa tercapai.[]


"Kebahagiaan bukanlah masalah intensitas tetapi tentang keseimbangan, keteraturan, ritme, dan harmoni."

(Thomas Merton)


Dari buku

"SAINSPIRASI"

Inspirasi Kehidupan Berdasarkan Fenomena Sains

Senin, 05 September 2022

KEYAKINAN YANG BERUBAH

 


"Ukuran kesuksesan Anda tergantung pada ukuran keyakinan Anda"

(David J Schwartz)


Keyboard mesin ketik atau komputer model QWERTY (perhatikan susunan huruf paling kiri atas keyboard Anda) dianggap sebagai model paling efisien dan telah dipakai selama lebih dari 120 tahun, dan tidak ada yang mempermasalahkannya hingga hari ini. 

Awalnya model QWERTY ini sengaja disusun untuk memperlambat kecepatan mengetik pada zaman ketika mesin ketik itu masih berupa mesin yang sangat besar dan bergerak sangat lambat. Jika terlalu cepat dikhawatirkan akan menyebabkan mesin besar dan lambat tersebut macet.


Pada tahun 1882, semua orang mengetik dengan menggunakan metode "cari dan ketik" empat jari. Pada saat itu, ada seorang wanita yang mengajukan model QWERTY sebagai model yang dikatakannya merupakan model pengetikan tercepat dengan menggunakan delapan jari. Setelah itu, ia menyewa seorang tukang ketik profesional yang dimintanya menghafal model ini, dan kemudian menantang beberapa guru mengetik lainnya. Hasilnya, wanita ini memenangkan semua lomba kecepatan mengetik dengan model QWERTY-nya. 

Sejak saat itulah, model ini meluas dan menjadi model standar yang dipakai di seluruh dunia. Tanpa ada yang mempermasalahkannya sama sekali.


Model keyboard QWERTY yang awalnya adalah untuk memperlambat pengetikan akhirnya tumbang karena keyakinan bahwa kemudian menjadi metode yang terbaik.[]


"Jika Anda percaya bahwa Anda mampu melakukan sesuatu atau Anda percaya bahwa Anda tidak mampu, dalam kedua hal itu Anda mungkin benar"

(Henry Ford)


Dari buku

"Fight Like a Tiger Win Like a Champion"

Jumat, 02 September 2022

SENI MEMIMPIN


Kepemimpinan adalah mengkomunikasikan kepada orang lain nilai dan potensi mereka secara amat jelas sehingga mereka bisa melihat hal itu dalam diri mereka

(Stephen R Covey)

Kebijaksanaan Raja itu membuat apa yang diperintahkannya selalu dikerjakan para punggawanya. Namun para bawahannya banyak yang punya sifat mencari perhatian, menjilat dan mencari muka.

Kalau sedang berjalan beriringan, mereka selalu berlomba-lomba 'menyenangkan' hati raja dengan memuji-mujinya: Tuanku adalah Raja yang paling bijaksana; tak ada raja lain yang seperti Baginda. Yang lain tidak mau kalah: Kami bangga dengan kepemimpinan Tuanku, tak ada peperangan yang tidak Tuanku menangkan. Tak mau kalah dengan temannya, punggawa lain berkata: Berkat kepemimpinan Tuanku, negeri ini jadi adil dan makmur.

Makin lama sang Raja makin sebal dan muak dengan segala perlakuan tersebut dan menyusun rencana untuk memberi sebuah pelajaran.

Suatu hari, raja mengajak para punggawanya berjalan-jalan di pantai. Seperti biasa, para abdi itu kembali berlomba-lomba mengeluarkan pujian-pujian.

Raja mulai kehilangan kesabaran dan berkata "Kalian mengatakan aku adalah raja yang paling hebat di muka bumi, benarkah"

"Ya benar, Baginda. Itu jelas yang mulia, semut dan burungpun  tahu. Apa yang Tuanku titahkan pasti terjadi" serentak mereka menjawab.

"Benarkah kalau aku perintahkan membayar pajak mereka akan mematuhinya?"

"Pasti Tuanku" kembali mereka menjawab serentak.

"Benarkah semua apa yang kuperintahkan semua makhluk mengikutinya?"

"Benar Baginda. Segala titah Tuanku pasti dituruti  oleh apapun dan siapapun di muka bumi"

Tanpa disadari, mereka sudah menginjakkan kaki di bibir laut. Lalu raja bertanya "Apakah kalau aku perintahkan agar gelombang laut menari, gelombang laut akan menurut?"

Para punggawa itu tiba-tiba terdiam dan berangsur pucat.

Lalu dengan gaya yang gagah rajapun berseru "Wahai lautan yang luas, samudera yang biru, aku perintahkan kamu untuk untuk bergelora dan membentuk gelombang besar dan buatlah tarian untukku!"

Tetapi air laut ternyata tidak tunduk oleh perintahnya. Berkali-kali ia berseru, namun laut tetap seperti sedia kala. Gelombang laut tetap saja kecil dan lembut menghempas ke pantai.

Raja mengalihkan pandangannya ke para punggawanya. Mereka semua diam membisu karena malu.

"Wahai para abdi dan punggawaku, ternyata aku tidak sehebat seperti yang kalian sanjung selama ini. Lihatlah laut ini, mereka sama sekali tidak tunduk oleh perintahku. Aku ini manusia biasa saja rupanya seperti kalian, seorang anak manusia yang ditakdirkan menjadi raja. Raja maha perkasa seperti yang kalian katakan itu adalah Tuhan seru sekalian alam, sembahan kita semua. Untuk itu, aku perintahkan kalian: agar mulai sekarang jangan mendewa-dewakan aku lagi".[]


Kepemimpinan adalah sebuah seni yang harus dikuasai oleh seorang Pimpinan. Salah satu diantaranya adalah seni mendidik dan menegur dengan cara yang kreatif dan efektif


Dari buku

KAFE ETOS

Selasa, 30 Agustus 2022


 KELEDAI DALAM SUMUR



“Mungkin ada sisi positif dari semua kesengsaraan dan penderitaan.”

(James Patterson)


Mendapati keledai miliknya terperosok ke dalam sumur tua yang dalam, petani berpikir keras bagaimana mengangkat keledainya dari dalam sumur tersebut. Diundangnya para tetangga untuk membantu, tetap tidak ketemu cara untuk melakukannya.


Kepada para tetangga akhirnya petani itu berkata "Aku kasihan mendengar erangan keledaiku. Apalagi sumur tua ini sudah tidak aku pakai. Bagaimana kalau keledaiku yang di dalam sana kita kubur sekalian dengan tanah untuk mengakhiri penderitaannya?"


Para tetangga menyetujui usulan pemilik keledai dan mulai membantu menimbun sumur dengan tanah. Ketika sekop demi sekop tanah mulai menimpa punggung si keledai, si keledai semakin mengerang. Akan tetapi kemudian dia mendadak diam dan berpikir. Dalam hatinya dia berkata, "Tuanku sangat menyayangiku, pasti dia sedang menolong aku dengan tanah ini!"


Lantas bersamaan dengan semakin banyaknya tanah yang dilempar ke dalam sumur, kaki keledai mulai menginjak ke tanah yang baru dilempar tersebut. Dia langsung berpikir, "Oh begini cara tuanku menyelamatkanku. Dia melempar tanah banyak-banyak ke dalam sumur supaya aku bisa berpijak dan makin banyak tanah dilempar akan sampailah aku ke permukaan."


Maka itulah yang dilakukan si keledai di dalam sumur, setiap tanah yang dilempar kedalam sumur menjadi pijakannya untuk semakin dekat ke permukaan. Sebagian tanah memang mengenai tubuhnya tetapi bisa dikibaskannya dan menjadi pijakannya pula.


Karena sudah beberapa saat tidak mendengar erangan si keledai lagi, si petani meminta tetangganya untuk berhenti, "Cukup..! Nampaknya keledaiku sudah mati." Lantas serentak mereka melongok ke dalam sumur. Bukan main terkejutnya petani dan para tetangga karena didapatinya keledainya sudah sangat dekat dengan permukaan.


Para petani dan tetangga pun sadar bahwa tanah-tanah yang mereka lempar ke dalam sumur untuk mengubur si keledai, ternyata malah berguna sebagai pijakan si keledai tersebut untuk naik ke permukaan sumur. Maka beramai-ramailah si petani dan tetangga untuk meneruskan melempar tanah ke dalam sumur sampai sumur rata dengan tanah dan keledai melompat keluar.


Tiga hal yang sesungguhnya membuat si keledai tadi selamat. Pertama, tidak panik dalam menghadapi permasalahannya. Kedua, prasangka baik terhadap tuannya. Dan ketiga, mampu melihat sisi positif dari apa yang dialaminya. 

Tidak panik adalah ketika si keledai berhenti mengerang kemudian berpikir, prasangka baik adalah ketika si keledai tidak melihat tanah-tanah yang dilempar petani dan para tetangga ke dalam sumur sebagai upaya mereka untuk menguburnya. Sisi positif adalah ketika dia melihat tanah-tanah tadi sebagai pijakannya untuk naik ke permukaan.


Dalam hidup, masalah demi masalah tentu kita hadapi. Tetapi bukan masalah-masalah tersebut yang menjadi masalah, terkadang justru sikap kitalah yang menjadi masalah. Sejauh kita tidak panik dalam menghadapi masalah, selalu berprasangka baik pada-Nya, maka insya Allah kita akan ketemu juga sisi positif dari masalah-masalah tersebut. Amin.[]


"Apa yang kita pikirkan, menentukan apa yang akan terjadi pada kita. Jadi jika kita ingin mengubah hidup kita, kita perlu sedikit mengubah pikiran kita."

(Wayne Dyer.)


Dari buku 

"INSPIRING ONE"

Membangun Jiwa Entrepreneur

Kiat Sukses dan Mulia dalam Usaha dan Kehidupan

Senin, 29 Agustus 2022

KETIKA MEMILIH BATU UJI


 

"Kualitas sebuah keputusan seperti elang yang menyerang dengan cepat. Menukik menyerang dan menghancurkan korbannya."

(Sun Tzu)


Batu uji (touchstone) adalah batu hitam yang mengandung silikon dan selama ribuan tahun digunakan oleh orang-orang jaman dahulu untuk menguji kemurnian emas, perak, atau batu mulia yang lain. Batu ini bisa diperoleh di pantai, tetapi jumlahnya tidak banyak. Di antara jutaan batu yang tergeletak di pasir pantai, orang harus mencarinya dengan teliti untuk bisa menemukan satu atau dua batu yang benar-benar batu uji.


Berbeda dengan batu pada umumnya, Batu uji mampu menyimpan panas. Jadi kalau dipegang dia akan terasa lebih hangat dari jutaan batu lainnya. Bedanya sangat tipis sehingga hanya tangan-tangan yang terlatih yang tahu mana batu biasa dan mana yang batu uji.


Orang mencari batu uji dengan cara berjalan di pantai sore hari dan mengambil batu satu per satu. Dirasakannya batu tersebut di tangannya, bila tidak terasa hangat langsung dibuang batu tersebut ke laut. Tidak dikembalikan lagi ke pantai karena bila demikian batu biasa yang sama akan bisa terambil lagi oleh dia atau oleh pencari batu uji yang lain.

Dengan peluang menemukan batu uji ini yang kecil sekali, para pencari batu uji yang tidak berpengalaman akan sering tidak sabar. Diambilnya batu di pantai, dirasakan sebentar langsung dia buang ke laut. Demikian seterusnya semakin lama semakin cepat. Gerakannya yang terlalu cepat ini membuat dia tidak sepenuhnya bisa merasakan perbedaan suhu antara batu biasa dengan batu uji.

Bisa jadi karena terburu-buru, dia telah membuang batu uji yang sebenarnya sudah ditangan.


Menentukan pilihan yang sesuai, apakah itu usaha, pekerjaan, pasangan hidup adalah mirip dengan proses pencarian batu uji ini. Di antara banyak peluang yang ada di depan mata kita, tidak semuanya sesuai untuk kita. Kita harus mencarinya dengan teliti, tidak buru-buru tetapi juga tidak berlama-lama.


Bila kita terburu-buru maka dua kemungkinannya. Kita salah mengambil 'batu biasa' yang kita kira 'batu uji'. Atau sebaliknya, kita sebenarnya sudah bersentuhan dengan 'batu uji' tetapi terlalu cepat 'membuangnya ke laut'.


Bila kita menunggu terlalu lama pun ada dua kemungkinannya. 'Batu uji' yang sebenarnya untuk kita, telah diambil lebih dulu oleh orang lain. Atau kita sangat terlambat menemukan 'batu uji' tersebut sehingga peluang terbaiknya telah berlalu bersaaman dengan waktu.


Sebuah teknik kuno sederhana untuk menemukan batu uji adalah melakukannya dengan cara buka-tutup mata. Dengan mata terbuka dicarilah batu yang kira-kira seperti batu uji, kemudian segera menutup matanya bila batu sudah di tangan. Saat memejamkan matanya, indra perasa bisa bekerja lebih fokus, sehingga perbedaan suhu yang sangat kecil pun dapat dirasakan.


Demikian pula halnya ketika kita memilih peluang yang akan kita ambil, kita juga harus fokus menggunakan mata hati kita untuk bisa benar-benar merasakan mana peluang yang terbaik untuk kita.


keterampilan membuka mata hati untuk mendeteksi peluang ini akan melengkapi keterampilan lainnya sehingga kita tidak membuang ke laut 'batu uji yang sudah ada di tangan kita'.[]



"Sesuatu mungkin datang kepada mereka yang menunggu. Hanya saja sesuatu itu pergi terhadap mereka yang terburu-buru"

(Abraham Lincoln)


Dari buku:

"INSPIRING ONE"

Membangun Jiwa Entrepreneur

Kiat Sukses dan Mulia dalam Usaha dan Kehidupan

ADA YANG LEBIH HEBAT

 “𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.”  (Hadits Riway...