KELEDAI DALAM SUMUR
“Mungkin ada sisi positif dari semua kesengsaraan dan penderitaan.”
(James Patterson)
Mendapati keledai miliknya terperosok ke dalam sumur tua yang dalam, petani berpikir keras bagaimana mengangkat keledainya dari dalam sumur tersebut. Diundangnya para tetangga untuk membantu, tetap tidak ketemu cara untuk melakukannya.
Kepada para tetangga akhirnya petani itu berkata "Aku kasihan mendengar erangan keledaiku. Apalagi sumur tua ini sudah tidak aku pakai. Bagaimana kalau keledaiku yang di dalam sana kita kubur sekalian dengan tanah untuk mengakhiri penderitaannya?"
Para tetangga menyetujui usulan pemilik keledai dan mulai membantu menimbun sumur dengan tanah. Ketika sekop demi sekop tanah mulai menimpa punggung si keledai, si keledai semakin mengerang. Akan tetapi kemudian dia mendadak diam dan berpikir. Dalam hatinya dia berkata, "Tuanku sangat menyayangiku, pasti dia sedang menolong aku dengan tanah ini!"
Lantas bersamaan dengan semakin banyaknya tanah yang dilempar ke dalam sumur, kaki keledai mulai menginjak ke tanah yang baru dilempar tersebut. Dia langsung berpikir, "Oh begini cara tuanku menyelamatkanku. Dia melempar tanah banyak-banyak ke dalam sumur supaya aku bisa berpijak dan makin banyak tanah dilempar akan sampailah aku ke permukaan."
Maka itulah yang dilakukan si keledai di dalam sumur, setiap tanah yang dilempar kedalam sumur menjadi pijakannya untuk semakin dekat ke permukaan. Sebagian tanah memang mengenai tubuhnya tetapi bisa dikibaskannya dan menjadi pijakannya pula.
Karena sudah beberapa saat tidak mendengar erangan si keledai lagi, si petani meminta tetangganya untuk berhenti, "Cukup..! Nampaknya keledaiku sudah mati." Lantas serentak mereka melongok ke dalam sumur. Bukan main terkejutnya petani dan para tetangga karena didapatinya keledainya sudah sangat dekat dengan permukaan.
Para petani dan tetangga pun sadar bahwa tanah-tanah yang mereka lempar ke dalam sumur untuk mengubur si keledai, ternyata malah berguna sebagai pijakan si keledai tersebut untuk naik ke permukaan sumur. Maka beramai-ramailah si petani dan tetangga untuk meneruskan melempar tanah ke dalam sumur sampai sumur rata dengan tanah dan keledai melompat keluar.
Tiga hal yang sesungguhnya membuat si keledai tadi selamat. Pertama, tidak panik dalam menghadapi permasalahannya. Kedua, prasangka baik terhadap tuannya. Dan ketiga, mampu melihat sisi positif dari apa yang dialaminya.
Tidak panik adalah ketika si keledai berhenti mengerang kemudian berpikir, prasangka baik adalah ketika si keledai tidak melihat tanah-tanah yang dilempar petani dan para tetangga ke dalam sumur sebagai upaya mereka untuk menguburnya. Sisi positif adalah ketika dia melihat tanah-tanah tadi sebagai pijakannya untuk naik ke permukaan.
Dalam hidup, masalah demi masalah tentu kita hadapi. Tetapi bukan masalah-masalah tersebut yang menjadi masalah, terkadang justru sikap kitalah yang menjadi masalah. Sejauh kita tidak panik dalam menghadapi masalah, selalu berprasangka baik pada-Nya, maka insya Allah kita akan ketemu juga sisi positif dari masalah-masalah tersebut. Amin.[]
"Apa yang kita pikirkan, menentukan apa yang akan terjadi pada kita. Jadi jika kita ingin mengubah hidup kita, kita perlu sedikit mengubah pikiran kita."
(Wayne Dyer.)
Dari buku
"INSPIRING ONE"
Membangun Jiwa Entrepreneur
Kiat Sukses dan Mulia dalam Usaha dan Kehidupan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar