"Hidup itu seperti naik sepeda. Untuk menjaga keseimbanganmu, kamu harus terus bergerak."
(Albert Einstein)
Selain berputar pada porosnya (rotasi), bulan juga berputar mengelilingi bumi (revolusi)
Namun karena periode rotasi bulan sama dengan periode revolusi terhadap bumi, maka permukaan bulan yang berhadapan dengan bumi selalu sama di belahan bumi manapun. Lama waktu bulan berotasi sama dengan waktu bulan untuk berevolusi mengelilingi bumi yaitu sekitar 27,3 hari.
Adanya fenomena ini merupakan cara bulan untuk mencapai kesetimbangan. Massa bumi yang jauh lebih besar daripada bulan menyebabkan gravitasi bumi menjadi lebih dominan. Oleh karena adanya torsi gaya bumi tersebut, maka gerak rotasi bulan seakan mengalami pengereman, hingga akhirnya menjadi sama dengan periode revolusinya. Keduanya terus-menerus melakukan gerak dinamis namun di saat yang sama keduanya juga saling melakukan pengereman, sehingga tetap saling terjaga jarak antara keduanya.
Fenomena tersebut oleh para ahli disebut dengan istilah "tidal locking" atau penguncian gravitasi. Jadi, akibat adanya tidal locking tersebut, maka terjadilah kesetimbangan gaya antara bumi dengan bulan. Kesetimbangan gaya itulah yang membuat bulan tidak lepas kendali sehingga keluar orbit menghilang di tengah luasnya alam semesta. Atau sebaliknya, tertarik oleh gravitasi bumi lalu meluncur menghasilkan tabrakan dahsyat luar biasa.
Dengan adanya Prinsip tidal locking maka akan terjadi gerak yang terus menerus dan saling menjaga antara bulan dan bumi.
Demikian juga manusia: dia harus rajin aktif bergerak, berusaha, berbuat kebaikan, merealisasikan target yang sudah direncanakan.
Karya inilah yang kelak akan ditinggalkan sebagai rekam jejak kepada generasi selanjutnya.
Kesetimbangan dicapai bila bumi dan bulan melakukan pengereman. Adanya pengereman inilah yang mengakibatkan gerak dinamis bumi dan bulan menjadi terkendali, tidak bebas lepas dan tidak tak terbatas. Torsi gaya yang bekerja di antara keduanya membuat mereka terus bergerak namun tetap menjaga jarak. Bergerak melintasi alam semesta namun tetap berada di orbitnya.
Ini artinya, dipersilakan kita bebas menjadi apapun sesuai keinginan namun jangan lupa bahwa kebebasan kita dibatasi oleh kebebasan orang lain dan yang lebih tinggi adalah aturan dari Sang Pemberi Hidup.
Dengan mengendalikan semua keinginan yang tidak perlu, mengutamakan yang harus didahulukan, memberi pertolongan bagi yang memerlukan, maka keseimbangan hidup bisa tercapai.[]
"Kebahagiaan bukanlah masalah intensitas tetapi tentang keseimbangan, keteraturan, ritme, dan harmoni."
(Thomas Merton)
Dari buku
"SAINSPIRASI"
Inspirasi Kehidupan Berdasarkan Fenomena Sains
Tidak ada komentar:
Posting Komentar