Selasa, 19 September 2023

KISAH BOCAH PENJUAL PENSIL

"𝐁𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚𝐬𝐢𝐥 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐚𝐩𝐚𝐢 𝐛𝐚𝐭𝐚𝐬 𝐭𝐞𝐫𝐣𝐚𝐮𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐜𝐚𝐩𝐚𝐢 𝐬𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐚𝐝𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐭𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐦𝐚𝐦𝐩𝐮 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐢𝐭𝐮"

Di sebuah stasiun yang terpencil, hidup seorang bocah kurus yang menjual pensil sambil sesekali mengemis.

Suatu ketika, lewat seorang pengusaha didekat bocah itu dan memasukkan satu dollar ke saku bajunya. Pria itu lalu berjalan menuju kereta yang hendak ditumpanginya. Tapi, saat kereta menjelang berangkat, tiba-tiba ia kembali turun dan menghampiri bocah penjual pensil tadi.

Setibanya didepan bocah itu, ia berkata ingin membeli pensilnya beberapa batang, karena lupa membeli pena seperti yang biasa dilakukan. Ketika menyerahkan uang kepada bocah itu, pria itu berkata "Sebenarnya kau juga seorang pengusaha seperti aku, karena kau memiliki barang yang kau jual dengan harga yang pantas". Pria itu kemudian berlalu untuk segera naik kereta.

Beberapa tahun kemudian, disebuah pesta yang meriah, tiba-tiba seorang pria berpakaian rapih dan terlihat mahal menghampiri pengusaha yang dulu membeli pensil dari seorang bocah di stasiun. Pria itu berkata "Anda pasti tidak ingat siapa saya. Sayapun tidak mengetahui nama Anda. Tapi seumur hidup saya tidak pernah melupakan wajah Anda"

Pria pengusaha hanya diam menunggu pria muda itu melanjutkan kata-katanya

"Anda adalah orang yang telah mengembalikan harga diri saya sebagai manusia" ujar pria muda itu. "Dulu saya adalah seorang penjual pensil dan kadang mengemis. Tapi kemudian Anda muncul dalam hidup saya dan mengatakan bahwa sebenarnya saya adalah seorang pengusaha seperti Anda. Dan inilah saya yang sekarang"[]

"𝑱𝒊𝒌𝒂 𝑨𝒏𝒅𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒉𝒂𝒓𝒈𝒂𝒊 𝒅𝒊𝒓𝒊 𝑨𝒏𝒅𝒂 𝒔𝒆𝒏𝒅𝒊𝒓𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒅𝒖𝒍𝒊 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒌𝒆𝒎𝒂𝒎𝒑𝒖𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝑨𝒏𝒅𝒂 𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊, 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝒑𝒆𝒏𝒂𝒏𝒕𝒊𝒂𝒏 𝑨𝒏𝒅𝒂 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒅𝒊𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒐𝒔𝒐𝒌 "𝑺𝒊 𝑷𝒆𝒏𝒈𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂" 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒑𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈, 𝒃𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒅𝒊𝒓"


 Dari buku

JANGAN MENYERAH



KEKUATAN VISUALISASI SUKSES

"𝚂𝚊𝚢𝚊 𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚖𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚑𝚠𝚊 𝚋𝚊𝚗𝚢𝚊𝚔 𝚙𝚎𝚖𝚊𝚒𝚗 𝚙𝚞𝚗𝚌𝚊𝚔 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚐𝚞𝚗𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚝𝚎𝚛𝚊𝚖𝚙𝚒𝚕𝚊𝚗 𝚕𝚊𝚝𝚒𝚑𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚝𝚊𝚕 𝚟𝚒𝚜𝚞𝚊𝚕𝚒𝚜𝚊𝚜𝚒. 𝙼𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚜𝚎𝚌𝚊𝚛𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚝𝚊𝚕 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚕𝚊𝚖𝚒 𝚙𝚎𝚛𝚒𝚜𝚝𝚒𝚠𝚊 𝚙𝚎𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚝𝚎𝚛𝚓𝚊𝚍𝚒."

(Charles A Garfield)


Visualisasi sukses adalah cara yang paling efektif untuk mencapai kenyataan sukses. Visualisasi sukses adalah membayangkan dalam benak dan menggambarkan dalam pikiran tentang apa yang ingin diwujudkan. Inilah yang nantinya akan mengarahkan segala usaha untuk menjadi sebuah kenyataan yang sesungguhnya. Apa yang kita visualisasikan akan memberikan pengaruh yang luar biasa pada diri kita untuk mewujudkannya. Mungkin kita tidak sadar bahwa pada saat kita sedang memvisualisasikan sesuatu, maka sesungguhnya kita sedang membangun sebuah pencitraan tersendiri di dalam otak kita.


Rebecca Owen adalah seorang juara balet olimpiade dari Inggris. Dia mulai berlatih senam sejak berusia tujuh tahun. Dia sangat berambisi memenangkan medali Olimpiade. Tetapi untuk terpilih dalam tim Olimpiade, Rebecca harus mempelajari suatu gerakan baru yang sangat sulit yang disebut "Ginga Salto", yaitu terbang lepas dari bar (palang) atas kemudian melakukan jungkir balik dengan separuh putaran sebelum menangkap bar kembali.


Dengan dibantu sang pelatih, Colin, Rebecca mempelajari gerakan "Ginga Salto". Pelatihnya mengangkat tubuh Rebecca kemudian secara fisik membentuk gerakan "Ginga Salto" sehingga otak mulai mengenal gerakan tersebut. Rebecca mengatakan, pada waktu pertama kali mencoba melakukan gerakan "Ginga Salto"dia harus berkonsentrasi penuh.  Tapi rupanya gerakan itu tidak semudah yang dia bayangkan. Berkali-kali dia melakukannya, tetapi tetap gagal. Lantas, Rebecca mulai menggunakan cara yang berbeda, berupa pendekatan yang lebih radikal, yaitu menggunakan pendekatan visualisasi. Di mana Rebecca tidak lagi melakukan latihan fisik tetapi dia membayangkan secara mental dengan rinciannya dari setiap gerakan "Ginga Salto" secara berulang-ulang, seolah-olah dia telah berhasil menguasai gerakan tersebut.

Ternyata para ilmuwan menemukan, ada wilayah di otak yang menjadi aktif ketika membayangkan gerakan tubuh. Ketika Rebecca mengulang gerakan tersebut berkali-kali dalam pikirannya, bahwa seolah-olah dia telah berhasil melakukan dan menguasai gerakan "Ginga Salto" tersebut, akibatnya terciptalah suatu rangkaian jalan di sel-sel otaknya berupa jaringan saraf gerakan "Ginga Salto".

Ketika Rebecca melakukan gerakan "Ginga Salto" yang sesungguhnya, akhirnya dia berhasil melakukan gerakan tersebut. Semakin sering dia melakukan gerakan tersebut, jaringan sarafnya semakin bertambah tebal, sehingga gerakannya menjadi semakin terotomatisasi karena telah tertanam dalam pikiran bawah sadarnya, sehingga dia tidak perlu lagi bersusah payah memikirkan gerakan tersebut.[]


"𝑽𝒊𝒔𝒖𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒓𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒊𝒓𝒊 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒔𝒆𝒄𝒂𝒓𝒂 𝒂𝒍𝒂𝒎𝒊𝒂𝒉 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒑𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒊𝒎𝒑𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒔𝒆𝒃𝒖𝒕. 𝑲𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒑𝒊𝒌𝒊𝒓𝒌𝒂𝒏 (𝒚𝒐𝒖 𝒂𝒓𝒆 𝒘𝒉𝒂𝒕 𝒚𝒐𝒖 𝒕𝒉𝒊𝒏𝒌)"


Dari buku

"BELAJAR DENGAN HATI NURANI"

Keterangan foto: Rebecca Owen dalam sebuah aksi



ANTARA IQ, EQ, DAN SQ

 

"𝘒𝘪𝘵𝘢 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘢𝘭𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘴𝘱𝘪𝘳𝘪𝘵𝘶𝘢𝘭. 𝘒𝘪𝘵𝘢 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘬𝘩𝘭𝘶𝘬 𝘴𝘱𝘪𝘳𝘪𝘵𝘶𝘢𝘭 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘢𝘭𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢𝘸𝘪."

(Pierre Teilhard de Chardin)


Spiritual Quotient Intelligence (SQ) adalah kecerdasan spiritual atau kecerdasan jiwa yang membantu seseorang untuk mengembangkan dirinya dan mampu menerapkan nilai-nilai positif dalam kehidupan.


"Siapakah manusia paling jempolan? Caesar, Alexander, Tamerlane, atau Cromwell?" tanya Michael H. Hart menjelang penulisan buku "Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah"

Hart juga menuliskan diskusi yang dilakukan Voltaire dengan para cendekiawan yang menyimpulkan bahwa Sir Isaac Newton adalah tokoh yang "Membimbing kita punya pikiran dengan kekuatan kebenaran, bukan membelenggunya dengan kekerasan. Oleh karena itu, sepatutnya kita menaruh hormat dan salam takzim dan berhutang budi tak terperikan."

Namun posisi Sir Isaac Newton sebagai manusia terjempol di jagat raya menurut Voltaire itu memancing pertanyaan-pertanyaan susulan: dari sekian miliar manusia yang pernah lahir, siapa di antara mereka yang memiliki pengaruh terhadap jalannya sejarah?"


Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Hart menyusun seratus anak manusia yang menentukan arah jalannya sejarah. Dalam buku Seratus Tokoh itu, Hart berkata, "Perlu saya tegaskan, mereka itu bukanlah manusia-manusia dalam artian "terbesar", melainkan dalam arti paling berpengaruh dalam sejarah. Misalnya, saya cantumkan Stalin dalam daftar karena pengaruhnya dalam sejarah, tidak peduli dia itu bengis dan jahanam. Di lain pihak, orang suci dan keramat seperti Bunda Carini, tidak!"

Dari puluhan miliar manusia di atas permukaan bumi, tidak lebih dari satu juta yang masuk ke dalam buku biografi. Dari jumlah itu, kurang lebih 20.000 orang yang masuk ke dalam buku kamus biografi. Dari jumlah itu, hanya 0,5 % yang dicantumkan Hart dalam bukunya. Untuk enam tokoh urutan teratas adalah: Nabi Muhammad saw, Isaac Newton, Nabi Isa as, Buddha, Kong Hu Chu, dan St. Paul. Dari enam tokoh itu, ternyata lima orang adalah tokoh agama atau pemimpin spirtual. Ini sebuah bukti, bahwa kunci kesuksesan dan yang menentukan arah peradaban manusia adalah orang-orang yang memiliki kecerdasan spiritual atau SQ yang tinggi.

Jika IQ (Intelligence Quotient) dapat dikatakan sebagai “Apa yang aku pikirkan”, EQ (Emosional Quotient) dikatakan sebagai “Apa yang aku rasakan”, maka SQ dikatakan sebagai “Apa itu Aku” yang memiliki maksud bahwa menyadari eksistensi dari diri mereka sendiri.[]


Sumber

1.Buku "Qur'anic Quotient

2.https://campus.quipper.com/kampuspedia/spiritual-quotient-intelligence-sq

3.https://kampuspsikologi.com/apa-itu-kecerdasan-spiritual/?amp

Selasa, 05 September 2023

TIGA PERTANYAAN

"𝑶𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒓𝒂𝒕𝒂-𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒎𝒆𝒎𝒑𝒆𝒅𝒖𝒍𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒂𝒅𝒂, 𝒔𝒆𝒎𝒆𝒏𝒕𝒂𝒓𝒂 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒊𝒋𝒂𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒈𝒖𝒏𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒊𝒌." 

(Shoppenhauer)


1. Kapan waktu yang paling baik?

2. Siapakah orang yang paling tepat?

3. Hal apakah yang paling tepat dilakukan?

Demikianlah tiga buah pertanyaan yang diperoleh seorang raja agar tidak gagal dalam memerintah.

Untuk itu, Sang Raja akan memberi limpahan hadiah kepada siapa pun di kerajaannya yang dapat mengajarkan kepadanya jawaban ketiga pertanyaan itu. 

Banyak orang terpelajar datang menemui raja, tetapi karena mereka semua menjawab secara berbeda-beda, sehingga dia tidak bisa menentukan mana yang paling tepat.

Raja akhirnya memutuskan untuk mencari jawaban kepada seorang pertapa yang kebijaksanaannya terkenal secara luas.

Kesederhanaan Pertapa itu membuat raja mengganti pakaiannya seperti orang awam, meninggalkan pengawalnya, turun dari kudanya, dan pergi menemui pertapa itu sendirian. Saat bertemu, raja yang menyamar menanyakan tiga pertanyaan itu, tetapi orang tua itu tidak menjawab. Dengan badan yang ringkih pertapa itu menggali beberapa lubang untuk menanam bunga. Melihat itu, raja mengambil alih pekerjaannya. Ketika ia mencoba bertanya lagi, pertapa itu melihat seorang pria berjanggut keluar dari hutan, tangannya memegangi perutnya yang berdarah karena luka.

Pria berjanggut itu lalu mereka bawa masuk ke rumah dan diobati. Keesokan paginya, pria itu meminta raja untuk mengampuni dia, meskipun sang penguasa yakin ia tidak pernah bertemu dengan orang ini sebelumnya.

Orang yang terluka ini berkata:

"Anda tidak mengenal saya, tetapi saya mengenali Anda. Saya adalah musuh Anda yang bersumpah untuk membalas dendam pada Anda, karena Anda menghukum mati saudara saya dan merebut hartanya. Saya tahu Anda pergi sendirian untuk menemui pertapa itu, dan saya memutuskan untuk membunuh Anda saat Anda pulang. Namun hari berlalu dan Anda tidak kembali. Jadi saya keluar dari tempat persembunyian saya untuk mencari Anda. Pengawal Anda yang mengenali saya berusaha melukai saya. Saya melarikan diri dari mereka, tetapi saya pasti mati kehabisan darah jika Anda tidak mengobati luka saya. Saya berharap dapat membunuh Anda, akan tetapi Anda telah menyelamatkan hidup saya. Sekarang, karena saya hidup, dan jika Anda bersedia, saya akan akan melayani Anda sebagai budak yang paling setia, dan saya akan menyuruh anak saya untuk melakukan hal yang sama. Maafkan saya!"

Tidak hanya memaafkan, tetapi Raja juga mengirimkan tabib terbaiknya untuk mengobati lelaki itu, dan berjanji untuk mengembalikan hartanya yang telah disita.

Pada saat itu, raja pergi ke luar dan melihat pertapa menempatkan benih di lubang yang telah digali sebelumnya. Kembali dia mengajukan tiga pertanyaannya sekali lagi dan terkejut ketika orang tua itu menjawab bahwa pertanyaannya sudah terjawab:

"Terjawab bagaimana? Apa maksudmu?" tanya sang raja.

"Apakah Anda tidak tahu," jawab sang pertapa. "Jika Anda tidak kasihan melihat kelemahan saya kemarin, dan pulang, orang itu akan menyerang Anda, dan Anda akan menyesal tidak tinggal bersamaku. Jadi, waktu yang paling penting adalah ketika Anda membantu saya menggali lubang; dan saya adalah orang yang paling penting karena perlu dibantu; dan berbuat baik pada saya adalah hal yang paling penting. Kemudian ketika orang itu berlari meminta tolong, waktu yang paling penting adalah ketika Anda menolongnya, karena jika Anda tidak mengobati luka-lukanya, ia akan mati tanpa berdamai dengan Anda. Jadi, dia adalah orang yang paling penting, dan apa yang Anda lakukan untuknya adalah hal yang paling penting. Karenanya ingatlah: hanya ada satu waktu yang terpenting, yaitu: sekarang! Mengapa, karena sekarang adalah satu-satunya waktu saat kita memiliki kekuatan. Orang yang paling penting adalah orang yang bersama dengan Anda, karena setiap orang tidak tahu apakah ia akan berhubungan dengan orang lain lagi; dan hal yang paling penting adalah berbuat baik kepada orang itu karena untuk tujuan itulah seseorang dikirim ke dalam kehidupan ini!"[]


"𝐊𝐚𝐦𝐮 𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫-𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐭𝐚𝐡𝐮 𝐚𝐩𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐚𝐝𝐚𝐩𝐢 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐤𝐞𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐚𝐧 𝐩𝐫𝐢𝐛𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚. 𝐉𝐚𝐝𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐢𝐤𝐚𝐩𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐢𝐤, 𝐬𝐞𝐬𝐞𝐝𝐞𝐫𝐡𝐚𝐧𝐚 𝐢𝐭𝐮."

(Cerita Pendek Leo Tolstoy)


Dari buku

"I CAN DO IT" Cara Mengubah Kebiasaan Berpikir yang Merusak

PERBUATAN DIMULAI DAN INSPIRASI

 











"𝚈𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚓𝚊𝚗𝚓𝚒 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚎𝚛𝚒𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚒𝚗𝚐𝚔𝚊𝚛𝚒. 𝙿𝚎𝚖𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚔𝚘𝚖𝚒𝚝𝚖𝚎𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊 𝚙𝚎𝚛𝚝𝚊𝚑𝚊𝚗𝚔𝚊𝚗."

(Denis Waitley) 

       

Calon presiden John Mc.Cain punya pengalaman puluhan tahun. Perbuatannya banyak. Dia menunjukkan kekuatan, tahan uji saat ditahan enam tahun sebagai tawanan perang di Vietnam Utara. Dalam kampanyenya, bersama calon wakil presiden Sarah Palin dia katakan sudah banyak berbuat.Lawan Mc.Cain -Barack Obama- dikatakannya lebih banyak bicara daripada berbuat. Diakui Mc.Cain konsep dan oratoria Obama sangat bermutu, tetapi ditanyakan Apakah Anda pilih orang yang berbuat atau orang yang berbicara?

Namun terbukti Obama menang dalam pemilihan presiden itu karena ia mampu menggugah dengan tema yang memberikan harapan dan janji perubahan.

Perbuatan memang menjadi teladan, tetapi penerjemahan teladan menjadi pemberi semangat.

Harapan dan janji perubahan dicapai dengan perbuatan, tetapi perbuatan dimulai dengan harapan. Dan harapan dihidupkan oleh Inspirasi.[]

"𝑴𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒖𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂, 𝒎𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒐𝒍𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂. 𝑱𝒂𝒅𝒊, 𝒃𝒖𝒂𝒕𝒍𝒂𝒉 𝒊𝒕𝒖 𝒕𝒂𝒎𝒑𝒂𝒌 𝒔𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒌𝒆𝒄𝒊𝒍 𝒅𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒑𝒆𝒍𝒆 𝒔𝒆𝒉𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒂𝒅𝒂𝒓𝒊𝒏𝒚𝒂."

(Maxime Lagacé)

Dari buku

SWEET NOTHINGS

MENGAMBIL BAYI DENGAN SEDEKAH

"𝘉𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘥𝘦𝘬𝘢𝘩! 𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘴𝘦𝘥𝘦𝘬𝘢𝘩 𝘪𝘵𝘶 𝘪𝘣𝘢𝘳𝘢𝘵 𝘴𝘶𝘯𝘨𝘢𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘭𝘪𝘳. 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘦𝘳𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘮𝘢𝘯𝘧𝘢𝘢𝘵 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘢𝘪𝘳 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘪𝘩𝘯𝘺𝘢."


Beberapa saat menjelang isterinya melahirkan, Pak Fulan (sebut saja demikian) di PHK dari tempatnya bekerja.

"Ya Allah, terima kasih Engkau telah menakdirkan saya kena PHK, sehingga saya dapat pesangon dua juta rupiah. Mudah-mudahan Engkau mudahkan dan lancarkan proses kelahiran anak kami ya Allah!" demikian doa yang dipanjatkan pak Fulan, ketika mendengar bahwa istrinya akan melahirkan kurang dari seminggu lagi.

Tak lama kemudian, proses persalinan istrinya pun tiba. Pak Fulan membawa istrinya kepada seorang bidan. Setelah didiagnosis dan dilakukan tindakan pertolongan pertama, Ibu Bidan menyimpulkan bahwa istri Pak Fulan harus dirujuk ke sebuah Rumah Sakit di Jakarta, untuk dilakukan SC (bedah Cesar) karena ada gangguan pada si bayi yang dikandungnya.

Di atas bajaj, Pak Fulan berpikir minimal harus menyiapkan uang 6-7 juta. Sementara uang hasil pesangon yang ada di dompetnya tinggal 1,6 juta rupiah. Akan tetapi, demi keselamatan anak dan istrinya, Pak Fulan tetap nekat membawa sang istri ke rumah sakit.

Di rumah sakit, kembali pak Fulan mendapat kejutan.

"Mohon bersabar, hasil pemeriksaan menunjukkan anak Bapak ini akan lahir dengan menderita bocor jantung bawaan, gagal jantung bawaan, dan tumor otak." Kata dokter yang menangani. Rupanya, si anak akan lahir dengan membawa satu paket musibah yang tak terbayangkan sebelumnya. 

"Secara medis, kemungkinan anak Bapak paling-paling hanya bisa bertahan 18 hari" lanjut dokter tadi.

Pak Fulan punya keyakinan bahwa perkiraan medis bisa saja salah dan ada yang lebih mengetahui: Dialah Allah azza wajalla. Maka ia berusaha menerima hal itu dengan kesabaran walau dadanya terasa sesak. 

Ia langsung mendekati sang istri untuk menguatkan dirinya dan meyakinkan sang istri bahwa dengan kuasa-Nya, Allah Swt. telah menakdirkan dirinya hamil, padahal ada banyak wanita yang sangat mengharapkan dirinya bisa hamil. la pun meyakinkan istrinya untuk menjadi manusia yang bersyukur dengan tetap mengusahakan anaknya lahir apa pun kondisinya.

Alhamdulillah, proses persalinan istrinya Pak Fulan berjalan dengan lancar. Sesuai dengan prediksi dokter, sang bayi lahir dengan berat 2 kg. Tiga hari kemudian berat badannya menyusut menjadi 1,6 kg. Dengan penurunan berat badan yang drastis, nampaknya mustahil bayi bertahan hidup 3 minggu lamanya.

Namun Pak Fulan tetap meyakini bahwa kekuasaan Allah Swt. di atas segalanya. Bagi-Nya tidak ada yang tidak mungkin. Karena itu, dalam shalat-shalat malamnya, Pak Fulan senantiasa berdoa, "Ya Allah, Engkau telah menakdirkan istri saya hamil, dan Engkau telah menakdirkan pula anak saya lahir dengan selamat, maka berilah kesembuhan kepadanya."

Dalam tiga hari tersebut, uang Pak Fulan tinggal 1,4 juta rupiah lagi. Merasa uang sejumlah itu tidak akan cukup untuk membayar biaya persalinan dan perawatan rumah sakit, Pak Fulan pun nekat membagikan uangnya itu kepada fakir miskin yang ditemuinya.

Keteguhan, kesabaran, dan keyakinan pasangan suami istri yang saleh ini telah melahirkan keajaiban. Si anak, yang sebelumnya divonis enggak bakal bertahan lebih dari 18 hari, ternyata mampu hidup sampai 20 hari lamanya dan dengan kondisi kesehatan yang terus membaik. 

Hal ini membuat heran dokter yang menanganinya.

"Kalau kondisinya terus membaik seperti ini dalam waktu seminggu si anak sudah bisa dibawa pulang. Paling nanti kalau sudah di rumah bisa rawat jalan saja. Saya melihat anak Bapak ini seorang fighter (pejuang) yang pantang menyerah," kata dokter.

Dua puluh tujuh hari berlalu, 

Akhirnya dokter menyatakan kalau si anak sudah benar-benar sehat. "Alhamdulillah, anak Bapak besok sudah bisa dibawa pulang, sekarang Bapak tinggal mengurus administrasinya. Mudah-mudahan anak Bapak bisa panjang umur," katanya.

Pak Fulan langsung tersentak. Rupanya kesibukan mengurus bayi dan ibunya membuatnya lupa akan biaya Rumah Sakit. 

Uang 27 juta harus ia siapkan agar ia bisa pulang bersama keluarga barunya.

Sebuah angka yang fantastis untuk orang dengan kemampuan finansial seukuran dirinya.

Pak Fulan yaitu lalu mendatangi salah seorang kawan dekatnya di daerah Ciledug buat pinjam uang. Dan jumlah pinjaman yang berhasil didapatkan masih jauh dari jumlah yang dibutuhkan, hanya 2 juta rupiah. Sudah tentu, jumlah itu jauh dari cukup untuk melunasi tagihan rumah sakit yang selangit. Akhirnya, Pak Fulan berjalan kaki dari Ciledug menuju Salemba. Sepanjang jalur yang dilewati, ia membagikan uang yang 2 juta itu kepada orang-orang miskin yang ditemuinya. Sesampainya di rumah sakit sekitar jam 2 sore, uang yang 2 juta itu sudah habis. Pak Fulan pun langsung menuju mushala rumah sakit. la bersujud dan bersimpuh di hadapan Allah. Sambil menangis, ia memohon, "Ya Tuhanku, seandainya sampai Ashar ini kami tidak berhasil mendapatkan uang yang 27 juta itu, kirimkanlah kepada kami orang kaya yang bisa membeli anak kami."

Pada saat itu, ada seorang ibu yang dengan serius memerhatikan Pak Fulan. Lalu, si ibu berjalan mendekat.

"Kenapa Bapak menangis?" tanyanya.

"lya Bu, hari ini anak saya akan keluar dari rumah sakit," jawab Pak Fulan. "Keluar dari rumah sakit kok nangis, harusnya kan bahagia," sambung si Ibu.

"Justru itu, uang untuk menebusnya tidak ada," jawab Pak Fulan.

"Oh, begitu ... ya sudah, berarti Bapak adalah orang yang sedang saya cari. Dari pagi saya bawa uang ini nyari-nyari siapa yang butuh di rumah sakit ini, tapi enggak ketemu-ketemu, eh ternyata buat Bapak," ujar si Ibu sambil memberikan sebuah kantong keresek merah yang tampak berat.

Saat itu Pak Fulan langsung sujud syukur dan menangis terisak-isak karena bahagia. Berulang kali ia mengucapkan terima kasih kepada Allah yang telah mengirimkan seseorang yang mau membantunya. Ketika bangun sujud, ia baru ingat kalau ia belum sempat mengucapkan terima kasih si Ibu. Namun Ibu itu seolah menghilang meski sudah dicari kemana-mana. Pak Fulan pun kembali ke mushola, untung kantong plastik merah itu masih tetap berada di tempatnya.

Setelah itu, ia langsung menuju ruangan administrasi dengan niat melunasi biaya perawatan anak dan istrinya tanpa berani membuka kantong itu.

"Mbak, saya mau ambil anak saya hari ini," kata Pak Fulan.

Petugas administrasi mengatakan bahwa Pak Fulan belum bisa membawa anaknya hari itu karena harus menunggu dokter yang merawatnya.

"Kalau begitu saya mau bayar dulu biaya perawatannya," sambungnya.

"Mbak, saya punya uang segini-gininya, silakan dihitung mudah-mudahan cukup," kata Pak Fulan sambil memberikan kantong merah itu kepada si petugas.

Setelah dibuka, ternyata kantong merah itu isinya benar-benar uang.

Dan setelah dihitung, jumlahnya ternyata pas 27 juta rupiah. 

Allahu Akbar!...[]


"𝐌𝐚𝐧𝐟𝐚𝐚𝐭 𝐩𝐞𝐫𝐭𝐚𝐦𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐝𝐢𝐫𝐚𝐬𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐞𝐝𝐞𝐤𝐚𝐡 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐬𝐢 𝐩𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐝𝐞𝐤𝐚𝐡 𝐢𝐭𝐮 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢, 𝐲𝐚𝐢𝐭𝐮 𝐝𝐢𝐚 𝐦𝐞𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐩𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐬𝐢𝐤𝐚𝐩𝐧𝐲𝐚, 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐝𝐚𝐦𝐚𝐢𝐚𝐧, 𝐬𝐞𝐫𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐬𝐞𝐧𝐲𝐮𝐦𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐰𝐚𝐣𝐚𝐡 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧."


Dari buku

"URUSAN LANCAR DENGAN AL-QUR'AN"



JANGAN LUPA MENGISI

"𝙈𝙚𝙧𝙚𝙠𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙥𝙪𝙣𝙮𝙖 𝙠𝙚𝙗𝙚𝙧𝙖𝙣𝙞𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙖𝙢𝙗𝙞𝙡 𝙧𝙞𝙨𝙞𝙠𝙤 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙘𝙖𝙥𝙖𝙞 𝙖𝙥𝙖 𝙥𝙪𝙣 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙝𝙞𝙙𝙪𝙥𝙣𝙮𝙖。"

(Muhammad Ali)


Seorang pria tersesat di gurun pasir di suatu siang yang terik. Saat hampir mati kehausan, ia tiba di sebuah rumah kosong yang hampir toboh. Di depan rumah tua tanpa jendela itu, terdapat sebuah pompa air.

Segera ia menuju pompa itu dan mulai memompa sekuat tenaga. Tapi, tidak ada air yang keluar.


Lalu ia melihat ada kendi kecil di sebelah pompa itu dengan mulutnya tertutup gabus dan tertempel kertas dengan tulisan, "Sahabat, pompa ini harus dipancing dengan air dulu. Setelah Anda mendapatkan airnya, mohon jangan lupa mengisi kendi ini lagi sebelum Anda pergi." Pria itu mencabut gabusnya dan ternyata kendi itu berisi penuh air.

"Apakah air ini harus dipergunakan untuk memancing pompa? Bagaimana kalau tidak berhasil? Tidak ada air lagi. Bukankah lebih aman saya minum airnya dulu daripada nanti mati kehausan kalau ternyata pompanya tidak berfungsi? Untuk apa menuangkannya ke pompa berkarat hanya karena pesan tertulis di atas kertas kumal yang belum tentu benar?" Begitu pikirnya.


Untung suara hatinya mengatakan bahwa ia harus mencoba mengikuti pesat yang tertulis di kertas itu, sekali pun berisiko. la menuangkan seluruh isi kendi itu kedalam pompa yang karatan itu dan dengan sekuat tenaga memompanya. Dan.... Air pun keluar dengan melimpah, lalu pria itu minum sepuasnya. Setelah istirahat memulihkan tenaga dan sebelum meninggalkan tempat itu, ia mengisi kendi itu sampai penuh, menutupkan kembali gabusnya dan menambah beberapa kata di bawah instruksi pesan itu, "Saya telah melakukannya dan berhasil."[]

"𝐄𝐧𝐠𝐤𝐚𝐮 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐨𝐫𝐛𝐚𝐧𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐝𝐚𝐡𝐮𝐥𝐮 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 𝐤𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢 𝐬𝐞𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐦𝐞𝐥𝐢𝐦𝐩𝐚𝐡"


Dari buku

"Guru, Bawa Aku ke Pintu Terdepan"



ADA YANG LEBIH HEBAT

 “𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.”  (Hadits Riway...