Sabtu, 15 Oktober 2022

TANGAN PEMBALASAN

 "Saat kamu memulai perjalanan balas dendam, mulailah dengan menggali dua kuburan: satu untuk musuhmu, dan satu untuk dirimu sendiri."

(Jodi Picoult)

 

Pada tahun 1994 di Rwanda terjadi kekerasan yang menimbulkan banyak sekali korban dan banyak pula yang mengungsi untuk menyelamatkan diri dari pembunuhan masal.

Sebuah peristiwa kecil terjadi ditengah tragedi itu.


...................

Kepada jurnalis yang meliput kekerasan di Rwanda, François berkata "Lihat dia". 

Seorang laki-laki berperawakan kecil berjalan terbungkuk-bungkuk dengan tas besar di pundaknya. la satu di antara pengungsi yang melewati perbatasan masuk Rwanda.


"Aku yakin sekali ia pembunuh tetanggaku," ujar François sambil memicingkan penglihatannya. 


François kehilangan delapan anggota keluarganya akibat pembantaian milisi Hutu di Gisenyi. la selamat karena pada saat itu berkunjung ke rumah tetangga


"Apa yang akan engkau perbuat jika menemukan pembantai keluargamu?" tanya jurnalis.

François mengingat paras mereka yang membantai keluarganya.


"Sejauh ini aku belum menemukan mereka di antara para pengungsi yang kembali," jawabnya sambil melemparkan pandangannya ke arah kerumunan.


"Apa yang akan engkau perbuat jika engkau menemukan mereka?" desak sang jurnalis


François ambil nafas panjang. Campuran emosi melukis parasnya. la menggali jawaban dari kedalaman hatinya.


"Seluruh keluargaku akan tetap berbaring di kubur jika tanganku melampiaskan pembalasan terhadap pembantai keluargaku. Jawabannya terletak pada keadilan dan Tuhan."[]


Kekerasan membiakkan kekerasan yang lain. Sebaliknya, kasih terhadap mereka yang memusuhi kita melahirkan pengampunan


Dari buku

"JUST FOR YOU"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PUASA DAN DETOKSIFIKASI

"𝘛𝘦𝘳𝘬𝘢𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘣𝘦𝘵𝘢𝘱𝘢 𝘪𝘴𝘵𝘪𝘮𝘦𝘸𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘬...