Kamis, 21 Maret 2024

REFLEKSI DARI BU PRANI

 

"π‘Ίπ’†π’π’“π’‚π’π’ˆ π’ˆπ’–π’“π’– 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 π’Žπ’†π’Žπ’Šπ’π’Šπ’Œπ’Š π’‘π’Šπ’Œπ’Šπ’“π’‚π’ π’šπ’‚π’π’ˆ π’Œπ’“π’†π’‚π’•π’Šπ’‡."

(Dr.APJ Abdul Kalam)


Namanya Bu Prani,

Adalah seorang guru Bimbingan dan Konseling sebuah SMA di pinggiran Yogya. Mungkin karena latar belakang pendidikannya (ada beberapa sekolah yang guru BKnya diampu oleh guru yang tidak sesuai dengan ijazahnya), cara menangani masalah siswanya baik sekali. Anggapan guru BK sebagai hakim yang akan memvonis kesalahan tidak dialami oleh siswa.

"Baik Bu, saya siap menerima hukuman" begitu umumnya siswa yang ketahuan melakukan pelanggaran.

Tidak dengan Bu Prani.

Kata 'hukuman' bagi wanita paruh baya pantang untuk diucapkan, karena identik dengan kesalahan fatal dan harus dikenakan sanksi dihukum.

"Ibu akan berikan kamu refleksi, sayang" begitu kata Bu Prani.

Ketika muridnya melakukan kesalahan, Bu Prani selalu menerapkan pola refleksi (penyebutan kata ganti hukuman). Tujuan refleksi ini adalah memberikan penyadaran kepada murid untuk memahami dampak buruk atau akibat dari kesalahan yang telah dilakukan sehingga berefek jera.

Refleksi yang diterapkan Bu Prani kepada anak didik saat melakukan kesalahan di sekolah penuh pesan moral. Seorang murid mampu menjalaninya dengan penuh kesadaran, bukan paksaan, atau beban hukuman.

Seorang siswa yang kepergok meludah sembarangan, beliau hampiri, kemudian disuruhnya anak mengambil sampel air ludah lalu dibawa ke laboratorium untuk diamati apa yang ada pada sampel tersebut. Tak sampai disitu, siswa disuruh menggambar apa yang dilihat dibawah mikroskop. Dan hasilnya adalah sebuah pola lukisan yang unik penuh warna. Sebuah pelanggaran yang ternyata membuahkan karya seni yang bagus.

Bu Prani adalah guru yang tahu ilmu mendidik, melakukan pendekatan yang disukai siswa dan menjadi teman yang akrab bagi siswa-siswanya.[]


 "π™³πšŠπš•πšŠπš– πš‹πšŽπš•πšŠπš“πšŠπš› πš”πšŠπš–πšž πšŠπš”πšŠπš— πš–πšŽπš—πšπšŠπš“πšŠπš›, πšπšŠπš— πšπšŠπš•πšŠπš– πš–πšŽπš—πšπšŠπš“πšŠπš› πš”πšŠπš–πšž πšŠπš”πšŠπš— πš‹πšŽπš•πšŠπš“πšŠπš›."

(Phil Collins)


Sumber:

1.Film "Budi Pekerti"

2.https://guruinovatif.id/artikel/menjalin-hubungan-pertemanan-dengan-siswa-meningkatkan-efektivitas-pembelajaran?username=radenahmadhilmanhilmawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ADA YANG LEBIH HEBAT

 “π‘Ίπ’†π’ƒπ’‚π’Šπ’Œ-π’ƒπ’‚π’Šπ’Œ π’Žπ’‚π’π’–π’”π’Šπ’‚ 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 π’šπ’‚π’π’ˆ π’‘π’‚π’π’Šπ’π’ˆ π’ƒπ’†π’“π’Žπ’‚π’π’‡π’‚π’‚π’• π’ƒπ’‚π’ˆπ’Š π’π’“π’‚π’π’ˆ π’π’‚π’Šπ’.”  (Hadits Riway...