Selasa, 02 Agustus 2022

MIMPI IPUL

Bocah ini dari  filial SDN 01Labuan Kananga. Sebuah sekolah beratap ijuk berdinding kayu di kaki gunung Tambora 

Bulan-bulan pertama lpul rajin ke rumah keluarga angkat saya untuk les atau pinjam buku. Dia juga menggerakkan teman-temannya untuk ikut belajar tambahan dengan datang lebih awal sehingga mengetahui lebih banyak dibandingkan teman-temannya.

Suatu saat dia bercerita padaku tentang rindu kepada mamanya yang ditahan di rutan dan belum juga pulang, meski masa tahanan sudah lewat. Dia bercerita dengan menulis  dua halaman penuh sampai terasa lega. Dan ucapan terima kasihnya padaku diungkapkan dengan sebuah nangka yang harum,

"lni lbu, katanya lbu suka nangka"

Selama menunggu ibunya keluar dari tahanan, Ipul rajin ke rumah keluarga angkat saya menagih soal tambahan pelajaran atau meminjam buku, dia tak akan pulang kalau tak kuingatkan hari sudah senja dan sebentar lagi adzan Maghrib.

Air mataku merebak sesaat melihat ia diam-diam menggambar aku menggandeng tangannya dan menulis

"lbu Riri baik seperti Mama saya" la bersikeras menjadi pemain bola, tetapi juga melihat dirinya kelak sebagai pemilik hotel dan restoran, pendaki gunung Tambora, dan pengunjung candi Borobudur, sampai menjadi prajurit dari lbu Riri yang menjadi ratu, dalam goresan gambar yang bermakna. Saat lari pagi bersama murid kl.4, dengan cepat ia menggoreskan ranting diatas pasir, berkata dalam gambar

"lni lpul dan lbu Riri yang baik hati karena suka bermain dengan anak-anak", berkali-kali tingkah dan perilakunya menghangatkan hatiku.

Mimpi lpul adalah berkuliah

"Bapak saya bilang saya disuruh kuliah di Mataram ,tapi saya mau di Jakarta. Saya mau belajar seperti bu Riri muda, lalu kita makan ayam goreng yang enak....Dan pergi ke kebun teh. Ibu nanti pake baju bagus yang saya kasih"

Suatu saat, selesai sesi bahasa Inggris yang seru, lpul menggambar gedung tinggi yang dilihatnya dari buku dan kembali menulis

"lbu, saya doakan semoga ibu panjang umur dan bisa mengajar di Amerika seperti cita-cita lbu, nanti ibu bisa makan yang enak dan melihat pemandangan yang indah ....tapi jangan lupakan kami di desa labuan Kenanga ya, Bu....saya mau minta foto lbu dan nomor henpon lbu, jadi nanti kalau lbu pergi lalu saya kangen, saya bisa telepon lbu sambil lihat foto lbu....."

...........................


Disarikan dari buku

CATATAN KECIL PENGAJAR MUDA

Setahun mengajar ,seumur hidup menginspirasi



𝐁𝐄𝐑𝐈𝐒𝐓𝐈𝐑𝐀𝐇𝐀𝐓𝐋𝐀𝐇 𝐃𝐄𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐂𝐄𝐑𝐃𝐀𝐒


Bersama dengan beberapa orang tua, pemuda itu bekerja memotong pohon disuatu hutan. Anak muda itu dengan semangat yang tinggi bekerja keras dengan melewatkan waktu istirahatnya. Dia menyesalkan para orang tua itu yang membuang waktunya dengan istirahat. Tapi dia melihat,meski mereka banyak beristirahat dengan ngobrol  dan minum, hasil tebangan pohon yang mereka peroleh ternyata sama banyak. Kadang-kadang mereka memperoleh hasil tebangan yang lebih banyak dibandingkan hasil perolehannya. Pemuda itu kembali bekerja keras melewatkan waktu istirahatnya pada keesokan harinya dan.... ternyata hasilnya justru lebih buruk. Suatu kali, saat istirahat seorang dari mereka mengajaknya istirahat dan minum. Pemuda itu menolak dan mengatakan tidak mempunyai banyak waktu. "𝑰𝒕𝒖 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒏𝒂𝒈𝒂 𝒔𝒂𝒋𝒂, 𝑨𝒏𝒂𝒌 𝒎𝒖𝒅𝒂 𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒕𝒆𝒓𝒖𝒔 𝒎𝒆𝒏𝒆𝒃𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒂𝒏𝒑𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒔𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒍𝒊 𝒌𝒂𝒎𝒑𝒂𝒌𝒎𝒖" kata orang tua itu sambil tersenyum. Barulah pemuda itu sadar, bahwa pada saat istirahat sambil ngobrol dan minum, mereka sempatkan untuk mengasah kembali kampaknya. Itulah sebabnya mengapa mereka bisa menebang pohon lebih banyak. Orang tua itu melanjutkan "𝑨𝒑𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒃𝒖𝒕𝒖𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒆𝒇𝒊𝒔𝒊𝒆𝒏𝒔𝒊 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒕𝒆𝒓𝒂𝒎𝒑𝒊𝒍𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒎𝒂𝒎𝒑𝒖𝒂𝒏 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒔𝒆𝒄𝒂𝒓𝒂 𝒄𝒆𝒓𝒅𝒂𝒔. 𝑫𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒅𝒆𝒎𝒊𝒌𝒊𝒂𝒏, 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂𝒊 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒆𝒓𝒋𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒍-𝒉𝒂𝒍 𝒍𝒂𝒊𝒏. 𝑨𝒕𝒂𝒖...𝒔𝒆𝒃𝒂𝒍𝒊𝒌𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒕𝒆𝒓𝒖𝒔 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒂𝒕𝒂...𝒂𝒌𝒖 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖".[]


𝐁𝐞𝐫𝐢𝐬𝐭𝐢𝐫𝐚𝐡𝐚𝐭 𝐬𝐞𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐬𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐭 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐞𝐫𝐣𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐀𝐧𝐝𝐚 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐬𝐞𝐠𝐚𝐫, 𝐀𝐧𝐝𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐩𝐢𝐤𝐢𝐫 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐤𝐞𝐫𝐣𝐚 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐬𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐬𝐭𝐢𝐫𝐚𝐡𝐚𝐭. 𝐏𝐢𝐤𝐢𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢 𝐬𝐭𝐫𝐚𝐭𝐞𝐠𝐢 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐩𝐞𝐤𝐞𝐫𝐣𝐚𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐬𝐮𝐝𝐮𝐭 𝐩𝐚𝐧𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐚𝐢𝐧 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐬𝐭𝐢𝐫𝐚𝐡𝐚𝐭.


Dari buku 

"Koin Emas di tepi jalan"

𝙎𝙀𝙇𝙀𝙈𝘽𝘼𝙍 𝙆𝙀𝙍𝙏𝘼𝙎 𝙎𝙊𝘽𝙀𝙆 𝙐𝙉𝙏𝙐𝙆 𝙈𝙐𝙎𝙐𝙃


"𝐃𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐝𝐚𝐩𝐢 𝐦𝐮𝐬𝐮𝐡, 𝐭𝐚𝐤 𝐚𝐝𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐞𝐧𝐚 𝐝𝐚𝐫𝐢𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐬𝐞𝐧𝐣𝐚𝐭𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐬𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠"

(Cut Nyak Dien)


Suatu saat pada upacara pemakaman,

Seorang isteri berdiri memberikan sambutan pada saat pemakaman suaminya. Wanita itu mengambil secarik kertas, potongan kertas tua. la mengatakan bahwa suaminya telah menyimpan potongan kertas itu dan membawanya ke mana-mana sejak suaminya masih berada di bangku sekolah. Dan setiap kali suaminya itu merasa kesal atau marah, ia akan mengambil kertas ini, melihatnya, dan kertas ini membuat seluruh pemikiran negatifnya hilang. la berkata bahwa suaminya menceritakan kepadanya dari mana potongan kertas ini berasal.

la mengatakan, saat suaminya dahulu masuk di SMA khusus putra, ada pertengkaran yang berujung pada perkelahian di dalam kelas. Guru kelas itu kemudian memerintahkan semua orang untuk duduk dan mengambil selembar kertas dari buku catatan mereka. Di bagian tengah kertas itu ditarik garis lurus kebawah sehingga membagi kertas itu menjadi kolom kiri dan kanan. Di bagian paling atas kertas itu mereka harus menulis nama anak yang paling mereka benci di kelas itu, yang benar-benar mengesalkan.  Nama mereka diletakkan paling atas, lalu di kolom sebelah kiri tuliskan mengapa mereka itu demikian mengesalkan. Anak-anak itu jelas menulis dengan sangat lancar dan mudah. Selanjutnya guru memerintahkan menulis semua yang mereka kagumi dan hargai dari orang itu.


"𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒎𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒏, 𝑩𝒖 𝑮𝒖𝒓𝒖!" protes mereka keberatan.

 '𝑻𝒖𝒍𝒊𝒔!" Sekali lagi guru memerintahkan.

Tentu menjadi sulit saat menuliskan hal yang mereka kagumi dalam diri orang yang membuat mereka marah, namun ketika mereka telah mengisi sisi sebelah kanan, guru itu menyuruh mereka melipat kertas itu di bagian tengah, tepat di garis pemisah itu. Lalu robek dengan hati-hati sepanjang garis itu.


"𝑺𝒂𝒚𝒂 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒆𝒍𝒊𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒎𝒃𝒊𝒍 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒘𝒂 𝒕𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒉 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒖𝒎𝒑𝒖𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒈𝒊𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒊𝒓𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒊𝒔𝒊 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒉𝒂𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒏𝒄𝒊 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒎𝒖𝒔𝒖𝒉 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏. 𝑺𝒆𝒅𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒈𝒊𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒏𝒂𝒏, 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒆𝒏𝒂𝒊 𝒔𝒊𝒇𝒂𝒕 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒈𝒖𝒎𝒊 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒎𝒖𝒔𝒖𝒉 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏, 𝒃𝒆𝒓𝒅𝒊𝒓𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒓𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂."

Lalu istri mendiang itu mengatakan, "𝑰𝒏𝒊𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒐𝒕𝒐𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒓𝒕𝒂𝒔 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒖𝒔𝒖𝒉 𝒔𝒖𝒂𝒎𝒊 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂𝒏𝒚𝒂. 𝑲𝒆𝒓𝒕𝒂𝒔 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒏𝒂𝒎𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒊 𝒂𝒕𝒂𝒔 𝒅𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒉𝒂𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒌𝒂𝒈𝒖𝒎𝒊 𝒎𝒖𝒔𝒖𝒉𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒅𝒊𝒓𝒊𝒏𝒚𝒂." Dan dia berkata, "𝑺𝒖𝒏𝒈𝒈𝒖𝒉. 𝑱𝒊𝒌𝒂 𝒎𝒖𝒔𝒖𝒉𝒌𝒖 𝒔𝒂𝒋𝒂 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒌𝒊𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒍-𝒉𝒂𝒍 𝒍𝒖𝒂𝒓 𝒃𝒊𝒂𝒔𝒂 𝒊𝒏𝒊 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒅𝒊𝒓𝒊𝒌𝒖, 𝒎𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒌𝒊𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒍 𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒆𝒏𝒂𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈-𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒖𝒃𝒆𝒏𝒄𝒊. 𝑴𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒍𝒊𝒉𝒂𝒕 𝒔𝒊𝒔𝒊 𝒍𝒂𝒊𝒏 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒈𝒂𝒓𝒊𝒔 𝒕𝒆𝒈𝒂𝒌 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒌𝒆𝒓𝒕𝒂𝒔 𝒊𝒕𝒖 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒅𝒊𝒓𝒊 𝒔𝒂𝒚𝒂."

Pada akhir pidatonya, tiga atau empat orang berdiri-mereka adalah mantan teman sekelas mendiang-dan mereka mengeluarkan potongan kertas yang sama. Mereka juga menyimpannya. Sungguh berarti, mengetahui bahwa musuh Anda bisa melihat sesuatu yang indah pada diri Anda.[]

 "𝘚𝘦𝘯𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘪𝘯𝘨𝘨𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘯𝘥𝘶𝘬𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘶𝘴𝘶𝘩 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘱𝘶𝘳𝘢𝘯."

( Sun Tzu)

Dari buku

"Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2!"

Senin, 01 Agustus 2022

𝐁𝐔𝐋𝐀𝐍 𝐃𝐀𝐍 𝐉𝐀𝐑𝐈

 


"𝐊𝐞𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐛𝐮𝐭𝐮𝐡 𝐩𝐞𝐦𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐚𝐩𝐮𝐧. 𝐈𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢. 𝐆𝐚𝐠𝐚𝐡. 𝐌𝐞𝐬𝐤𝐢 𝐝𝐢𝐭𝐮𝐭𝐮𝐩𝐢, 𝐚𝐝𝐚 𝐬𝐚𝐚𝐭𝐧𝐲𝐚 𝐢𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐤𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢"


Seorang muda yang sedang belajar menghadap Guru Zen Huineng, untuk mohon petunjuk.

"Jujur saja, saya ini sebenarnya tidak bisa membaca dan menulis", kata sang Guru kepada pemuda itu. "Tetapi, jika kamu dapat membacakan kata-kata itu padaku, mungkin aku bisa menjelaskan apa artinya"

Pemuda itu heran, "Guru pasti sedang bergurau. Jika Anda tidak dapat membaca, bagaimana Anda mengerti artinya?".

"Kebenaran tidak ada hubungannya dengan kata-kata" kata Guru Zen itu dengan tenang. "Kebenaran itu seperti bulan, seperti burung-burung di langit dan bunga di padang liar. Kata-kata itu seperti jari. Jari dapat menunjuk dimana bulan, dimana burung dan bunga berada, tapi jari bukanlah bulan, burung dan bunga itu sendiri. Disamping itu, kamu dapat melihat semua hal tersebut tanpa menggunakan jarimu, bukan?" []


"𝐌𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐤𝐚𝐭𝐚-𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐢𝐦𝐛𝐨𝐥 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐧𝐣𝐮𝐤𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐬𝐮𝐥𝐢𝐭 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐮𝐜𝐚𝐩𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢"


Dari buku

KISAH-KISAH KEBIJAKSANAAN CHINA KLASIK

Refleksi bagi Para Pemimpin

𝐏𝐄𝐌𝐈𝐌𝐏𝐈𝐍 𝐁𝐄𝐑𝐇𝐀𝐓𝐈 𝐄𝐌𝐀𝐒

Pernahkah Anda memenangkan sebuah perlombaan namun Anda tidak sempat hadir menerima penghargaan itu? Bagaimana perasaan Anda? Bagaimana perasaan penonton? Bagaimana perasaan panitia? Saya yakin Anda pasti kecewa berat karena Anda ingin sekali mendapatkan penghargaan tersebut. Anda juga bisa menebak sikap penonton dan tim juri, mereka bukan hanya kecewa, mereka juga mungkin memberikan hadiah tersebut kepada juara kedua yang hadir di acara itu. Tapi hal ini sama sekali tidak dirasakan oleh Liu Xiaobo, pemenang hadiah Nobel Perdamaian 2010 dari China. Demikian juga dengan para penonton dan para juri yang memberikan tepuk tangan bergemuruh walaupun Liu Xiaobo hanya diwakilkan oleh sebuah kursi kosong. Juri berketetapan untuk tidak mengganti dengan pemenang lain walau sudah mengetahui bahwa Liu yang masih menjalani hukuman penjara tidak dapat hadir menerima penghargaan tersebut. Liu Xia, istri Liu yang sebenarnya dapat mewakili suaminya untuk menerima penghargaan tersebut, dikenai hukuman tahanan rumah. la tidak diperbolehkan keluar dari apartemennya, dan tidak dapat menggunakan telpon selulernya karena nomornya diblokir. Beth Schwanke, konselor hukum internasional dari Freedom Now yang mewakili Liu Xiaobo mengatakan, sang pemenang menangis ketika tahu bahwa ia menerima Nobel Perdamaian. Liu ingin mendedikasikan award ini kepada semua orang yang terbunuh pada demonstrasi 1989 di Tiananmen Square. Ia adalah orang pertama China yang menerima penghargaan nobel yang ketika menerima masih tinggal di China.

Para pemimpin yang berhati emas sangatlah menyadari bahwa tugas dan tanggung jawab pemimpin jauh lebih besar dari hak yang perlu dituntutnya. Mereka menyadari bahwa sebagai seorang pemimpin, pengorbanan serta contoh yang terbaiklah yang harus terus menerus ditekankan. Alangkah baiknya jika kita semua yang ingin menjadi pemimpin dapat belajar dari contoh sederhana yang tak pernah lekang dimakan zaman. Be a Leader with a Golden Heart! []

"𝐒𝐚𝐲𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐥𝐞𝐰𝐚𝐭𝐢 𝐝𝐮𝐧𝐢𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢, 𝐊𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐢𝐭𝐮, 𝐚𝐩𝐚𝐩𝐮𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐲𝐚 𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐬𝐚𝐲𝐚 𝐭𝐮𝐧𝐣𝐮𝐤𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐩𝐮𝐧, 𝐛𝐢𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 ... 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐬𝐚𝐲𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐥𝐞𝐰𝐚𝐭𝐢 𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐢𝐧𝐢 𝐥𝐚𝐠𝐢"

(Etienne Grillet)


Dari buku

"The Heart of Gold"


Keterangan foto: Ketua Komite Nobel memandang kursi kosong yang terdapat sertifikat penghargaan atas Liu Xiaobo



Minggu, 31 Juli 2022

𝗦𝗘𝗟𝗙 𝗛𝗘𝗔𝗟𝗜𝗡𝗚

"𝑨𝒑𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒓𝒂𝒔𝒂𝒌𝒂𝒏, 𝑴𝒂𝒔?" tanya dr. Paulus.

Aku bercerita tentang penyakit yang kualami sejak tahun 2013 hingga saat ini, mulai dari pertama kali merasakan sakit mag, kejadian kram di perut, ambruk berkali-kali, gejala dan vonis tifus, pengalaman opname dan endoskopi,  hingga tentang radang duodenum dan praktik tata pola makan food combining yang kulakoni.


"𝑲𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒌𝒓𝒂𝒎 𝒑𝒆𝒓𝒖𝒕, 𝒔𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒍𝒂𝒈𝒊, 𝑫𝒐𝒌. 𝑵𝒂𝒎𝒖𝒏, 𝒔𝒆𝒏𝒔𝒂𝒔𝒊 𝒑𝒂𝒏𝒂𝒔 𝒅𝒊 𝒅𝒂𝒅𝒂 𝒎𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒕𝒆𝒓𝒂𝒔𝒂, 𝒔𝒆𝒓𝒕𝒂 𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒑𝒂𝒏𝒊𝒌, 𝒄𝒆𝒎𝒂𝒔, 𝒎𝒖𝒍𝒂𝒔, 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒖𝒂𝒍. 𝑲𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒕 𝒎𝒂𝒌𝒂𝒏,𝒎𝒂𝒈 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒎𝒃𝒖𝒉. 𝑨𝒑𝒂𝒍𝒂𝒈𝒊, 𝒃𝒆𝒃𝒆𝒓𝒂𝒑𝒂 𝒃𝒖𝒍𝒂𝒏, 𝒑𝒐𝒍𝒂 𝒎𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒄𝒂𝒖 𝒍𝒂𝒈𝒊."

"𝑲𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒑𝒖𝒂𝒔𝒂, 𝒌𝒖𝒂𝒕, 𝒚𝒂?" tanya dr. Paulus.

"𝑲𝒖𝒂𝒕, 𝑫𝒐𝒌,", jawabku.

Dokter berkata kembali, "𝑲𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒖𝒂𝒕 𝒃𝒆𝒓𝒑𝒖𝒂𝒔𝒂 𝒔𝒆𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔𝒏𝒚𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒌𝒆𝒏𝒂 𝒎𝒂𝒈." Aku termangu menunggu penjelasannya.

"𝑨𝒔𝒂𝒎 𝒍𝒂𝒎𝒃𝒖𝒏𝒈," terang dr.Paulus, "𝒅𝒊𝒂𝒌𝒕𝒊𝒇𝒌𝒂𝒏 𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒊𝒏𝒔𝒕𝒓𝒖𝒌𝒔𝒊 𝒐𝒕𝒂𝒌 𝒌𝒊𝒕𝒂. 𝑲𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒐𝒕𝒂𝒌 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒆𝒏𝒅𝒂𝒍𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒔𝒆𝒑𝒔𝒊, 𝒂𝒔𝒂𝒎 𝒍𝒂𝒎𝒃𝒖𝒏𝒈 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒖𝒓𝒖𝒕 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒏𝒅𝒊𝒓𝒊. 𝑯𝒂𝒍 𝒊𝒏𝒊 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒅𝒊𝒍𝒂𝒌𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈-𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒑𝒖𝒂𝒔𝒂."

"𝑴𝒂𝒌𝒔𝒖𝒅 𝑫𝒐𝒌𝒕𝒆𝒓?" tanyaku heran.

"𝑶𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒖𝒂𝒔𝒂, 𝒌𝒂𝒏, 𝒎𝒂𝒍𝒂𝒎𝒏𝒚𝒂 𝒘𝒂𝒋𝒊𝒃 𝒏𝒊𝒂𝒕, 𝐭𝐡𝐨?" tanya balik sang dokter.

Aku menjawab, "𝐍𝐣𝐢𝐡, 𝑫𝒐𝒌."

"𝑵𝒂𝒉, 𝒏𝒊𝒂𝒕 𝒊𝒏𝒊𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒌𝒐𝒏𝒕𝒓𝒐𝒍 𝒐𝒕𝒂𝒌 𝒂𝒕𝒂𝒔 𝒂𝒔𝒂𝒎 𝒍𝒂𝒎𝒃𝒖𝒏𝒈. 𝑲𝒆𝒕𝒊𝒌𝒂 𝑴𝒂𝒔 𝒔𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒆𝒌𝒂𝒅 𝒌𝒖𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒃𝒆𝒔𝒐𝒌 𝒎𝒂𝒖 𝒑𝒖𝒂𝒔𝒂, 𝒃𝒆𝒔𝒐𝒌 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒎𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒋𝒂𝒌 𝒔𝒖𝒃𝒖𝒉 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝒎𝒂𝒈𝒓𝒊𝒃, 𝒊𝒏𝒊 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒐𝒕𝒂𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒊𝒏𝒔𝒕𝒓𝒖𝒌𝒔𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒇𝒊𝒔𝒊𝒌 𝒂𝒈𝒂𝒓 𝒌𝒖𝒂𝒕, 𝒅𝒂𝒏 𝒂𝒔𝒂𝒎 𝒍𝒂𝒎𝒃𝒖𝒏𝒈𝒑𝒖𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒌𝒆𝒏𝒅𝒂𝒍𝒊. 𝒀𝒂, 𝒌𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒔𝒆𝒏𝒔𝒂𝒔𝒊 𝒍𝒂𝒑𝒂𝒓 𝒎𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒂𝒅𝒂 𝒌𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒏𝒂𝒎𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒋𝒖𝒈𝒂 𝒑𝒖𝒂𝒔𝒂. 𝑨𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑𝒊, 𝒂𝒔𝒂𝒎 𝒍𝒂𝒎𝒃𝒖𝒏𝒈 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒏𝒂𝒊𝒌, 𝒂𝒑𝒂𝒍𝒂𝒈𝒊 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝒑𝒂𝒓𝒂𝒉. 𝑺𝒚𝒂𝒓𝒂𝒕𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒍𝒂𝒖 𝑴𝒂𝒔 𝒌𝒆𝒕𝒊𝒌𝒂 𝒎𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒉𝒂𝒓𝒊 𝒎𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒏𝒕𝒂𝒑. 𝑲𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒕𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒖 𝒑𝒖𝒂𝒔𝒂 𝒔𝒆𝒌𝒂𝒅𝒂𝒓 𝒅𝒊 𝒎𝒖𝒍𝒖𝒕, 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒉𝒂𝒕𝒊 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒕𝒂𝒑,𝒚𝒂 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒌𝒖𝒂𝒕.𝑱𝒂𝒅𝒊, 𝒏𝒊𝒂𝒕 𝒊𝒕𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒌𝒆𝒘𝒂𝒋𝒊𝒃𝒂𝒏, 𝒌𝒂𝒏?" tutur dr Paulus. 


Dr.Paulus lalu menunjukkan sebuah buku tentang enzim panjang umur lalu berkata, "𝑻𝒖𝒃𝒖𝒉 𝒌𝒊𝒕𝒂, 𝑴𝒂𝒔, 𝒅𝒊𝒃𝒆𝒓𝒊 𝒌𝒆𝒎𝒂𝒎𝒑𝒖𝒂𝒏 𝒐𝒍𝒆𝒉 𝑨𝒍𝒍𝒂𝒉 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒈𝒆𝒏𝒆𝒓𝒂𝒔𝒊 𝒔𝒆𝒍-𝒔𝒆𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒓𝒖𝒔𝒂𝒌 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒏𝒕𝒖𝒂𝒏 𝒆𝒏𝒛𝒊𝒎 𝒕𝒆𝒓𝒕𝒆𝒏𝒕𝒖. 𝑬𝒏𝒛𝒊𝒎 𝒊𝒏𝒊 𝒑𝒐𝒑𝒖𝒍𝒆𝒓 𝒅𝒊𝒔𝒆𝒃𝒖𝒕 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒆𝒏𝒛𝒊𝒎 𝒑𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈 𝒖𝒎𝒖𝒓. 𝑺𝒆𝒄𝒂𝒓𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒂𝒍𝒂, 𝒔𝒆𝒍-𝒔𝒆𝒍 𝒃𝒂𝒓𝒖 𝒕𝒆𝒓𝒃𝒆𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒅𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒎𝒂 𝒅𝒊𝒃𝒖𝒂𝒏𝒈. 𝑲𝒆𝒕𝒊𝒌𝒂 𝒑𝒊𝒌𝒊𝒓𝒂𝒏 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒑𝒐𝒔𝒊𝒕𝒊𝒇 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒔𝒆𝒎𝒃𝒖𝒉, 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒃𝒖𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒖𝒏 𝒔𝒆𝒍-𝒔𝒆𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒌𝒆𝒏𝒂 𝒑𝒆𝒏𝒚𝒂𝒌𝒊𝒕. 𝑴𝒆𝒏𝒖𝒓𝒖𝒕 𝒑𝒆𝒏𝒆𝒍𝒊𝒕𝒊𝒂𝒏, 𝒆𝒏𝒛𝒊𝒎 𝒊𝒏𝒊 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒃𝒆𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒓𝒊𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒓𝒂𝒔𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒂𝒑𝒂𝒓 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒕𝒊𝒈𝒂 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕 𝒉𝒂𝒓𝒊 𝒔𝒆𝒌𝒂𝒍𝒊."

Dokter Paulus menatapku seakan mengharapkan agar aku menyimpulkan sendiri.

"𝑷𝒖𝒂𝒔𝒂?" tebakku.

"𝒀𝒂," jawab dr. Paulus.

"𝑺𝒆𝒏𝒊𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝑲𝒂𝒎𝒊𝒔?" tebakku lagi.

"𝑻𝒆𝒑𝒂𝒕 𝒔𝒆𝒌𝒂𝒍𝒊. 𝑲𝒆𝒕𝒊𝒌𝒂 𝒑𝒖𝒂𝒔𝒂, 𝒓𝒆𝒈𝒆𝒏𝒆𝒓𝒂𝒔𝒊 𝒔𝒆𝒍 𝒃𝒆𝒓𝒍𝒂𝒏𝒈𝒔𝒖𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒐𝒑𝒕𝒊𝒎𝒂𝒍. 𝑶𝒍𝒆𝒉 𝒌𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒊𝒕𝒖, 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒑𝒖𝒂𝒔𝒂 𝒔𝒆𝒃𝒖𝒍𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒏 𝒔𝒆𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒅𝒆𝒕𝒐𝒌𝒔𝒊𝒇𝒊𝒌𝒂𝒔𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒂𝒎𝒑𝒖𝒉 𝒕𝒆𝒓𝒉𝒂𝒅𝒂𝒑 𝒃𝒆𝒓𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊 𝒑𝒆𝒏𝒚𝒂𝒌𝒊𝒕," jawab dr. Paulus mantap. Lagi-lagi, aku manggut-manggut. Tak asing dengan teori ini.

"𝑷𝒐𝒌𝒐𝒌𝒏𝒚𝒂, 𝑴𝒂𝒔 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒎𝒆𝒓𝒂𝒏𝒈𝒔𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒖𝒃𝒖𝒉 𝒂𝒈𝒂𝒓 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒎𝒃𝒖𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒊𝒓𝒊 𝒔𝒆𝒏𝒅𝒊𝒓𝒊. 𝑱𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒕𝒆𝒓𝒈𝒂𝒏𝒕𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒐𝒃𝒂𝒕. 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒍𝒖 𝒎𝒊𝒏𝒖𝒎 𝒔𝒖𝒑𝒍𝒆𝒎𝒆𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒈𝒊𝒕𝒖 𝒅𝒊𝒃𝒖𝒕𝒖𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒖𝒃𝒖𝒉. 𝑴𝒊𝒏𝒖𝒎 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌, 𝒔𝒆𝒉𝒂𝒓𝒊 𝒅𝒖𝒂 𝒍𝒊𝒕𝒆𝒓 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒌𝒂𝒍𝒂𝒖 𝑴𝒂𝒔 𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒆𝒓𝒊𝒏𝒈𝒂𝒕, 𝒕𝒆𝒓𝒈𝒂𝒏𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒌𝒆𝒃𝒖𝒕𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒋𝒂. 𝑷𝒆𝒓𝒂𝒔𝒂𝒂𝒏 𝒈𝒆𝒎𝒃𝒊𝒓𝒂, 𝒕𝒆𝒓𝒕𝒂𝒘𝒂 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒍𝒆𝒑𝒂𝒔 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒓𝒂𝒏𝒈𝒔𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒓𝒐𝒅𝒖𝒌𝒔𝒊 𝒆𝒏𝒅𝒐𝒓𝒑𝒉𝒊𝒏 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒉𝒐𝒓𝒎𝒐𝒏 𝒌𝒆𝒃𝒂𝒉𝒂𝒈𝒊𝒂𝒂𝒏 𝒊𝒏𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒑𝒆𝒓𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕 𝒌𝒆𝒔𝒆𝒎𝒃𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒏𝒚𝒂𝒌𝒊𝒕

𝑴𝒂𝒔 𝒎𝒆𝒎𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂𝒊 𝒓𝒂𝒅𝒂𝒏𝒈 𝒖𝒔𝒖𝒔, 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒌𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒄𝒆𝒎𝒂𝒔 𝒅𝒂𝒏 𝒌𝒉𝒂𝒘𝒂𝒕𝒊𝒓 𝒕𝒆𝒓𝒖𝒔, 𝒚𝒂, 𝒔𝒖𝒔𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒎𝒃𝒖𝒉, 𝒕𝒆𝒓𝒎𝒂𝒔𝒖𝒌 𝒂𝒔𝒂𝒎 𝒍𝒂𝒎𝒃𝒖𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒓𝒊𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒑𝒂𝒏𝒂𝒔 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒅𝒂," ucap dr.Paulus. Aku terus menyimak baik baik anjuran dr. Paulus, sambil mengelus perutku yang tak lagi terasa begah. Aneh.

Dokter Paulus masih melanjutkan, "𝑵𝒂𝒎𝒖𝒏, 𝒕𝒆𝒏𝒕𝒖 𝒔𝒂𝒋𝒂 𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒕𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒔𝒂𝒓𝒂𝒏𝒌𝒂𝒏, 𝑴𝒂𝒔 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑 𝒕𝒆𝒓𝒂𝒕𝒖𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒈𝒂𝒓 𝒂𝒔𝒂𝒎 𝒍𝒂𝒎𝒃𝒖𝒏𝒈 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒅𝒊𝒋𝒂𝒈𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒂𝒕𝒖𝒓 𝒋𝒖𝒈𝒂. 𝑲𝒆𝒕𝒊𝒌𝒂 𝒃𝒂𝒏𝒈𝒖𝒏 𝒕𝒊𝒅𝒖𝒓, 𝒉𝒆𝒏𝒅𝒂𝒌𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒊𝒏𝒖𝒎 𝒂𝒊𝒓 𝒉𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒅𝒖𝒂 𝒈𝒆𝒍𝒂𝒔 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒑𝒆𝒓𝒖𝒕 𝒅𝒊𝒂𝒔𝒖𝒑𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏. 𝑰𝒏𝒊 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒗𝒊𝒕𝒂𝒎𝒊𝒏 𝒔𝒂𝒋𝒂 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝑴𝒂𝒔, 𝒔𝒆𝒉𝒂𝒓𝒊 𝒎𝒊𝒏𝒖𝒎 𝒔𝒂𝒕𝒖 𝒔𝒂𝒋𝒂. 𝑰𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒚𝒂, 𝑴𝒂𝒔, 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒖𝒕𝒂𝒎𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒎𝒂𝒏𝒕𝒂𝒑𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒕𝒊, 𝒚𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒕𝒖𝒃𝒖𝒉 𝑴𝒂𝒔 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒑𝒂-𝒂𝒑𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒔𝒆𝒎𝒃𝒖𝒉."


Demikianlah, perkiraanku sebelumnya bahwa aku akan diberi berbagai macam jenis obat pun ternyata keliru. Hanya 20 set tablet vitamin biasa dan obivit (suplemen makanan) yang tak berkaitan dengan asam lambung. Hampir satu jam kami mengobrol di ruang praktik sang dokter. Tentu saja ini pengalaman yang tak biasa. Ini terasa seperti berkonsultasi dengan dokter pribadi saja, padahal saat keluar kulihat masih ada dua pasien lagi yang tampak sudah begitu jengah menunggu.

"𝑯𝒂𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒑𝒆𝒏𝒕𝒊𝒏𝒈 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒊𝒌𝒊𝒓𝒂𝒏 𝑴𝒂𝒔 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒅𝒊𝒌𝒆𝒏𝒅𝒂𝒍𝒊𝒌𝒂𝒏, 𝒕𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈, 𝒅𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒃𝒂𝒉𝒂𝒈𝒊𝒂 𝒔𝒂𝒋𝒂, 𝒚𝒂," ucap dr. Paulus sambil menyalamiku ketika hendak pamit.

Sungguh, jujur saja, aku pulang dalam keadaan bugar, sama sekali tak merasa mual, mulas, dan lain-lainnya. Terima kasih dr. Paulus.[]




Dari buku

"Dari Kuntum Menjadi Bunga" jilid 2

Seri Kumpulan Kisah Inspirasi

Sabtu, 30 Juli 2022

𝐉𝐄𝐍𝐃𝐄𝐑𝐀𝐋 𝐇𝐔𝐎


 "𝐊𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐧𝐢𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐤𝐮𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐢𝐧𝐝𝐚𝐤 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫 𝐛𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐭𝐚𝐤𝐮𝐭 𝐬𝐞𝐭𝐞𝐧𝐠𝐚𝐡 𝐦𝐚𝐭𝐢"

(Jend.Omar Bradley)


Enam murid sedang dalam perjalanan menuju ibukota untuk mengikuti ujian negara. Saat mereka berjalan menelusuri sungai Bian pada suatu sore, tiba-tiba muncul sekelompok perampok yang biasa menghadang para pejalan. Para murid sangat ketakutan, tapi seorang dari mereka yang berbadan tinggi dan besar bernama Huo maju. Kepandaian Huo yang pintar berkelahi membuat dia mendapat julukan Jenderal Huo.

Huo meminta agar teman-temannya tidak panik dan berdiri dibelakangnya dan dia akan menghadapi para perampok itu. Huo bertarung tanpa rasa takut, memukul lutut setiap perampok itu dengan tongkat dan mematahkan kaki mereka. Tidak berapa lama kemudian, semua perampok itu terkapar. Para murid itu lalu melaporkan kejadian itu ke petugas keamanan terdekat yang segera mengamankan mereka.

Kelima murid itu sangat berterima kasih kepada Huo. "𝑱𝒊𝒌𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒂𝒎𝒖 𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒌𝒂𝒎𝒊 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 𝒌𝒆𝒔𝒖𝒍𝒊𝒕𝒂𝒏" kata salah seorang dari mereka.

"𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒔𝒆𝒌𝒂𝒍𝒊" kata Huo. "𝑱𝒊𝒌𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒔𝒆𝒏𝒅𝒊𝒓𝒊𝒂𝒏, 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒎𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒆𝒍𝒂𝒉𝒊 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂.𝑫𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒚𝒂𝒌𝒊𝒏𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒅𝒊𝒓𝒊 𝒅𝒊 𝒃𝒆𝒍𝒂𝒌𝒂𝒏𝒈𝒌𝒖, 𝒂𝒌𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒌𝒉𝒂𝒘𝒂𝒕𝒊𝒓 𝒅𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒌𝒊𝒏. 𝑴𝒆𝒔𝒌𝒊𝒑𝒖𝒏 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒊𝒌𝒖𝒕 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒆𝒍𝒂𝒉𝒊, 𝒌𝒆𝒃𝒆𝒓𝒂𝒅𝒂𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊 𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 𝒌𝒆𝒃𝒆𝒓𝒂𝒏𝒊𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒅𝒂𝒌𝒖. 𝑰𝒕𝒖𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒃𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒍𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂".[]

"𝑺𝒊𝒎𝒑𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒕𝒂𝒌𝒖𝒕𝒎𝒖 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒅𝒊𝒓𝒊 𝒔𝒆𝒏𝒅𝒊𝒓𝒊, 𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒃𝒂𝒈𝒊𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒃𝒆𝒓𝒂𝒏𝒊𝒂𝒏𝒎𝒖 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏"

(Robert Louis Stevenson)


Dari buku

Kisah-kisah Kebijaksanaan China Klasik

ADA YANG LEBIH HEBAT

 “𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.”  (Hadits Riway...