"𝑷𝒆𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒅𝒊𝒍𝒂𝒌𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒌𝒖𝒂𝒕𝒂𝒏, 𝒎𝒆𝒍𝒂𝒊𝒏𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒕𝒆𝒌𝒖𝒏𝒂𝒏𝒍𝒂𝒉 𝒊𝒂 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍 𝒎𝒆𝒍𝒂𝒌𝒖𝒌𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂."
(Samuel Johnson)
Alice Vonk adalah seorang Ibu yang tinggal di Iowa Amerika serikat.
Ia senang sekali bercocok tanam, khususnya menanam bunga. la juga mempunyai kebiasaan unik, yakni menanam bibit sambil berdoa. la berpikir bahwa manusia dapat menanam bibitnya, tetapi Tuhan lah yang membuatnya tumbuh.
Suatu malam, ia membaca sebuah pengumuman menarik dalam sebuah daftar katalog penawaran bibit. Ada sebuah perusahaan bibit bunga yang menawarkan hadiah bagi mereka yang memiliki bibit bunga marigold berwarna putih bersih. Ia sendiri juga suka menanam bunga itu, tetapi warnanya kuning, orange, atau warna karat.
Perusahaan bibit itu menginginkan bibit bunga warna putih murni karena mereka ingin menyilangkannya dengan bibit bunga yang memiliki beraneka warna. Jika ada yang memilikinya, perusahaan itu menawarkan hadiah sebesar $10.000.
Meski bukan ahli genetika bunga, Ibu delapan anak ini mengetahui sedikit tentang bunga hibrida. Suatu dalam dirinya mengatakan, "Mengapa tidak dicoba dulu saja?"
Maka, Alice pun memulai percobaannya dengan menanam marigold warna kuning terbesar yang terdapat dalam daftar bibit itu.
Seperti biasa, ia menggumamkan doa kecilnya sambil menanamkan bibit-bibit itu ke dalam tanah yang subur.
Ia kemudian menunggu. Akhirnya, benih-benih itu bertunas, tumbuh, dan memunculkan bunga-bunga indah dengan warna sekuning sinar matahari. Alice memilih bunga yang paling pucat warnanya, membiarkannya tumbuh hingga menua dan mati. Kemudian, ia mengambil benihnya untuk ditanamnya lagi tahun berikutnya. "Entah di mana, tetapi marigold putih itu ada dan saya akan menemukannya," katanya kepada keluarganya yang sering mengkritik upayanya.
Tanpa mengenal kata putus asa, ragu-ragu Alice terus berupaya dan berjuang dengan gigih, tak peduli berapa lama waktu yang diperlukan.
Seiring dengan tahun yang berlalu, lambat laun bunga marigold Alice pun menjadi makin pucat, tetapi tidak ada yang putih bersih seperti yang ia inginkan.
Sementara itu, anak-anaknya pun tumbuh dewasa, menikah, dan pindah rumah. Alice sempat mengalah pada kesedihan akibat meninggalnya suami tercinta.
Tidak mau terlarut dalam duka, Alice kembali kepada marigold-marigoldnya. Saat itu, ia bahkan sudah mempunyai cucu yang senang membantu neneknya merawat bunga. "Bunga dan anak-anak, banyak sekali persamaannya," katanya. "Orang harus memahami mereka-dan jangan patah semangat terhadap mereka."
Tahun 1975, setelah hampir dua puluh tahun ia bertahan dengan terus menanam dan berdoa. Kemudian, pada suatu pagi, ia memandang keluar ke kebunnya dan melihat, bunga marigold yang putih bersih besar yang mekar dengan indahnya! Warna bunganya bukan hampir putih, atau agak putih, tetapi putih bersih!
Alice Vonk lalu mengirim 100 bibit marigold putih bersih ini kepada perusahaan bibit itu. Lama sekali ia menunggu bibit-bibit itu diuji dan ditumbuhkan dalam kondisi laboratorium. Ketika hari besar itu sudah tiba, pimpinan perusahaan bibit itu menelepon dan berkata, "Ny. Vonk, saya senang sekali untuk memberi tahu bahwa Nyonya sudah memenangkan hadiah kami!"
Ketekunan adalah unsur penting untuk meraih kesuksesan. Banyak orang yang gagal dalam hidupnya bukan karena mereka bodoh atau tidak mampu, tetapi karena mereka terlalu cepat menyerah pada usaha pertama. Cobalah untuk tetap ulet dan kerjakan segala hal dengan tekun. Percayalah, pada waktunya nanti, benih ketekunan itu akan berbuah manis dan keberhasilan pun akan segera menyapa Anda. Jadi, tetaplah tekun![]
"𝐊𝐞𝐬𝐮𝐥𝐢𝐭𝐚𝐧 𝐚𝐩𝐚 𝐩𝐮𝐧 𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐮𝐥𝐞𝐭𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐭𝐞𝐤𝐮𝐧𝐚𝐧. 𝐓𝐚𝐧𝐩𝐚 𝐤𝐞𝐭𝐞𝐤𝐮𝐧𝐚𝐧, 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐩𝐢𝐧𝐭𝐚𝐫 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐚𝐤𝐚𝐭 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢𝐩𝐮𝐧 𝐬𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐠𝐚𝐠𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐧𝐲𝐚."
(Davis J.Schwartz)
Dari buku
"Berobat 20 juta per hari"