"𝗠𝗮𝘀𝗮 𝗱𝗲𝗽𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗿𝗴𝗮𝗻𝘁𝘂𝗻𝗴 𝗽𝗮𝗱𝗮 𝗮𝗽𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗸𝗮𝗺𝘂 𝗹𝗮𝗸𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗵𝗮𝗿𝗶 𝗶𝗻𝗶"
(Mahatma Gandhi)
Program 'Yuejin' (lompatan jauh ke depan) yang dicanangkan Mao Zedong pada tahun 1950 an ternyata tidak membawa hasil.
Dengan mengesampingkan sektor pertanian China mengejar ketinggalannya dengan memacu sektor industri.
Dan akibatnya adalah lahan pertanian terbengkalai, kebutuhan pangan tersendat yang lalu berbuntut dengan Revolusi Budaya.
Sampai tahun 1978, tak banyak orang yang mengenal Yen Jingchang, karena dia memang hanya seorang petani ingusan berusia 18 tahun dari dusun Xiao Gang, provinsi Anhui Timur. Hanya ada 20 rumah reyot di dusun yang miskin itu, dengan mayoritas penduduknya menjadi pengemis yang terancam mati kelaparan pula. Tak sedikit yang harus menjual bayinya untuk menyambung hidup keluarga.
Pertanian kolektif yang tidak mengakui kepemilikan lahan pribadi dan kesejahteraan yang diatur negara menjadikan rakyat hanya tahu bekerja dan bekerja sambil memberi setoran atas jerih payahnya pada negara.
Dalam kondisi seperti itu, Yen Jingchang lalu mengkoordinir para petani untuk mengakali sistem tersebut. Dia memperkenalkan sistem 'Da Bao Gan' kepada 18 orang tetangganya.Dengan 'Da Bao Gan' mereka sepakat membagi-bagi lahan kolektif tersebut pada masing-masing keluarga. Hasilnya sebagian diserahkan pada negara dan sebagian lagi mereka makan sendiri. Tentu saja hal tersebut dilakukan secara rahasia, hingga mereka sampai membuat perjanjian bahwa bila ada salah seorang mereka yang dihukum mati, maka anaknya menjadi tanggung jawab bersama hingga berusia 18 tahun. Surat perjanjian itu mereka tandatangani dan disembunyikan di atas loteng rumah Yen Jingchang.
Namun faktanya, bekerja dengan rasa memiliki sangat berbeda dengan bekerja hanya sekadar menjalankan tugas saja. Dengan adanya rasa memiliki itulah, maka Yen Jingchang dan petani dikampungnya bekerja dengan penuh semangat.
Sistem 'Da Bao Gan' yang diterapkan oleh Yen Jingchang ternyata diadopsi oleh Deng Xiaoping, yang menggantikan Mao Zedong, menjadi kebijakan resmi negara. Dan momentum ini menjadi China menjadi Negara Agraris yang besar dan maju.
Momentum.....
Pada mekanika Newton dikenal besaran yang berbanding lurus dengan massa dan kecepatan. Besaran itu dikenal dengan nama Momentum yang dirumuskan dengan:
𝑷 = 𝒎.𝒗
𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏: 𝑷= 𝒎𝒐𝒎𝒆𝒏𝒕𝒖𝒎
𝒎= 𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂
𝒗= 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏
Itulah yang terjadi pada Yen Jingchang dan sistem "Da Bao Gan" nya.
Deng Xiaoping dengan programnya 'Gaige Kaifang' (reformasi dan keterbukaan) yang melibatkan massa yang besar (m), dengan kecepatan ekonomi yang tinggi (v) membuat China mempunyai momentum yang besar (P) dalam percaturan ekonomi dunia.[]
"𝐏𝐫𝐨𝐝𝐮𝐤𝐭𝐢𝐯𝐢𝐭𝐚𝐬 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐚𝐦𝐩𝐮 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐥-𝐡𝐚𝐥 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧"
(Franz Kafka)
Dari buku
"SAINSPIRASI. Inspirasi Kehidupan Berdasarkan Fenomena Sains"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar