Rabu, 19 Maret 2025

BENIH KEJUJURAN

"𝐊𝐞𝐣𝐮𝐣𝐮𝐫𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐡𝐚𝐝𝐢𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐦𝐚𝐡𝐚𝐥. 𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩𝐤𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐮𝐫𝐚𝐡𝐚𝐧."

(Warren Buffett)


Saat sang bos perusahaan akan mengundurkan diri, para eksekutif muda terkejut, tapi sang bos melanjutkan

"Saya akan berikan kepada kalian masing-masing sebuah benih hari ini.Tugas kalian adalah menyiram, merawat. Tahun depan kalian bawa tanaman dari benih ini dan dari situ saya akan menentukan pemilik tanaman itu sebagai CEO berikutnya"

Jim adalah salah seorang yg mendapat benih tanaman itu. Begitu sampai dirumah, ia segera menanam di pot, memberi pupuk dan menyiram tiap hari.

Tiga minggu kemudian, kawan-kawannya sibuk menceritakan tanaman dari benih yang diterimanya. Namun Jim tak bisa bercerita apapun, karena benih yang ditanamnya tidak tumbuh.

Enam bulan kemudian teman-temannya bercerita dengan bangga mengenai tanamannya, sedangkan Jim semakin sedih, karena tanamannya sudah diberi pupuk, disiram dan dirawat, namun tetap tak bisa tumbuh.

Setahun kemudian Jim memutuskan untuk tidak berangkat menunjukkan tanamannya. Namun istrinya tetap menyuruh membawa pot kosongnya dengan jujur seperti yang ada.

"Saya lihat benih yang kalian telah  menjadi tanaman yang bagus" kata bos mereka " dan saya akan tunjuk seorang dari kalian menjadi CEO yang baru".Tiba-tibs dia melihat Jim memegang pot kosong dan memerintahkan direktur keuangan membawanya kedepan.

Bos itu kemudian menyuruh duduk para eksekutifnya, kecuali Jim

"Pada hari ini saya nyatakan Jim adalah CEO perusahaan kita yang baru..."

"Ketahuilah" kata bosnya " Tahun lalu yang saya berikan kepada kalian adalah benih yang sudah direbus, sehingga tak mungkin bisa tumbuh karena sudah mati. Kalian mengetahui benih itu tak bisa tumbuh, kemudian menggantinya agar bisa tumbuh. Namun Jim adalah satu-satunya yg berani membawakan benih yang saya berikan. Oleh karenanya dia pantas mendapat jabatan CEO perusahaan kita....."[]


𝘑𝘪𝘬𝘢 𝘈𝘯𝘥𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘢𝘮 𝘬𝘦𝘫𝘶𝘫𝘶𝘳𝘢𝘯, 𝘈𝘯𝘥𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘢𝘪 𝘬𝘦𝘱𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢𝘢𝘯

𝘑𝘪𝘬𝘢 𝘈𝘯𝘥𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘢𝘮 𝘬𝘦𝘣𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯, 𝘈𝘯𝘥𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘢𝘪 𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯

𝘑𝘪𝘬𝘢 𝘈𝘯𝘥𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘢𝘮 𝘬𝘦𝘳𝘦𝘯𝘥𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘵𝘪, 𝘈𝘯𝘥𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘢𝘪 𝘬𝘦𝘣𝘦𝘴𝘢𝘳𝘢𝘯

𝘑𝘪𝘬𝘢 𝘈𝘯𝘥𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘢𝘮 𝘬𝘦𝘵𝘦𝘬𝘶𝘯𝘢𝘯, 𝘈𝘯𝘥𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘢𝘪 𝘬𝘦𝘱𝘶𝘢𝘴𝘢𝘯

𝘑𝘪𝘬𝘢 𝘈𝘯𝘥𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘢𝘮 𝘬𝘦𝘳𝘫𝘢 𝘬𝘦𝘳𝘢𝘴, 𝘈𝘯𝘥𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘢𝘪 𝘬𝘦𝘴𝘶𝘬𝘴𝘦𝘴𝘢𝘯


Dari buku "BUKAN UNTUK DIBACA"



Selasa, 18 Maret 2025

SEMUANYA ADA DI DALAM

 "𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝒂𝒑𝒂 𝒑𝒖𝒏 𝒅𝒊 𝒍𝒖𝒂𝒓 𝒅𝒊𝒓𝒊𝒎𝒖 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒂𝒕𝒎𝒖 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒃𝒂𝒊𝒌, 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒌𝒖𝒂𝒕, 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒌𝒂𝒚𝒂, 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕, 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒑𝒊𝒏𝒕𝒂𝒓. 𝑺𝒆𝒎𝒖𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒅𝒂 𝒅𝒊 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎. 𝑱𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒄𝒂𝒓𝒊 𝒂𝒑𝒂 𝒑𝒖𝒏 𝒅𝒊 𝒍𝒖𝒂𝒓 𝒅𝒊𝒓𝒊𝒎𝒖."

(Miyamoto Musashi)


Pertarungan pertama yang dilakukan oleh Takezo adalah pada saat berusia 13 tahun, dimana ia berhasil mengalahkan seorang samurai senior.

Dari situ ia memutuskan untuk menjadi shugyosha (samurai pengembara) untuk mengasah keterampilan seni bela diri pedang dan terlibat dalam duel-duel mematikan membuat sosoknya seperti kelebatan bayangan dewa.

Adalah Sasaki Kojiro, seorang samurai terkenal dengan tekniknya "memutar pedang dengan kecepatan burung melayang-layang" yang mempertemukannya dengan Miyamoto Musashi, nama Takezo kemudian.

Pertarungan keduanya terjadi pada 13 April 1612, di pulau Funa dengan kemenangan Musashi.

Ketika samurai terbesar telah disingkirkan, inilah momentum untuknya meneguhkan kekuasaan, namun pada diri Musashi ada kekuatan lebih besar yang selama ini terbiarkan, yaitu diri sendiri.

                                 -o0o-


Jika yang kita kejar adalah banyaknya kekayaan, besarnya kekuasaan, apakah semua itu akan menenangkan kita?

Mari kita teruskan pertanyaan ini untuk berbagai hal yang sedang kita kejar dan temukan bahwa segala hal yang kita kejar untuk "memuasi" diri akan bermuara di dalam diri kita. 

Bukan kekayaan atau pangkat itu sendiri yang membahagiakan, tapi bagaimana kita memaknai dan menggunakannya.[]


"𝐊𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐟𝐢 𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤 𝐤𝐞 𝐤𝐞𝐝𝐚𝐢 𝐦𝐢𝐧𝐮𝐦𝐚𝐧, 𝐤𝐞𝐝𝐚𝐢 𝐦𝐢𝐧𝐮𝐦𝐚𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐫𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐛𝐚𝐝𝐚𝐡𝐧𝐲𝐚. 𝐓𝐚𝐩𝐢 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐞𝐦𝐚𝐛𝐮𝐤 𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤 𝐤𝐞 𝐫𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐛𝐚𝐝𝐚𝐡𝐧𝐲𝐚, 𝐫𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐭𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐤𝐞𝐝𝐚𝐢 𝐦𝐢𝐧𝐮𝐦𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚."

(Jalaluddin Rumi)


Sumber:

1.Buku "Musashi"

2.Buku "The Lone Samurai"

3.https://kemenag.go.id/kolom/dari-samurai-musashi-kita-belajar-mengenali-diri-6hFPA


Keterangan foto: Patung Miyamoto Musashi di pulau Ganryu atau pulau Funa



PLACEBO EFFECT

 "𝘒𝘦𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘢𝘯𝘥𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘨𝘢𝘯𝘵𝘶𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘬𝘶𝘢𝘭𝘪𝘵𝘢𝘴 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳𝘢𝘯 𝘢𝘯𝘥𝘢."

(Marcus Aurelius)


𝑺𝒖𝒑𝒆𝒓𝒄𝒐𝒏𝒔𝒄𝒊𝒐𝒖𝒔 atau kesadaran super adalah aspek pikiran yang diyakini berada di atas kesadaran manusia.

Pikiran bawah sadar manusia adalah jumlah total pengalaman semasa hidupnya yang akan terekam kuat di dalamnya. Oleh Pikiran sadar yang menerima dan melihat fakta, Pikiran bawah sadar ini akan menjadi sebuah perintah yang harus diterima.


Sebuah percobaan dilakukan untuk melihat betapa dahsyatnya kekuatan pikiran bawah sadar manusia adalah apa yang dinamakan 𝑷𝒍𝒂𝒄𝒆𝒃𝒐 𝑬𝒇𝒇𝒆𝒄𝒕.

𝑷𝒍𝒂𝒄𝒆𝒃𝒐 adalah sejenis obat netral yang sama sekali tidak memiliki efek apa pun terhadap tubuh manusia. 𝑷𝒍𝒂𝒄𝒆𝒃𝒐 sering digunakan untuk mengetahui reaksi sesungguhnya ketika seseorang meminum obat.

𝑷𝒍𝒂𝒄𝒆𝒃𝒐 𝑬𝒇𝒇𝒆𝒄𝒕 ini lalu digunakan oleh University of California untuk melakukan riset. Kepada sekelompok orang yang baru saja dicabut giginya, beberapa dari mereka menerima obat 𝒎𝒐𝒓𝒑𝒉𝒊𝒏𝒆 untuk mengurangi rasa sakit, sedangkan sebagian lagi menerima 

𝑷𝒍𝒂𝒄𝒆𝒃𝒐, yang mana sang pasien tidak mengetahui hal ini dan mereka mengira meminum obat yang sama (𝒎𝒐𝒓𝒑𝒉𝒊𝒏𝒆) dengan pasien lainnya. Hasilnya adalah seluruh pasien merasakan pengurangan rasa sakit yang sangat signifikan, termasuk para pasien yang meminum 𝑷𝒍𝒂𝒄𝒆𝒃𝒐. Kemudian eksperimen dilanjutkan, pasien yang meminum 𝑷𝒍𝒂𝒄𝒆𝒃𝒐, diberitahukan bahwa mereka akan diberi obat lain lagi yang akan mengembalikan rasa sakit pada gigi mereka, dan merekapun tiba-tiba kembali merasakan sakit dengan segera.


Pikiran bawah sadar kita tidak memiliki kapasitas untuk menolak atau mengurangi setiap instruksi dan informasi yang diberikan oleh pikiran sadar kita, bahkan informasi yang salah sekalipun akan dicerna sebagai suatu fakta kebenaran.

Dengan memanfaatkan dan mendayagunakan kekuatan pikiran bawah sadar kita, maka kita sedang menyusun suatu fondasi yang sangat kokoh untuk bangunan keyakinan kita terhadap kekuatan diri pribadi.[]


"𝐉𝐢𝐤𝐚 𝐝𝐢 𝐩𝐢𝐤𝐢𝐫𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐰𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐝𝐚𝐫 𝐀𝐧𝐝𝐚 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐞𝐫𝐭𝐚𝐧𝐚𝐦 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐢𝐧𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐛𝐮𝐭𝐮𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐰𝐮𝐣𝐮𝐝𝐤𝐚𝐧 𝐜𝐢𝐭𝐚-𝐜𝐢𝐭𝐚 𝐀𝐧𝐝𝐚, 𝐦𝐚𝐤𝐚 𝐬𝐞𝐭𝐢𝐚𝐩 𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐀𝐧𝐝𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐞𝐬𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐠𝐢𝐭𝐮 𝐤𝐮𝐚𝐭 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐮𝐧𝐜𝐮𝐥 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐀𝐧𝐝𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐬𝐞𝐠𝐞𝐫𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐚𝐩𝐚𝐢 𝐜𝐢𝐭𝐚-𝐜𝐢𝐭𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐬𝐞𝐛𝐮𝐭."


Sumber 

Buku "Unlimited Happiness" Mendayagunakan Kecerdasan Spiritual






LIFE IS BEAUTIFUL

"𝐊𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐬𝐚𝐣𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐚𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 𝐢𝐧𝐢 𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡, 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐝𝐮𝐧𝐢𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡!"

(Joel Randymar)


Dari judulnya saja, mungkin kita bisa menebak bahwa film ini berkisah tentang kebahagiaan.

Dengan mengambil setting di Italia pada awal Perang Dunia II, film ini bercerita mengenai seorang lelaki bernama Guido Orefice yang sangat menikmati kehidupannya. Terlepas dari masalah apa pun yang dihadapinya ia tak lupa bernyanyi dan menari. Baginya hidup benar-benar untuk dinikmati dan tak ada waktu sedikit pun bersusah hati.

Padahal, saat itu orang-orang keturunan Yahudi menjadi buruan dari tentara Jerman 

Suatu ketika Guido, beserta istri dan anak lelakinya, Joshua ditangkap dan dikirim ke kamp konsentrasi. Sadar  akan apa yang dialaminya dan tak ingin sang anak yang baru berusia 6 tahun itu tahu apa yang sesungguhnya terjadi, Guido mengarang cerita bahwa mereka sedang melakukan permainan. Semua yang ada di kamp itu, baik orang Yahudi maupun tentara Jerman, adalah para pemainnya. Kepada Joshua, Guido mengatakan bahwa mereka harus mengikuti peraturan yang amat ketat kalau ingin memenangkan hadiah pertama, yaitu sebuah tank sungguhan. Dengan senang hati Joshua mengikuti permainan itu (meski sebenarnya sangat berbahaya) sampai selesai. Dan hadiah utamanya pun diperoleh: naik tank tentara Amerika bersama ibunya. Itu terjadi setelah kekalahan tentara Jerman dan matinya Guido karena ditembak.



Dari film yang memperoleh 3 penghargaan academy award dan 56 penghargaan internasional ini memberi pelajaran kepada kita bahwa kebahagiaan tidak harus diperoleh dari sesuatu yang berharga. Guido membuktikan kamp konsentrasi pun bisa dijadikan sebagai tempat permainan yang menyenangkan. 

Film ini juga memberikan pelajaran bahwa kebahagiaan itu tidak harus menunggu waktu yang tepat. Dalam suasana perang yang entah kapan akan berakhir pun mereka bisa menemukan kebahagiaan. Kebahagiaan bisa juga didapatkan oleh seorang yang statusnya adalah tawanan.

Semua keinginan tidak harus terpenuhi agar menjadi bahagia, karena terlalu mencurahkan perhatian pada target-target akan menjadikan kita tegang, frustrasi, cemas, gelisah, dan takut. 

Terpenuhinya keinginan tersebut yang bersifat sementara tidak sama dengan kebahagiaan.

Kebahagiaan itu berada di dalam hati kita, bukannya di luar sana.[] 


"𝘈𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘣𝘦𝘭𝘢𝘬𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘱𝘦𝘳𝘴𝘰𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭, 𝘥𝘪𝘣𝘢𝘯𝘥𝘪𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘬𝘪𝘵𝘢."

(Oliver Wendell Holmes)


Dari buku "Life is Beautiful"





Senin, 17 Februari 2025

DOMPET YANG JATUH


 

"𝙿𝚊𝚝𝚞𝚑𝚒 𝚓𝚊𝚗𝚓𝚒𝚖𝚞 𝚍𝚊𝚗 𝚔𝚘𝚗𝚜𝚒𝚜𝚝𝚎𝚗. 𝙹𝚊𝚍𝚒𝚕𝚊𝚑 𝚝𝚒𝚙𝚎 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚍𝚒𝚙𝚎𝚛𝚌𝚊𝚢𝚊 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚊𝚒𝚗."

(Roy T.Bennett)


Bagaimanapun Sosako Kobayashi, Kepala Sekolah Tomoe Gakuen membuat Totto-chan merasa aman, hangat, dan senang. Dia ingin bersama Kepala Sekolahnya yang baru itu selamanya, demikian pula sebaliknya...

Suatu saat, karena tidak hati-hati saat di kakus, dompet Totto-chan jatuh dan masuk ke septic tank.

Totto-chan sedih, karena itu adalah dompet kesayangannya.


Segera ia pergi ke gudang peralatan untuk mengambil gayung kayu bertangkai panjang yang biasa digunakan untuk menyiram tanaman. Panjang tangkai gayung itu hampir dua kali tinggi badannya, tapi itu sama sekali tidak menyurutkan tekad Totto-chan. Ia berjalan ke belakang sekolah sambil.menyeret gayung itu dan mencoba menemukan lubang untuk mengosongkan bak penampung kotoran.

Setelah menemukan penutup lubang berbentuk bundar tak jauh dari kakus, ia membukanya.

Mulailah dia mencedoki kotoran dan menuangkan ke tanah sekitar lubang sambil mengamati apakah dompetnya nampak diantara kotoran tersebut.

Lama ia mencedoki kotoran dan menimbunnya dekat lubang.


Tumpukan kotoran di tanah sudah cukup tinggi ketika Kepala Sekolah kebetulan lewat. 

"Kau sedang apa?" tanyanya kepada Totto-chan. 

"Dompetku jatuh," jawab Totto-chan, sambil terus mencedok. Ia tak ingin membuang waktu. 

"Oh, begitu," kata Kepala Sekolah, lalu berjalan pergi dengan santai.

Waktu berlalu. Totto-chan belum juga menemukan dompetnya. Gundukan berbau busuk itu semakin tinggi. 

Kepala Sekolah datang lagi. "Kau sudah menemukan dompetmu?" tanyanya. 

"Belum," jawab Totto-chan dari tengah-tengah 

gundukan. Keringatnya berleleran dan pipinya memerah. 

Kepala Sekolah mendekat dan berkata ramah, "Kau akan mengembalikan semuanya kalau sudah selesai, kan?" Kemudian pria itu pergi lagi, seperti sebelumnya.

Sekarang gundukan itu benar-benar sudah menggunung dan bak penampung nyaris kosong, namun dompet Totto-chan belum juga ditemukan, tapi Totto-chan tidak peduli. Ia puas karena telah mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mencari dompet itu. Kepuasan Totto-chan jelas adalah hasil rasa 

percaya diri yang ditanamkan Kepala Sekolah dengan mempercayainya dan tidak memarahinya.

Kebanyakan orang dewasa, jika mendapati Totto-chan dalam situasi seperti itu, akan bereaksi dengan berteriak, 

"Apa-apaan ini?" atau "Hentikan, itu berbahaya!" atau malah menawarkan bantuan. 

Bayangkan, Kepala Sekolah hanya berkata, "Kau akan memasukkan semua kembali kalau kau sudah selesai, kan?" 


Totto-chan memenuhi janjinya. Ia memasukkan semua kembali ke dalam bak penampungan. Mengeluarkan isi bak itu sungguh kerja yang keras, tapi memasukkannya kembali ternyata jauh lebih cepat. Tentu saja, Totto-chan juga memasukkan tanah basah. Kemudian ia meratakan tanah, menutup kembali lubang itu dengan rapi, lalu mengembalikan gayung kayu yang dipinjamnya ke gudang tukang kebun.


Saat sampai dirumah, Totto-chan menceritakan semua itu kepada ibunya 

"Sungguh Kepala Sekolah yang hebat", kata ibunya dalam hati.

Sejak kejadian tersebut, Totto-chan makin sayang dan percaya pada Kepala Sekolahnya.[]


"𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒎𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒏 𝒂𝒅𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒔𝒂𝒉𝒂𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒕𝒂𝒏𝒑𝒂 𝒂𝒅𝒂 𝒌𝒆𝒑𝒆𝒓𝒄𝒂𝒚𝒂𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝒌𝒆𝒑𝒆𝒓𝒄𝒂𝒚𝒂𝒂𝒏 𝒕𝒂𝒏𝒑𝒂 𝒊𝒏𝒕𝒆𝒈𝒓𝒊𝒕𝒂𝒔"

(Samuel Johnson)


Dari buku

"Totto-chan" Gadis cilik di Jendela

UMAT ISLAM YANG KAYA

 وَ اللهُ فىِ عَوْنِ اْلعَبْدِ مَا كَان اْلعَبْدُ فىِ عَوْنِ أَخِيْهِ

"𝑨𝒍𝒍𝒂𝒉 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒏𝒂𝒏𝒕𝒊𝒂𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒐𝒍𝒐𝒏𝒈 𝒉𝒂𝒎𝒃𝒂-𝑵𝒚𝒂, 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒎𝒂 𝒉𝒂𝒎𝒃𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒔𝒆𝒃𝒖𝒕 𝒎𝒆𝒏𝒐𝒍𝒐𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒖𝒅𝒂𝒓𝒂𝒏𝒚𝒂.”

(HR. Muslim)


Aris (panggil saja demikian) barangkali boleh dikatakan orang yang kaya. Diusianya yang belum menginjak 40 tahun dan bekerja di sebuah perusahaan asing, lebih dari 200 negara telah dia kunjungi. Semua itu karena dia hanya memburu materi. Dia katakan satu sen pun harus dikejar, apalagi pada saat terjadi krisis global seperti ini.


Namun hal itu berubah saat dia sedang bertugas di pedalaman Maroko, Afrika Utara 

Aris singgah di sebuah perkampungan muslim yang sederhana. Sebagai seorang muslim, kehadirannya di kampung itu disambut dengan baik oleh muslim di sana.

Aris dijamu makan dan makanan untuk disantap pun sudah tersaji dihadapan. Namun tidak ada seorang pun yang menyilakan menyantap makanan, termasuk Aris. Tak lama kemudian seseorang datang ke dalam ruang makan lalu menyampaikan berita kepada tuan rumah dalam bahasa Arab. Usai itu, Aris pun dipersilakan untuk makan.

Saat menyantap hidangan itu, Andi diberitahu oleh tuan rumah bahwa warga kampung muslim tersebut tidak akan pernah menyantap makanan, selagi mereka belum merasa yakin bahwa di luar sana tidak ada seorang pun yang kelaparan. Warga di dusun tersebut saling berbagi makanan antara satu rumah dengan yang lain. Dan orang yang datang terakhir tadi menyampaikan kabar bahwa ia sudah membagi makanan bagi penduduk kampung yang belum mendapat makanan.


Malam itu Aris mendapat pelajaran berharga bahwa berbagi kepada sesama akan membawa ketentraman dan kebahagiaan. Penduduk desa ini mayoritas adalah penduduk miskin, namun mereka bahagia dengan cara berbagi kepada sesama. Inilah pelajaran yang jauh berbeda dari apa yang ia dapatkan di perusahaan tempat ia bekerja.


Usai dari Maroko, ia ditugaskan untuk terbang ke Cairo, Mesir. Perjalanan bisnis malam itu membawa dirinya untuk menyewa sebuah taksi di sana. Umumnya Taksi disana itu milik perorangan, dan kondisinya sudah tua.

"Berapa uang yang kau hasilkan dalam sehari dengan membawa taksi seperti ini?" Aris membuka percakapan dengan sang pengemudi. Dalam kepalanya Aris membayangkan betapa kecilnya penghasilan sebagai pengemudi taksi.

"Pekerjaan mengemudi ini adalah paruh waktu" kata pengemudi itu dalam bahasa Inggris yang patah-patah.

"Jadi, kamu punya pekerjaan lain selain mengemudi?" Kejar Aris.

"Alhamdulillah, aku punya dua pekerjaan yang diberi Allah untukku. Dari pagi hari sampai sore aku bekerja di restoran, malam harinya aku menjadi sopir taksi!"

"Begitu sulitkah hidup disini, sehingga kalian harus bekerja rangkap  mencari nafkah sampai malam?" Tanya Aris lagi.

"Tidak, hidup di negeri ini amat nikmat sekali! Dari pagi hingga sore aku mencari nafkah untuk diriku dan keluarga dan itu cukup untuk kami". Jelas sang sopir.

"Lalu mengapa engkau menjadi pengemudi ?" tanya Aris penasaran.

"Saudaraku, hidup ini hanya sekali. Dan aku ingin hidup yang cuma sekali ini berarti untuk bekalku setelah mati. Maka sudah beberapa lama ini aku membawa taksi agar aku bisa mencari tambahan penghasilan dan kemudian aku sedekahkan kepada mereka yang membutuhkan," jelas sang sopir.


Degg...! Kalimat itu terasa bagai kilat menyambar di hati Aris. Betapa hebat dan suci niat sopir taksi itu gumamnya. Tak pernah dengan kekayaan yang dimiliki, Aris bercita-cita mulia seperti itu. Tak berani ia meneruskan pembicaraan dengan sopir taksi. Dalam hati Andi bergumam bahwa seluruh harta yang ia cari rupanya belum apa-apa, dibandingkan kekayaan hati yang dimiliki penduduk muslim miskin di Maroko dan supir taksi shalih yang ia temui di Cairo, Mesir ini.[]


Dari buku 

"Cahaya Langit" Hidup Tidak Selamanya Hitam



SAYA TAHU ITU SEBUAH KESALAHAN

"𝐌𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐩𝐞𝐫𝐛𝐞𝐝𝐚𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐩𝐞𝐦𝐛𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫𝐚𝐧. 𝐁𝐞𝐠𝐢𝐭𝐮 𝐩𝐮𝐥𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡𝐚𝐧."

(Nancy Gibbs)

Pembantaian My Lai atau My Lai Massacre adalah pembunuhan massal yang dilakukan pasukan Amerika di Vietnam Selatan. Di Distrik Son Tinth tersebut, sekelompok tentara dibawah pimpinan letnan William Calley menyerbu sebuah desa dengan perintah membunuh semua pria, wanita maupun anak-anak.

Kejadian pada 16 Maret 1968 itu adalah sebuah kejahatan perang yang kemudian menyeret sang komandan kedepan mahkamah militer dan memenjarakannya.


Tigapuluh tahun kemudian, sebuah perusahaan televisi berupaya melacak sebanyak mungkin prajurit yang bisa mereka temukan, untuk melihat dampak dari perbuatan seperti itu terhadap kehidupan mereka.Hasilnya adalah para prajurit itu mengalami masalah sosial, psikologis, dan hubungan antar-manusia yang sangat besar. 

Hanya satu orang yang tidak mengalaminya, orang itu hidup bahagia. la adalah prajurit berkulit hitam yang masuk militer karena ingin meninggalkan hidup miskin. la nyaris tak berpendidikan, namun ketika perintah datang dari komandannya untuk membunuh semua penduduk desa.

Ia menolak melakukannya, meski tahu bahwa pembangkangan demikian akan berarti 2-3 tahun hukuman dalam penjara militer yang jauh lebih buruk ketimbang penjara sipil. la tahu hukuman apa yang menantinya, namun ia tidak tega melakukannya.

"Mengapa dahulu Anda tidak melakukannya? Mengapa Anda tidak bisa menyerbu dan menembak orang? Itu kan perintah." Tanya wartawan 

la menjawab, "Saya hanya tahu bahwa ini salah." la tidak bisa mengatakan kenapa, namun nuraninya mengatakan bahwa ia tidak bisa melakukan hal ini. la memang masuk penjara militer selama 2-3 tahun, namun sepanjang sisa hidupnya, ia hidup bahagia.[]

"𝑲𝒆𝒕𝒊𝒌𝒂 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒚𝒂, 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒖𝒎𝒃𝒖𝒉."

(Hugh Prather)

Dari buku

"Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2"



Edisi Hari Buku Nasional AYAH, AKU, DAN BUKU

Saat sudah bisa membaca, saya mendapat rak khusus berisi buku kanak-kanak dari Ayah.  Beliau tidak mau jika buku-buku saya tercecer. Oleh ka...