Anda tidak mendapat kesetiaan dalam sehari, tetapi mendapatkannya hari demi hari
(Jeffrey Gitomer)
Ditengah musim dingin di prefektur Akita, kota Odate, Jepang seekor anjing bernama Hachiko lahir.
Setahun kemudian, tahun 1924, profesor Hidesaburo Ueno dari Universitas Tokyo, seorang pecinta anjing mengadopsinya.
Sejak itu hingga bertahun-tahun kemudian Hachiko menjadi piaraan yang setia Profesor Ueno dan keluarganya.
Setiap hari profesor Ueno melatihnya untuk melindungi dari badai dan merawatnya dengan baik.
Saat Hachiko dewasa, rutinitasnya diisi dengan berangkat ke Stasiun Shibuya mengantar sang profesor dan menunggunya sampai pulang untuk kembali ke rumah sore harinya.
Suatu saat Profesor Ueno meninggal mendadak akibat pendarahan otak saat mengajar di kampus. Hachiko yang tidak tahu hal itu, menunggu tuannya sampai pukul 3 sore. Saat tak menemukan Ueno, Hachiko kembali ke rumah dan esok paginya kembali ke stasiun untuk menunggunya kembali.
Sembilan tahun menunggu di stasiun Shibuya tetap dilakukan Hachiko. Tak hanya itu, ia tetap kembali ke rumah setiap sore, meski ia tahu keluarga profesor sudah pindah ke kota lain.
8 Maret 1935 Hachiko ditemukan mati dalam usia 11 tahun dan kemudian dikubur di sebelah makam temannya, profesor Ueno di Aoyama Cementery.
Saat ini sebuah patung perunggu berbentuk seekor anjing Akita berdiri kokoh di tengah kota Shibuya. Patung ini merupakan penghargaan atas pengabdian dan kesetiaan Hachiko kepada sahabatnya.[]
Salah satu rahasia hidup yang paling dalam adalah saat memberikan pelayanan yang tulus kepada orang lain
(Lewis Carol)
Dari buku
The Heart of Gold