Senin, 26 September 2022

MURID-MURID KELAS B

 

โ€œBelajar tidak dicapai secara kebetulan; itu harus dicari dengan semangat dan ketekunan.โ€ 

(Abigail Adams)


Sebuah Sekolah di Inggris suatu saat melakukan sebuah penelitian.

Pada akhir tahun ajaran diadakanlah sebuah ujian dalam rangka memilih anak-anak untuk pembagian kelas pada tahun berikutnya. Akan tetapi, hasil ujian itu tak pernah diumumkan. Dalam kerahasiaan, hanya kepala sekolah dan para pakar psikologi saja yang mengetahui.

Yang dilakukan adalah: anak-anak yang mendapat peringkat satu ditempatkan di kelas yang sama dengan anak-anak yang mendapat peringkat empat dan lima, delapan dan sembilan, dua belas dan tiga belas, dan selanjutnya. Sementara anak-anak yang mendapat peringkat dua dan tiga pada ujian tersebut ditempatkan pada kelas yang sama dengan anak-anak yang mendapat peringkat enam dan tujuh, sepuluh dan sebelas, dan selanjutnya. Dengan kata lain, berdasarkan prestasi selama ujian, anak-anak dibagi rata menjadi dua kelas. Para guru pun diseleksi berdasarkan kesetaraan kemampuan. Bahkan setiap ruang kelas diberi fasilitas yang sama. Segala sesuatunya dibuat sesetara mungkin, kecuali untuk satu hal: satu disebut "kelas A" (kelas unggulan) dan yang lain disebut "kelas B" (kelas reguler)


Pada kenyataannya, setiap kelas memiliki anak-anak yang setara kemampuannya. Tetapi di benak setiap orang, anak-anak dari kelas A dianggap sebagai anak-anak yang cerdas, sedangkan anak-anak dari kelas B dianggap tak begitu pandai. Beberapa orang tua dari anak-anak kelas A mendapat kejutan yang menyenangkan karena anak-anaknya telah lulus dengan baik dan menghadiahi mereka dengan bingkisan dan pujian. Sementara beberapa orang tua dari anak-anak kelas B nampak kecewa, karena mereka dianggap tak berusaha cukup keras selama ujian. Bahkan para guru pun mengajar anak-anak kelas B dengan sikap yang berbeda; dengan tidak berharap banyak dari mereka. Sepanjang tahun ajaran, ilusi tersebut terus dipertahankan. Lalu tibalah ujian akhir tahun berikutnya.


Hasilnya cukup mengejutkan . Anak-anak kelas A menunjukkan prestasi yang lebih baik daripada anak-kanak kelas B. Pada kenyataannya, hasilnya juga akan seperti itu jika dulunya mereka terpilih sebagai setengah dari yang teratas pada ujian tahun lalu. Mereka benar-benar menjadi anak-anak kelas A (kelas unggulan). Dan di kelompok lain, walaupun setara pada tahun lalu, mereka menjadi anak-anak kelas B (kelas biasa) sungguhan.

Seperti apa mereka diajar sepanjang tahun, seperti apa mereka diperlakukan, seperti apa mereka dipercaya, demikianlah jadinya mereka.[]

"Pendidikan bukanlah mengisi ember, tetapi menyalakan api.โ€

(WB Yeats)


Dari buku

"Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PUASA DAN DETOKSIFIKASI

"๐˜›๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ต๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ช๐˜ด๐˜ต๐˜ช๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ธ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ด๐˜ถ๐˜ข๐˜ต๐˜ถ ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜ฌ...