"ππππ πππππ ππ ππππ, ππππ πππ ππ ππππππππππππ πππππππππ πππππ; ππππ ππππππππππππ π πππππ ππππ πππππ."
(Denis Waitley)
Seorang anak bersama anaknya nampak sedan asyik memancing di sebuah telaga.
Tiba-tiba anaknya berkata: "Yah, beberapa malam ini, aku bermimpi aneh. Dalam mimpiku, ada dua ekor singa yang tampak sedang berkelahi dalam hatiku. Gigi-gigi mereka, terlihat runcing dan tajam. Keduanya sibuk mencakar dan menggeram, seperti saling ingin menerkam. Mereka tampak ingin saling menjatuhkan."
Anak muda ini terdiam sesaat. Lalu, mulai melanjutkan cerita, "Singa yang pertama, terlihat baik dan tenang. Geraknya perlahan namun pasti. Badannya pun kokoh dan bulunya teratur. Walaupun suaranya keras, tapi terdengar menenangkan buatku."
Ayahnya mulai menolehkan kepala, dan meletakkan pancingnya di pinggir haluan.
"Tapi, Ayah, singa yang satu lagi tampak menakutkan buatku. Geraknya tak beraturan, sibuk menerjang kesana-kemari. Punggungnya pun kotor, dan bulu yang koyak. Suaranya parau dan menyakitkan. Aku bingung, apakah maksud dari mimpi ini. Apakah singa-singa itu adalah gambaran dari sifat-sifat baik dan buruk yang ada pada diriku? Lalu, singa yang mana yang akan memenangkan pertarungan itu, karena sepertinya mereka sama-sama kuat?"
Melihat anaknya yang baru beranjak dewasa itu bingung, sang Ayah mulai angkat bicara.
Sambil tersenyum, ayah berkata, "Pemenangnya adalah, yang paling sering kamu beri makan."
Ayahnya kembali tersenyum, dan mengambil pancingnya. Lalu, dengan satu hentakan kuat, di lontarkannya ujung kail itu ke tengah telaga. Tercipta kembali pusaran-pusaran air yang tampak membesar. Gelombang riak itu kembali menerpa sayap-sayap angsa putih yang sedang berenang di tepian telaga.
Begitulah, pada diri kita terdapat dua "singa" yang selalu bersaing. Keduanya berusaha saling menjatuhkan.
Jika setiap saat kita memendam marah, menebar prasangka dan dengki, bersikap tak sabar dan mudah menyerah, maka, akan jelaslah "singa" macam apa yang jadi pemenangnya.
Maka, biarkan "singa-singa" penuh semangat hadir dalam jiwa Anda. Rawatlah singa-singa itu dengan keluhuran budi, dan kebersihan nurani. Susunlah bulu-bulu kedamaiannya, cermati terus rahang persahabatannya. Perkuat punggung optimisnya, dan pertajam selalu kuku-kuku kesabaran miliknya. Biarkan singa ini yang jadi pemenang.
Namun, jangan biarkan "singa-singa" pemarah menguasai pikiran Anda. Jangan pernah berikan kesempatan bagi kedengkian itu untuk membesar, dan menjadi penghalang keberhasilan. Jangan biarkan rasa pesimis, jiwa yang gundah, tak sabar dan rendah diri menjadi pemimpin bagi Anda.
Percayalah, imbalan yang kita peroleh, adalah gambaran dari apa yang kita berikan hari ini.
Jadi, singa mana yang akan Anda beri makan hari ini? []
"πΊππππππππ ππππ ππππππ πππππ ππππ πππππ ππππππππππ. πΊππππππππ πππππ ππππππ πππππ π’πππ πππππ ππππππππ ππππππ πππππππππ."
(Og Mandino)
Dari buku
"Mengasah Hati"
44 Mutiara Hidup yang Akan Membuat Hati Anda Sebening Kaca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar