Selasa, 16 Januari 2024

IBU DENGAN SEPULUH ANAK

"𝐈𝐛𝐮 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐧𝐚𝐦𝐚 𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐛𝐢𝐛𝐢𝐫 𝐝𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐭𝐢 𝐚𝐧𝐚𝐤-𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐤𝐞𝐜𝐢𝐥."

(William Makepeace Thackeray)


Terjadi Perang saudara di Mozambik pada antara gerilyawan dengan pemerintah. Tentu saja perang ini sangat berdampak bagi rakyat dan menimbulkan gelombang pengungsi besar-besaran terutama wanita dan anak-anak.

Tetsuko Kuroyanagi pada Oktober 1987 memberikan kesaksian apa yang dialaminya diantara para pengungsi.

"Kau punya berapa anak?" aku bertanya pada seorang ibu pengungsi yang sedang menyusui bayinya.

"Sebentar, kuingat-ingat dulu. Delapan. Oh bukan, sepuluh!" jawabnya.

Apakah dia tak bisa berhitung? aku bertanya-tanya dalam hati, tapi teryata bukan itu alasannya. la melanjutkan, "Aku punya lima anak kandung, tapi dalam perjalanan ke sini, ketika melarikan diri dari tentara gerilya, aku melihat beberapa anak menangis karena kehilangan orangtua mereka. Jadi aku juga membawa mereka." Aku bertanya lagi.

"Jika aku memberi sepotong roti sekarang,kau akan membaginya jadi berapa?" la menjawabku dengan segera.

"Sepuluh bagian, tentu saja."

Rasanya aku ingin bertepuk tangan. Di Jepang, saat perang berlangsung, aku sering melihat ibu yang memberikan makanan (yang sulit sekali didapatkan) kepada anak-anaknya, tanpa memperhatikan kebutuhannya sendiri. Itu hal biasa. Tapi jika seorang anak yang terpisah dari orangtuanya tampak kelaparan dan kebetulan berada di dekat situ, si ibu akan meminta maaf dan berkata, "Maaf, tapi anakku lapar sekali." Si ibu takkan membagi makanan kepada orang asing yang kelaparan. Aku bisa memahami situasi semacam itu. Tapi untuk ibu Mozambik ini, yang berlaku bukanlah anak"ku" tapi anak "kita"-semua anak di negaranya.

Sebaik itulah mereka. Aku berharap perang saudara segera berakhir dan mereka bisa hidup dalam kebebasan dengan masa depan menjanjikan.[]


(Tetsuko Kuroyanagi adalah wanita Jepang penulis buku "Totto-Chan Gadis Cilik di Jendela". Buku tersebut terkenal karena bercerita tentang masa kecil penulisnya tentang pendidikan di negerinya yang menarik. Karena bukunya tersebut Tetsuko menjadi Duta Kemanusiaan UNICEF yang berkeliling dunia dan membagikan pengalamannya sehingga banyak orang lebih peduli akan penderitaan orang lain)

"𝚂𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚒𝚋𝚞 𝚊𝚍𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚍𝚒𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚊𝚙𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚐𝚊𝚗𝚝𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚖𝚞𝚊 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚊𝚒𝚗 𝚝𝚎𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚎𝚖𝚙𝚊𝚝𝚗𝚢𝚊 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚍𝚊𝚙𝚊𝚝 𝚍𝚒𝚊𝚖𝚋𝚒𝚕 𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚊𝚒𝚗."

(Kardinal Mermillod)


Dari buku "Totto-Chan's Children" A Goodwill Journey of the World"

Keterangan foto: Tetsuko Kuroyanagi bersama pengungsi anak-anak


di Mozambik


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ADA YANG LEBIH HEBAT

 “𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.”  (Hadits Riway...