Senin, 06 Juni 2022

𝙋𝙀𝙍𝙅𝘼𝙇𝘼𝙉𝘼𝙉 𝘼𝘿𝘼𝙇𝘼𝙃 𝙋𝙀𝙍𝙏𝘼𝙉𝘿𝘼 𝙉𝘼𝙄𝙆


Melihat seekor siput kecil yang sedang mencoba naik ke dahan sebuah pohon, seorang pemuda bertanya 

"𝑯𝒂𝒊 𝑺𝒊𝒑𝒖𝒕 𝑲𝒆𝒄𝒊𝒍, 𝒎𝒂𝒖 𝒌𝒆 𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒌𝒂𝒎𝒖?" ucapnya.

Siput kecil menjawab, "𝑨𝒌𝒖 𝒎𝒂𝒖 𝒌𝒆 𝒂𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒐𝒉𝒐𝒏 𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒕𝒊 𝒊𝒏𝒅𝒖𝒌𝒌𝒖 𝒅𝒊 𝒂𝒕𝒂𝒔 𝒔𝒂𝒏𝒂". Dengan membawa rumah siputnya, siput itu naik perlahan ke atas pohon itu menyusul induknya. Anak muda itu mengamati pergerakan siput kecil itu yang kemudian membandingkan dengan siput besar yang sudah berada di atasnya. Perlahan ia kemudian mendekati siput besar dan berkata, "𝑯𝒆𝒊 𝑺𝒊𝒑𝒖𝒕 𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓, 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒍𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒉𝒎𝒖 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒎𝒃𝒂𝒕 𝒊𝒕𝒖 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒈𝒆𝒓𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒔𝒖𝒔𝒖𝒍 𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒂𝒏𝒂𝒌𝒎𝒖 𝒔𝒊 𝒔𝒊𝒑𝒖𝒕 𝒌𝒆𝒄𝒊𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕."

Mendengar ucapan itu, siput besar tetap diam sambil tersenyum dan melanjutkan perjalanannya. Hingga suatu saat, kedua siput itu tiba di atas sebuah pohon. Kemudian, siput besar berkata sambil memanggil anak muda itu, "𝑨𝒏𝒂𝒌 𝑴𝒖𝒅𝒂 ... 𝒃𝒐𝒍𝒆𝒉𝒌𝒂𝒉 𝒂𝒌𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒘𝒂𝒃 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂𝒂𝒏𝒎𝒖 𝒕𝒂𝒅𝒊?"

Anak muda menyahut, "𝑩𝒐𝒍𝒆𝒉."

"𝑨𝒏𝒂𝒌 𝑴𝒖𝒅𝒂, 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒔𝒊𝒑𝒖𝒕 𝒃𝒆𝒓𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒘𝒂 𝒔𝒆𝒓𝒕𝒂 𝒓𝒖𝒎𝒂𝒉𝒏𝒚𝒂. 𝑨𝒑𝒂𝒌𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒎𝒆𝒎𝒑𝒆𝒓𝒉𝒂𝒕𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒓𝒖𝒎𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒂𝒘𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒓𝒖𝒎𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒂𝒏𝒂𝒌𝒌𝒖 𝒃𝒂𝒘𝒂? 𝑨𝒑𝒂𝒌𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒎𝒆𝒎𝒑𝒆𝒓𝒉𝒂𝒕𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒂𝒌𝒖 𝒏𝒂𝒊𝒌𝒊 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒕𝒆𝒓𝒋𝒂𝒍 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒖𝒍𝒂𝒏𝒈 𝒏𝒂𝒊𝒌? 𝑺𝒆𝒅𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒍𝒂𝒍𝒖𝒊 𝒂𝒏𝒂𝒌𝒌𝒖 𝒎𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒅𝒂 𝒅𝒊 𝒅𝒂𝒔𝒂𝒓," siput besar berkata.

Kemudian, anak muda itu terdiam merenungkan apa yang baru saja didengarnya. Siput besar itu melanjutkan, "𝑨𝒏𝒂𝒌 𝑴𝒖𝒅𝒂, 𝒔𝒆𝒎𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒏𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒆𝒅𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒅𝒊𝒍𝒂𝒍𝒖𝒊, 𝒔𝒆𝒎𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓 𝒋𝒖𝒈𝒂 𝒕𝒆𝒏𝒂𝒈𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓𝒌𝒂𝒏. 𝑺𝒆𝒎𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊, 𝒔𝒆𝒎𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓 𝒆𝒎𝒃𝒖𝒔𝒂𝒏 𝒂𝒏𝒈𝒊𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒆𝒓𝒑𝒂𝒌𝒖. 𝑰𝒕𝒖𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒑𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒎𝒆𝒍𝒂𝒎𝒃𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒈𝒆𝒓𝒂𝒌. 𝑺𝒆𝒅𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒏𝒂𝒌𝒌𝒖, 𝒊𝒂 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒖𝒌𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖𝒊 𝒄𝒂𝒊𝒓𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒂𝒌𝒖 𝒍𝒆𝒌𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒊 𝒅𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒊𝒏𝒊, 𝒔𝒆𝒉𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂 𝒊𝒂 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒎𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒏𝒂𝒊𝒌."

"𝑨𝒏𝒂𝒌 𝑴𝒖𝒅𝒂, 𝒃𝒆𝒍𝒂𝒋𝒂𝒓𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒌𝒂𝒎𝒊 ...imbuhnya.

𝐓𝐚𝐩...!

Tiba-tiba tersentaklah anak muda itu dari tidurnya ketika tertimpa seekor siput yang jatuh tepat di kepalanya. Seketika anak muda itu tersadarkan, kalau kebiasaan berandai-andai yang ia lakukan adalah salah. 𝐓𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧, 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐭𝐮𝐦𝐛𝐮𝐡 𝐝𝐞𝐰𝐚𝐬𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐚, 𝐦𝐚𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐡𝐚𝐝𝐚𝐩𝐢 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐮𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐝𝐢𝐤𝐚𝐭𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐛𝐞𝐛𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐥𝐚𝐥𝐮𝐢 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐚𝐦𝐛𝐚𝐡.

𝚂𝚎𝚖𝚊𝚔𝚒𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚝 𝚙𝚎𝚛𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗𝚊𝚗 𝚊𝚍𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚙𝚎𝚛𝚝𝚊𝚗𝚍𝚊 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚜𝚎𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚗𝚊𝚒𝚔. 𝙽𝚊𝚒𝚔 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚛𝚝𝚒 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚝𝚞𝚖𝚋𝚞𝚑. 𝙼𝚊𝚔𝚊, 𝚙𝚊𝚜𝚝𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚝𝚞𝚖𝚋𝚞𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚙𝚛𝚒𝚋𝚊𝚍𝚒 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚌𝚎𝚖𝚎𝚛𝚕𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚕𝚊𝚔𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚕-𝚑𝚊𝚕 𝚋𝚎𝚛𝚐𝚞𝚗𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚎𝚕𝚊𝚔 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚙𝚊𝚜𝚝𝚒 𝚝𝚞𝚊𝚒.[]

"𝕾𝖚𝖐𝖘𝖊𝖘 𝖙𝖎𝖉𝖆𝖐 𝖆𝖐𝖆𝖓 𝖒𝖊𝖓𝖉𝖆𝖙𝖆𝖓𝖌𝖎 𝕬𝖓𝖉𝖆. 𝕬𝖓𝖉𝖆𝖑𝖆𝖍 𝖞𝖆𝖓𝖌 𝖍𝖆𝖗𝖚𝖘 𝖒𝖊𝖓𝖉𝖆𝖙𝖆𝖓𝖌𝖎𝖓𝖞𝖆."

(Marva Collins)


Dari buku

I Believe I Can Fly!

𝙏𝙃𝙀 𝙋𝙊𝙒𝙀𝙍 𝙊𝙁 𝟭° 𝘾𝙀𝙇𝘾𝙄𝙐𝙎


Pada saat mencapai suhu 99° celcius, air hanyalah berupa air panas yang mendidih. Namun ketika perlahan-lahan suhu air merangkak naik, muncullah partikel-partikel yang meletup sebagai sinyal dimulainya perubahan air secara radikal. Dan ketika mencapai suhu 100° celcius, hanya dengan perbedaan suhu 1° celcius saja maka air mendidih berubah menjadi uap air yang panas. Perubahan drastis inilah yang menjadikan air benar-benar berbeda. Uap ini menyimpan letupan tenaga yang begitu besar sehingga mampu menarik gerbong lokomotif, menggerakkan kapal raksasa, dan membangkitkan tenaga listrik.


Bandingkanlah analogi air tersebut dengan diri Anda saat ini. Apakah Anda telah mencapai 100° celcius dalam pekerjaan Anda sehari-hari? Ataukah Anda hanya mampu mencapai 99° celcius bahkan kurang? Sesungguhnya 99° celcius dalam pekerjaan Anda adalah sesuatu yang baik namun terlalu biasa dan banyak orang yang mampu melakukannya. Kebanyakan orang mendorong diri mereka hanya mencapai 99° celcius saja, yakni melakukan hal yang biasa.

Bekerja keras, ramah, datang tepat waktu, menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal itu semua adalah perilaku 99° celcius. Anda harus menambahkan 1° celcius dalam diri Anda sehingga kekuatan dalam diri Anda dapat menjadi ledakan dahsyat bagi kesuksesan Anda.[]


𝐎𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐦𝐛𝐚𝐭 𝐀𝐧𝐝𝐚 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐩𝐞𝐫𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐣𝐮 𝐤𝐞𝐬𝐮𝐤𝐬𝐞𝐬𝐚𝐧, 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐝𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐛𝐞𝐬𝐚𝐫 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐀𝐧𝐝𝐚 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐞𝐧𝐭𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐀𝐧𝐝𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐚𝐩𝐚𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐚𝐢𝐤.

(Darmadi Darmawangsa)


Dari buku"

WARRIOR" 

The Act of Winning The Battle of Success

Kamis, 02 Juni 2022

TORNADO YANG MERUSAK


"𝓛𝓲𝓷𝓭𝓾𝓷𝓰𝓲 𝓭𝓲𝓻𝓲𝓶𝓾 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓴𝓮𝓶𝓪𝓻𝓪𝓱𝓪𝓷,𝓴𝓪𝓻𝓮𝓷𝓪 𝓲𝓪 𝓫𝓮𝓻𝓪𝔀𝓪𝓵 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓴𝓮𝓽𝓲𝓭𝓪𝓴𝔀𝓪𝓻𝓪𝓼𝓪𝓷 𝓭𝓪𝓷 𝓫𝓮𝓻𝓪𝓴𝓱𝓲𝓻 𝓭𝓮𝓷𝓰𝓪𝓷 𝓹𝓮𝓷𝔂𝓮𝓼𝓪𝓵𝓪𝓷"

(Ali bin Abu Thalib)


Selapis tabir tak nampak membatasi udara yang lembab dan hangat diatas permukaan tanah dan udara yang kering dan dingin diatasnya.

Pada sebuah kondisi yang ekstrim misalnya naiknya suhu dipermukaan tanah membuat udara yang lembab naik sampai menembus tirai tadi dan mengambil alih wilayah udara kering dan dingin. Gerakan udara panas ini dipercepat dengan datangnya angin dari berbagai arah sehingga membuat pusaran dan terjadilah tornado yang berpotensi merusak sebuah kota.


Tak jauh berbeda dengan hal tersebut, tabir tak tampak (kesabaran) membatasi udara yang lembab dan hangat (kemarahan) dan udara yang kering dan sejuk(iman).

Tetapi begitu kemarahan menembus kesabaran dan mencemari iman maka yang terjadi adalah merusak orang-orang dilingkungan...


Jadi... pastikan 'udara lembab hangat' kita tidak  memecah 'tabir tak nampak' sehingga mencemari 'udara kering dingin' dan menimbulkan 'tornado' yang memporak-porandakan sebuah 'kota'...


𝙳𝚒 𝚜𝚊𝚊𝚝 𝚖𝚊𝚛𝚊𝚑, 𝚑𝚒𝚝𝚞𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒 𝚜𝚎𝚙𝚞𝚕𝚞𝚑 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚋𝚎𝚛𝚋𝚒𝚌𝚊𝚛𝚊; 𝚋𝚒𝚕𝚊 𝚜𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚖𝚊𝚛𝚊𝚑, 𝚑𝚒𝚝𝚞𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒 𝚜𝚎𝚛𝚊𝚝𝚞𝚜

(Thomas Jefferson)


Dari buku

"Bocah laki-laki dan sepatu botnya"

𝐇𝐈𝐋𝐀𝐍𝐆 𝐒𝐀𝐓𝐔 𝐃𝐀𝐏𝐀𝐓 𝐃𝐔𝐀


Umi, seorang janda dengan dua anak, yang tinggal di Jakarta sudah bertahun-tahun tak pulang ke kampung halamannya di Ciamis. Alasan biaya yang besar utamanya. Maka ia ingin menggunakan mobil untuk mudik dengan alasan lebih praktis.

Dua hari menjelang lebaran dia memberanikan diri menemui pak Herlambang, tetangga beda blok yang hidupnya berkelimpahan tetapi baik hati, supel dan tidak sombong.

"𝑰𝒃𝒖 𝒑𝒂𝒌𝒂𝒊 𝒎𝒐𝒃𝒊𝒍 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒃𝒂𝒓𝒖 𝒔𝒂𝒋𝒂, 𝒔𝒖𝒑𝒂𝒚𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒎𝒐𝒈𝒐𝒌 𝒅𝒂𝒏 𝒍𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓 𝒅𝒊𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏" kata pak Herlambang.Tak habis-habisnya Umi mengucap terimakasih.

Kesampaian juga akhirnya dia dan keluarganya mudik dengan mobil-meski pinjaman.

Usai berlebaran di kampung, kembali Umi ke Jakarta.

Sampai dirumah tentu saja mobil itu kotor, berdebu. Maka anaknya mengusulkan untuk mengembalikan mobil besok saja setelah dicuci dengan bersih dan wangi. "𝑰𝒃𝒖 𝒔𝒊𝒂𝒑𝒊𝒏 𝒔𝒂𝒋𝒂 𝒐𝒍𝒆𝒉-𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊 𝒖𝒄𝒂𝒑𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉" kata sang anak.

Malam nya hujan turun dengan deras diikuti petir. Karena lelah dari perjalanan jauh , sekeluarga tidur dengan lelap. Saat pagi mobil pinjaman yang diparkir didepan rumah hilang.....

"𝑪𝒆𝒍𝒂𝒌𝒂!" keluh Umi. Wajahnya pucat, bingung , takut, malu. Bagaimana harus mengganti mobilnya pak Herlambang.

Umi tak bisa menahan air matanya saat berhadapan dengan pak Herlambang "𝑩𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒈𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒎𝒐𝒃𝒊𝒍 𝒃𝒂𝒑𝒂𝒌 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒊𝒍𝒂𝒏𝒈? 𝑼𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒕𝒂𝒌 𝒄𝒖𝒌𝒖𝒑" Umi tak berani menatap wajah tuan rumah dengan istrinya.

Diluar dugaan, ternyata pak Herlambang tersenyum dan tak ada kemarahan diwajahnya, bahkan istrinya pun bersimpati.

"𝑰𝒃𝒖 𝒑𝒖𝒍𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒋𝒂, 𝒕𝒂𝒌 𝒖𝒔𝒂𝒉 𝒌𝒉𝒂𝒘𝒂𝒕𝒊𝒓.𝑻𝒂𝒌 𝒖𝒔𝒂𝒉 𝒅𝒊𝒈𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒎𝒐𝒃𝒊𝒍 𝒔𝒂𝒚𝒂" katanya.

"𝑲𝒂𝒎𝒊 𝒊𝒌𝒉𝒍𝒂𝒔 𝒃𝒖 𝑼𝒎𝒊" giliran istri pak Herlambang bicara  "𝒎𝒐𝒃𝒊𝒍 𝒌𝒂𝒎𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒊𝒍𝒂𝒏𝒈 𝒊𝒕𝒖 𝒃𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒌𝒆𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒊𝒃𝒖, 𝒂𝒅𝒂 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒂𝒓𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒍𝒊"

"𝑺𝒖𝒅𝒂𝒉𝒍𝒂𝒉", kata pak Herlambang "𝒎𝒐𝒃𝒊𝒍 𝒊𝒕𝒖 𝒌𝒂𝒎𝒊 𝒂𝒔𝒖𝒓𝒂𝒏𝒔𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒋𝒖𝒈𝒂. 𝑩𝒊𝒂𝒓 𝒌𝒂𝒎𝒊 𝒖𝒓𝒖𝒔 𝒌𝒍𝒂𝒊𝒎𝒏𝒚𝒂.𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒖𝒔𝒂𝒉 𝒅𝒊𝒑𝒊𝒌𝒊𝒓 𝒍𝒂𝒈𝒊" sekali lagi pak Herlambang menenangkan Umi.

Setelah beberapa bulan berurusan dengan pihak asuransi, akhirnya pak Herlambang mendapat uang penggantian dan segera pergi ke showroom untuk membeli mobil baru seperti yang hilang. Kebetulan saat itu sedang bulan promosi, sehingga dia mendapat satu nomor undian.

Dan pada saat pengundian bulan berikutnya, nomor undian yang dipegang pak Herlambang keluar sebagai peraih hadiah utama: sebuah mobil baru!!....[]


𝗕𝗲𝘁𝗮𝗽𝗮 𝘀𝗶𝗸𝗮𝗽 𝗶𝗸𝗵𝗹𝗮𝘀 𝘀𝘂𝗻𝗴𝗴𝘂𝗵 𝗺𝗲𝗻𝘆𝗲𝗺𝗯𝘂𝗵𝗸𝗮𝗻; 𝗺𝗲𝗻𝘆𝗲𝗺𝗯𝘂𝗵𝗸𝗮𝗻 𝗵𝗮𝘁𝗶 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗲𝗱𝗮𝗻𝗴 𝘀𝘂𝘀𝗮𝗵。 𝗗𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝗱𝗮𝘁𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮𝗻 𝗯𝗲𝗿𝗸𝗮𝗵 𝗯𝗮𝗴𝗶 𝗺𝗲𝗿𝗲𝗸𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗯𝗲𝗻𝗮𝗿-𝗯𝗲𝗻𝗮𝗿 𝗹𝘂𝗿𝘂𝘀 𝗵𝗮𝘁𝗶。


Disederhanakan dari buku

The science & miracle of

ZONA IKHLAS

Senin, 30 Mei 2022

𝙈𝙐𝙉𝘿𝙐𝙍 𝙎𝙀𝙇𝘼𝙉𝙂𝙆𝘼𝙃❟ 𝙈𝙀𝙇𝙀𝙎𝘼𝙏 𝙎𝙀𝙍𝙄𝘽𝙐 𝙇𝘼𝙉𝙂𝙆𝘼𝙃


𝑳𝒊𝒉𝒂𝒕𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒍𝒖𝒂𝒏𝒈-𝒑𝒆𝒍𝒖𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒔𝒂𝒋𝒂 𝒔𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒅𝒆𝒌𝒂𝒕 𝒅𝒂𝒏 𝒋𝒆𝒍𝒂𝒔 𝒕𝒆𝒓𝒑𝒂𝒎𝒑𝒂𝒏𝒈,𝒏𝒂𝒎𝒖𝒏 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒎𝒂 𝒊𝒏𝒊 𝒕𝒆𝒓𝒕𝒖𝒕𝒖𝒑𝒊 𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒌𝒆𝒕𝒆𝒓𝒈𝒆𝒔𝒂𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒏𝒂𝒇𝒔𝒖 𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏 𝒔𝒆𝒈𝒆𝒓𝒂 𝒎𝒆𝒓𝒂𝒔𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍 𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓 𝒔𝒆𝒄𝒂𝒓𝒂 𝒊𝒏𝒔𝒕𝒂𝒏.


Seorang peserta training bertanya kepada pembicara mengapa dia selalu gagal padahal sudah berkali-kali bekerja, bahkan banyak berkorban.

Atas pertanyaan itu,sang Pembicara mengambil seekor bangkai lalat pada bingkai jendela kaca dan bertanya,"Mengapa lalat ini mati?"

Peserta itu menjawab,"karena terjepit pak"

Ada lagi yang menjawab ,"karena kelaparan"

Mereka kaget saat pembicara mengatakan ,"lalat ini mati dalam keadaan kenyang dan tidak terjepit. Lalat ini mati karena konsisten menabrak kaca berulang-ulang tanpa berpikir bagaimana cara keluar dari ruangan ini melalui jalan lain, hingga kehabisan energi dan akhirnya mati"

"Seandainya lalat ini mau mundur selangkah dan melihat celah udara diatas jendela ataupun pintu yang terbuka,maka dia mampu melesat seribu langkah kedepan.

Sudah saatnya lalat itu merubah strategi manakala kegagalan berulang kali karena melakukan hal yang sama".[]


𝐓𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐩𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐦𝐩𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐨𝐛𝐬𝐞𝐬𝐢 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧𝐤𝐚𝐧, 𝐢𝐭𝐮𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐫𝐥𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐩𝐞𝐫𝐛𝐚𝐫𝐮𝐢 𝐢𝐦𝐩𝐢𝐚𝐧 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐜𝐞𝐫𝐝𝐚𝐬.


𝐁𝐞𝐫𝐩𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡 𝐡𝐚𝐥𝐮𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐮𝐫𝐮𝐤, 𝐚𝐬𝐚𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐣𝐮 𝐤𝐞𝐚𝐫𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐫𝐜𝐞𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐛𝐚𝐢𝐤


Dari buku

Mundur selangkah, melesat 1000 langkah.

Sabtu, 28 Mei 2022

𝙆𝙊𝙈𝙄𝙏𝙈𝙀𝙉 𝙋𝘼𝙆 𝙏𝙍𝙄𝙎


Pria bernama Sutrisno akrab dipanggil dengan nama Pak Tris.

Sebagai Kepala Sekolah di SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta, dia mempunyai komitmen untuk menegakkan disiplin di sekolahnya.


Saat itu kondisi sekolah masih sangat sederhana. Pak Tris pun mengajak semua guru untuk merumuskan sejumlah langkah terobosan untuk membuat perubahan besar di sekolah. Salah satu hasil musyawarah yang disepakati adalah pentingnya penerapan disiplin bagi semua warga sekolah. Bagi guru, kepala sekolah, maupun staf tata usaha yang terlambat, dikenai hukuman berlari di halaman sekolah dan disaksikan para murid. Maksudnya jelas, agar menimbulkan efek jera.


Sebelum kesepakatan itu dibuat, Pak Tris sebagai kepala sekolah hampir tidak pernah terlambat, meskipun harus menempuh perjalanan puluhan kilometer. Ketika ia sengaja terlambat, tak ada seorang pun guru atau staf tata usaha yang menghukum Pak Tris. Tetapi Pak Tris sebagai kepala sekolah tetap konsisten mematuhi kesepakatan rapat. la pun berlari di halaman sekolah disaksikan oleh para murid dan guru-gurunya.


Ketika jam istirahat, Pak Tris menanyakan kepada guru dan staf tata usahanya, mengapa ia tidak dihukum. Para guru dan staf tata usahanya pun menyampaikan kalau mereka tidak enak kalau harus menghukum pimpinan mereka sendiri.

"𝑻𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂 𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒃𝒂𝒑𝒂𝒌 𝒅𝒂𝒏 𝒊𝒃𝒖 𝒎𝒆𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒆𝒏𝒂𝒌 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒉𝒖𝒌𝒖𝒎 𝒔𝒂𝒚𝒂. 𝑻𝒆𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒎𝒐𝒉𝒐𝒏 𝒅𝒊𝒌𝒆𝒕𝒂𝒉𝒖𝒊 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒔𝒊𝒌𝒂𝒑 𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒕𝒊 𝒊𝒕𝒖𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒉𝒂𝒎𝒃𝒂𝒕 𝒑𝒆𝒓𝒖𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏. 𝑲𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒌𝒐𝒎𝒊𝒕 𝒅𝒂𝒏 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒌𝒐𝒏𝒔𝒊𝒔𝒕𝒆𝒏 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒔𝒆𝒑𝒂𝒌𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒌𝒊𝒕𝒂. 𝑲𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒃𝒂𝒑𝒂𝒌 𝒊𝒃𝒖 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒉𝒖𝒌𝒖𝒎 𝒔𝒂𝒚𝒂, 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒉𝒖𝒌𝒖𝒎 𝒅𝒊𝒓𝒊 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒏𝒅𝒊𝒓𝒊" begitulah kurang lebih yang disampaikan Pak Tris kepada guru dan staf tata usahanya ketika itu.[]


𝕵𝖎𝖐𝖆 𝖔𝖗𝖆𝖓𝖌 𝖒𝖊𝖓𝖏𝖆𝖉𝖎 𝖇𝖆𝖎𝖐 𝖐𝖆𝖗𝖊𝖓𝖆 𝖒𝖊𝖗𝖊𝖐𝖆 𝖙𝖆𝖐𝖚𝖙 𝖒𝖊𝖓𝖉𝖆𝖕𝖆𝖙 𝖍𝖚𝖐𝖚𝖒𝖆𝖓 𝖆𝖙𝖆𝖚 𝖒𝖊𝖓𝖌𝖍𝖆𝖗𝖆𝖕𝖐𝖆𝖓 𝖍𝖆𝖉𝖎𝖆𝖍, 𝖒𝖆𝖐𝖆 𝖒𝖊𝖗𝖊𝖐𝖆 𝖇𝖊𝖗𝖆𝖉𝖆 𝖉𝖆𝖑𝖆𝖒 𝖕𝖊𝖓𝖞𝖊𝖘𝖆𝖑𝖆𝖓 𝖞𝖆𝖓𝖌 𝖇𝖊𝖘𝖆𝖗.

(Albert Einstein)



Dari buku

Learning Metamorphosis "Hebat Gurunya Dahsyat Muridnya"

SAMURAI TAK PERNAH BERHENTI BELAJAR



Seorang yang pernah menjadi Samurai berkata:
"𝑲𝒊𝒕𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒆𝒎𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒌𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒕𝒆𝒓𝒂𝒎𝒑𝒊𝒍𝒂𝒏 𝒅𝒊 𝒔𝒆𝒑𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒆𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒂𝒏 𝒌𝒊𝒕𝒂. 𝑷𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒌𝒂𝒕 𝒂𝒘𝒂𝒍, 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒏 𝒅𝒊𝒓𝒊 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒔𝒆𝒏𝒅𝒊𝒓𝒊 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒃𝒖𝒓𝒖𝒌 𝒔𝒆𝒌𝒂𝒍𝒊. 𝑰𝒏𝒊 𝒌𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒃𝒂𝒓𝒖 𝒎𝒖𝒍𝒂𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒆𝒎𝒑𝒖𝒉 𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒃𝒆𝒍𝒂𝒋𝒂𝒓 𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌. 𝑷𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒊𝒕𝒊𝒌 𝒊𝒏𝒊 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒂𝒑𝒂-𝒂𝒑𝒂, 𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒕𝒆𝒏𝒈𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒍𝒂𝒋𝒂𝒓.

"𝑵𝒂𝒏𝒕𝒊𝒏𝒚𝒂, 𝒔𝒆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒑𝒆𝒍𝒂𝒋𝒂𝒓𝒊 𝒔𝒆𝒅𝒊𝒌𝒊𝒕 𝒌𝒆𝒕𝒆𝒓𝒂𝒎𝒑𝒊𝒍𝒂𝒏, 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒎𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒑𝒓𝒂𝒌𝒕𝒆𝒌𝒌𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂, 𝒏𝒂𝒎𝒖𝒏 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒎𝒖𝒍𝒂𝒊 𝒃𝒆𝒍𝒂𝒋𝒂𝒓 𝒎𝒆𝒍𝒊𝒉𝒂𝒕 𝒌𝒆𝒍𝒆𝒎𝒂𝒉𝒂𝒏-𝒌𝒆𝒍𝒆𝒎𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒋𝒖𝒈𝒂 𝒌𝒆𝒍𝒆𝒎𝒂𝒉𝒂𝒏-𝒌𝒆𝒍𝒆𝒎𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.

"𝑫𝒊 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒌𝒂𝒕 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒏𝒋𝒖𝒕𝒏𝒚𝒂, 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒖𝒂𝒔𝒂𝒊 𝒃𝒆𝒃𝒆𝒓𝒂𝒑𝒂 𝒉𝒂𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒐𝒍𝒐𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂. 𝑫𝒊𝒔𝒊𝒏𝒊 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒎𝒖𝒍𝒂𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒈𝒖𝒏𝒂.

"𝑷𝒂𝒅𝒂 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒌𝒂𝒕 𝒕𝒆𝒓𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊, 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒏𝒂𝒎𝒑𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒕𝒂𝒉𝒖 𝒂𝒑𝒂-𝒂𝒑𝒂, 𝒌𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒔𝒆𝒈𝒂𝒍𝒂 𝒔𝒆𝒔𝒖𝒂𝒕𝒖 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒊𝒂 𝒍𝒂𝒌𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒕𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒎𝒆𝒎𝒆𝒓𝒍𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒖𝒑𝒂𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒅𝒊𝒌𝒊𝒕𝒑𝒖𝒏. 𝑫𝒊𝒔𝒊𝒏𝒊𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒖𝒑𝒂𝒚𝒂 𝒌𝒆𝒓𝒂𝒔 𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒉𝒂𝒓𝒊 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒌𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒖𝒂𝒍𝒊𝒕𝒂𝒔, 𝒅𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒎𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒃𝒆𝒍𝒂𝒋𝒂𝒓, 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒔𝒆𝒎𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒂𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒕𝒂𝒉𝒖 𝒂𝒑𝒂-𝒂𝒑𝒂"

Yagyu Sensei mengatakan :"𝑫𝒊 𝒔𝒆𝒑𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒆𝒎𝒃𝒆𝒍𝒂𝒋𝒂𝒓𝒂𝒏, 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒍𝒂𝒋𝒂𝒓 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒍𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏, 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒅𝒊 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒌𝒂𝒕 𝒕𝒆𝒓𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊, 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒂𝒉𝒂𝒎𝒊 𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒍𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒊𝒓𝒊 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒏𝒅𝒊𝒓𝒊"

𝙱𝚎𝚛𝚞𝚜𝚊𝚑𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚖𝚊𝚓𝚞.𝙱𝚎𝚛𝚓𝚞𝚊𝚗𝚐𝚕𝚊𝚑 𝚍𝚎𝚖𝚒 𝚖𝚎𝚗𝚌𝚊𝚙𝚊𝚒 𝚙𝚎𝚗𝚌𝚎𝚛𝚊𝚑𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚝𝚒𝚗𝚐𝚐𝚒 𝚜𝚎𝚝𝚒𝚊𝚙 𝚑𝚊𝚛𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊
 𝙹𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚛𝚗𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚎𝚗𝚝𝚒.

Dari buku
HAGAKURE
The Wisdom of Samurai

ADA YANG LEBIH HEBAT

 “𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.”  (Hadits Riway...