Rabu, 25 Januari 2023

KETELADANAN DAENG BARLOP


Sampai acara akan dimulai, mobil berplat nomor DD-3 yang ditunggu tidak muncul di tempat pernikahan. Penerima tamu dan tuan rumah mulai gelisah. Tak lama kemudian terdengar suara Baharuddin Lopa dari dalam rumah. Rupanya pemilik mobil dinas Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan itu masuk dari pintu samping rumah. Pria kurus itu datang bersama sang isteri naik pete-pete (angkutan umum). "Sekarang hari Minggu dan bukan acara dinas, jadi saya tak boleh datang dengan mobil kantor" demikian katanya.


Lain waktu mobil dinas tersebut dibawa oleh sopirnya ke SPBU untuk mengisi bahan bakar. Tiba-tiba ada seseorang yang mengaku kenal dengan pemilik mobil dinas itu dan memerintahkan mengisi penuh tangkinya. Saat hal itu dilaporkan sopir kepada Lopa, spontan ia memerintahkan untuk menyedot keluar bensin pemberian tadi dan mengembalikan kepada pemberinya dengan ucapan terimakasih dan meminta maaf.


Tahun 1984, Aisyah, salah satu putri Baharuddin Lopa menjadi panitia seminar di kampusnya, FH Universitas Hasanuddin. Rupanya panitia kekurangan kursi untuk acara tersebut. Segera Aisyah mendatangi kantor sang Ayah untuk meminjam kursi di Aula Kejati. Sebagai jawaban, Lopa menarik kursi lipat didekatnya dan memperlihatkan tulisan di baliknya "Ini, baca. Barang Inventaris Kejaksaan Tinggi Sulsel, bukan Inventaris FH Unhas. Jelas toh, ini milik kejaksaan dan tidak bisa dipinjamkan".


Kepada anak buahnya saat menjelang Lebaran berpesan untuk tidak menerima parsel dari siapapun. Namun, saat tiba dirumah terdapat dua parsel, dan satunya sudah dibuka. Dengan takut, putrinya mengaku telah mengambil sebuah cokelat. Lopa lalu membeli cokelat yang sama persis, dimasukkan kedalam parsel dan mengembalikan kepada pengirimnya.

Sayang, kiprah Lopa di 'tanah air' nya harus berhenti dan ia harus ke Jakarta untuk dijadikan Staf Ahli Menteri Kehakiman Bidang Perundang-undangan.[]


Sumber 

Buku "Untuk Republik"

Kisah-kisah Teladan Kesederhanaan Tokoh Bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

𝑪𝑨𝑹𝑷𝑬 𝑫𝑰𝑬𝑴

  "𝐊𝐞𝐦𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧 𝐛𝐚𝐠𝐢 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐨𝐥𝐚𝐤 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐞𝐧𝐭𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐣𝐮...