Selasa, 10 Januari 2023

DOMPET YANG KEMBALI


قُلْ اِنَّ رَبِّيْ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ وَيَقْدِرُ لَهٗ ۗوَمَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهٗ ۚوَهُوَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ


𝑲𝒂𝒕𝒂𝒌𝒂𝒏𝒍𝒂𝒉, “𝑺𝒖𝒏𝒈𝒈𝒖𝒉, 𝑻𝒖𝒉𝒂𝒏𝒌𝒖 𝒎𝒆𝒍𝒂𝒑𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏 𝒓𝒆𝒛𝒆𝒌𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒕𝒂𝒔𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒔𝒊𝒂𝒑𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝑫𝒊𝒂 𝒌𝒆𝒉𝒆𝒏𝒅𝒂𝒌𝒊 𝒅𝒊 𝒂𝒏𝒕𝒂𝒓𝒂 𝒉𝒂𝒎𝒃𝒂-𝒉𝒂𝒎𝒃𝒂-𝑵𝒚𝒂.” 𝑫𝒂𝒏 𝒂𝒑𝒂 𝒔𝒂𝒋𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒊𝒏𝒇𝒂𝒌𝒌𝒂𝒏, 𝑨𝒍𝒍𝒂𝒉 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒈𝒂𝒏𝒕𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝑫𝒊𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊 𝒓𝒆𝒛𝒆𝒌𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒃𝒂𝒊𝒌"

(QS. As-Saba': 39)


Usai libur persiapan ujian akhir, saya harus kembali ke Yogyakarta. Adanya gangguan sistem memaksa saya untuk langsung membeli tiket ke stasiun Gambir.


Setelah membeli tiket Pakuan Express, saya harus menunggu sekitar 45 menit sampai kereta diberangkatkan dari stasiun Bogor. Saya menunggu di dalam gerbong kereta sambil membaca koran. Tiket kereta saya masukkan ke dalam dompet supaya tidak hilang. Lima menit sebelum kereta diberangkatkan, saya berniat mempersiapkan tiket kereta, agar ketika ada petugas yang memeriksa, saya tidak perlu repot-repot mencari lagi.

Saat itu saya baru sadar bahwa dompet saya tidak ada. Saya ingat betul dompet itu saya letakkan di pangkuan saya, tetapi setelah mencari hingga ke kolong kursi, dompet tersebut tidak saya temukan. Karena kereta akan segera diberangkatkan, akhirnya saya memutuskan untuk keluar dari kereta. Tepat ketika saya turun dari kereta, pintu kereta ditutup dan kereta langsung berjalan.


Segera saya menuju ruang informasi untuk meminta petugas mengumumkan berita kehilangan agar bila ada orang yang menemukan dompet saya, bisa langsung menghubungi petugas stasiun kereta api.


Saat itu.saya bingung karena di dalam dompet saya, selain uang tunai juga berisi surat-surat penting seperti KTP, KTM, SIM, STNK, dan ATM yang tidak mudah dibuat ulang, harus melalui prosedur yang cukup panjang.


Setelah mengabarkan ayah saya, beliau bilang akan segera menjemput saya di stasiun. Ketika sedang menunggu ayah saya, tiba-tiba ada seorang ibu dengan tiga orang anaknya yang terlihat kebingungan. Ada dorongan dalam diri saya untuk menghampiri ibu tersebut. Kepada saya, ibu tersebut bercerita bahwa ia baru saja turun dari kereta ekonomi dan tersadar bahwa tas yang dibawanya sudah dirobek orang dan dompet serta handphone ibu ini dicopet.


Dia bilang tidak bisa pulang ke rumahnya karena semua uangnya ia taruh di dompet. Saya pun bercerita kepada ibu itu bahwa saya pun baru kehilangan dompet di kereta. Namun, saya teringat bahwa saya masih menyimpan uang sebesar Rp20.000 di saku celana. Akhirnya saya tanya kepada ibu itu, berapa ongkos untuk pulang ke rumahnya, dan ibu itu bilang sekitar Rp15.000. Akhirnya saya berikan semua uang saya agar itu dan anak-anaknya bisa pulang ke rumah.


Awalnya ibu tersebut menolak, karena berpikir saya juga memerlukan uang itu untuk pulang, namun setelah saya bilang bahwa saya akan dijemput ayah saya, ibu itu pun mau menerima dan ia mendoakan agar dompet saya dapat ditemukan.


Dua hari kemudian, ketika saya sudah di Yogyakarta, saya sedang bingung bagaimana saya harus mengurus surat-surat saya yang hilang, terutama STNK, karena menurut kepolisian, saya harus membuat berita kehilangan di koran atau radio terlebih dahulu jika ingin mengurus pergantian STNK. Di tengah-tengah kebingungan tersebut, saya menerima telepon dari ayah saya yang mengatakan bahwa ada seseorang yang datang ke rumah (di Bogor) dan mengembalikan dompet saya yang hilang di stasiun kereta tersebut.


Ayah saya bilang, semua surat-surat saya masih lengkap, tidak ada yang hilang satupun. Rasanya saya tidak percaya bahwa saya tidak perlu repot-repot mengurus pergantian surat-surat saya yang hilang yang tentunya akan sangat merepotkan dan memerlukan waktu lama.


Tiba-tiba saya teringat ibu yang waktu itu saya tolong di stasiun kereta. Saya ingat bahwa dia mendoakan agar dompet saya dapat ditemukan kembali. Saat itu saya merasakan kebaikan Allah Swt begitu nyata. Karena saya ikhlas membantu ibu yang sedang kesusahan tersebut, dan rela memberikan uang saya yang tersisa agar ibu itu dan anak-anaknya bisa pulang, Allah Swt membalasnya dengan membuat dompet saya kembali dan saya pun tidak perlu repot-repot mengurus pergantian surat-surat yang hilang.[]


Dari buku

"SEDEKAH SUPER STORIES 1"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ADA YANG LEBIH HEBAT

 “𝑺𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌-𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒎𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏.”  (Hadits Riway...